Video klip di atas "beautiful" milik Christina Aguilera. Lagunya sendiri mengatakan bahwa kecantikan itu sifatnya relatif. Tidak terbatas pada satu ras atau kelompok etnis, ukuran, berat badan, tinggi badan, warna rambut, warna mata, tekstur rambut, panjang rambut, dan lain - lain sesuai standard yang telah di tentukan di masyarakat. Kalau dalam budaya pewayangan Jawa, kecantikan itu di gambarkan, salah satunya seperti Dewi Wara Sumbadra (bacanya; Dewi Woro Sembodro) atau Rara Ireng ialah putri Prabu Basudewa, raja negara Madura (Mandura). Dia di gambarkan sebagai seorang putri yang anggun, lembut, tenang, setia dan patuh pada suaminya, penyabar, berbudi pekerti yang baik, tenang, namun mampu bersikap tegas bila diperlukan. Gimana ya bilangnya. Kalau dalam video klip di atas di perlihatkan kelompok anak muda memegang handphone sebagai cerminan obsesi wanita yang selalu ingin tampil cantik dan sempurna. Dan mereka rela melakukan apapun untuk mengejar obsesinya itu. Makanya di lagu tersebut mengajak pendengar nya untuk berdamai dengan perasaan sendiri dan bersyukur atas karunia yang Allah SWT berikan, karena setiap perempuan terlahir cantik dan setiap makhluk tercipta sempurna dimata yang Maha Kuasa.
Seorang yang idealis dan perfeksionis memiliki kecenderungan untuk meraih kesempurnaan dalam hal apapun, baik itu pekerjaan, penampilan, bahkan hingga dalam hal-hal kecil sehari-hari. Hal ini tentu ndak sepenuhnya buruk, pun begitu juga, hal ini ndak sepenuhnya bisa dibilang baik. Keinginan untuk selalu menjadi yang terbaik dan melakukan segala hal dengan sempurna akan membuat kita termotivasi untuk maksimal dalam menjalankan segala hal. Namun, jika tidak bisa dikontrol dengan baik, keinginan untuk menjadi sempurna ini bisa menyebabkan kita terjebak dalam beberapa hal berikut.
• Mengejar kesempurnaan hanya akan membuat Anda sering kecewa
Selalu mengharapkan kesempurnaan, ndak cuma dari diri sendiri, tapi juga orang lain hanya akan membuat Anda sering merasa kecewa. Kekecewaan ini bahkan bisa membenamkan Anda dalam perasaan depresi yang berlarut-larut. Bentuk kekecewaan ini bisa saja beragam dan tidak begitu Anda rasakan pada awalnya. Namun, lama-kelamaan semua itu akan menumpuk dalam diri Anda tanpa Anda sadari.
• Harapan Anda akan sesuatu juga menjadi sangat tinggi
Bayangkan, ketika Anda sudah terobsesi dengan berbagai bentuk kesempurnaan, Anda kemudian akan mulai berharap terlalu tinggi pada pasangan Anda yang dari luar terlihat sangat sempurna. Padahal, yang namanya manusia tentu memiliki kekurangan. Ndak cuma pada pasangan, perasaan berharap ini juga akan Anda miliki pada hal lain jika kesempurnaan adalah sesuatu yang Anda tuju selama ini. Misal, pada pekerjaan, karena merasa sudah sempurna dalam segala kerjaan yang Anda lakukan, Anda jadi berharap akan bisa segera mendapat kenaikan jabatan. Hidup penuh harapan yang terlalu tinggi seperti ini ndak menyenangkan, lho.
• Anda juga akan jarang bersyukur jika selalu ingin segalanya sempurna
Karena terlalu mengejar kesempurnaan, Anda akan jadi orang yang sering mengeluh dan jarang bersyukur, lho. Kenapa? Karena ketika tidak berhasil mendapatkan sesuatu sesempurna yang kita inginkan, kita jadi cenderung untuk enggan menghargai hal tersebut. Kurangnya rasa syukur ini bisa menjadikan kita tidak bisa menikmati apapun yang kita miliki karena terlalu fokus pada apa yang tidak bisa kita miliki.
