Malam ini SettiaBlog lagi tiduran di bayang bambu (tempat tidur dari bambu, yang di taruh di depan rumah) memandang rembulan yang sedikit lonjong dan satu bintang di sebelahnya, sambil dengerin lagu "alone with you" milik Alina Baraz yang di cover Dytto. Keputusan yang sangat tepat dan cerdas mengambil lagu "alone with you" ini. SettiaBlog suka lagu ini, sesuai dengan gaya popping dancing kamu dan cocok dengan suasana hati SettiaBlog yang lagi sendirian. Apalagi dengan style rambut kamu terlihat lebih ayu (cantik dan kalem). Ya, mungkin backgroundnya SettiaBlog ada yang sedikit kurang paham. SettiaBlog juga ngerti, mengambil suatu keputusan itu tidaklah mudah.. Sementara setiap hari kita akan dihadapkan pada banyak pilihan. Dalam setiap pilihan, tentu selalu ada resiko di baliknya. Karena itu setiap harinya pula kita akan dituntut untuk membuat keputusan. Nah, keputusan yang kita ambil tersebut bisa berakhir entah baik atau buruk. Oleh sebab itu, kita perlu untuk membuat keputusan yang cerdas dalam hidup agar pilihan yang diambil tidak sampai membawa kita dalam hal yang buruk. Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan agar bisa membuat keputusan yang cerdas.
1. Menjaga emosi
Langkah awal dalam membuat keputusan secara cerdas adalah menjaga emosi. Emosi tidak boleh turut campur dalam sebuah pengambilan keputusan, karena akan membuat pikiran kita menjadi tidak jernih. Contohnya ketika kita marah, keputusan yang kita ambil akan cenderung negatif sehingga membuat kita menyesal di kemudian hari. Janganlah mengambil keputusan di saat kita sedang terlalu senang, sedih dan berbagai emosi lainnya. Intinya jangan biarkan emosi mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Tenangkan diri terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
2. Gunakan skala prioritas
Terkadang kita akan dihadapkan pada beberapa pilihan yang terlihat sama menarik dan sama penting. Untuk menentukannya, kita harus bisa berpikir dengan tenang dan menggunakan skala prioritas. Susun semua pilihan yang ada sesuai dengan skala prioritas. Dengan begitu kita jadi bisa memilih pilihan yang memang benar-benar penting berdasarkan skala prioritas yang sudah dibuat.
3. Pertimbangkan resiko
Setiap pilihan yang ada pasti memiliki resiko di baliknya, entah itu besar ataukah kecil. Dan untuk melakukan pengambilan keputusan, kita harus cerdas dalam mempertimbangkan resiko yang ada. Apakah resikonya sebanding dengan keuntungan yang didapat ataukah sebaliknya. Jika resiko yang akan diambil terlalu merugikan, maka keputusan tersebut jelas bukanlah sebuah keputusan yang cerdas.
4. Membuat rencana cadangan
Dalam setiap pilihan yang diambil dan rencana yang sudah diputuskan, ketika dijalankan biasanya memiliki kemungkinan untuk gagal. Untuk mengatasinya buatlah beberapa rencana cadangan. Tujuannya adalah ketika rencana utama gagal, maka kita masih memiliki rencana cadangan yang lain yang bisa segera dilaksanakan tanpa harus membuang banyak waktu.
5. Mengevaluasi keputusan yang telah dibuat
Jangan lupa untuk selalu melakukan evaluasi pada keputusan yang telah dibuat. Tujuan dari dilakukannya evaluasi adalah supaya keputusan tersebut bisa lebih matang dilaksanakan. Selain itu evaluasi juga diperlukan untuk menghindari kesalahan yang tidak perlu dan merugikan. Selain evaluasi pada keputusan yang telah dibuat, evaluasi juga keputusan yang telah dilakukan di masa lalu. Tujuannya agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama pada pembuatan keputusan di masa sekarang.
Dan di bawah ini ada beberapa prinsip mengambil keputusan yang cerdas dan tepat.
