Bagi SettiaBlog 4 musim dalam satu tahun adalah setiap detik yang SettiaBlog lalui dengan berbagai macam jenis rasa. Rasa? Yap… Apakah seperti rasa es krim? Apa seperti rasa permen? Atau seperti rasanya orang jatuh cinta? Atau seperti rasanya orang patah hati? Ya, semua rasa itu pernah SettiaBlog alami selama terlahir kedunia ini. Semua rasa sedih, gembira, senang, marah, dan frustasi pernah SettiaBlog alami dan menjadikan SettiaBlog seperti sekarang ini.
Musim semi adalah dimana semua tumbuhan berbunga ,berbuah , dan bersemi. Tetapi bukan hanya itu, musim semi juga diibaratkan musimnya cinta bersemi bisa dibilang sih seperti ''love at first sight''. Dimana saat ia datang tiba-tiba , tanpa kita ketahui , sesuatu yang tak bisa kita tolak kedatangannya, make your heart beat crazy , dan membuat kita seakan-akan dikelilingi oleh ribuan bunga. Ketika jatuh cinta, ketika dalam masa PDKT hingga jadian, dunia serasa indah. Jatuh cinta memang bisa membuat seseorang begitu bahagia, bersemangat dan ceria. Akan tetapi, setelah masa-masa manis itu lewat, sering terjadi pertengkaran sehingga tidak jarang seseorang bisa ragu mengenai pasangannya. Apakah dia yang terbaik? apakah saya memang mencintai dia? Mengapa hubungan kami tidak seindah dan semanis dulu? mengapa kami sering bahkan hampir tiap hari bertengkar? Dr. Gray mengumpamakan cinta seperti 4 musim : musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin.
Musim Semi : Awal hubungan, atau tepatnya saat jatuh cinta dapat diumpamakan seperti musim semi. Setiap orang yang mengalami musim ini sangat berbahagia bahkan merasa seolah-olah akan berbahgia selamanya. Kehidupan begitu sempurna karena cinta seakan-akan abadi. Kita melihat pasangan kita merupakan orang yang paling sempurna yang kita temui. Satu sama lain merasa saling cocok dan melengkapi. Setiap orang bahkan merasa sangat beruntung dan bersyukur menemukan pasangan yang sempurna baginya.
Musim Panas : Kita mulai menyadari bahwa pasangan kita bukan orang yang sempurna seperti yang kita harapkan. Kita berusaha agar hubungan kita berhasil. Akibatnya muncullah kekecewaan terhadap pasangan, pertengkaran bahkan frustasi. Pada musim ini, rumput liar dan ilalang harus dicabut hingga ke akar-akarnya dan tanaman perlu banyak disiram di bawah sinar matahari. Memberi dan mendapatkan cinta yang dibutuhkan tidaklah mudah seperti saat musim semi. Kadang kita tidak menyadari bahwa cinta tidak selamanya indah, tidak selamanya mudah. Ada kalanya cinta membutuhkan kerja keras untuk mempertahankannya terutama di bawah teriknya matahari. Pada musim ini, kita perlu memenuhi kebutuhan pasangan kita dan meminta serta mendapatkan cinta yang kita butuhkan. Hal ini tidak terjadi secara otomatis. Kadang satu pihak merasa bahwa pasangannya tidak pernah mengupayakan hubungan mereka. Sedangkan pihak yang lain merasa bahwa masalah mereka bukan suatu hal yang penting, jadi mereka tidak perlu memusingkan masalah tersebut dan dapat melewatkan waktu bersama.
Musim Gugur : Musim ini merupakan musim keemasan, kaya dan memuaskan. Musim saat memanen hasil perawatan kebun kita selama musim panas. Setelah melewati musim panas, cinta yang kita miliki lebih dewasa karena mampu menerima dan memahami ketidak sempurnaan pasangan dan diri kita sendiri. Musim ini adalah masa yang penuh dengan ucapan syukur dan saling berbagi kasih sayang. Setelah bekerja keras selama musim panas, saat ini adalah masa kita bersantai dan menikmati cinta yang kita ciptakan.
Musim Dingin : Musim pun berubah kembali. Tibalah musim dingin. Musim dingin adalah masa istirahat, refleksi dan pembaharuan. Masa ini adalah waktu untuk bertumbuh pribadi di mana kita perlu melihat lebih ke dalam diri sendiri untuk mencari cinta dan pemuasan. Musim dingin adalah masa penyembuhan. Masa di mana kaum pria menyembunyikan diri di dalam guanya dan wanita tenggelam di dasar sumur . Setelah menyembuhkan diri sendiri dan mencintai selama musim yang gelap ini, musim semi pun datang. Kita kemudian dianugrahi perasaan cinta,harapan dan sukacita. Cinta tidak selamanya indah itu memang benar. Ada kalanya kita mengalami musim semi, yaitu saat kita merasa bahwa dunia ini begitu indah, pasangan kita begitu sempurna. Namun ada kalanya kita mengalami musim panas, ketika pertengkaran dan percekcokan muncul dan bisa menimbulkan kekecewaan akan ketidak sempurnaan pasangan. Ingat, cinta itu tidak buta karena cinta dapat melihat kekurangan pasangan tetapi mau menerima kekurangan pasangan. Setelah itu mungkin kita mengalami musim gugur, yaitu masa damai setelah percekcokan dan pertengkaran. Kita menyadari betapa besar cinta kita dan pasangan kita. Kemudian muncullah musim dingin, masa di saat kita menarik diri, atau sedang surut, atau tidak mood. Namun, kita mencari cinta, perhatian dan dukungan dari pasangan kita. Begitu pula dengan pasangan kita. Ketika kita saling memberi dan menerima cinta dengan pasangan, hubungan kita dan pasangan menjadi lebih indah seperti musim semi.
Cinta itu bukan hanya sekedar rasa menyukai dan menyayangi seseorang. Tetapi cinta juga adalah komitmen dan perjuangan. Butuh komitmen agar bertahan selama musim panas sehingga bisa masuk ke musim gugur. Bayangkan jika tidak ada komitmen. Cinta hanya bisa melewati musim semi dan mati tersengat sinar matahari pada musim panas. Cinta juga butuh perjuangan. Butuh perjuangan untuk bertahan melawan teriknya matahari musim panas dan dinginnya musim dingin.
No comments:
Post a Comment