Judul : Galuh Hati
Penulis : Randu Alamsyah
Penerbit : MOKA MEDIA Tahun : Cetakan I – JAKARTA 2014
Tebal : 297 + cover
SINOPSIS
Novel Galuh Hati yang ditulis oleh Randu Alamsyah, menceritakan tentang kehidupan di Desa Cempaka, satu satunya desa yang menghasilkan galuh (sebutan intan untuk masyarakat Desa Cempaka) tradisional yang menghasilkan permata dan berlian terbaik di dunia. Terjadi konflik antara 3 orang yang menjadikan cerita legenda di desa tersebut.
Abul, adalah seorang anak lelaki berusia 12 tahun, yang masih memiliki orang tua lengkap, yaitu ayahnya yang dulunya berprofesi sebagai pendulang intan, tapi harus berhenti karena kecelakaan yang dialaminya dan merenggut kedua tangannya. Ibu Abul, adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki warung kecil di dekat pendulangan intan.
Abul mempunyai teman yang bernama Anang, sejak kecil dia sudah menjadi pendulang intan dan tidak pernah merasakan bangku sekolah, orangnya pendiam dan tak banyak bicara, lebih memilih diam walaupun sebenarnya dia tidak bisu.
Di Desa Cempaka, setiap hari yang akan menjelang malam, atau biasa disebut dengan senja kuning, di desa ini sering sekali terdengar kabar kematian, kabar kematian ini datang dari para pendulang intan, mereka banyak yang tewas karena keruntuhan tebing pasir dan sebagainya. Maka di senja kuning ini, dijadikan hal yang keramat di desa tersebut. Di desa tersebut ada seorang yang kaya raya, dia adalah Kai Amak, seorang pendulang intan yang sukses, yang sudah bisa berangkat haji dan memiliki ratusan anak buah pendulang intan. Umurnya sekitar 80 tahun.
Di sekolah, Abul mendapat teman baru, namanya Girlandia Florens biasa dipanggil Gil. Gil ini tunagrahita, sebenarnya dia harus bersekolah di sekolah khusus, tapi berhubung di desa tidak ada sekolah seperti itu, jadi Gil disekolahkan di sekolah biasa. Tapi kekuranganya itu tidak membuat Gil menjadi anak yang minder, dia sangat optimis dan ceria, dia juga sangat pintar, paham teknologi tidak seperti teman – teman lainnya yang masih belum mengerti tentang teknologi yang ada.
Di desanya mejadi seorang pendulang intan sudah menjadi jati diri setiap laki – laki yang ada, tapi bukan untuk Abul, dia tidak diperbolehkan oleh orang tuannya, karena kejadian yang telah menimpa ayahnya tersebut. Keluarganya diasingkan, dia membantu ibunya berjualan di warung dekat pendulangan intan, walaupun banyak yang mencemoohnya, tapi dia tetap sabar menghadapinya.
Disekolahnya Ibu Saidah, guru paling muda dan paling cerdas menceritakan sejarah Desa Cempaka, dan menceritakan intan – intan besar yang telah berhasil ditemukan, mulai dari 98 karat sampai 200 karat, yang nama – namanya adalah, Galuh Pumpung, Galuh Trisakti dan lainnya. Tapi ada satu intan yang menjadi perbincangan, yaitu Galuh Hati.
Suatu hari Kai Amak, memutuskan untuk pergi mendulang lagi, masyarakat bertanya – tanya, kenapa dia harus pergi mendulang lagi, karena umurnya yang sudah tua dan dia sudah memiliki ratusan anak buah. Hal itu menjadi perbincangan masyarakat desa, begitupun Abul dan Anang. Akhirnya dia pergi mendulang intan, tapi setelah masuk ke danau, dia langsung dibopong warga karena kelelahan dan sudah tidak kuat melakukan pekerjaan itu lagi.
Malam harinya, Abul memutuskan untuk tinggal di warung lebih lama, dan akahirnya dia dihampiri oleh Kai Amak, ternyata Kai Amak datang ke pendulangan, untuk kembali mendulang. Akhirnya Abul ikut dengan Kai Amak, dia tidak menyangka, Kai Amak kuat untuk mendulang, berbeda dengan apa yang dilihatnya tadi siang. Selesai mendulang, Kai Amak dan Abul kembali ke warung. Disana Abul diminta untuk tidak menceritakan kejadian ini kepada siapapun, dia juga diminta untuk menyimpan hasil dulangan tadi, dan tidak boleh membukanya. Karena didalam itu ada Galuh yang lebih besar dari Galuh Trisakti.
Dan malam itu, Kai Amak menceritakan rahasia yang selama ini dipendam. Dia bercerita bahwa dulu dia memiliki seorang teman yang sangat baik dan sangat pandai mendulang intan yang bernama Antas. Mereka berdua merupakan sahabat yang sangat dekat, sampai suatu saat Antas jatuh cinta kepada seorang perempuan bernama Sarah, tapi Antas tidak berani mengungkapkan, akhirnya Kai Amak menuliskan surat untuk Sarah dan memberitahu bahwa surat itu dari Antas. Kai Amak melakukan itu semua karena di tahu sifat sahabatnya itu, dia tidak bisa membaca dan menulis, akhirnya dia rela menipu hanya untuk melihat sahabatnya bahagia. Tapi seiring dengan berjalannya waktu Kai Amak juga merasakan cinta untuk Sarah, tapi hal itu sudah terlambat, Sarah dan Antas akan segera menikah karena Antas telah menemukan mas kawin yang diminta oleh keluarga Sarah, yaitu intan, yang dinamainya Galuh Hati.
