Taylor, kali ini SettiaBlog ambil lagu "happiness" kamu. Seperti ini kalau Taylor Swift lagi kumat sentimentilnya, liriknya sangat bagus. Sindiriran untuk para pasangan yang sering bertengkar. SettiaBlog suka kalimat
There'll be happiness after you
But there was happiness because of you too
Both of these things can be true
There is happiness
Keyakinan Taylor Swift untuk menemukan kebahagian dari jalan yang sudah ia pilih. Dan keyakinan seperti ini harus juga di miliki oleh semua orang, yakin yang sudah di pilih akan membawa kebahagiaan. Bahasan berikut juga berhubungan dengan meningkatkan iman dan taqwa untuk meraih kebahagiaan sejati. Di sini SettiaBlog bukan menggurui dan bukan sok pinter. SettiaBlog hanya menyampaikan pesan, apapun keyakinan dan agama kita, pertebal dan perkuat iman! Kejadian yang kita rasakan akhir-akhir ini merupakan awal perubahan besar yang akan terjadi dalam kehidupan ini. Yang memiliki iman yang kuat, itu yang akan bisa bertahan. Kurang lebihnya seperti itu pesan yang SettiaBlog terima.
Allah SWT menjadikan kebahagiaan dan kesengsaraan sesuai dengan tingkat keimanan dan amal shalehnya, atau sebaliknya kekufuran dan amal buruknya. Orang yang beriman dan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan rasul Nya dengan melakukan amal-amal shaleh, maka dia hidup bahagia di dunia, kemudian kebahagiaannya ditambah pada saat setelah dirinya meninggal, malaikat memberi kabar gembira baginya dengan kemudahan menjelang kematiannya, juga ditambahkan baginya suatu kebahagiaan ketika di dalam kubur, dan kebahagiaannya ditambah kembli ketika seluruh umat manusia berkumpul, lalu kebahagiaannya itu menjadi sempurna ketika dimasukkan ke dalam syurga.
Begitu juga sebaliknya, orang yang buruk amalnya, dia akan sengsara dan keadaannyapun buruk di dunia, kemudian ditambah lagi dengan kesengsaraannya ketika menjelang kematian, dan kesengsaraannya ditambah kembali ketika berada di dalam kubur, lalu kesengsaraannya ditambah kembali pada saat berkumpulnya seluruh manusia (dipadang mahsyar) serta kesengsaraannya menjadi sempurna ketika dimasukkan ke dalam neraka.
Barangsiapa di dunia rajin melaksanakan bermacam-macam amal yang diridhai dan dicintai Nya, maka beragam pula pula bagian kenikmatan yang akan diperolehnya di dalam syurga, dan banyaknya kenikmatan tergantung dari banyaknya amal. Dan barangsiapa di dunia melakukan berbagai macam amalan yang dibenci dan dimurkai oleh Allah, maka diapun akan merasakan bermacam-macam siksaan dan kepedihan di dalam neraka, dan beragamnya siksaan juga tergantung kepada banyaknya amalan kejelekan (yang dilakukannya).
Sebagai manusia, Allah menciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah SWT sekaligus untuk diuji kelak untuk menentukan nasib hidup manusia selanjutnya di akhirat. Untuk bisa menjalankan tujuan tersebut tentu saja manusia wajib untuk memiliki iman dan taqwa agar ia mampu juga mau menjalankan segala perintah Allah dengan sebaik-baiknya. Jika itdak, tentu akan mendatangkan kemalasan untuk melaksanakan segala perintah Allah tersebut. Tanpa adanya iman dan taqwa manusia tidak akan bisa menjalankan kehidupan dengan ridho dan petunjuk Allah SWT. Untuk itu, iman dan taqwa mampu menyelamatkan kita bukan hanya di dunia namun juga kelak di akhirat. Untuk itu, ia adalah pondasi kehidupan manusia.
Orang yang hidup tanpa iman dan taqwa ia seperti rumah tanpa pondasi dan akar yang kuat. Ia akan mudah rapuh, lapuk, dan bahkan tidak akan bisa melindungi orang yang menghuni rumah. Begitupun iman dan taqwa dalam diri manusia. Ia akan melindungi dari segala macam kesesatan, keterperukan, dan berbagai bencana lainnya dalam hidup manusia.
Untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa ada berbagai cara dan jalan yang bisa dilakukan. Rukun Iman, Rukun Islam , dan Fungsi Agama tentunya menjadi landasannya.
