Aug 31, 2021

Menciptakan Kedamaian di Dalam Keluarga

  


 Beberapa hari ini SettiaBlog lebih banyak diam. Alasannya ada yang mengganjal di pikiran SettiaBlog. Hampir setiap hari SettiaBlog dapat gambaran ndak enak, ndak penting tapi terus ganggu di pikiran. Gambaran yang hampir tiap hari itu gini, masak ada seorang wanita sudah bersuami sudah beranak remaja di ajak menikah dengan temannya, temannya ini laki laki muda seusia anaknya. Penting ndak gambaran seperti ini? Sama sekali ndak kan? Sengaja SettiaBlog utarakan biar secepatnya hilang dari pikiran. Dan si wanita ini setuju menikah diam diam. Konyol ndak? Dia setuju menikah dengan remaja itu karena tidak pernah mendapat kedamaian dengan suaminya yang sekarang. Setelah menikah dengan remaja itu, si wanita berencana menceraikan suaminya. Kacau ndak? Benar benar kacau, maksudnya pikiran SettiaBlog yang kacau. Mencari kedamaian. Menjamin dapat kedamaiankah dengan berganti suami yang lebih muda? Kalau kata Sia one plus one. Berapa 1 + 1? Jelas 2, ya kalau bisa sampai kakek- kakek nenek - nenek. Atau kayak sepatu converse tua SettiaBlog di atas, meskipun sudah tua tetap setia dan masih enak di pakai he...he.... Mohon maaf untuk semua yang baca SettiaBlog, jangan terbawa atau terlalu menanggapi serius kekacauan pemikiran SettiaBlog. Semua pasti sudah tahu lah bagaimana kacaunya pemikiran SettiaBlog. Yang pasti itu 1 + 1 = 2, maksudnya segala sesuatu harus di pandang secara logis dan sesuai dengan norma agama, kesusilaan, kesopanan, hukum.

Menjalani sebuah pernikahan adalah suatu proses yang tidak mudah, namun bukan suatu hal yang mustahil untuk di jalani. Selalu ada permasalahan yang akan datang silih berganti, yang kebanyakan tak terpikirkan sebelumnya. Kebahagiaan dalam pernikahan tentunya adalah menjadi harapan yang indah setiap pasangan pada awalnya, namun seiring berjalan nya waktu dalam proses pernikahan banyak hal berubah.
Apakah Anda mengalaminya juga?