Beberapa bulan sebelum pernikahan Sarah dan Antas, Kai Amak bertemu dengan Sari, dia adalah saudara dari Kai Amak, Kai Amak meceritakan semua yang dia rasakan, Sari meberikan solusi supaya Sarah tidak bisa dimiliki oleh Antas, tapi Kai Amak masih memikirkan nasip Antas. Cerita terputus sampai disitu, karena malam sudah semakin larut, akhirnya Kai Amak mengakhirinya dan pulang. Abul sangat penasaran dan menantikan esok hari untuk kisah selanjutnya.
Esok haripun tiba, tapi ternyata berita yang mengejutkan datang. Kai Amak telah meninggal. Hal itu mebuat syok Abul, karena Kai Amak menghabiskan malam bersamanya, dan meninggalkan cerita yang belum selesai. Kai Amak tidak berkeluarga, di rumah duka ada seorang saudara yang mengurusi pemakamannya.
Setelah kematian Kai Amak, Nizam, mantan sopir dari Kai Amak mendatanginya. Menayakan apakah Abul menghabiskan malam dengan Kai Amak dan apa saja yang mereka bicarakan. Tapi Abul tidak menjawabnya, dia tetap merahasiakannya.
Akhirnya Abul mulai mencari tahu tentang cerita terbut, dia mulai bertanya kepada keluarga tentang Galuh Hati dan siapa itu Antas. Akhirnya ayah Abul memberitahu bahwa ada seorang bernama Antas di desa seberang, Ayah Abul mendapat informasi itu dari Kiai Musa. Akhirnya Abul mencari kerumah Kiai Musa, tapi dia hanya mendapatkan foto masa kecil Antas. Akhirnya dia bertekat untuk mencari tahu tentang Galuh Hati dan meminta bantuan dari Gil.
Gil mencari informasi di internet, dan dia menemukan tulisan tentang Galuh hati, akhirnya dia menghubungi si pemilik blog tersebut. Pemilik blog tersebut bernama Dhelpia Cortez, dan ternyata mempunyai keluarga berdarah Indonesia yang bernama Santa. Sementara itu Abul mencari data di gedung pengasah intan, karena semua intan yang akan dijual di data di gedung tersebut, tapi dia idak menemukan data apapun disana.
Sementara itu selama mencari tahu tentang Galuh Hati, Abul merasa ada yang memata matai, dan Abul menduga yang mematai adalah Nizam, akhirnya Abul dan Gil datang kerumah Kai Amak dan menanyakan bagaimana Nizam kepada saudara Kai Amak yang sekarang tinggal disitu. Saudara Kai Amak menjelaskan bahwa Nizam itu bukan orang baik, dan setelah kunjunag itu Abul dan Gil mengetahui bahwa nama ibu tersebut adalah Sari.
Akhirnya Abul berkunjung lagi ke rumah Kai Amak untuk menanyakan soal cerita yang terputus itu, tapi Sari tidak merespon dengan baik, dia malah mengusir Abul dengan kasar. Pada malam hari saat Abul ingin pulang dari warungnya, dia diserang oleh dua orang yang tidak dikenal. Sampai dia tak sadarkan diri, untunglah ada Anang yang menolong, setelah sadar dan kurang lebih lima hari dirawat di rumah sakit. Akhirnya suatu rahasia terungkap.
Kai Amak, adalah seorang penyelundup intan di Desa Cempaka, dia membeli intan dari masyarakat dengan harga murah lalu dia bisa menjual dengan harga yang sangat mahal di luar negeri, dan ternyata Nizam adalah seorang polisi yang selama ini menyamar sebagai sopir untuk memata matai Kai Amak. Dan dua orang yang telah menghajar Abul adalah orang suruhan dari Sari, karena Sari takut jika rahasianya akan terbongkar. Dan satu lagi rahasia yang terungkap, bahwa Kai Amak masih hidup.
Setelah terungkap Sari di jebloskan ke penjara, dan Kai Amak di temukan mati gantung diri di sebuah hutan. Dan Gil, mendapatkan surat dari Sarah, yang sudah berada di Belanda. Sarah menceritakan dengan gamblang apa yang dia alami dengan Kai Amak dan juga Antas. Akhirnya semua terungkap. Abul dan Gil dapat menuntaskan apa yang meraka cari – cari selama ini.
KELEBIHAN
Di novel ini, kita diajak untuk menjadi detektif, hal – hal yang dikaitkan membuat kita lebih ingin mengerti lanjutan dari cerita. Kejadian – kejadian yang diluar dugaan pembaca, membuat novel ini sangat asik untuk dibaca. Ceritanya tidak membosankan, dan juga bahasa yang digunakan mudah dimengerti.
KEKURANGAN
Akhir dari cerita tidak di deskripsikan bagaimana keadaan tokoh Antas.
No comments:
Post a Comment