Klip di atas itu "kita bisa" milik via vallen, di ambil dari film animasi Raya and The Last Dragon. SettiaBlog benar -benar berterima kasih pada Disney, dan seluruh team yang terlibat dalam pembuatan film tersebut, harapan SettiaBlog telah terpenuhi. Tema yang di angkat dalam film tersebut di ambil dari budaya di negara ASEAN, dan banyak budaya Indonesia di film tersebut. Mulai motif batik, senjata keris, gerakan pencak silat yang begitu apik di tampilkan dan banyak lagi, kalau Anda sering buka SettiaBlog, yang jelas banyak lah di situ. Wajah karakter utamanya juga tidak asing jika Anda pernah buka SettiaBlog. Inti ceritanya, mengajak kita semua untuk bersatu atau kumandra (bineka tunggal ika). Klip "warpaint" di bawah ini juga bagian dari theme song "raya and the last dragon". Tapi ya jangan hanya lihat cuplikannya saja, cobalah lihat filmnya secara utuh, biar tahu.
Kayaknya semua yang mengaku orang Indonesia wajib menonton film ini, sebagai dukungan dan bentuk cinta, bangga dengan budaya sendiri. Dan cerita dalam "raya and the last dragon" ini bagian dari misi SettiaBlog yaitu mengajak semua bersatu dan saling menghargai perbedaan. Kita semua harus terus menjaga persatuan dan saling percaya. Saling percaya sangat di perlukan dalam setiap aspek kehidupan.
Ada yang menarik di jaman modern ini, ketika dua orang atau lebih bersepakat dan dengan hanya saling bersalaman lalu segala sesuatunya kemudian dijalankan sesuai kesepakatan. Sementara, pada kesempatan yang sama, kita melihat betapa rumitnya kerjasama antara dua orang atau lebih, meski sudah melibatkan pihak-pihak tertentu untuk legalitas kerjasama tersebut. Semuanya diakibatkan tingginya kekuatiran akan dicurangi salah satu pihak. Hal kecemasan ditelikung (di khianati), saat ini dianggap sangat wajar. Pada banyak kasus terdengar bahkan penyimpangan dan pelanggaran dari perjanjian yang sudah tertulis pun acap dilakukan pihak-pihak yang tidak konsekwen. Karuan saja, cerita demi cerita ini menambah kekuatiran bagi pihak-pihak yang akan menjalin kerjasama. Ada kecurigaan atas rekannya sendiri, yang dianggap bisa saja telah merancang hal-hal buruk, yang hanya menguntungkan dirinya sendiri dan merugikan orang lain. Termasuk, rekan bisnis kerjasamanya.
“Sesungguhnya, untuk segala sesuatu atas hubungan antar pribadi, yang terutama memang rasa saling percaya. Kekuatan dari rasa saling percaya itu sangat besar sekali. Sehingga, jika saling percaya itu sudah ada diantara kedua belah pihak yang akan bekerjasama, bahkan segores tanda tangan pun seakan menjadi tidak penting lagi,”
Seru salah seorang pengusaha, yang lantas bersalaman tanda ia dan rekannya telah bersepakat dalam suatu kerjasama. Mereka terlihat lega dengan kesepakatan yang sudah dituangkan dan ditandatangani bersama. Semoga semua lancar, sebut yang satu dan disambut amin, oleh rekan bisnisnya itu.
Prasyarat Utama
Untuk menjadi saling percaya tentu tidak mudah. Ada prasyarat yang mesti dipenuhi. Kedua belah pihak harus saling mengenal satu sama lain dan sudah membina hubungan yang cukup harmoni serta masing-masing memiliki rekam jejak yang cukup baik pula. Bagi yang sebelumnya tidak saling mengenal tentu saja ada prasyarat lain berupa kecocokan dalam berkomunikasi yang menimbulkan kepercayaan pada masing-masing pihak. Semua itu merupakan suatu prasyarat utama yang harus ada, menuju suatu kerjasama yang nyaman dan saling melegakan. Kedekatan secara fisik, hubungan darah hingga persahabatan sendiri juga, belum tentu berbuah manis bagi suatu hubungan kerjasama. Sebab pada banyak kasus, suatu kerjasama dapat hancur berantakan seketika akibat adanya pihak yang berlaku curang dan ingin menang sendiri dan tidak memedulikan rekannya. Tak terkecuali itu ulah dari saudara ataupun sahabat, yang menjadi rekan kita bekerjasama. Hal ini membuat kerjasamanya menjadi terhambat dan tidak dapat berjalan lancar.