• Alhasil, ndak akan ada yang namanya kebahagiaan dalam diri Anda
Ketika harapan sudah terlalu tinggi namun kenyataannya tidak seperti yang diimpikan, maka pastilah yang muncul adalah kekecewaan. Untuk Anda yang masih terobsesi dengan kesempurnaan, rasa kecewa seperti ini bisa menjadi sebuah tekanan tersendiri yang ndak bisa ditolerir. Bukan ndak mungkin, kebahagiaan menjadi sirna dalam diri seseorang yang terus terobsesi pada kesempurnaan.
• Obsesi Anda akan kesempurnaan hanya akan membuat Anda menjadi pribadi yang egois dan jumawa
Sulit untuk menjadi orang yang memikirkan kepentingan orang lain jika kita sudah terlalu fokus pada kesempurnaan yang ingin kita raih. Sehingga, siapapun yang memiliki obsesi berlebihan seperti ini akan berakhir menjadi seorang yang egois. Selain itu, ketika beberapa pencapaian berhasil diraih, sudah pasti orang jenis ini akan menjadi sangat sombong dan jumawa. Kedua sifat tersebut ndak cuma merugikan orang lain, tapi tentunya juga akan merugikan diri sendiri. Mungkin efeknya ndak akan Anda rasakan dalam waktu dekat, tapi pastinya akan berimbas bagi diri Anda di masa yang akan datang. Intinya, obsesi terhadap kesempurnaan hanya akan menyulitkan diri Anda sendiri Keinginan untuk mencapai sesuatu tentu sangat disarankan, tapi ketika semua usaha sudah dilakukan, hasilnya harus tetap kita serahkan pada Allah Yang Maha Kuasa.
Ù‚ُÙ„ِ ٱللَّÙ‡ُÙ…َّ Ù…َٰÙ„ِÙƒَ ٱلْÙ…ُÙ„ْÙƒِ تُؤْتِÙ‰ ٱلْÙ…ُÙ„ْÙƒَ Ù…َÙ† تَØ´َآØ¡ُ Ùˆَتَنزِعُ ٱلْÙ…ُÙ„ْÙƒَ Ù…ِÙ…َّÙ† تَØ´َآØ¡ُ Ùˆَتُعِزُّ Ù…َÙ† تَØ´َآØ¡ُ ÙˆَتُØ°ِÙ„ُّ Ù…َÙ† تَØ´َآØ¡ُ ۖ بِÙŠَدِÙƒَ ٱلْØ®َÙŠْرُ ۖ Ø¥ِÙ†َّÙƒَ عَÙ„َÙ‰ٰ ÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙ‰ْØ¡ٍ Ù‚َدِيرٌ
Katakanlah (Muhammad): “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Makna dalam Surat Ali Imran ayat 26 adalah bahwa Allah yang Maha Kuasa, Maha Memiliki, Maha Mengatur, Maha Menghendaki dan Maha Memuliakan makhluk ciptaan-Nya. Maka bergantunglah kepada-Nya dan jangan sekali-kali Anda bergantung kepada manusia melebihi kepada Allah SWT.
Seorang yang idealis dan perfeksionis memiliki kecenderungan untuk meraih kesempurnaan dalam hal apapun, baik itu pekerjaan, penampilan, bahkan hingga dalam hal-hal kecil sehari-hari. Hal ini tentu ndak sepenuhnya buruk, pun begitu juga, hal ini ndak sepenuhnya bisa dibilang baik. Keinginan untuk selalu menjadi yang terbaik dan melakukan segala hal dengan sempurna akan membuat kita termotivasi untuk maksimal dalam menjalankan segala hal. Namun, jika tidak bisa dikontrol dengan baik, keinginan untuk menjadi sempurna ini bisa menyebabkan kita terjebak dalam beberapa hal berikut.
• Mengejar kesempurnaan hanya akan membuat Anda sering kecewa
Selalu mengharapkan kesempurnaan, ndak cuma dari diri sendiri, tapi juga orang lain hanya akan membuat Anda sering merasa kecewa. Kekecewaan ini bahkan bisa membenamkan Anda dalam perasaan depresi yang berlarut-larut. Bentuk kekecewaan ini bisa saja beragam dan tidak begitu Anda rasakan pada awalnya. Namun, lama-kelamaan semua itu akan menumpuk dalam diri Anda tanpa Anda sadari.
