Mar 31, 2021

Jati Diri Harus Di Ciptakan Bukan Hanya Di Cari

 


 Selena, Dytto, Sia, klip di atas itu potongan tari Thengul dari Bojonegoro. (coba di tonton sampai selesai) Tari dari Bojonegoro ini berbeda dengan tarian daerah yang ada di seluruh Indonesia. Gerakannya agak sedikit patah-patah, karena tari ini di adopsi dari "wayang Thengul", makanya sang penari mengenakan Make Up tebal seperti memakai topeng. Makna dari tari Thengul dalam versi SettiaBlog. "Jati diri itu di ciptakan bukan hanya di cari, seperti Make Up sang penari Thengul, yang di buat sesuai keinginan sang penari. Mau di buat gagah, mau di buat tersenyum, mau di buat sedih, mau di buat tokoh pahlawan atau mau di buat karakter pecundang. Seperti itulah jati diri, di ciptakan bukan hanya di cari".
Hanya ada dua pilihan yang menjadi prinsip. Mencari atau menciptakan. Banyak di antara mereka yang bingung atas apa yang ia pilih. Sekedar konformitas belaka. Mengalir saja menigkuti arus yang tanpa mengetahui kemana mereka akan sampai. Inilah yang terjadi. Menganggap bahwa jati diri akan ketemu ketika mereka terus mencari. Mari beranalogi, ketika seseorang ingin mempunyai lukisan yang murni dari hasil tangannya sendiri, apa yang harus dilakukan? Mencari atau menciptakan? Padahal keinginan itu jelas arahnya, “dari hasil tangannya sendiri”. Tak akan ketemu dan tak akan ia mempunyai sebuah lukisan yang diinginkan, jika ia hanya terus mencari. Tanpa menciptakan lukisan itu. Begitupun dengan jati diri, tak akan ketemu jika hanya mencari tanpa menciptakan.



Dalam KBBI dijelaskan bahwa jati diri merupakan inti, jiwa, semangat, dan daya gerak dari dalam, spiritualitas. Inti; apa inti dari kehidupan yang dijalani. Bisa direpresentasikan dengan sebuah cita atau keinginan. Jiwa; segala apa yang telah melekat pada diri, yang telah Tuhan karuniakan. Semangat; sebuah kiat untuk berjuang meraih apa yang diinginkan. Daya gerak dari dalam; amunisi yang menjadi motivasi agar cita mampu direalisasikan. Dan Spiritualitas; ikhtiar dan tawakkal kepada Sang Kholik sebagai pencerah dalam setiap usaha. Masihkah dari ke-lima poin di atas akan tetap kita cari? Lalu, kapan kita akan menciptakan, kapan keinginan akan terealisasi jika hanya mencari tanpa menciptakan layaknya lukisan yang menjadi analogi di atas. Sadari betul atas apa yang kita inginkan. Lalu, rasionalisasi dengan kemampuan yang kita miliki tanpa harus takut, dengan kepercayaan bahwa kita mampu mencapainya. Jika ke-dua itu sudah kita sadari, maka sudah saatnya kita berjuang untuk menciptakan diri kita. Yang ingin menjadi penulis, ciptakan tulisan, bukan mencari tulisan. Yang ingin menjadi pengusaha, ya ciptakan usaha bukan mencari usaha. Dengan demikian, cita-cita yang merupakan pintu untuk menciptakan jati diri, tidak hanya menggantung karena kita hanya sekedar mencari tanpa menciptakannya.

Selena, Dytto, Sia, kalau di bawah ini, klip video lokal karya anak SMADABO, terinspirasi dari sang penari Thengul, yang berjuang menciptakan jati dirinya. Cukup inspiratif lho ceritanya, walau cerita dalam video di buat senatural mungkin.




Banyak orang dan teman yang tidak mengakui bakatnya. Mereka meremehkan kemampuan yang di milikinya dan menganggap kalau dia tidak akan sanggup mencapai keinginannya. Kelebihan dia berbeda dengan yang di miliki oleh teman-temannya. Tapi dia tidak peduli dengan omongan-omongan negatif di sekitarnya. Karena dia selalu yakin kalu dia bisa memperjuangkan keinginannya dan membuktikan kalau dia bisa. Dari sinilah dia mencari jati dirinya dan baginya jati diri bukan di cari tapi di ciptakan. Dia sadar bahwa dia di ciptakan untuk berjuang, untuk dirinya sendiri, untuk keluarga dan untuk orang lain. Dan yang dia inginkan adalah menjadi penari, tari Thengul.

Seperti hari-hari biasanya dia tetap belajar untuk mencari ilmu. Dalam hati dia selalu merenung, kenapa budaya (budaya lokal) di anggap tidak ada artinya, kalah dengan budaya-budaya asing yang masuk yang meng-atas namakan teknologi. Sampai melupakan yang di miliki bangsa sendiri. Dia merasa semua akan sia-sia jika dia terus-terus menjadi ekor (hanya jadi pengikut). Tekadnya pun semakin bulat untuk mewujudkan impiannya. Dan ternyata dia benar-benar sanggup membuktikan."


Tekad seperti itulah yang di miliki Selena Gomez, Taylor Swift, Ariana Grande, Sia dan orang - orang hebat lainnya.

No comments:

Post a Comment