Video klip di atas ada "Love is answer". Ya, cinta dan kasih sayang bisa membantu mengatasi masalah, baik masalah pribadi maupun masalah sosial. Dengan cinta dan kasih sayang orang dapat saling memahami, membantu, dan mendukung satu sama lain. Cinta dan kasih sayang bisa memberikan makna dan tujuan hidup. Cinta dan kasih sayang bisa membantu seseorang untuk menemukan identitas diri dan arah hidup yang lebih jelas. Cinta dan kasih sayang bisa menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya. Dengan cinta, orang dapat saling menerima dan menghargai perbedaan. Begitu juga dengan landasan SettiaBlog dalam membuat bahasan di Blog ini, cinta dan kasih sayang. Bukan pengaruh lingkungan atau tekanan, apalagi sampai berpikir negatif ke orang lain, Insyaa Allah ndak pernah. Makanya SettiaBlog baru membuat bahasan kalau hati dan pikiran dalam keadaan bersih.
Cinta dan kasih sayang dalam Islam adalah konsep yang sangat penting dan luas, yang mencakup semua aspek kehidupan. Secara umum, Islam mengajarkan bahwa kasih sayang dan cinta merupakan salah satu aspek penting dalam hubungan antara manusia, baik itu dalam hubungan keluarga, pertemanan, maupun dalam hubungan dengan Allah SWT. Dalam Islam, Allah SWT dikenal sebagai Ar-Rahman dan Ar-Rahim, yang berarti Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dalam Al-Quran, kasih sayang Allah SWT kepada manusia disebutkan dalam banyak ayat, seperti surah Al-Fatihah ayat 7, yang berbunyi, “Maha Pengasih, Maha Penyayang”.
Selain itu, Islam juga mengajarkan pentingnya kasih sayang dan kebaikan dalam hubungan antar sesama manusia, terutama dalam hubungan keluarga. Dalam Al-Quran, Allah SWT juga menekankan pentingnya kasih sayang dalam hubungan suami-istri, seperti dalam surah Ar-Rum ayat 21, yang berbunyi, “Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenang dan tentram hatimu, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang dan belas kasihan”.
Islam mengajarkan pentingnya kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup, termasuk terhadap hewan dan lingkungan. Islam memandang bahwa semua ciptaan Allah SWT memiliki hak-hak yang harus dihormati, dan manusia sebagai khalifah di bumi harus menjaga dan merawat alam semesta dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab. Dengan demikian, kasih sayang dalam Islam bukan hanya sekedar perasaan atau emosi, tetapi juga membutuhkan tindakan nyata dan tanggung jawab yang dilakukan dengan niat yang baik dan ikhlas. Dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Turmudzi, “Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya”. Dari hadist tersebut yang disebutkan adalah ‘manusia’ bukan hanya saudara muslim. Maka, kita bisa mengetahui bahwa Islam mengajarkan kita untuk menyayangi semua manusia di bumi.
Pada hadist lain juga diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sekali-kali tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihi”. Kemudian mereka menjawab, “Wahai Rasulullah, semua kami pengasih”. Rasulullah SAW bersabda kembali, “Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia” (H.R. Ath Thabrani).
Udah ya, maafin SettiaBlog ya. O, ya backgroundnya ini SettiaBlog gunakan wallpapernya IPhone 16, ini bukan promosi lho ya. Kebetulan desainnya menggunakan 3 lingkaran yang saling bersentuhan. Ini mewakili masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Masa lalu memengaruhi masa depan: Sebuah kebenaran yang ndak terbantahkan. Kita semua setuju bahwa masa lalu memiliki pengaruh yang besar terhadap masa depan. Pengalaman, pembelajaran, dan keputusan yang kita buat di masa lalu membentuk siapa kita sekarang dan apa yang akan kita lakukan di masa depan. Ini adalah konsep dasar dalam banyak bidang, termasuk ilmu perilaku, psikologi, dan sejarah.
Life's most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?
Cinta dan kasih sayang dalam Islam adalah konsep yang sangat penting dan luas, yang mencakup semua aspek kehidupan. Secara umum, Islam mengajarkan bahwa kasih sayang dan cinta merupakan salah satu aspek penting dalam hubungan antara manusia, baik itu dalam hubungan keluarga, pertemanan, maupun dalam hubungan dengan Allah SWT. Dalam Islam, Allah SWT dikenal sebagai Ar-Rahman dan Ar-Rahim, yang berarti Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dalam Al-Quran, kasih sayang Allah SWT kepada manusia disebutkan dalam banyak ayat, seperti surah Al-Fatihah ayat 7, yang berbunyi, “Maha Pengasih, Maha Penyayang”.
Selain itu, Islam juga mengajarkan pentingnya kasih sayang dan kebaikan dalam hubungan antar sesama manusia, terutama dalam hubungan keluarga. Dalam Al-Quran, Allah SWT juga menekankan pentingnya kasih sayang dalam hubungan suami-istri, seperti dalam surah Ar-Rum ayat 21, yang berbunyi, “Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenang dan tentram hatimu, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang dan belas kasihan”.