• Harapan Anda akan sesuatu juga menjadi sangat tinggi
Bayangkan, ketika Anda sudah terobsesi dengan berbagai bentuk kesempurnaan, Anda kemudian akan mulai berharap terlalu tinggi pada pasangan Anda yang dari luar terlihat sangat sempurna. Padahal, yang namanya manusia tentu memiliki kekurangan. Ndak cuma pada pasangan, perasaan berharap ini juga akan Anda miliki pada hal lain jika kesempurnaan adalah sesuatu yang Anda tuju selama ini. Misal, pada pekerjaan, karena merasa sudah sempurna dalam segala kerjaan yang Anda lakukan, Anda jadi berharap akan bisa segera mendapat kenaikan jabatan. Hidup penuh harapan yang terlalu tinggi seperti ini ndak menyenangkan, lho.
• Anda juga akan jarang bersyukur jika selalu ingin segalanya sempurna
Karena terlalu mengejar kesempurnaan, Anda akan jadi orang yang sering mengeluh dan jarang bersyukur, lho. Kenapa? Karena ketika tidak berhasil mendapatkan sesuatu sesempurna yang kita inginkan, kita jadi cenderung untuk enggan menghargai hal tersebut. Kurangnya rasa syukur ini bisa menjadikan kita tidak bisa menikmati apapun yang kita miliki karena terlalu fokus pada apa yang tidak bisa kita miliki.
• Alhasil, ndak akan ada yang namanya kebahagiaan dalam diri Anda
Ketika harapan sudah terlalu tinggi namun kenyataannya tidak seperti yang diimpikan, maka pastilah yang muncul adalah kekecewaan. Untuk Anda yang masih terobsesi dengan kesempurnaan, rasa kecewa seperti ini bisa menjadi sebuah tekanan tersendiri yang ndak bisa ditolerir. Bukan ndak mungkin, kebahagiaan menjadi sirna dalam diri seseorang yang terus terobsesi pada kesempurnaan.
• Obsesi Anda akan kesempurnaan hanya akan membuat Anda menjadi pribadi yang egois dan jumawa
Sulit untuk menjadi orang yang memikirkan kepentingan orang lain jika kita sudah terlalu fokus pada kesempurnaan yang ingin kita raih. Sehingga, siapapun yang memiliki obsesi berlebihan seperti ini akan berakhir menjadi seorang yang egois. Selain itu, ketika beberapa pencapaian berhasil diraih, sudah pasti orang jenis ini akan menjadi sangat sombong dan jumawa. Kedua sifat tersebut ndak cuma merugikan orang lain, tapi tentunya juga akan merugikan diri sendiri. Mungkin efeknya ndak akan Anda rasakan dalam waktu dekat, tapi pastinya akan berimbas bagi diri Anda di masa yang akan datang. Intinya, obsesi terhadap kesempurnaan hanya akan menyulitkan diri Anda sendiri Keinginan untuk mencapai sesuatu tentu sangat disarankan, tapi ketika semua usaha sudah dilakukan, hasilnya harus tetap kita serahkan pada Allah Yang Maha Kuasa.
Ù‚ُÙ„ِ ٱللَّÙ‡ُÙ…َّ Ù…َٰÙ„ِÙƒَ ٱلْÙ…ُÙ„ْÙƒِ تُؤْتِÙ‰ ٱلْÙ…ُÙ„ْÙƒَ Ù…َÙ† تَØ´َآØ¡ُ Ùˆَتَنزِعُ ٱلْÙ…ُÙ„ْÙƒَ Ù…ِÙ…َّÙ† تَØ´َآØ¡ُ Ùˆَتُعِزُّ Ù…َÙ† تَØ´َآØ¡ُ ÙˆَتُØ°ِÙ„ُّ Ù…َÙ† تَØ´َآØ¡ُ ۖ بِÙŠَدِÙƒَ ٱلْØ®َÙŠْرُ ۖ Ø¥ِÙ†َّÙƒَ عَÙ„َÙ‰ٰ ÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙ‰ْØ¡ٍ Ù‚َدِيرٌ
Katakanlah (Muhammad): “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Makna dalam Surat Ali Imran ayat 26 adalah bahwa Allah yang Maha Kuasa, Maha Memiliki, Maha Mengatur, Maha Menghendaki dan Maha Memuliakan makhluk ciptaan-Nya. Maka bergantunglah kepada-Nya dan jangan sekali-kali Anda bergantung kepada manusia melebihi kepada Allah SWT.
No comments:
Post a Comment