Untuk bahasan pertama di tahun 2025 ini, SettiaBlog memulainya dengan angka 3. Kalau dalam Islam angka tiga sering digunakan dalam istilah 3 sendi agama (Tauhid, Fikih, Tasawuf), kemudian (Ilmu, Iman dan Amal), 3 kehidupan (alam dunia, alam kubur, alam akherat), 3 Hukum (Halal, haram, Makruh), 3 Jiwa (jiwa yang mendorong kejahatan, jiwa yang mencela dan jiwa yang tenang). Banyak c sebenarnya keistimewaan dari angka 3 yang ndak mungkin SettiaBlog tuliskan di sini semuanya. Dalam bahasa Jerman ada ungkapan,
“Wenn sich ihrer zwei streiten um ein Ei, steckt’s der dritle bei”
(Ketika dua orang berkelahi untuk merebutkan sebuah telur, orang ketigalah yang akan mendapatkannya).
Video klipnya SettiaBlog kasih yang santai biar relax membacanya. Masuk ke bahasan ya, ndak panjang kok bahasannya.
Manusia sebagai makhluk tertinggi ciptaan Allah SWT memiliki kemampuan ndak terbatas. Ndak cuma' kemampuan fisik, intelektual, dan moral, tetapi juga kekuatan spiritual. Sebagian dari kekuatan itu telah dikenali dengan baik, tetapi sebagian lagi, terutama yang berhubungan dengan kekuatan rohani manusia (spiritual power), belum banyak yang diketahui dan dikembangkan. Ndak heran bila ada pakar yang menyebut manusia sebagai The Unknown, yaitu makhluk yang belum sepenuhnya diketahui.
Kekuatan spiritual ini, bermula dari penanaman (peniupan) roh ketuhanan atau spirit ilahi ke dalam diri manusia (QS Shad [38]: 71-72), yang menyebabkan manusia menjadi makhluk yang unggul dan unik. Firman-Nya, "Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka, Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik." (QS Almu`minun [23]: 14).
Ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengasah dan mempertinggi kekuatan spiritual ini.
Pertama, al-iman al-`amiq, yaitu memperkuat iman kepada Allah SWT dengan selalu mengesakan dan menyandarkan diri hanya kepada-Nya.
Kedua, al-ittishal al-watsiq, yaitu membangun hubungan dan komunikasi yang kuat dengan Allah SWT. Komunikasi dilakukan dengan ibadah dan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah wajib (al-mafrudhat) ataupun ibadah-ibadah sunah (al-mandubat).
Ketiga, tathhir al-qalb, yaitu upaya menyucikan diri dari berbagai penyakit hati. Kekuatan spiritual, berpusat di hati atau qalb, fu`ad, atau al-ruh. Penyucian dilakukan agar hati atau kalbu sebagai "pusat kesadaran" manusia menjadi "sensitif" sehingga senantiasa ingat kepada Allah SWT, takut akan ancaman dan siksa-Nya, serta penuh harap (optimistis) terhadap rahmat dan ampunan-Nya.
Kekuatan spiritual ini adalah pangkal (al-asas), sedangkan kekuatan-kekuatan lain hanyalah penunjang (al-musa`id). Bahkan, menurut Sayyid Quthub, ndak ada kekuatan lain yang bisa menandingi kekuatan yang satu ini. Nabi SAW dan kaum Muslim pada awal periode Islam diminta oleh Allah SWT agar mempertajam kekuatan ini dengan turunnya surah Almuzammil dan Almuddatstsir.
“Wenn sich ihrer zwei streiten um ein Ei, steckt’s der dritle bei”
(Ketika dua orang berkelahi untuk merebutkan sebuah telur, orang ketigalah yang akan mendapatkannya).
Video klipnya SettiaBlog kasih yang santai biar relax membacanya. Masuk ke bahasan ya, ndak panjang kok bahasannya.
Manusia sebagai makhluk tertinggi ciptaan Allah SWT memiliki kemampuan ndak terbatas. Ndak cuma' kemampuan fisik, intelektual, dan moral, tetapi juga kekuatan spiritual. Sebagian dari kekuatan itu telah dikenali dengan baik, tetapi sebagian lagi, terutama yang berhubungan dengan kekuatan rohani manusia (spiritual power), belum banyak yang diketahui dan dikembangkan. Ndak heran bila ada pakar yang menyebut manusia sebagai The Unknown, yaitu makhluk yang belum sepenuhnya diketahui.
Kekuatan spiritual ini, bermula dari penanaman (peniupan) roh ketuhanan atau spirit ilahi ke dalam diri manusia (QS Shad [38]: 71-72), yang menyebabkan manusia menjadi makhluk yang unggul dan unik. Firman-Nya, "Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka, Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik." (QS Almu`minun [23]: 14).
Ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengasah dan mempertinggi kekuatan spiritual ini.
Pertama, al-iman al-`amiq, yaitu memperkuat iman kepada Allah SWT dengan selalu mengesakan dan menyandarkan diri hanya kepada-Nya.
Kedua, al-ittishal al-watsiq, yaitu membangun hubungan dan komunikasi yang kuat dengan Allah SWT. Komunikasi dilakukan dengan ibadah dan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah wajib (al-mafrudhat) ataupun ibadah-ibadah sunah (al-mandubat).
Ketiga, tathhir al-qalb, yaitu upaya menyucikan diri dari berbagai penyakit hati. Kekuatan spiritual, berpusat di hati atau qalb, fu`ad, atau al-ruh. Penyucian dilakukan agar hati atau kalbu sebagai "pusat kesadaran" manusia menjadi "sensitif" sehingga senantiasa ingat kepada Allah SWT, takut akan ancaman dan siksa-Nya, serta penuh harap (optimistis) terhadap rahmat dan ampunan-Nya.
Kekuatan spiritual ini adalah pangkal (al-asas), sedangkan kekuatan-kekuatan lain hanyalah penunjang (al-musa`id). Bahkan, menurut Sayyid Quthub, ndak ada kekuatan lain yang bisa menandingi kekuatan yang satu ini. Nabi SAW dan kaum Muslim pada awal periode Islam diminta oleh Allah SWT agar mempertajam kekuatan ini dengan turunnya surah Almuzammil dan Almuddatstsir.
Untuk video klip kedua ada "can we kiss forever" yang di mainin pakai gitar. Untuk background "SettiaBlog" polanya sedikit SettiaBlog rubah, sebenarnya ini belum selesai. Motif yang SettiaBlog gunakan ini gerak dari Laut Selatan. Kemana c sebenarnya arah gerak dari air laut itu? Ya emang terkesan rumit kan ya untuk menjawabnya. Yang jelas harus ada arah gerak dari air laut itu dan titik akhirnya juga harus ada. Seperti kehidupan ini kan ya, harus ada arah dan kemana arah itu berakhir. Memang susah c untuk menjabarkannya.
Dan Alhamdulillah SettiaBlog di lahirkan di keluarga muslim. Dari kecil udah di tanamkan kemana arah tujuan kehidupan ini. SettiaBlog juga berterima kasih kepada Kangmas - Kangmas SettiaBlog yang selalu mengingatkan agar "berbudi pekerti luhur". Harapan dari berbudi pekerti luhur itu seperti yang di jelaskan di Surah Yasin, khususnya ayat 58
سَلٰمٌ قَوۡلًا مِّنۡ رَّبٍّ رَّحِيۡمٍ
(Kepada mereka dikatakan,) "Salam sejahtera" sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
Ayat ini menjelaskan tentang penduduk surga yang diberi salam oleh Allah SWT. Salam yang dimaksud merupakan bentuk pemuliaan bagi mereka, dan merupakan sesuatu yang sangat mereka harapkan. Salam juga berarti selamat dan sejahtera, terpelihara dari segala yang ndak disenangi, dan memperoleh semua yang diingini.
Udah ya, SettiaBlog benar - benar minta maaf jika salah menjabarkannya. Dan jangan di masukkan ke hati omongan SettiaBlog.
Dan Alhamdulillah SettiaBlog di lahirkan di keluarga muslim. Dari kecil udah di tanamkan kemana arah tujuan kehidupan ini. SettiaBlog juga berterima kasih kepada Kangmas - Kangmas SettiaBlog yang selalu mengingatkan agar "berbudi pekerti luhur". Harapan dari berbudi pekerti luhur itu seperti yang di jelaskan di Surah Yasin, khususnya ayat 58
سَلٰمٌ قَوۡلًا مِّنۡ رَّبٍّ رَّحِيۡمٍ
(Kepada mereka dikatakan,) "Salam sejahtera" sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
Ayat ini menjelaskan tentang penduduk surga yang diberi salam oleh Allah SWT. Salam yang dimaksud merupakan bentuk pemuliaan bagi mereka, dan merupakan sesuatu yang sangat mereka harapkan. Salam juga berarti selamat dan sejahtera, terpelihara dari segala yang ndak disenangi, dan memperoleh semua yang diingini.
Udah ya, SettiaBlog benar - benar minta maaf jika salah menjabarkannya. Dan jangan di masukkan ke hati omongan SettiaBlog.
No comments:
Post a Comment