Jun 11, 2022

Perjanjian Manusia dengan Allah SWT sebelum Lahir ke Dunia

 



Habis nyeruput kopi hitam pahit, SettiaBlog memandang hijaunya dedaunan dan dari kejauhan SettiaBlog lihat bunga dandelion bergoyang di terpa angin. Lalu SettiaBlog mendekatinya, terlihat bijinya berhamburan mengikuti arah angin. Tanpa pikir panjang SettiaBlog merogoh handphone di saku dan mulai buat video, asal buat, terus SettiaBlog kasih backsound "dandelions" milik Ruth B, seperti pada klip di atas. Biji bunga dandelion yang terbang mengikuti arah angin hingga mendarat di suatu tempat seakan mengajarkan bahwa, dalam hidup orang harus mengikuti alurnya dan tetap kuat meskipun sudah terseok-seok. Bunga dandelion juga bisa tumbuh di tebing jurang, ini juga mengajarkan bahwa dalam keadaan tersulit pun harus tetap bertahan hidup, jangan menyerah untuk hal yang nantinya akan membuat diri Anda menyesal. Karena tidak ada gunanya menyerah maka bertahanlah jika ingin menjadi orang sukses. karena sukses butuh proses.

Mungkin Anda semua sudah mengerti, bahwa sebelum terlahir ke alam dunia, ternyata kita mempunyai perjanjian dengan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ingatkah kita akan perjanjian tersebut? Sudah pasti tidak akan ada satu manusia di muka bumi ini yang dapat mengingatnya saat ia lahir kedunia Jika manusia menyanggupi, maka Ia akan lahir dan hidup di dunia, namun jika tidak, Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan menakdirkannya menjalani kehidupan di muka bumi.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Q.S. Al-Hadid : 8
ÙˆَÙ…َا Ù„َÙƒُÙ…ْ Ù„َا تُؤْÙ…ِÙ†ُÙˆْÙ†َ بِاللّٰÙ‡ِ ۚÙˆَالرَّسُÙˆْÙ„ُ ÙŠَدْعُÙˆْÙƒُÙ…ْ Ù„ِتُؤْÙ…ِÙ†ُÙˆْا بِرَبِّÙƒُÙ…ْ ÙˆَÙ‚َدْ اَØ®َØ°َ Ù…ِÙŠْØ«َاقَÙƒُÙ…ْ اِÙ†ْ ÙƒُÙ†ْتُÙ…ْ Ù…ُّؤْÙ…ِÙ†ِÙŠْÙ†َ
"Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul mengajak kamu beriman kepada Tuhanmu? Dan Dia telah mengambil janji (setia)mu, jika kamu orang-orang mukmin".

Lantas, apa sebenarny perjanjian antara Allah dan manusia sebelum dilahirkan ke dunia?
Sebelum lahir ke dunia ternyata manusia sudah mengadakan perjanjian dengan Allah Ta’laa, begitu ruh ditiupkan itulah kemudian Allah mengambil perjanjian dengan setiap hambanya.
“Jadi sejak kita dalam kandungan ibunda kita usia 4 bulan, ruh sudah masuk, Allah menyampaikan tawaran kepada kita untuk berkomitmen kepada Allah,”

Kata Allah apakah kamu siap menjadikan saya Tuhan yang kamu sembah? Maka dengan itu saya akan penuhi semua kebutuhanmu, kalau kamu minta saya beri, kamu sakit saya sembuhkan, kamu butuh saya anugerahkan, kamu ingin saya persembahkan, kamu ingin rezeki saya tampilkan, kamu sakit saya sembuhkan, kamu salah saya maafkan, kamu dosa saya ampuni.

Maka kita katakan "Ya Allah siap tanpa pertimbangan lagi,
Kami yakin, kami akan sembah Engkau sebagai Tuhan dan Ya Allah mohon nanti saat terlahir kabulkan setiap kebutuhan yang kami dapatkan, kalau kami butuh kami akan minta, kalau kami sakit kami akan mohon disembuhkan, kalau kami salah kami akan mohon dimaafkan, kalau kami berdosa kami mohon diampuni Ya Allah"


“Itulah perjanjian kita, maka kita katakan "syahidna"  yang artinya kami bersyahadat. 

Untuk itulah Nabi mengatakan setiap yang terlahir itu sudah ada fitrah di dalam dirinya kecenderungan untuk mendekat kepada Allah Subhanahuwata’ala. Oleh karena itu, Allah akan menetapkan kejadian-kejadian dalam setiap kehidupan manusia dengan tujuan agar meminta dan memohon hanya kepada-Nya yang setiap doa diawali dengan kata Rabb. Mengapa Allah memilih kata Rabb untuk menamakan diri-Nya, bukan nama-nama yang terdapat pada Asmaul Husna? Inilah rahasia terbesarnya, kata Rabb  itu diambil dari satu sifat yang disebut dengan Rububiyah.

“Tidak disebutkan dalam bahasa Arab sifat yang terkait dengan rububiyah mencakup semua jenis perhatian yang mungkin diberikan, misalnya ada yang sakit disembuhkan, ada yang susah dimudahkan, ada yang butuh diberikan,” 

“Jadi semua apa yang dibutuhkan dipenuhi, maka itu yang dinamakan sifat rububiyah, kalau sifatnya terbatas dengan batasan tertentu, bisa ngasih sekarang nanti belum tentu maka disebut Murabbi."

“Maka secara otomatis kejadian-kejadian yang kita alami dalam hidup itu siapapun dia,  apakah anda orang paling tinggi jabatannya, orang paling kaya atau orang paling apapun di muka bumi, maka selama hidup itu akan dipaksa melalui alur hidup kita mendapatkan sebuah kejadian untuk kita memanggil dan memohon kepada Allah Subhanahuwata’ala,”


Bottom Note

Untuk semua yang baca blognya mohon jangan di masukkan hati ketika SettiaBlog bilang gendhuk SettiaBlog. Yang jelas SettiaBlog sendiri ndak ngerti siapa sebenarnya yang akan menjadi istri SettiaBlog karena ini rahasia Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Yang jelas gendhuk SettiaBlog pasti memiliki keterikatan batin dengan SettiaBlog, misalnya dia membaca bahasan di blognya Settia pasti dia akan ngerti hal yang tersurat dan tersirat dalam bahasan tersebut, ya mungkin dia akan melihat yang SettiaBlog sampaikan yang tidak bisa di lihat oleh orang lain.

Kita semua harus menyadari bahwa adanya takdir yang memang ndak bisa di rubah dan ada takdir yang memang manusia boleh berikhtiar merubahnya tentu atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala. SettiaBlog hanya ingin bilang berhati - hatilah menyikapi sebuah takdir! Tentukan pilihan yang terbaik dan yakini bahwa itu yang terbaik yang telah di berikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada Anda. Maaf untuk gendhuk SettiaBlog, jika merasa tidak nyaman ketika membaca bahasan SettiaBlog.

Maaf juga untuk semua yang baca blognya Settia karena beberapa bahasan yang lalu kurang enak di baca. Terus teras SettiaBlog pikirannya lagi kalut. Mungkin yang baca blognya Settia ada yang bisa bantu, ketika eyang SettiaBlog cerita sedang memantau aktivitas di Danau lalu SettiaBlog di arahkan kedua tempat Kamboja dan Florida dan keduanya sama - sama punya Danau, ada apa ini sebenarnya? Tolong SettiaBlog di jelaskan!
Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel.

No comments:

Post a Comment