Jun 14, 2024

Sikap Pantang Menyerah

 


Pada bahasan kali ini SettiaBlog gunakan kombinasi warna sakura, dark sakura, silver, dan apricot. Dengan pola radial gradient 50% 50%. Untuk video klip di atas ada" "don't give up on me" milik Andy Grammer yang di cover world music program forest sessions. SettiaBlog sendiri dari dulu suka dengan kegiatan lingkungan hidup. Waktu bocil dulu SettiaBlog sering lho diam - diam ikut lomba tulis puisi lingkungan hidup tingkat Nasional. Waktu itu mungkin SettiaBlog yang paling bocil, karena yang SettiaBlog ikuti itu tingkat umum dan tentu pesertanya juga para sastrawan. Pernah kok beberapa kali masuk 10 besar, tapi tujuan SettiaBlog bukan prestasinya. Yang penting SettiaBlog bisa menyuarakan perasaan SettiaBlog. Lomba tulis cerpen lingkungan hidup juga sering ikut, itu dulu. O..ya, kalau untuk lomba fotografi dulu, favorit SettiaBlog itu gerak dari butterfly. "Don't give up" , Anda semua tentu sering kan ya denger kata - kata ini atau never give up, sama kan ya. Kita di ingatkan agar ndak mudah menyerah.
"I can't change the direction of the wind, but I can adjust my sails to always reach my destination."
(Aku tidak bisa mengubah arah angin, tapi aku bisa mengubah layarku untuk selalu mencapai tujuan.)


Apa yang dimaksud dengan pantang menyerah? Pantang menyerah adalah sikap kuat yang ndak mudah menyerah dengan tantangan dan rintangan yang ada. Orang-orang yang memiliki sikap pantang menyerah ndak akan berpasrah begitu saja dengan keadaan, melainkan mereka akan memberikan kerja keras dengan usaha maksimal yang mereka miliki dan performa terbaik dalam setiap kesempatan yang ada. Dengan kata lain, pantang menyerah adalah sebuah sikap yang ndak mudah putus asa dalam melakukan segala hal, dan sikap pantang menyerah ini selalu dibarengi dengan perasaan yang optimis dan mudah untuk bangkit dari keterpurukan. Memang, pada dasarnya manusia ndak sabar untuk bisa segera meraih kemenangan. Sebagai manusia, kita memiliki perasaan yang sangat kuat untuk segera mendapatkan hasil secepat atau seinstan mungkin, dan hasil instan yang mereka inginkan ini pasti memiliki kaitan yang erat dengan kelangsungan hidup mereka. 

Sebagai contoh, manusia pada zaman dulu, mereka bertahan hidup di dalam goa dan perlu mencari makan melalui perburuan dan membuat api unggun untuk menghangatkan mereka dari kedinginan malam. Apalagi zaman dahulu belum ada selimut yang tebal untuk menghangatkan kita. Bagaimana jika kebutuhan manusia ndak segera terpenuhi? Tentunya, ini akan memberikan dampak yang negatif bagi kelangsungan hidup mereka. 
Contoh lainnya adalah seorang bayi yang selalu menangis setiap menginginkan sesuatu. Dalam hal ini, menangis adalah cara yang paling mudah untuk mendapatkan perhatian secara instan yang sangat diperlukan oleh seorang bayi untuk mendapatkan apa yang dia mau, entah itu makanan, susu atau yang lainnya. 
Oleh karena itu, menginginkan hasil yang instan memang sudah tertanam di dalam diri kita sejak usia dini dan ini tetap tersimpan dalam otak kita di sepanjang hidup. 