Manusia adalah makhluk yang sering lalai dan tidak awas diri, untuk itu masalah iman dan taqwa pun juga bisa menurun tanpa mengenal waktu. Berikut beberapa cara agar manusia dapat meningkatkan iman dan taqwanya dalam kehidupan.
• Memperbaiki Shalat
Untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa salah satu caranya adalah dengan memperbaiki shalat. Shalat saja tidak cukup, melainkan membutuhkan shalat khusuk dan berkualitas. Itulah shalat yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaan. Hal mengenai shalat juga disampaikan dalam ayat sebagai berikut, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al Ankabut : 45)
Selain shalat wajib juga bisa melaksanakan shalat sunnnah seperti : Shalat Taubat , Shalat Lailatul Qadar, Shalat Malam Sebelum Tidur , dan lain-lain.
• Mentadaburi Al-Quran
Darimana kita bisa meyakini dan memiliki ketaqwaan kepada Allah? Tentu saja sumbernya adalah Al-Quran yang memberikan kita petunjuk. Untuk itu dalam meningkat iman dan taqwa membaca sumbernya adalah jalan yang tepat. Dengan membaca Al-Quran bukan berarti membaca teksnya, melainkan mentadaburi isinya, dan menjadikannya Fungsi Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari serta fungsi Al-quran bagi umat manusia. Hal ini sebagaimana Allah sampaikan dalam Surat Yunus ayat 37, “Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.”. Untuk itu, tadabur Al-Quran adalah sesuatu yang wajib dilakukan dan ketika sudah mempelajarinya maka akan muncul keyakinan dan tidak ada keraguan sedikitpun.
• Berkumpul dengan Orang Shaleh
Salah satu cara meningkatkan iman dan taqwa yaitu bercengkrama dengan orang shaleh. Orang shaleh memupuk iman, sedangkan bersamanya maka kita akan termotivasi dan semangat menjalankan segala perintah-perintah Allah. Manusia makhluk sosial, membutuhkan teman dan pendampingan agar hidupnya berwarna dan terdapat dorongan yang berasal dari luar. Carilah orang-orang yang shaleh. Bentuklah interaksi bersamanya dan biarkan kita bersosialisasi dan saling mengingatkan kebaikan dengan mereka untuk membantu kita tetap dalam keimanan kepada Allah SWT.
• Membaca Buku-Buku Islam
Salah satu sumber keimanan adalah ilmu yang kita miliki. Adanya kebermanfaatan ilmu membuat iman dan taqwa kita semakin bertambah. Salah satunya dengan membaca buku-buku islam yang diwariskan ulama atau orang berilmu secara benar lainnya. Ilmu Tasawuf Modern, Ilmu Tauhid Islam, dan Ilmu Kalam dalam Islam bisa juga dipelajari karena sebagai bagian dari ilmu yang membentuk pondasi keimanan.
• Mempelajari Ilmu Pengetahuan
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya” (QS Al Hajj : 8) Ilmu di dunia ini segalanya milik Allah. Yang benar adalah milik Allah, hanya manusia saja kadang tidak menangkapnya secara seksama dalam kehidupan sehari-hari. Membaca ilmu pengetahuan dan mempelajarinya akan membuat kita semakin tunduk dan takjub, karena ilmu manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang Allah miliki. Ilmu manusia hanya setetes dari luasnya samudera. Hal ini karena Islam dan Ilmu Pengetahuan tentu saling mendukung bukan bersebrangan.
• Mentadaburi Alam Semesta
Alam semesta jagad raya ini adalah milik Allah SWT. Untuk itu, mentadaburi alam semesta juga salah satu cara meningkatkan iman dan taqwa. Aktivitas ini membuat kita semakin yakin dan takjub akan segala ciptaan Allah SWT. Dengan mempelajari kebesaran Allah dan segala isinya, maka keyakinan dan ketaqwaan kita kepada Allah juga akan semakin meningkat. Hal ini juga disampaikan Allah dalam QS Fushilat ayat 37, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.”
• Membandingkannya dengan Kepercayaan Lain
Salah satu metode yang bisa digunakan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kita adalah dengan cara membandingkan ajaran islam dengan ajaran lain tentu dengan metode dan ilmu yang benar. Dengan begitu kita akan mendapatkan bahwa islam yang Allah turunkan adalah bentuk yang paling baik dan sempurna dibandingkan dengan ajaran lainnya. Dengan perbandingan maka akan terlihat yang unggul, maka kita akan bisa menmabah keyakinan kita dan kebanggan kita dalam berislam.
