Kalau Taylor Swift menjawab misteri di blognya Settia itu dengan menyempurnakan background SettiaBlog. Anda bisa cek di chanel YouTube nya Taylor Swift. Bagus - bagus c, kayak "all you had to do was stay" (dengan memainkan kata STAY)", blank space" (yang memainkan ujung sepatu jadi huruf M), atau
"shake it off" (yang memainkan tiga batu). Semua mengandung metafora, tentu sesuai lagunya. SettiaBlog ambil yang "say don't go", SettiaBlog suka formasi burung yang ada dalam klip tersebut. Bagi penempuh jalan ruhani, perumpaan sayap burung paling sering dikaji. Semakin tinggi terbang, semakin sedikit pemangsanya. Hanya dengan kedua sayap, sang burung menerjang hembusan angin tantangan kehidupan.
Takut dan harap kepada Allah SWT, itulah perumpamaan sayap burung. Keseimbangan ini terus dipadukan oleh para salik, sang penempuh jalan ruhani. Keserasian kepakan terus dilatih dan ditempa. Agar mengepak secara bersamaan. Dalam ketakutan ada harapan, agar tidak lemah dan putus asa. Agar ada daya juang dan semangat. Agar muncul terobosan, ide, kreatifitas dan inovasi di tengah kesulitan. Agar cita-cita tidak pernah terhempas dan surut.
Dalam harapan ada ketakutan, agar terus membangun kewaspadaan. Agar menyiapkan perguliran waktu antara kejayaandan kemunduran. Agar menyiapkan bila terjadi krisis dan kebangkrutan. Kehancuran karena hilangnya kewaspadaan. Inilah yang membuat burung mampu terbang di segala cuaca.
Ikhtiar dan tawakal sering disandingkan dengan perumpamaan pencarian rezeki yang optimal. Ikhtiar, mendayagunakan potensi dan kelebihan diri. Menguras akal, raga, waktu dan sumber daya. Inilah optimalisasi kekuatan manusia. Tawakal adalah mewakilkan semua urusan pada Allah. Muncul keyakinan dan optimisme. Semua kejadian dalam rancangan Allah Yang Mahaadil dan Rahman. Inilah yang menggerakkan dan menentramkan jiwa dan akal. Inilah sumber terobosan dan jalan keluar.
Dalam ikhtiar ada tawakal. Karena tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Dalam tawakal ada ikhtiar, karena yang bisa mengubah adalah manusia itu sendiri. Sayap adalah ikhtiar kekuatan tertinggi bagi burung, namun dalam mengepaknya banyak kemungkinan yang terjadi di angkasa raya, itulah peran tawakal.
Takut dan harap kepada Allah SWT, itulah perumpamaan sayap burung. Keseimbangan ini terus dipadukan oleh para salik, sang penempuh jalan ruhani. Keserasian kepakan terus dilatih dan ditempa. Agar mengepak secara bersamaan. Dalam ketakutan ada harapan, agar tidak lemah dan putus asa. Agar ada daya juang dan semangat. Agar muncul terobosan, ide, kreatifitas dan inovasi di tengah kesulitan. Agar cita-cita tidak pernah terhempas dan surut.
Dalam harapan ada ketakutan, agar terus membangun kewaspadaan. Agar menyiapkan perguliran waktu antara kejayaandan kemunduran. Agar menyiapkan bila terjadi krisis dan kebangkrutan. Kehancuran karena hilangnya kewaspadaan. Inilah yang membuat burung mampu terbang di segala cuaca.
Ikhtiar dan tawakal sering disandingkan dengan perumpamaan pencarian rezeki yang optimal. Ikhtiar, mendayagunakan potensi dan kelebihan diri. Menguras akal, raga, waktu dan sumber daya. Inilah optimalisasi kekuatan manusia. Tawakal adalah mewakilkan semua urusan pada Allah. Muncul keyakinan dan optimisme. Semua kejadian dalam rancangan Allah Yang Mahaadil dan Rahman. Inilah yang menggerakkan dan menentramkan jiwa dan akal. Inilah sumber terobosan dan jalan keluar.
Dalam ikhtiar ada tawakal. Karena tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Dalam tawakal ada ikhtiar, karena yang bisa mengubah adalah manusia itu sendiri. Sayap adalah ikhtiar kekuatan tertinggi bagi burung, namun dalam mengepaknya banyak kemungkinan yang terjadi di angkasa raya, itulah peran tawakal.
“Intelligence without ambition is a bird without wings.”
(Kecerdasan tanpa ambisi seperti burung tanpa sayap.)
“Birds teach us something very important: To whatever height you rise, you will finally come down to the ground!”
(Burung mengajari kita sesuatu yang sangat penting: ketinggian berapa pun yang kamu capai, kamu akhirnya akan turun ke tanah!)
“No bird soars too high if he soars with his own wings.”
(Tidak ada burung yang terbang terlalu tinggi jika ia terbang dengan sayapnya sendiri.)
Dan yang jelas, tersenyum adalah cara terbaik untuk menghadapi setiap masalah, untuk menghancurkan setiap ketakutan dan untuk menyembunyikan setiap rasa sakit.
(Kecerdasan tanpa ambisi seperti burung tanpa sayap.)
“Birds teach us something very important: To whatever height you rise, you will finally come down to the ground!”
(Burung mengajari kita sesuatu yang sangat penting: ketinggian berapa pun yang kamu capai, kamu akhirnya akan turun ke tanah!)
“No bird soars too high if he soars with his own wings.”
(Tidak ada burung yang terbang terlalu tinggi jika ia terbang dengan sayapnya sendiri.)
Dan yang jelas, tersenyum adalah cara terbaik untuk menghadapi setiap masalah, untuk menghancurkan setiap ketakutan dan untuk menyembunyikan setiap rasa sakit.
No comments:
Post a Comment