Video klip "i Will remember you" di atas untuk menjawab sapaan mas Setiono Pranoto. Ceritanya itu gini, kemaren seharian SettiaBlog ndak buka handphone sama sekali karena suatu alasan dan tadi waktu SettiaBlog buka WA, ya sedikit kaget kok tumben Mas Setiono (teman SMP SettiaBlog yang dulu pernah SettiaBlog ceritakan) WA SettiaBlog dan tanya, "masih inget?". Mau SettiaBlog jawab, udah terlambat, mending SettiaBlog buat bahasan ini. Mas Setiono ini penerus kepemilikan kecap cap Semar yang ada di Bojonegoro. Ini ndak promosi lho ya, ini cerita beneran, tapi kalau ada yang penasaran dengan kecap cap Semar Anda bisa cari di pasaran, banyak kok. SettiaBlog benar - benar minta maaf, WA nya baru SettiaBlog buka, dan untuk teman - teman yang baca Settia Blog tolong di sampaikan ke Mas Setiono. SettiaBlog sebenarnya juga kangen kumpul dengan teman - teman semua, karena suatu hal SettiaBlog untuk sekarang belum bisa. Makanya pada bahasan kali ini SettiaBlog kasih background kawung (kolang - kaling) yang merupakan ciri khas pakaian Semar. Kawung sendiri dalam filosofi Jawa merupakan singkatan dari kalimat “kawuningono uwong urip kuwi ono kang nguripake“ (Mengertilah bahwa orang hidup itu ada yang menghidupkan). SettiaBlog kadang ndak paham dengan diri SettiaBlog sendiri. Kenapa sering mengecewakan teman, keluarga dan orang - orang di sekitar SettiaBlog. Padahal semuanya baik ke SettiaBlog. Lanjut ke bahasan ya, "semoga semuanya di beri kemudahan dan kebahagiaan".
Ini ada video klip "only time" milik Enya, bagus kok, video klipnya cukup dramatis tapi menyejukkan. Waktu adalah hal yang paling berharga dalam kehidupan kita sebagai manusia, sekaligus menjadi sebuah paradoks. Setiap dari kita memiliki waktu 24 jam setiap harinya, namun kita juga memiliki durasi waktu hidup yang berbeda-beda. Sebagian mencapai usia tua, namun tak sedikit yang harus pergi meninggalkan dunia di usia muda. Meski begitu, panjang pendeknya sebuah waktu kadang bukan pijakan seseorang untuk berhasil dalam hidup. Melainkan seberapa cerdas kita memanfaatkan waktu yang dimiliki. Waktu selalu memberikan pelajaran dalam hidup.
• Cepat atau lambat, waktu akan sembuhkan segala luka
Dalam hidup ini pasti ada masa di mana seseorang akan menghadapi sebuah penderitaan, kekecewaan ataupun patah hati yang begitu besar. Seakan-akan hal itu tak akan pernah berakhir. Namun sejatinya derita ndak ada yang abadi, cepat atau lambat waktu akan selalu menyembuhkan setiap luka. Begitu pula kita sebagai manusia, kita dicipta untuk saling bermanfaat untuk yang lainnya. Jangan pernah putus asa melakukan kebaikan sekecil apapun. Hakikatnya kebaikan itu cepat atau lambat pun akan menyembuhkan, dengan berikan kebahagian kepada orang lain ataupun untuk dirimu sendiri.
• Waktu setiap manusia terbatas, ingatkan kita untuk bergegas melakukan yang terbaik dalam hidup
Satu hal yang sering kita lupa tentang waktu adalah bahwa usia kita hidup di dunia ini terbatas, ndak ada yang abadi. Falsafah ini penting untuk selalu diingat karena menjadi reminder terbaik agar kita menjalani peran kita dengan maksimal, entah dalam pekerjaan, keluarga ataupun kehidupan spiritual dan sosial. Dalam hidup, keterbatasan ini pun berlaku dalam banyak hal. Bahagia ada batasnya, begitu juga kesedihan. Kaya dan miskin pun terkadang ada batas waktunya, dan bisa saja berputar silih berganti. Selama kita melakukan yang terbaik dalam hidup ini.
• Namun waktu juga berputar, maka tak perlu risau dengan kesempatan yang hilang
Salah satu sifat dari waktu juga adalah sirkuler, artinya waktu itu berjalan berputar. Apa yang terjadi di masa lalu bisa saja berulang di masa depan dikarenakan sebuah pola yang tetap dalam hidup ini. Misalkan seperti sejarah penjajahan militer demi menguasai kekayaan sebuah negara di masa lalu, dan hal itu kini terjadi lagi di masa kini dengan bentuk yang berbeda, secara ekonomi. Begitu pula dalam kehidupan, terkadang kesempatan dalam suatu hal bisa hadir kembali meskipun dalam bentuk yang berbeda. Asalkan satu hal penting yang harus kita pegang, yaitu pantang menyerah.
• Waktu itu bersifat relatif, akan terasa lebih cepat saat kita melakukan hal yang dicintai dan membosankan kala tak sesuai dengan hati
Sifat lainnya dari waktu adalah relativitas. Artinya secara kuantitas waktu itu sama, satu jam sama dengan 60 menit, satu menit sama dengan 60 detik. Namun bisa saja hal tersebut terasa berbeda dalam benak kita. Satu menit tangan kita terkena api bisa terasa seperti satu jam terbakar. Namun satu jam bersama orang yang disayangi terasa seperti satu menit. Begitu pun dalam hidup ini, saat Anda bekerja berlandaskan apa yang Anda suka dan cintai, semua kesukaran di dalamnya akan Anda nikmati dan terasa sebentar. Sebaliknya saat benci yang Anda kerjakan, waktu akan menyiksa Anda. Semuanya akan terasa begitu lama dan membosankan.
