Dec 27, 2024

Beberapa Tanda Orang Sombong padahal Ndak Bahagia dengan Hidupnya

 


Video klip di atas ada "viva forever", tema lagunya c tentang harapan abadi dalam hubungan cinta. Untuk ilustrasi video klip di situ ada Film Titanic. Yang di anggap karena kesombongan Sang pembuat kapal yang akhirnya membuat Kapal tersebut tenggelam. Sering kan ya kita menemui orang yang tampak sombong atau angkuh dalam kesehariannya. Mereka menunjukkan sikap yang terkesan tinggi hati, selalu ingin dianggap lebih hebat dari orang lain, dan cenderung meremehkan orang di sekitarnya. Namun, tahukah Anda bahwa sikap sombong ini sering kali menjadi tanda bahwa seseorang sebenarnya ndak bahagia dengan hidupnya? Orang yang merasa ndak puas dengan dirinya sendiri sering kali menutupi ketidakbahagiaan tersebut dengan sikap sombong. Dan pada bahasan kali ini SettiaBlog akan membahas sedikit tanda orang sombong yang sebenarnya ndak bahagia dengan hidupnya. Mohon maaf ya, tujuan bahasan ini agar kita semua ndak terjebak dengan sikap sombong dalam kehidupan sehari - hari.

𝔑. Selalu Membutuhkan Pengakuan dari Orang Lain

Orang sombong cenderung sangat haus akan pengakuan. Mereka selalu ingin dipuji, diakui, dan dianggap lebih baik daripada orang lain. Mereka kerap membicarakan pencapaian mereka dengan harapan orang lain akan terkesan. Namun, di balik sikap ini, ada rasa ndak puas yang mendalam. Orang yang bahagia ndak merasa perlu mencari pengakuan dari luar karena mereka sudah memiliki kedamaian dan kebahagiaan dari dalam. Sikap sombong yang selalu menginginkan validasi dari orang lain adalah tanda bahwa seseorang sebenarnya merasa ndak cukup dengan dirinya sendiri.      

𝔄. Sering Meremehkan Orang Lain

Meremehkan orang lain adalah salah satu cara orang sombong untuk merasa lebih baik tentang dirinya sendiri. Ketika seseorang merasa rendah diri atau ndak bahagia, mereka mungkin mencoba menutupi perasaan tersebut dengan meremehkan orang lain. Mereka ingin terlihat lebih hebat dengan menjatuhkan orang lain. Namun, sikap ini justru menunjukkan ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan dalam diri mereka. Orang yang benar-benar bahagia ndak perlu meremehkan orang lain untuk merasa baik tentang dirinya sendiri.      

𝔈. Menutupi Ketidakamanan dengan Kesombongan

Banyak orang sombong yang sebenarnya merasa ndak aman dengan diri mereka sendiri. Mereka merasa takut akan kegagalan, penolakan, atau ndak cukup baik dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk menutupi ketidakamanan ini, mereka menggunakan kesombongan sebagai perisai. Mereka mencoba menciptakan citra diri yang sempurna dan ndak bisa disentuh. Padahal, sikap ini justru menunjukkan bahwa mereka ndak bahagia dengan hidup mereka. Ketidakamanan yang terus menerus disembunyikan akan semakin membuat mereka merasa hampa dan ndak puas.    

𝔎. Ndak Tahan terhadap Kritik

Orang sombong biasanya sangat defensif dan ndak bisa menerima kritik. Mereka merasa bahwa mereka harus selalu benar dan ndak boleh ada yang mengoreksi. Ketika seseorang menunjukkan kekurangan mereka, mereka akan marah atau merasa terancam. Hal ini terjadi karena mereka ndak bahagia dengan diri mereka sendiri dan merasa bahwa kritik tersebut akan mengungkapkan kelemahan yang sebenarnya. Orang yang bahagia cenderung lebih terbuka terhadap kritik karena mereka ndak merasa terancam dengan ketidaksempurnaan.    

𝔎. Hidup dalam Penyangkalan

Orang sombong sering kali hidup dalam penyangkalan terhadap masalah yang mereka hadapi. Mereka ndak mau mengakui bahwa mereka memiliki kekurangan atau masalah dalam hidup. Sebaliknya, mereka terus-menerus menampilkan citra diri yang sempurna. Penyangkalan ini sebenarnya adalah cara mereka untuk melarikan diri dari kenyataan bahwa mereka ndak bahagia. Mereka ndak mau menghadapi masalah secara langsung karena takut akan kegagalan atau penolakan. Namun, penyangkalan ini justru membuat mereka semakin terperangkap dalam ketidakbahagiaan.  

𝔈. Selalu Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Orang sombong sering kali terobsesi dengan perbandingan sosial. Mereka selalu membandingkan diri mereka dengan orang lain, baik dalam hal materi, penampilan, prestasi, maupun status sosial. Sikap ini menunjukkan bahwa mereka ndak puas dengan diri mereka sendiri dan selalu merasa kurang. Mereka merasa harus selalu berada di atas orang lain untuk merasa bahagia. Namun, perbandingan ini justru membuat mereka semakin ndak bahagia karena selalu ada orang lain yang lebih baik dalam beberapa aspek. Kebahagiaan sejati datang dari penerimaan diri, bukan dari membandingkan diri dengan orang lain.

