Jan 26, 2018

Tujuan Hidup Dalam Keluarga


1. Keluarga sakinah mawaddah warrohmah adalah dambaan setiap orang

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu merasa tenteram(sakinah), dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kisah sayang (mawaddah warrohmah) (QS Ar-Ruum 30:21)


وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ - :21

2. Perasaan yang indah dan menyenangkan dalam keluarga merupakan harapan.

Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak, kendaraan yang mewah, ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan sisi Allah tempat kembalimu yang baik (surga) (QS Ali Imron 3:14)

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ - 14

3. Hati-hati menyikapi keluarga agar membawa berkah bukan menjadi musuh.

Hai orang - orang yang beriman sesungguhnya di antara isteri - isterimu dan anak - anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati - hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS At - Taghabun 64 : 14)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ - 14

4. Keluarga merupakan cobaan dari Allah yang memerlukan kesabaran anggotanya.

Sesungguhnya hartamu dan anak - anakmu hanya cobaan (bagimu); dan di sisi Allah ada pahala yang besar, maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah yang baik untuk dirimu (QS At-Taghabun 64 : 15 - 16).

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ - 15
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنفِقُوا خَيْرًا لِّأَنفُسِكُمْ ۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ - 16

5. Keluarga yang anggotanya beriman akan dikumpulkan pula di surga

Dan orang - orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, maka kami hubungkan mereka dengan anak cucunya (di surga), dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap - tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya (QS Ath - Thuur 52 : 21)

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ - 21

6. Keluarga yang sakinah dapat diupayakan dengan penjagaan dan pendidikan

Hai, orang - orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. (QS At - Tahrim 66 : 6)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ - 6

7. Di antara penyebab keluarga bahagia adalah isteri yang sholihah

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيُّ. وَأَرْبَعٌ مِنَ الشّقَاءِ: الْجَارُ السّوءُ، وَاَلْمَرْأَةُ السُّوءُ، وَالْمَركَبُ السُّوءُ، وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ (HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid) Kebahagian manusia itu ada empat dan sialnya pun juga ada empat. Kebahagian manusia, yaitu (1) isteri yang sholihah, (2) rumah yang bagus, (3) kendaraan yang baik, (4) tetangga yang shalih. Sedangkan sialnya manusia, yaitu (1) isteri yang jahat, (2) rumah yang buruk, (3) kendaraan yang jelek, (4) tetangga yang tidak baik. (HR Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid)

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيُّ. وَأَرْبَعٌ مِنَ الشّقَاءِ: الْجَارُ السّوءُ، وَاَلْمَرْأَةُ السُّوءُ، وَالْمَركَبُ السُّوءُ، وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ

8. Kepemimpinan kepala keluarga dimintai pertanggungjawabannya di sisi Allah

Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban setiap penggembala atas apa yang ia gembalakan. Apakah ia telah memelihara atau menghilangkan. Bahkan Allah akan meminta pertanggungjawaban seseorang tentang keluarganya

وعن بن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلّم قال: كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعيّتِهِ, والأميرُ راعٍ, والرّجُلُ راعٍ على أهلِ بيتِهِ, والمرأةُ رَاعِيَّةٌ على بيتِ زوجِها وَوَلَدِهِ, فكلّكم راعٍ وكلّكم مسئولٌ عنْ رَعِيَّتِهِ. (متفق عليه)

(HR Bukhari dan Muslim).

No comments:

Post a Comment