Mar 12, 2021

Tip's Sembuhkan Sakit Hati dan Kecewa



  SettiaBlog sering mendengar keluhan dan kekecewaan baik di media sosial maupun di lingkungan masyarakat. SettiaBlog sendiri juga sering di hadapkan oleh banyak persoalan. Namun soal mengeluh atau merasa kecewa, SettiaBlog akan selalu berusaha menghindarinya. Dengan memadukan nilai-nilai kearifan lokal Jawa yang syarat akan filosofi di padu dengan budaya modern. Karena masyarakat Jawa sendiri sudah memiliki nilai kearifan budaya seperti; Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
Maksudnya : jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.
Dalam hidup ini, seringkali kita berharap semua hal berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Padahal jalannya kehidupan tidak diperuntukkan untuk satu orang saja. Entah berapa kali kita merasa dikecewakan kenyataan hidup. Menyalahkan orang lain dan keadaan saat ini menjadikan kita berpikir seolah-olah hanya itu penyebab kekecewaan yang kita rasakan. Namun pada kenyataannya, rasa kecewa itu juga bisa berasal dari diri kita sendiri. Perbuatan yang kita lakukan dahulu imbasnya pasti bisa kita rasakan sekarang atau nanti. Ada beberapa penyebab kekecewaan yang sering kita alami.



1. Ekspektasi terlalu tinggi

Tingginya ekspektasi tentunya berimbas pada seberapa kecewanya kita ketika ekspektasi itu tak sesuai. Karena yang harus dipahami, tidak semua hal di hidup ini bisa kita kendalikan dan berjalan sesuai harapan. Terpaku pada ekspektasi itu hanya akan membuat kita merasa lelah. Energi yang kita miliki terkuras hanya untuk memikirkan hal itu. Apalagi ketika Anda terlalu menaruh harapan pada satu orang. Orang itu pasti akan sangat terbebani. Karena keinginannya belum tentu sama dengan keinginan Anda. Bukan salah seseorang jika ia tak memenuhi ekspektasi Anda. Anda lah yang harus berekspektasi sewajarnya padanya.

2. Usaha kurang maksimal

Kita seringkali merasa mudah puas dengan semua usaha yang kita lakukan. Berpikir bahwa semuanya akan berjalan baik-baik saja seperti yang kita inginkan. Padahal perasaan terlalu cepat puas seperti itu sangat mungkin menjebak. Karena bisa saja usaha kita masih belum maksimal. Belum ada apa-apanya dibanding apa yang telah orang lain lakukan. Untuk itulah, sifat tidak cepat puas harus ditanamkan supaya kita tidak mudah terlena oleh rasa puas itu. Selalu merasa bahwa apa yang kita lakukan masih kurang sehingga memotivasi kita untuk terus berusaha lebih keras lagi. Dengan sifat itulah kita menunjukkan kesungguhan ketika ingin meraih sesuatu.

3. Meremehkan hal-hal kecil

Kebiasaan meremehkan hal-hal kecil seringkali menimbulkan efek yang tidak main-main. Karena terkadang, sesuatu yang diremehkan itu punya nilai tersendiri yang tidak kalah pentingnya. Melewatkan hal itu hanya akan menunjukkan bahwa orang tersebut ceroboh. Oleh karena itu, ketika kita melakukan suatu pekerjaan, meluangkan sedikit waktu untuk lebih teliti pada hal-hal kecil sangat dianjurkan. Jangan mengesampingkan aspek apapun jika tidak ingin ada permasalahan kedepannya. Karena jika ada masalah yang terjadi, yang didapat hanya rasa penyesalan di akhir.

4. Membuang-buang waktu

Salah satu hal yang paling disesali banyak orang adalah ketika ia tidak sadar terlalu banyak membuang-buang waktu. Melewatkan momen-momen penting yang kemungkinan tidak akan terulang lagi. Padahal apa yang dilakukannya selama ini bukanlah sesuatu yang penting untuk ke depannya. Kita semua sama-sama punya waktu 24 jam dalam sehari. Tinggal kita yang memilih mau memanfaatkannya dengan efektif atau menghabiskannya untuk hal yang sia-sia. Jika yang ingin diperoleh adalah keberhasilan di masa mendatang, kuncinya adalah disiplin dalam menggunakan waktu yang dimiliki.

5. Terlalu nyaman di zona aman

Saat kita berada di zona aman, kita memang terhindar dari beberapa hal yang penuh risiko. Namun ketika kita sudah terlalu nyaman di zona itu, di saat itulah kita terjebak. Diri kita menjadi sangat bergantung pada zona yang sebenarnya tidak seterusnya aman untuk kita. Karena itulah, Anda harus punya keberanian untuk beranjak dari zona aman Anda. Menantang diri Anda untuk beradaptasi dengan bidang lain itu perlu. Supaya Anda bisa tahu seperti apa kemampuan dan potensi yang sebenarnya Anda miliki. Mungkin saja Anda bisa menemukan zona aman yang baru setelah berani keluar dari zona sebelumnya.