• Waktu memiliki dua sisi mata pisau, bergantung pada kita menggunakannya
Dan terakhir, waktu itu diibaratkan sebagai dua sisi mata pisau yang sama tajamnya. Di satu sisi dia bisa membuat Anda berhasil dalam hidup, namun di sisi lain bisa saja membunuh Anda secara perlahan. Tergantung bagaimana seseorang memanfaatkannya. Begitu juga diri kita dalam kehidupan ini. Selalu ada dua pilihan dalam menjalaninya. Memanfaatkannya sebaik mungkin sehingga meraih apa yang kita impikan. Atau hanya diam saja hingga akhirnya kita mati dimakan waktu tanpa makna.
Ini ada video klip "only time" milik Enya, bagus kok, video klipnya cukup dramatis tapi menyejukkan. Waktu adalah hal yang paling berharga dalam kehidupan kita sebagai manusia, sekaligus menjadi sebuah paradoks. Setiap dari kita memiliki waktu 24 jam setiap harinya, namun kita juga memiliki durasi waktu hidup yang berbeda-beda. Sebagian mencapai usia tua, namun tak sedikit yang harus pergi meninggalkan dunia di usia muda. Meski begitu, panjang pendeknya sebuah waktu kadang bukan pijakan seseorang untuk berhasil dalam hidup. Melainkan seberapa cerdas kita memanfaatkan waktu yang dimiliki. Waktu selalu memberikan pelajaran dalam hidup.
• Cepat atau lambat, waktu akan sembuhkan segala luka
Dalam hidup ini pasti ada masa di mana seseorang akan menghadapi sebuah penderitaan, kekecewaan ataupun patah hati yang begitu besar. Seakan-akan hal itu tak akan pernah berakhir. Namun sejatinya derita ndak ada yang abadi, cepat atau lambat waktu akan selalu menyembuhkan setiap luka. Begitu pula kita sebagai manusia, kita dicipta untuk saling bermanfaat untuk yang lainnya. Jangan pernah putus asa melakukan kebaikan sekecil apapun. Hakikatnya kebaikan itu cepat atau lambat pun akan menyembuhkan, dengan berikan kebahagian kepada orang lain ataupun untuk dirimu sendiri.
• Waktu setiap manusia terbatas, ingatkan kita untuk bergegas melakukan yang terbaik dalam hidup
Satu hal yang sering kita lupa tentang waktu adalah bahwa usia kita hidup di dunia ini terbatas, ndak ada yang abadi. Falsafah ini penting untuk selalu diingat karena menjadi reminder terbaik agar kita menjalani peran kita dengan maksimal, entah dalam pekerjaan, keluarga ataupun kehidupan spiritual dan sosial. Dalam hidup, keterbatasan ini pun berlaku dalam banyak hal. Bahagia ada batasnya, begitu juga kesedihan. Kaya dan miskin pun terkadang ada batas waktunya, dan bisa saja berputar silih berganti. Selama kita melakukan yang terbaik dalam hidup ini.
• Namun waktu juga berputar, maka tak perlu risau dengan kesempatan yang hilang
Salah satu sifat dari waktu juga adalah sirkuler, artinya waktu itu berjalan berputar. Apa yang terjadi di masa lalu bisa saja berulang di masa depan dikarenakan sebuah pola yang tetap dalam hidup ini. Misalkan seperti sejarah penjajahan militer demi menguasai kekayaan sebuah negara di masa lalu, dan hal itu kini terjadi lagi di masa kini dengan bentuk yang berbeda, secara ekonomi. Begitu pula dalam kehidupan, terkadang kesempatan dalam suatu hal bisa hadir kembali meskipun dalam bentuk yang berbeda. Asalkan satu hal penting yang harus kita pegang, yaitu pantang menyerah.
• Waktu itu bersifat relatif, akan terasa lebih cepat saat kita melakukan hal yang dicintai dan membosankan kala tak sesuai dengan hati
Sifat lainnya dari waktu adalah relativitas. Artinya secara kuantitas waktu itu sama, satu jam sama dengan 60 menit, satu menit sama dengan 60 detik. Namun bisa saja hal tersebut terasa berbeda dalam benak kita. Satu menit tangan kita terkena api bisa terasa seperti satu jam terbakar. Namun satu jam bersama orang yang disayangi terasa seperti satu menit. Begitu pun dalam hidup ini, saat Anda bekerja berlandaskan apa yang Anda suka dan cintai, semua kesukaran di dalamnya akan Anda nikmati dan terasa sebentar. Sebaliknya saat benci yang Anda kerjakan, waktu akan menyiksa Anda. Semuanya akan terasa begitu lama dan membosankan.
• Waktu memiliki dua sisi mata pisau, bergantung pada kita menggunakannya
Dan terakhir, waktu itu diibaratkan sebagai dua sisi mata pisau yang sama tajamnya. Di satu sisi dia bisa membuat Anda berhasil dalam hidup, namun di sisi lain bisa saja membunuh Anda secara perlahan. Tergantung bagaimana seseorang memanfaatkannya. Begitu juga diri kita dalam kehidupan ini. Selalu ada dua pilihan dalam menjalaninya. Memanfaatkannya sebaik mungkin sehingga meraih apa yang kita impikan. Atau hanya diam saja hingga akhirnya kita mati dimakan waktu tanpa makna.
No comments:
Post a Comment