• Pahami Peran dari Perasaan Dalam Semua Proses Keputusan
Banyak penelitian yang mengungkapkan tentang peran otak dalam proses keputusan yang kita ambil. Amigdala (saraf berbentuk almond di otak) pada manusia berperan penting dalam memberitahukan apa yang baik untuk kita (misal, membuat kita tetap aman, bahagia dan nyaman) serta apa yang buruk (semua hal yang membuat kita merasa terancam). Kita mengalami berbagai emosi dan perasaan tergantung dari apa yang terjadi kepada kita. Dalam setiap kejadian mempunyai emosi dan perasaan berbeda, maka hal ini bisa menjadi petunjuk bagaimana kita menjalani hidup. Misal, Anda pernah mengalami pengalaman buruk lewat suatu jalan, jadi Anda secara otomatis menaruh perasaan was-was setiap jalan tersebut dan berusaha menghindarinya sebisa mungkin dan ini semua tak akan bisa terjadi tanpa amigdala yang ada di otak kita. Apakah Anda pernah bertemu dengan orang yang mengatakan bahwa mereka selalu membuat keputusan hanya berdasarkan fakta, angka dan bukti saja? Apakah mereka juga mengatakan kalau mereka tak membiarkan perasaan ikut campur dalam keputusan mereka? Kemungkinan besar yang terjadi adalah mereka merasa nyaman dan aman jika sudah melihat fakta atau angka yang disodorkan, bukannya tanpa melibatkan perasaan.
Bisa dikatakan bahwa uang itu merupakan sumber kekhawatiran nomor satu umat manusia di planet bumi. Uang membuat kita selalu pergi tidur dengan perasaan tak enak dan selalu membutuhkan berbagai keputusan penting. Walaupun Anda sudah menghitung semua pengeluaran Anda dan merasa yakin Anda bisa membayar semuanya, Anda masih ragu-ragu untuk membeli tiket pesawat untuk liburan ke tempat yang sudah lama Anda impikan. Walaupun angka-angka yang muncul dalam perhitungan Anda semua masih di bawah budget Anda, Anda masih saja menahannya. Hal ini terjadi karena secara otomatis, Anda teringat dengan berbagai hal yang berhubungan dengan keuangan Anda merasakan perasaan yang berbeda-beda tergantung dari jumlah uang yang Anda miliki. Hasilnya, Anda akan mengembangkan suatu pemikiran yang tentu saja akan berefek kepada keputusan-keputusan Anda, apakah Anda akan melakukannya atau tak melakukannya. Dan ini semua hanya contoh dari sisi uang saja!
Saat Anda bingung dalam membuat keputusan, catatlah perasaan dan emosi apa yang muncul saat itu. Perhatikan hal ini saat Anda memikirkan pilihan-pilihan yang bisa Anda buat. Hanya karena Anda akan merasakan perasaan takut atau cemas, bukan berarti pilihan Anda itu salah, ini hanyalah cara amigdala untuk memperingatkan Anda saja. Selama Anda bisa memahami tentang bagaimana atau kenapa perasaan itu muncul, baik itu positif atau negatif, maka Anda akan bisa lebih jelas dalam menentukan berbagai pilihan yang datang.
• Perhatikan Ekspektasi Anda Saat Anda Membuat Keputusan
Anda mungkin berpikir bahwa kita membuat keputusan berdasarkan diri kita sendiri, tapi faktanya tidak demikian. Seringnya, kita membuat keputusan yang secara tak sadar memenuhi norma sosial atau norma kebudayaan yang kita junjung. Nah, Anda harus memperhatikan hal ini dan berusaha untuk tak membuat keputusan berdasarkan hal tersebut. Beberapa peneliti psikologis ternama mengemukakan bahwa ekspektasi sosial mempengaruhi keputusan yang diambil oleh seseorang berdasarkan riset yang telah dilakukan. Inti dari penelitian ini adalah kalau orang-orang seringnya secara tak sadar, memiliki ekspektasi tentang hal apa baik atau buruk, yang akan terjadi dengan mereka.Anda bisa mencoba sendiri riset ini dengan menawarkan seseorang Rp 100 ribu. Jangan jelaskan apapun kenapa Anda memberikannya uang itu dan katakan saja Anda hanya ingin memberikannya saja kepada mereka tak ada alasan lain. Kemungkinan besar orang-orang itu akan ragu dan penasaran. Beberapa orang mungkin akan bertanya, ”Hmm… apakah aku harus melakukan sesuatu?” Anda mungkin akan terkejut bahwa beberapa orang tak menggubris Anda atau mereka akan menolak uang gratis itu dari Anda, menganggap Anda gila dan meninggalkan Anda begitu saja.
Menerima dan memberikan uang secara gratis itu bukanlah hal normal yang sering terjadi di kehidupan kita. Biasanya kita mendapatkan uang apabila kita melakukan sesuatu. Maka tak heran, kalau orang-orang tadi bertanya-tanya dan ragu tentang uang gratis yang Anda berikan. Apakah Anda akan menerima jika orang asing tiba-tiba saja memberikan Anda uang Rp 100 ribu? Ekspektasi apa yang akan lahir dari dalam alam bawah sadar Anda tentang kejadian ini? Ekspektasi yang muncul di diri kita itu datang dari pengalaman serta pembelajaran yang kita ambil dari hidup kita terkait pilihan itu–dan ekspektasi ini bisa membantu Anda atau justru melawan Anda. Kita bisa saja menghadapi keputusan yang sulit saat kita tak punya pengalaman atau acuan untuk membantu kita memilih keputusan itu. Kuncinya adalah cobalah untuk tak menaruh ekspektasi apa-apa dan buatlah keputusan murni berdasarkan apakah keputusan itu akan membantu Anda atau tidak.