Untuk yang sudah terlanjur sakit hati dan kecewa. Hati yang terluka membutuhkan waktu dan luka tersebut akan meninggalkan bekas. Meski terasa berat untuk memaafkan ataupun melupakan sebuah kejadian tidak menyenangkan, kita dapat melakukan berbagai hal yang membantu kita menjalani healing process dan menjaga emotional wellbeing kita.

• Akui Bahwa Rasa Sakit Tersebut Nyata

Rasa sakit hati seorang dan yang lain tidak sama. Hal terbaik untuk memulai pemulihan adalah dengan mengakui bahwa kita merasa tersakiti sehingga kita dapat mengijinkan diri kita mengeluarkan segala rasa sakit, sedih, marah dan bersalah sebagai tahap awal pemulihan. Proses tersebut membantu kita melihat hidup lebih baik dan belajar menerima kenyataan apa adanya.

• Buat To-Do List dari Segala Hal yang Ingin Dilakukan

Anda suka menonton TV atau berjalan-jalan? Mungkin inilah saat yang tepat untuk melakukan semuanya. Meski kegiatan ini berfungsi hanya untuk penawar rasa sakit sementara, melakukan hobby dapat merilis hormon endorphin yang membantu mengurangi rasa sakit, termasuk stres. Selain itu, kegiatan-kegiatan tersebut berfungsi untuk mengingatkan Anda bahwa kehidupan masih ada terlepas dari putusnya beberapa hubungan penting di dalam hidup Anda.

• Jangan Tekan Rasa Sakit Tersebut

Menekan rasa sakit hanya akan memperparah keadaan. Ibarat menaruh sebuah bom waktu di dalam kotak yang Anda letakan di sebuah ruangan bersama Anda, rasa sakit yang terpendam dan sengaja dilupakan semakin memicu emosi Anda. Lebih baik melepaskan dan merasakan rasa sakit ketimbang ‘berlari’ dari hal tersebut dengan dalih self-healing.

• It’s Okay Not To Be Okay

Meski terdengar klise, quote diatas penting untuk membuat kita menerima segala keadaan yang terjadi. Kematian, putusnya hubungan asmara, gagalnya sebuah tujuan dan hilangnya sebuah harapan tidak dapat secara instan mendefinisikan bahwa hidup Anda gagal. Hidup seseorang tidak sama satu dengan yang lainnya dan lebih baik apabila kita dapat menerima segala kedukaan itu sebagai bagian hidup milik kita dengan berkata ‘It’s okay not to be okay’.

Bagi kaum muslim di Indonesia khususnya Jawa, mungkin tidak asing lagi dengan shalawat burdah. Seperti klip di atas, banyak di gunakan menenangkan hati. Shalawat burdah merupakan kumpulan syair tentang pujian kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai ungkapan rasa cinta kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ditulis oleh Imam Imam Al-Bushiri. Mengapa shalawat ini dinamakan Kasidah burdah? Al Bushiri merupakan penyair yang sangat produktif, banyak sekali sajak yang telah dibuat oleh beliau. Suatau hari beliau menderita kelumpuhan atau dikenal dengan penyakit angin merah. Kemudian dalam keadaan sakit ini beliau menyusun syair qasidah burdah dan membacanya beberapa kali sambil berdoa dan bertawasul mengharap syafaat dengan qasidah yang dibuatnya, agar Allah subhanahu wa ta’ala menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Kemudian beliau bermimpi bertemu dengan rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kemudian Rasulullah mengusapkan tangan kepada beliau dan memberikan burdah (jubah). Yakni burdah yang diberikan rasulullah kepada Ka’ab bin Zuhair. Kemudian Imam Al-Bushiri tersentak, lalu terbangun, melompat dari tempat tidurnya, dan bisa berjalan sehingga sakit yang dideritanya tidak terasa lagi. Potongan syair nya seperti di bawah ini:
مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّـمْ دَآئِــماً أَبَـدًا ۞ عَلـــَى حَبِيْبِـكَ خَيْــرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
Maulaya sholli ' wasallim daaiman abadan 'alal habibika Khoirul kholqi kullihimi
Wahai Tuhan kami (Allah Swt) curahkanlah selalu sholawat dan salam selalu selama – lamanya dan abadi, kepada kekasih-Mu (Muhammad) yang terbaik diantara semua makhluk.
هُوَالْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ ۞ لِكُلّ هَوْلٍ مِنَ الْأِهْوَالِ مُقْتَحِـــــــمِ
Huwalhabiibulladzi turjasyafaatuhu likulli hauli minal ahwali muqtahami.
Apakah karena teringat tetangga yang tinggal di Dzalim, sehingga engkau cucurkan airmata bercampur darah yang mengalir di matamu.
Lebih lengkapnya buka di link berikut :
shalawat burdah

No comments:

Post a Comment