Islam mengajarkan pentingnya kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup, termasuk terhadap hewan dan lingkungan. Islam memandang bahwa semua ciptaan Allah SWT memiliki hak-hak yang harus dihormati, dan manusia sebagai khalifah di bumi harus menjaga dan merawat alam semesta dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab. Dengan demikian, kasih sayang dalam Islam bukan hanya sekedar perasaan atau emosi, tetapi juga membutuhkan tindakan nyata dan tanggung jawab yang dilakukan dengan niat yang baik dan ikhlas. Dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Turmudzi, “Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya”. Dari hadist tersebut yang disebutkan adalah ‘manusia’ bukan hanya saudara muslim. Maka, kita bisa mengetahui bahwa Islam mengajarkan kita untuk menyayangi semua manusia di bumi.
Pada hadist lain juga diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sekali-kali tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihi”. Kemudian mereka menjawab, “Wahai Rasulullah, semua kami pengasih”. Rasulullah SAW bersabda kembali, “Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia” (H.R. Ath Thabrani).
Udah ya, maafin SettiaBlog ya. O, ya backgroundnya ini SettiaBlog gunakan wallpapernya IPhone 16, ini bukan promosi lho ya. Kebetulan desainnya menggunakan 3 lingkaran yang saling bersentuhan. Ini mewakili masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Masa lalu memengaruhi masa depan: Sebuah kebenaran yang ndak terbantahkan. Kita semua setuju bahwa masa lalu memiliki pengaruh yang besar terhadap masa depan. Pengalaman, pembelajaran, dan keputusan yang kita buat di masa lalu membentuk siapa kita sekarang dan apa yang akan kita lakukan di masa depan. Ini adalah konsep dasar dalam banyak bidang, termasuk ilmu perilaku, psikologi, dan sejarah.
Life's most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?
Untuk video klip kedua SettiaBlog kasih "sweet nothing" milik Taylor Swift. Sweet nothings sendiri dapat digunakan untuk menggambarkan perasaan manis yang timbul dalam hati karena adanya kasih sayang atau kebersamaan dengan orang lain. Dan suasana seperti itu tentu akan meningkatkan semangat hidup. Pentingnya memelihara semangat hidup untuk kesehatan yang prima. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi tercapainya tubuh yang sehat dan prima. Selain pola hidup, pola pikir nyatanya juga termasuk dalam faktor penentu hal tersebut. Bagaimana ndak? Pikiran manusia bahkan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kondisi tubuh. Hal ini dikarenakan pikiran manusia mampu menumbuhkan atau justru melenyapkan semangat hidup seseorang. Maka dari itu, Rasulullah SAW kepada umatnya selalu mewanti-wanti untuk selalu bersemangat. Tujuannya adalah agar kita ndak mudah menjadi sosok yang lemah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata bahwasannya “Rasulullah bersabda yang berbunyi sebagai berikut,
‘Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan; ‘Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu’. Tetapi katakanlah; ‘lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata ‘law’ (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan syetan.'”(HR. Bukhari)
Hadist di atas menjelaskan tentang betapa pentingnya menjadi sosok yang bersemangat. Hal tersebut nyatanya mampu menaruh dampak signifikan pada kekuatan tubuh seseorang. Mereka yang mudah bersedih hati dan kehilangan semangat dapat menjadi penyebab melemahnya kondisi fisik. Umat Islam dilarang untuk terpuruk terlalu dalam pada ketetapan Allah SWT yang ndak sesuai dengan keinginan mereka. Kita dianjurkan untuk dapat memelihara sifat qanaah, yakni rela dan menerima takdir dari Allah SWT. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh pada pikiran dan kesehatan tubuh kita. Qanaah membantu kita lebih mudah berlapang dada. Ndak hanya itu, dengan memelihara sifat baik ini kita dapat selalu meraih semangat hidup dan terhindar dari godaan syetan penyebab timbulnya jiwa-jiwa yang lemah.
‘Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan; ‘Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu’. Tetapi katakanlah; ‘lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata ‘law’ (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan syetan.'”(HR. Bukhari)
Hadist di atas menjelaskan tentang betapa pentingnya menjadi sosok yang bersemangat. Hal tersebut nyatanya mampu menaruh dampak signifikan pada kekuatan tubuh seseorang. Mereka yang mudah bersedih hati dan kehilangan semangat dapat menjadi penyebab melemahnya kondisi fisik. Umat Islam dilarang untuk terpuruk terlalu dalam pada ketetapan Allah SWT yang ndak sesuai dengan keinginan mereka. Kita dianjurkan untuk dapat memelihara sifat qanaah, yakni rela dan menerima takdir dari Allah SWT. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh pada pikiran dan kesehatan tubuh kita. Qanaah membantu kita lebih mudah berlapang dada. Ndak hanya itu, dengan memelihara sifat baik ini kita dapat selalu meraih semangat hidup dan terhindar dari godaan syetan penyebab timbulnya jiwa-jiwa yang lemah.
No comments:
Post a Comment