• Menjalankan Perintah Allah Secara Konsisten
Menjalankan perintah Allah tentu akan memiliki dampak. Untuk itu, merasakan manfaat dan kebermaknaan dari perintah Allah hanya akan didapatkan ketika kita benar-benar menjalankannya. Misalnya saja, ibadah puasa sebagai bentuk pelatihan diri. Kita tidak akan bisa merasakan manfaat puasa terhadap kesehatan jika tidak melaksanakan amalan ibadah puasa itu sendiri. Semakin tinggi dan sering kita melaksanakan perintah Allah maka akan semakin tinggi pula kita merasakan kebermaknaan akan nilai-nilai islam dan kebermanfaatannya bagi diri kita.
• Mencari Informasi Manfaat atau Dampak dari Perintah Allah
Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa juga dapat di dapat saat kita mau mencari informasi. Semakin kita mengetahui apa manfaat atau dampak yang bisa kita ambil dari sebuah perintah, maka kita akan semakin bersyukur dan merasakan bahagia karena apa yang diperintahkann untuk dijalankan oleh Allah SWT adalah sesuatu yang menyelematkan dan membahagiakan. Untuk itu, kita harus dapat mencari dan menggali informasi mengenai sebuah perintah agar keimanan dan ketaqwaan semakin bertambah.
• Melakukan Evaluasi Diri
Sebelum melakukan peningkatan biasanya maka diperlukan evaluasi terlebih dahulu. Untuk bisa terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan tentu manusia juga harus melaksanakan evaluasi diri. Evaluasi ini adalah untuk mengukur sejauh apa kita telah beriman dan melaksanakan perintah Allah. Evaluasi harus dijalankan oleh diri sendiri bukan oleh orang lain. Untuk itu, yang mengukurnya adalah diri kita sendiri, karena diri lah yang lebih tau bagaimana keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
• Menjauhi Lingkungan yang Buruk
Jika kita merasa belum bisa untuk beradabtasi dan menghindari segala kemaksiatan, maka pilihan kita bisa menjauhi lingkungan tersebut sampai kekuatan iman dan taqwa kita meningkat. Menjaga diri lebih baik ketimbang harus tetap berada dalam lingkungan yang membuat diri kita semakin memburuk. Akan tetapi, menjauhi lingkungan yang buruk bukan berarti kita harus bersikap eksklusif sehingga tidak ada interaksi sosial dengan manusia lainnya. Allah sendiri menyuruh kita untuk bersosialisasi dan bersyiar agar tercitrakan islam yang baik di masyarakat.
• Tidak Terlena dengan Kehidupan Dunia
Dunia bisa menawarkan kebahagiaan ataupun kesedihan walaupun semuanya hanya sementara. Untuk itu, menjaga dan meningkat keimanan dan ketaqwaan dapat kita lakukan dengan cara menjaga diri agar tidak terlena dengan kehidupan dunia. Biasanya dengan terlena kehidupan dunia, kita juga lupa dengan Allah dan perintahnya. Untuk itu, berhati-hati baik dalam kondisi apapun agar tidak terjebak pada urusan duniawi semata. Untuk itu bisa juga kita mempelajari bagaimana cara sukses di Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam agar tidak salah menempatkan dunia dalam hidup.
• Mengikuti Majelis Ilmu
Menghadiri majelis ilmu adalah cara juga agar keimanan dan ketaqwaan kita bisa meningkat. Majelis ilmu tentu akan memberikan kita banyak hikmah dan juga pencerahan. Bagaimanapun, ilmu selalu kita butuhkan dan membuat diri kita semakin baik setiap saat. Hadirilah majelis ilmu, yang membahas ilmu islam, ilmu pengetahuan yang bermanfaat, agar kebesaran Allah semakin hadir dalam diri kita. Hal ini juga disampaikan dalam Al-Quran , “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujadilah : 11)
• Menjauhi Stimulus Kemaksiatan
Menjaga keimanan tentu sama dengan menjaga diri dari perbuatan maksiat. Jauhi kemaksiatan dan jadikan diri ini kuat terhadap stimulusnya. Jika tidak ingin dihampiri oleh kemaksiatan maka stimulusnya pun dari awal sudah harus kita hindari.
