1. Hati manusia itu ada empat macam, yaitu;
• hati yang bersih yang di dalamnya ada lampu yang bersinar, itulah hati orang mukmin,
• hati yang hitam berbalik, itulah hati orang kafir,
• hati yang terbungkus erat dengan bungkusnya, itulah hati orang munafik,
• hati yang dicampur aduk di dalamnya ada iman dan nifak (HR. Ahmad dan Thabrani).
2. Ingatlah, hati manusia itu berbolak balik. Perumpamaan hati itu seperti burung pipit yang bisa berbolak-balik setiap saat (HR. Hakim). Perumpamaan hati itu seperti air dalam periuk ketika sedang kuatnya mendidih (HR. Ahmad). Perumpamaan hati itu seperti bulu burung yang berada di gurun Sahara luas yang dibolak-balikkan oleh angin dari sebelah ke sebelah (HR. Thabrani).
3. Ingatlah, kebaikanlah penenang hati. kebaikan itu adalah apa yang dapat menenangkan hati, meskipun orang banyak memberi fatwa kepadamu (HR. Thabrani).
4. Raihlah ketenteraman hati dengan dzikir. Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikir (mengingat Allah). Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram (QS. Ar-Ra'd 13: 28).
5. Waspadalah dengan godaan syetan. Mujahid menjelaskan bahwa syetan itu leluasa di hati, maka apabila ia mengingat Allah, niscaya syetan itu mundur dan terdesak, tetapi apabila ia lupa kepada Allah, maka syetan itu akan leluasa berkembang dalam hati. Perlawanan antara mengingat Allah dan was-was (godaan syetan) itu seperti perlawanan antara terang dan gelap atau antara malam dan siang. Karena berlawanannya kedua hal itulah maka Allah befirman, "Syetan telah menguasai mereka, lalu membuat mereka lupa dzikir kepada Allah" (QS. Al-Mujadalah 58: 19).
6. Allah mengetahui segala isi hati. Dan bila kamu melahirkan apa-apa yang ada dalam hatimu atau kamu merahasiakannya, maka Allah akan membuat perhitungannya untuk kamu, lalu Allah memberi ampun kepada orang yang dikehendaki dan menyiksa orang yang dikehendaki. Sesungguhnya Allah tidak menilai bentuk dan badan (kecantikan dan keperkasaan) kamu, tetapi dia menilai hati dan perbuatan kamu (HR. Muslim).
7. Jadikan penasihat dari hati Anda. Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seorang hamba, maka Allah menjadikan untuknya penasihat dari hatinya (HR. Abu Manshur Ad Dailami).
8. Bersyukurlah dan gunakanlah hati. Dan Dia-lah Yang telah Menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan, dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur (QS. Al-Mukminun 23: 78). Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS. Al-A'raf 7: 179).
9. Berdoalah untuk ketetapan hati. Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu (HR. Tirmidzi). Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (QS. Ali Imron 3: 8).
test
ReplyDelete