Namun, kita perlu menunggu dan siap untuk kalah: Nah berbeda dengan zaman sebelumnya, cara kita untuk meraih kesuksesan di zaman modern ini sangat berubah dengan zaman dahulu kala. Cara kita untuk mendapatkan kesuksesan sudah dirancang oleh para masyarakat modern.
Sebagai contoh, pastinya kita memerlukan uang untuk bisa bertahan hidup dengan membeli kebutuhan hidup seperti makanan, minuman, membayar tempat tinggal, dan lain sebagainya. Setelah bekerja, kita akan mendapatkan uang dan bentuk apresiasi lainnya seperti bonus. Inilah mengapa, kita sering dipaksa atau dilatih untuk bekerja keras terlebih dahulu demi mendapatkan hasil yang kita dambakan. Ini bertujuan agar sikap dasar kita yang selalu menginginkan hasil yang instan dapat dimusnahkan secara perlahan-lahan. Meskipun begitu, bukan berarti sikap dasar kita untuk segera mendapatkan hasil yang instan bisa pudar begitu aja lho. Otak kita tetap memiliki pemikiran dasar bahwa hasil yang lebih cepat pertanda lebih baik. Kebutuhan kita untuk mendapatkan hasil yang instan terus mengintai naluri kita, dan cenderung ‘meracuni’ pikiran kita untuk segera berhenti dari pekerjaan yang kita lakukan jika hasil yang instan ndak segera terlihat. Kunci dari semua ini sebenarnya adalah membuat manusia untuk memahami bahwa waktu yang digunakan untuk menunggu merupakan waktu yang vital. Waktu ini dapat digunakan untuk bekerja lebih keras demi meraih kesuksesan yang didambakan, daripada hanya menyerah begitu aja. 

Dari kalah menjadi pecundang: Menurut Anda, apakah seorang yang kalah berarti seorang pecundang? Ternyata, mereka yang mengalami kegagalan atau kekalahan bukan berarti sah menjadi pecundang lho. Sayangnya mereka akan segera menjadi pecundang, apabila mereka mulai menyalahkan keadaan atas kegagalan yang mereka hadapi. Maksudnya, orang-orang ini akan memberitahu diri mereka tentang ‘fakta’ atau beberapa alasan lain untuk membenarkan suatu hal yang negatif dari kemampuan mereka. Nah, beberapa alasan yang diberikan kepada diri kita sendiri ini merupakan keyakinan yang terbentuk dari pengalaman di masa lalu.
Contohnya seperti kesalahan atau kegagalan yang pernah mereka rasakan sebelumnya. Mereka akan mulai mengatakan bahwa “kalau saja umur saya lebih muda, pasti saya bisa mendapatkannya” atau “Mungkin kegagalan yang saya rasakan ada kaitannya dengan kegagalan yang pernah saya rasakan dua tahun lalu” dan alasan-alasan lainnya yang dijadikan sebagai ‘pembetulan’ dari kegagalan kita. Disitulah sebenarnya kita sudah mulai menjadi seorang pecundang. Intinya, seorang yang mengalami kekalahan atau kegagalan, bukan berarti mereka seorang pecundang. Namun, apabila mereka sudah membenarkan segala kekalahan mereka dengan alasan-alasan lainnya, pada saat itulah mereka menjadi seorang pecundang. 

Disisi lain, kondisi ini akan berubah jika mereka mau bersikap jujur dengan diri mereka sendiri. Bagi mereka, kegagalan adalah sebuah kegagalan. Ndak perlu mencari-cari alasan yang membenarkan kegagalan tersebut. Sebuah kegagalan perlu dihadapi dan dievaluasi, bukan untuk didramatisasi. Pada kenyataannya, penyebab kita mengalami kegagalan adalah karena ndak mau bertahan lebih lama, mempertahankan keyakinan dan kepercayaan, serta menjadikan sebuah kegagalan sebagai pelajaran yang berarti untuk meningkatkan kualitas diri demi meraih kesuksesan yang didambakan. Inilah mengapa kita perlu bersikap pantang menyerah demi berhasil menggapai apa yang menjadi tujuan kita. 

  Kita perlu bertindak seperti pemenang dan pantang menyerah : Ini merupakan sikap yang perlu kita adopsi. Ndak perlu mencari alasan-alasan lain sebagai pembenaran dari kegagalan kita. Namun, kita perlu bersikap sebagai seorang pemenang yang begitu yakin bahwa apa yang kita inginkan pasti akan tercapai. Pada dasarnya, ndak ada yang ndak mungkin untuk dicapai di dunia ini, bukan? Memang wajar jika kita masih sering terpikir kembali tentang beberapa kegagalan yang datang kepada kita di masa lalu. Namun, kita ndak bisa menggunakannya sebagai sebuah pembuktian bahwa kita ndak akan pernah mendapatkan keberhasilan sampai kapanpun. Percayalah, satu, dua atau tiga kegagalan sekalipun di masa lalu, ndak dapat ‘mendikte’ hasil perjuangan kita di masa depan. Apabila kita tetap melakukannya, duh yang ada itu hanya merusak peluang-peluang emas yang bisa kita dapatkan di masa depan. Anda perlu untuk menempatkan fokus tertinggi pada tujuan hidup Anda dan melakukan segala kerja keras demi berhasil sampai ke sana. Ndak bisa dipungkiri bahwa rintangan akan selalu ada untuk menghalangi kita mencapai tujuan, namun hal yang harus kita lakukan adalah mengatasi permasalahan tersebut, bukan menyalahkannya. Jadikan setiap bebatuan dari rintangan yang kita hadapi sebagai kesempatan untuk mempelajari sesuatu yang baru. Dan, sesuatu hal itu hanya akan didapatkan oleh Anda yang terus bergerak maju untuk menuju kesuksesan. 