“Seperti seorang yang sudah mempunyai kesepakatan saat akan joint bisnis dengan sahabatnya. Mereka telah setuju untuk saling berbagi atas suatu hasil usaha. Ternyata belakangan, orang tersebut ditinggal sahabatnya yang kemudian hanya memberinya kesempatan mendapatkan sebagian kecil saja keuntungan dari hasil usaha bersama itu. Kasihan juga melihatnya. Ia sudah berupaya mengurus usaha tersebut namun mendapatkan hasil yang tidak sepadan dengan pengorbanannya,” ungkap rekan pengusaha yang saling percaya tadi.
Hal tersebut menjadi contoh bahwa kedekatan saja tidak cukup dan tidak menjamin suatu kerjasama dapat berlangsung sukses. Penyebabnya, karena setiap orang dapat berubah. Tadinya baik, dapat saja beberapa waktu ke depan menjadi tidak baik. Jelas saja kita akan kecewa jika hal demikian terjadi pada kita dan rekan bisnis yang merupakan teman atau sahabat kita. Tidak jarang, jika sudah kelewatan curang, banyak yang akhirnya mengambil jalur hukum. Padahal sebelumnya mereka demikian akrabnya.
Kekuatan Dasar
Rasa saling percaya memang memberikan suatu kondisi yang membuat setiap orang di dalamnya menjadi lebih bersemangat. Tidak ada kecurigaan, apalagi berpikir negatif tentang rekan kita bekerjasama. Hasilnya, kita menjadi lebih tenang, sebab melakukan segala sesuatunya dengan tanpa sedikitpun kekuatiran. Kekuatan dari rasa saling percaya juga akan menimbulkan sikap saling menghargai sehingga satu sama lain merasa saling membutuhkan dan sama-sama diuntungkan oleh kerjasama tersebut. Dalam hal ini kita harus dapat meyakinkan rekan kita sebagaimana ia mampu meyakinkan kita bahwa kita dapat saling memercayai. Kita mesti memegang teguh niat itu jika ingin hubungan kita langgeng. Seringkali hubungan yang demikian baik menjadi terputus begitu saja, bahkan hancur berantakan akibat adanya pihak yang tidak lagi dapat dipercaya. Mulai dari ingkar janji, mencari-cari banyak alasan, hingga yang benar-benar mengingkari dan meniadakan perjanjian yang sudah dibuat sebelumnya. Sebab itu, sangat penting untuk berhati-hati sebelum mengikat janji.
Bukan saja dalam hubungan bisnis, tetapi termasuk pula dalam urusan mendapatkan sahabat, pasangan hidup hingga rekan kerja. Semua membutuhkan rasa saling percaya yang kuat. Dengan adanya saling percaya maka segala sesuatunya menjadi lebih indah, saling memahami serta saling mendukung. Sehingga, sebelum memulai suatu hubungan, sangat penting bagi kita untuk membangun dasar utama dari suatu hubungan, yaitu saling percaya. Itulah kekuatan dasar dari suatu hubungan. Jika tidak, kita akan terus dalam derita, sebab kita akan terus dirasuki oleh rasa curiga dan pikiran-pikiran negatif. Dengan demikian, penting sekali menjalin dan memupuk rasa saling percaya, sehingga begitu bertumbuh, maka tidak lama lagi kita akan menuai keindahan, sebagai hasil dari suatu hubungan yang kita harapkan. Bukankah itu yang kita cari?
No comments:
Post a Comment