• Mengasah Akal dan Menjauhi Hawa Nafsu
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.” (QS Ar-Rum : 24)
Ayat tersebut menunjukkan bahwa keimanan dan rasa takut kepada Allah hanya akan muncul jika kita menggunakan akal dengan benar. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita bukan hanya persoalan spiritual tapi membutuhkan daya pikir dan nalar yang baik. Untuk itu, dalam meningaktkan keimanan maka dibutuhkan terus menerus mengasah akal agar akal kita tunduk kepada yang benar bukan kepada hawa nafsu semata.
• Memperbanyak Syukur, Menjauhi Mengeluh
Memperbanyak syukur dan menjauhi mengeluh bisa juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita. Syukur berarti kita selalu mencari nikmat dan rezeki Allah di setiap saat dalam kondisi apapun. Dengan begitu kita bisa tetap yakin bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita dan senantiasa membantu kita untuk mendapatkan nikmat dan rezeki yang banyak.
• Memperbanyak Dzikir
Dengan berdzikir artinya kita sedang mengingat Allah. Dzikir tidak selalu dalam bentuk bacaan yang panjang atau dalam berbagai hitungan. Berdzikir mengingat Allah bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Mengingat segala hukum Allah, hukum pengetahuan yang ada di alam ciptaan Allah ataupun adzab atau hukuman Allah. Untuk itu, orang yang berdzikir akan mendekati kepada Allah dan semakin cinta akan syariat Allah.
• Melakukan Hiburan yang Bermanfaat
Setiap manusia tentu saja membutuhkan hiburan. Hiburan tentu tidak ada salahnya selagi hiburan tersebut bermanfaat. Untuk itu, meningkatkan keimanan bisa dengan kita melakukan hiburan yang bermanfaat dan menjalankan hiburan tanpa harus meninggalkan perintah Allah SWT.
• Mengikuti Sunnah Rasul
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (QS Al Baqarah : 285)
Dalam ayat diatas, menunjukkan bahwa mengikuti sunnah Rasul adalah cara yang bisa juga dilakukan untuk meningkatkan iman dan taqwa. Sunnah rasul atau apa yang Rasulullah lakukan sejatinya adalah jalan-jalan yang diarahkan menuju Ridho Allah SWT. Untuk itu, muslim yang mengikuti sunnah rasul tentu akan mendapatkan juga jalan dan arah yang sama sebagaimana Rasulullah.
• Menikmati Hidup yang Allah Berikan
Iman dan taqwa yang kuat serta senantiasa meningkat hanya akan didapatkan oleh orang-orang yang menikmati hidup dari Allah SWT. Mereka akan mendapatkan keimanan dan ketaqwaan karena merasakan hidup yang penuh syukur, nikmat, pertolongan Allah, dan rezeki. Mereka yang merasakan ini tentu akan mendapatkan kenikmatan hidup dunia dan akhirat. Hal ini juga disampaikan dalam ayat berikut, “Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata” (QS Adh Dhukan : 33)
Kunci dari semua jalan meningkatkan iman dan taqwa adalah menjalankan semuanya secara bertahap, konsisten, sungguh-sungguh, niat yang lurus dan selalu berusaha untuk mencari lingkungan atau proses kondisi diri yang baik. Bagaimanapun juga manusia memiliki kelemahan dan semua itu harus dicoba dengan pengondisian eksternal. Tanpa konsisten yang tinggi tentu saja iman dan taqwa tidak akan meningkat, justru malah stagnan atau bahkan melemah. Maka itu iman dan taqwa jika ingin meningkat ia harus dipupuk terus menerus, dipelihara dan jangan sampai terperosok jurang kesesatan yang lebih dalam. Untuk itu, umat islam harus senantiasa mengingat bahwa sekali terpuruk maka syetan akan selalu menggoda untuk jatuh lebih dalam. Sebelum terpuruk, maka jangan sampai kita mendekati atau menyentuh lingkaran yang dibuat oleh setan untuk menjebak manusia. Hal ini sebagiamana juga disampaikan dalam ayat,
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-kali mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih.” (QS Ali Imran : 177)
Semoga yang membaca SettiaBlog dan seluruh umat islam selalu dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT sehingga bisa selamat dalam menjalankan hidup di dunia dan akhirat.
No comments:
Post a Comment