• Jangan Pernah Membuat Keputusan Saat Anda Tak Stabil
Tak stabil di sini adalah tak stabil dalam kondisi fisik, kondisi emosional dan tentu saja kondisi mental, jangan pernah mengambil keputusan saat Anda berada dalam kondisi seperti ini. Bisa dikatakan, Anda tak punya kekuatan yang sempurna untuk memikirkan semua kemungkinan yang akan terjadi atau mungkin saja Anda cenderung berpihak ke pada satu sisi karena emosi Anda tak stabil. Namun, Anda juga harus berhat-hati dengan pilihan yang membuat Anda untung tanpa pikir panjang, karena jika Anda benar-benar bisa memperhatikannya, mungkin saja pilihan itu adalah pilihan jebakan yang justru merugikan Anda.
Anggap saja Anda sangat bersemangat untuk membangun bisnis berbasis digital. Anda selalu menganggap bahwa bisnis digital ini adalah bisnis yang menjanjikan di era modern serba digital ini, sehingga Anda dan keluarga Anda nanti tak usah pusing dengan masalah uang. Dikarenakan Anda tak punya banyak pengalaman dengan bisnis digital, maka Anda mendatangi seminar bisnis digital gratis yang diadakan di kota sebelah. Para pembicaranya adalah orang-orang top yang merupakan CEO dari perusahaan mereka sendiri. Topik pembicaraan juga untungnya tepat seperti yang Anda butuhkan.
Di sana, Anda mendapatkan berbagai informasi yang berharga hingga membuat Anda berpikir kenapa Anda tak datang ke seminar seperti ini sejak dulu. Para pembicaranya sangat bersahabat dan baik hati. Anda merasa tersanjung saat mereka dengan senang hati menjawab pertanyaan Anda. Mereka juga punya program latihan khusus untuk mengajari Anda berbagai hal lain tentang bisnis digital yang jarang diketahui dan Anda harus membayar Rp 2,5 juta untuk menikmatinya. Tak hanya itu, bagi 15 pendaftar pertama akan mendapatkan bingkisan khusus seharga Rp 150 ribu. Wow! Penawaran yang bagus, kan? Apa yang akan Anda lakukan?
Yang Anda lakukan adalah jangan keluarkan uang sepeserpun! Akan ada banyak seminar ataupun konferensi seperti ini di mana mereka menggunakan taktik psikologis yang pintar untuk membuat orang-orang mendaftar dan membayar. Beberapa jam terakhir ini, Anda secara tak sadar telah dipengaruhi oleh mereka sehingga Anda tak ragu untuk mengatakan “Ya!” kepada apapun yang mereka katakan. Anda mungkin tak mempercayainya, namun emosi Anda telah dipermainkan agar bisa mengeluarkan Rp 2,5 juta. Anda merasa senang, penuh dengan energi positif dan tak sabar merasakan berbagai keuntungan yang datang. Namun, Anda tak sadar bahwa Anda bisa saja mengeluarkan uang Rp 2,5 juta untuk sesuatu yang tak benar-benar berguna atau yang tak cocok untuk Anda. Apakah mereka mengatakan semuanya saat seminar? Apakah mereka mengatakan tentang kegagalan? Tentang risiko dalam bisnis digital ini? Lalu, bagaimana dengan berapa besarnya kemungkinan Anda akan menjadi milyarder dari bisnis digital ini? Anda sengaja diposisikan untuk mendengar hal-hal yang baik dan membuat Anda bahagia saja. Jika Anda dihadapkan pada kondisi seperti ini, agar Anda bisa membuat keputusan tepat, maka Anda harus menunggu. Setelah itu, tanyalah kepada diri Anda sendiri apakah Anda masih merasakan perasaan yang sama? Tanyalah kepada diri Anda apakah ini benar-benar hal yang Anda butuhkan? Jika jawabannya “Ya!” maka Anda bisa melakukannya.
Hal ini berlaku juga untuk keputusan yang Anda buat saat sedang bertengkar dengan pasangan atau berdebat dengan bos Anda. Intinya adalah berikan waktu untuk membuat kondisi Anda menjadi stabil terlebih dahulu sebelum membuat keputusan agar Anda tak menyesalinya dikemudian hari nanti.
No comments:
Post a Comment