𝔒. Kurang Bersyukur

Sikap sombong sering kali disertai dengan kurangnya rasa syukur. Orang sombong cenderung fokus pada apa yang mereka ndak miliki daripada apa yang sudah mereka miliki. Mereka merasa bahwa mereka selalu layak mendapatkan lebih dan ndak pernah puas dengan apa yang sudah ada. Kurangnya rasa syukur ini adalah tanda jelas bahwa mereka ndak bahagia dengan hidup mereka. Kebahagiaan sejati datang dari kemampuan untuk bersyukur atas hal-hal kecil sekalipun, bukan dari terus menerus mengejar lebih banyak hal.

Sikap sombong sering kali menjadi topeng bagi orang yang sebenarnya ndak bahagia dengan hidupnya. Mereka menutupi rasa ndak puas, ketidakamanan, dan ketidakbahagiaan dengan menunjukkan sikap tinggi hati, meremehkan orang lain, dan mencari pengakuan.

Namun, sikap ini justru semakin mengisolasi mereka dari kebahagiaan sejati. Orang yang benar-benar bahagia ndak merasa perlu untuk bersikap sombong, karena mereka sudah menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam diri mereka sendiri. Untuk menemukan kebahagiaan sejati, kita perlu belajar untuk menerima diri sendiri apa adanya, bersyukur atas apa yang kita miliki, dan berhenti mencari pengakuan dari luar. Kebahagiaan ndak datang dari sikap sombong, melainkan dari rasa syukur, penerimaan diri, dan hubungan yang tulus dengan orang lain.

SettiaBlog bener - bener minta maaf ya, bahasan ini sebenarnya untuk memberi tegoran pada diri SettiaBlog sendiri agar ndak bersikap sombong atau angkuh. Dan untuk backgroundnya SettiaBlog kasih warna Cyan, warna ini dinilai memiliki kemampuan untuk menjaga energi positif dan ketenangan. Selain itu, warna Cyan memancarkan aura tenang, segar, dan bersih. Terus di dalamnya SettiaBlog kasih bunga Teratai yang merupakan simbol kejernihan hati dan pikiran.





Untuk video klip kedua ini milik Hoáng Thi Luyên dari Vietnam. Ini film dokumen perjalanan dia saat menjelajah dan tinggal di Danau yang ada di Vietnam. Dari beberapa video klip dia yang udah SettiaBlog lihat, kayaknya dia ini menggunakan pengamatan, analisa yang cukup matang. Mungkin aja dia ini bekerja sebagai pengamat lingkungan hidup dan di waktu - waktu luangnya dia gunakan untuk membuat video klip yang sifatnya cerita perjalanan dia selama menjelajah Danau sendirian.

Analisis Permasalahan atau yang pernah kita dengar dalam keseharian kita bekerja dengan sebutan Problem Solving and Decision Making (Prosdem) merupakan salah satu metode pemecahan masalah yang mengedepankan cara berpikir yang rasional.  Pentingnya menganalisa suatu permasalahan mulai dari:

Analisis Situasi – Melakukan analisis dengan memahami kondisi situasi terlebih dahulu (apakah situasi kompleks, persoalan, keputusan atau implementasi) dalam rangka menentukan respon yang tepat. Langkah yang dilakukan dalam tahapan Analisis Situasi adalah mengidentifikasi masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan klarifikasi permasalahan, menentukan prioritas masalah dan menetapkan respon yang tepat.

Analisis Persoalan – Melakukan analisis dengan memahami persoalan yang ada untuk menemukan penyebab suatu masalah. Ada 4 (empat) tahapan yaitu mendeskripsikan persolan, identifikasi penyebab, evaluasi penyebab dan pengujian penyebab sebenarnya.

Analisis Keputusan – Digunakan untuk mengambil atau memilih keputusan yang terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia. Ada 4 (empat) tahapan yaitu mengklarifikasi tujuan, evaluasi alternatif, penilaian risiko dan penetapan pilihan.

Analisis Persoalan Potensial – Digunakan untuk mengantisipasi persoalan potensial yang mungkin terjadi pada saat pengambilan keputusan dilaksanakan. Analisis persoalan potensi juga dapat membantu pengguna dalam menerapkan rencana tindak lanjut. Pada analisis ini juga terdapat 4 (empat) tahapan antara lain, identifikasi persoalan potensial, identifikasi kemungkinan penyebab, penentuan tindakan pencegahan, dan penetapan tindakan dalam penanggulangan dampak.

Melalui analisis tersebut diatas diharapkan pengguna dapat mengambil tindakan secara rasional dan menentukan tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan keberhasilan implementasi. Apa aja manfaat yang kemungkinan didapatkan apabila memilih melakukan analisis secara rasional?

◇ Mengurangi judgement atau ketergantungan pada pengalaman dan naluri semata.

◇ Membantu mempelajari kemampuan baru.

◇ Mendukung proses berpikir menjadi nyata dan praktis.

◇ Adaptif terhadap berbagai situasi dengan lingkup permasalahan yang berbeda-beda,

◇ Membantu meningkatkan kemampuan berpikir.

Udah ya... ndak usah di masukkan hati omongan SettiaBlog.

No comments:

Post a Comment