Arti Kedamaian SettiaBlog yakin bahwa kita semua sependapat bagaimana memaknainya, namun hal ini akan berbeda-beda bila memaknai tentang arti kebahagiaan, karena nya filosofi kebahagiaan akan lebih abstrak dan relatif sudut pandang nya.
Apakah fakta yang banyak terjadi dalam suatu ikatan perkawinan dalam sebuah keluarga ?
Banyak yang mengatakan setelah perkawinan terjadi, mereka seperti menghadapi sosok lain yang tidak pernah dikenal. Pasangan hidup mereka ternyata adalah orang yang sangat berlawanan dengan yang mereka ketahui. Cinta yang dulu dirasakan manis saat mereka masih berpacaran tiba-tiba menghilang entah kemana, yang tertinggal rasa hambar, formal, teratur, dingin dan penuh kepura-puraan. Akhirnya mereka harus mempelajari dari awal seperti apakah kepribadiaan pasangan hidupnya yang sesungguhnya, dan itu memerlukan energi yang luar biasa besar sampai pada akhirnya mereka merasa kelelahan yang tidak dapat dimengerti hingga pada titik tersebut, kualitas kehidupan mereka sudah sangat memburuk. Pada titik ini, meskipun bisa dengan mudah hidup bersama dibawah satu atap, namun tidak ada koneksi emosional lagi. Mereka hanya berbagi tempat tinggal. Dalam banyak kasus banyak pasangan menganggap keadaan itu wajar dalam pernikahan, masing-masing meyakini bahwa memang begitulah kehidupan pernikahan seharusnya.
Banyak masalah dalam sebuah hubungan yang sebenarnya hanya gejala dari satu masalah dasar. Berdampak secara langsung namun sering tak disadari oleh pasangan yakni penurunan rasa cinta dalam hubungan yang menyebabkan terputusnya koneksi (ikatan) yang merupakan akar dari hampir semua masalah dalam sebuah hubungan. Dalam kehidupan perkawinan, kadang kita tidak paham mengapa situasi jadi begitu buruk sampai-sampai mereka yang ada di dalam nya tidak tahu lagi bagaimana harus saling berkomunikasi. Disisi lain manusia mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dan untuk merasa terhubung serta merasakan ada keterikatan.
Bagaimana menghadirkan Kedamaian dalam keluarga ?
Dalam suatu pernikahan yang membentuk suatu keluarga, yang sering di abaikan adalah pentingnya menjalin suatu komunikasi yang baik, benar dan tepat Cinta Anda kepada pasangan akan selalu melalui namanya komunikasi sepanjang kehidupan perkawinan Anda. Entah dalam menghadapi situasi apapun atau permasalahan atau perbedaan apapun. Komunikasi menjadi kata kunci dan inti dalam kehidupan pernikahan dan berkeluarga. Komunikasi memiliki jangkauan luas dalam sebuah keluarga, bukan hanya kepada pasangan namun juga terhadap anak-anak bahkan orang tua serta mertua. Komunikasi menjadi penting, karena disini lah bermula munculnya banyak permasalahan dan perbedaan yang dapat riskan semakin meruncing serta memungkinkan mengancam relasi Anda bersama pasangan dalam suatu pernikahan yang ujung-ujungnya akan berakhir dengan konflik dan perceraian. Komunikasi bukan tentang teknik atau seberapa banyak Anda mengetahui pasangan Anda, melainkan tentang seberapa dalam Anda terhubung (terkoneksi) dan terikat dengannya. Pasangan yang terhubung tidak memerlukan kata-kata karena mereka bisa memahami pasangannya dengan sangat baik. Ketika kualitas komunikasi dalam sebuah keluarga tidak baik, maka segala bentuk permasalahan akan datang sehingga makin jauh lah suasana kedamaian itu dalam keluarga.
Adakah hal selain komunikasi sebagai penunjang kehadiran sebuah kedamaian dalam keluarga?
Menciptakan kebahagiaan dan menghadirkan suasana kedamaian dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus di upayakan. Pernikahan adalah lahan kosong yang harus kita garap bersama-sama. Tidak cukup hanya dengan Memilih dan menikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang TEPAT, yang memperlakukan pasangan kita dengan TEPAT pula. Meski kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru. Kalau Allah SWT sudah mengijinkan pernikahan terjadi, maka itu berarti Allah SWT mempercayakan tanggungjawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan. Membangun cinta itu sulit perlu waktu seumur hidup, kalau jatuh cinta itu mudah karena dalam keadaan menyukai, buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita. Dalam suatu pernikahan bukan hanya masalah kebersamaan secara fisik namun yang terpenting adalah kebersamaan dalam hati, pikiran, perasaan, impian, saling pengertian, memahami, empati dan juga ada esensi kesetiaan yang sering dilupakan. Membangun kembali keterlibatan antara Anda dan pasangan untuk mengalami kembali kehidupan yang utuh saat Anda terjalin dengan hidup pasangan Anda.
Bagaimana prinsipnya?
Anda perlu terbuka dan menjadikan pasangan sebagai prioritas dalam hidup Anda diatas segalanya. Pengalaman bersama merupakan moment yang terbaik dalam situasi apapun itu, namun kebanyakan pasangan tidak bisa melihat pentingnya pengalaman bersama itu. Melibatkan pasangan dalam setiap keputusan, mendengar dan menghormati keputusannya. Sering nya yang kita lakukan adalah berusaha memberi yang terbaik (versi kita sendiri), namun melupakan untuk melibatkan bersama-sama dan memahami makna dari pasangan kita sesungguhnya. Berusahalah terlibat dalam kehidupan pasangan Anda dan berusahalah melibatkan diri dalam hidupnya. Merasa terhubungan dilandasi oleh pentingnya kebersamaan dan menjadikan prioritas utama pasangan Anda. Kehadiran Anda dengan ketulusan untuk hidup pasangan Anda adalah segalanya Merasa terhubung dengan pasangan mencegah datangnya masalah yang mengintai dari sudut gelap kehidupan setiap pasangan. Pernikahan adalah titik awal dua insan membangun cinta sehingga dapat dikatakan bahwa “Cinta tak menciptakan pernikahan, namun Pernikahan yang menciptakan Cinta.” Pernikahan adalah bukti saling menerima dan memiliki, saling mengisi dan saling membantu serta saling melengkapi kekurangan pasangan….that is called CINTA.

No comments:

Post a Comment