Jul 23, 2024

Hal yang Harus Anda Lakukan Ketika Berhasil Meraih Impian

 



Video klip di atas itu ada puncak mushola di sini. Bentuknya kuncup bunga Teratai yang berbentuk Mandala. Mandala pada kebudayaan Jawa merupakan tradisi yang berbasis pembagian ruang menjadi lima penjuru: empat arah mata angin dengan satu pusat. Kebudayaan pola lima berkembang di era Kerajaan Majapahit. Pola ini berawal dari pengaturan sosial masyarakatnya, dimana setiap kesatuan kampung terdiri dari empat kampung di keempat penjuru mata angin dan satu kampung berada di pusatnya. Dalam tradisi Jawa, pembagian lima ini disebut sebagai mancapat kalimo pancer. Pembagian ruang lima ini terdapat konsep harmoni pasangan dualistik utara-selatan dan timur-barat yang mirip dengan pembagian pola empat. Perkembangan dari pola lima ini adalah pola sembilan, yang merupakan gabungan dari pola empat dan lima yang terdiri dari delapan penjuru mata angin dan satu pusat . Simbol empat penjuru dengan satu pusat sering dikaitkan dengan simbol Mandala.. Mandala memiliki pusat persilangan keempat arah mata angin yaitu timur-barat dan utara-selatan. Arah Timur-Barat adalah dualisme terestrial manusia, yaitu kelahiran (Timur) dan kematian (Barat). Sedangkan arah Utara-Selatan adalah dualisme surgawi, yaitu Utara sebagai Dunia Atas dan Selatan sebagai dunia bawah. Dua pasangan dualistik Ruang (lahir-mati) dan dualisme Waktu (Dunia Atas-Dunia Bawah; yang abadi dan kekinian) bertemu di pusat, yaitu totalitas transenden. Mandala merupakan pemikiran tentang bagaimana agar manusia mampu ‘naik’ dan bersatu dengan Tuhan atau manunggaling kawulo Gusti  (menunggal dengan Tuhan) dalam bahasa Jawa. Hal itu dapat tercapai dengan jalan merohani melalui dematerialisasi, atau dengan mempersatukan yang esensi dan substansi. Dalam hal ini, mandala juga dapat menjadi jalan ‘turun’ dari yang bersifat rohani kemudian memanifestasi ke dalam materi.

Untuk lagunya SettiaBlog kasih "altitudes" milik Jason Becker. Altitude sendiri bisa di artikan ketinggian. Seperti yang Anda tahu, semakin tinggi tempat tentu akan semakin kencang kan ya angin yang menerpa. Kayak ketika di puncak gunung. Lha kalau udah di puncak gunung apa c sebenarnya yang di cari? Hanya melihat sunrise? Ndak kan ya.

Mimpi itu diibaratkan puncak dari sebuah gunung dan perjalanan Anda untuk meraihnya digambarkan seperti Anda sedang mendaki gunung tersebut. Berhasil meraih impian adalah hal yang diinginkan semua orang. Semua orang berlomba untuk mendapatkannya, beberapa di antaranya gagal, lalu sebagian yang lain bisa meraihnya dengan cara yang ndak terduga. Berhasil meraih mimpi adalah hal yang wajib kita syukuri. Jangan sampai hal tersebut justru membuat kita menjadi pribadi yang tinggi hati. Ingat, Allah SWT memiliki rencana yang terbaik untuk masing-masing orang. Ketika kini Anda berada di titik yang mudah, bisa jadi orang lain sedang dalam keadaan susah. Pun juga sebaliknya. Lalu, apa saja hal yang harus kita perhatikan ketika berhasil meraih impian?

1. Memberi apresiasi untuk diri sendiri

Hal pertama yang harus dilakukan selain bersyukur adalah mengapresiasi diri sendiri. Apresiasi tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada jiwa dan raga yang sudah mau berjuang dan memeras kemampuannya demi cita-cita atau impian yang ingin diwujudkan. Bagaimana cara mengapresiasi diri sendiri? Tergantung dari masing-masing orang. Pasalnya setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengapresiasi keberhasilannya. Bagaimana dengan Anda?

2. Jangan berlebihan

Meski mendapatkan sesuatu yang kita inginkan merupakan hal yang didambakan, namun ndak juga perlu sampai berlebihan. Kita perlu mengekspos beberapa hal, tapi ndak semua hal. Menunjukkan keberhasilan adalah hal yang sah-sah saja, tapi jangan sampai hal tersebut membuat diri kita menjadi sombong dan meremehkan orang lain. 

3. Mempertahankannya

Dari banyak orang yang berhasil meraih impiannya, sedikit yang bisa mempertahankannya. Ndak jarang, seseorang justru kehilangan segala sesuatu yang berhasil di raihnya dengan sekejap mata. Makanya, ketika kita berhasil menempati titik keberhasilan menurut diri kita sendiri, kita harus bijak dalam menjaga dan sekuat tenaga untuk mempertahankannya.

4. Meningkatkannya

Akan lebih baik jika mimpi ndak pernah menjadi sebuah tempat untuk berhenti. Ketika sebuah impian berhasil diwujudkan, kita harus selalu berpikir maju dan memimpikan impian yang lain, yang lebih besar. Dengan impian yang terus berjalan, kita akan memiliki motivasi yang kuat untuk terus berusaha dan berbenah kemampuan sehingga dapat meningkatkan kualitas yang sudah kita dapatkan. 

5. Ndak enggan berbagi ilmu

Ilmu adalah hal yang ndak akan habis. Sekalipun disimpan oleh diri sendiri, kita ndak akan merasa puas dengan itu. Bahkan, semakin ilmu tersebut dipendam semakin dibuat asing kita dengannya. Jadi, ketika kita berhasil menguasai sebuah kemampuan atau ilmu pengetahuan, jangan pernah ragu untuk membantu orang lain dengan cara berbagi ilmu atau menularkan kemampuan yang kita miliki. Dengan begitu, segala sesuatu yang sudah kita kuasai bisa terus diasah. Ndak sekadar usang termakan waktu, namun bisa terus diasah dan membuat kemampuan kita jauh lebih baik.



 
Maaf in SettiaBlog ya, kalau video klip yang ini ada "change", kompilasi antara Eminem dan Taylor Swift, setiap kita harus berusaha untuk berubah menjadi yang lebih baik dan harus dimulai dari diri sendiri.

  لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللهِ إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia” (QS Ar-Ra’d: 11).  

No comments:

Post a Comment