  Apabila Anda ingin meraih kesuksesan setelah kegagalan, mulailah berpikir seperti orang yang sukses:

🍈 Perluas Perspektif

Mungkin kita akan sulit untuk melihat gambaran besar yang sedang terjadi saat ini. Intinya, jalan menuju kesuksesan pasti akan mengalami pasang-surut kehidupan. Jadi ketika suatu kegagalan kecil datang menghampiri, bukan berarti kita ndak akan pernah menuju kesuksesan yang kita inginkan. Dalam kata lain, kita perlu memperluas perspektif kita dalam menghadapi kegagalan dan pantang menyerah. 

🍈 Perkecil Tujuan yang Besar

Ini bukan berarti kita ndak bisa memiliki tujuan yang besar. Maksudnya adalah, tujuan yang besar cenderung terlihat menakutkan dan sulit untuk digapai. Jadi untuk memudahkan kita dalam menggapainya, kita perlu membuat tujuan tersebut menjadi potongan-potongan kecil yang bisa kita raih dengan mudah. Perlahan tapi pasti, semua tujuan itu akan menjadi kumpulan-kumpulan tujuan yang besar. 


Udah ya, maaf in SettiaBlog ya. SettiaBlog ini juga lemah, makanya mengajak bareng - bareng belajar agar ndak mudah menyerah. Dalam dunia yang dinamis, pentingnya memperluas perspektif seseorang ndak bisa di elakkan. Baik itu berkaitan dengan pengembangan pribadi, membina hubungan yang lebih baik, atau mencapai kesuksesan dalam karier, mengembangkan pikiran terbuka dapat membuat perbedaan besar. Dan cara memperluas perspektif Anda tentu juga banyak kan ya.
🧄 Menumbuhkan rasa ingin tahu
Kayak misalnya pertanyaan yang sederhana, Wingko Babat itu sebenarnya aslinya dari Babat atau dari Semarang c? Atau kenapa c jam Gadang itu menggunakan angka Romawi 4 dengan IIII dan bukan IV? Dari pertanyaan sederhana kayak gitu kadang kita bisa memperoleh banyak wawasan dan pengalaman. Yang jelas dengan memupuk rasa ingin tahu akan memicu proses pembelajaran yang berkelanjutan, menumbuhkan pola pikir yang melampaui keterbatasan dan gagasan yang sudah terbentuk sebelumnya, sehingga membuka jalan untuk pertumbuhan pribadi dan intelektual yang berkelanjutan.

🧄 Membaca secara luas dan teratur

Buku merupakan pintu gerbang menuju dunia pemikiran yang beragam. Kebiasaan membaca berbagai genre, penulis, dan topik membuat Anda terpapar pada banyak perspektif.Seseorang yang banyak membaca memiliki pemahaman yang bernuansa tentang berbagai subjek, menerobos perspektif yang sempit dan menumbuhkan pola pikir yang lebih inklusif.Membaca menjadi sarana eksplorasi intelektual dan katalisator untuk merangkul keragaman pengalaman manusia.

Dan banyak lagi cara yang bisa Anda gunakan untuk memperluas memperluas perspektif ini. Anda tentu lebih ngerti. O... ya, pernah ndak dengar efek kupu-kupu (butterfly effect)? (Butterfly effect) adalah gagasan bahwa peristiwa-peristiwa kecil yang tampaknya sepele pada akhirnya dapat menimbulkan konsekuensi yang jauh lebih besar – dengan kata lain, peristiwa-peristiwa tersebut mempunyai dampak non-linear pada sistem yang sangat kompleks.

No comments:

Post a Comment