Beberapa hari ini SettiaBlog lebih banyak diam. Alasannya ada yang mengganjal di pikiran SettiaBlog. Hampir setiap hari SettiaBlog dapat gambaran ndak enak, ndak penting tapi terus ganggu di pikiran. Gambaran yang hampir tiap hari itu gini, masak ada seorang wanita sudah bersuami sudah beranak remaja di ajak menikah dengan temannya, temannya ini laki laki muda seusia anaknya. Penting ndak gambaran seperti ini? Sama sekali ndak kan? Sengaja SettiaBlog utarakan biar secepatnya hilang dari pikiran. Dan si wanita ini setuju menikah diam diam. Konyol ndak? Dia setuju menikah dengan remaja itu karena tidak pernah mendapat kedamaian dengan suaminya yang sekarang. Setelah menikah dengan remaja itu, si wanita berencana menceraikan suaminya. Kacau ndak? Benar benar kacau, maksudnya pikiran SettiaBlog yang kacau. Mencari kedamaian. Menjamin dapat kedamaiankah dengan berganti suami yang lebih muda? Kalau kata Sia one plus one. Berapa 1 + 1? Jelas 2, ya kalau bisa sampai kakek- kakek nenek - nenek. Atau kayak sepatu converse tua SettiaBlog di atas, meskipun sudah tua tetap setia dan masih enak di pakai he...he.... Mohon maaf untuk semua yang baca SettiaBlog, jangan terbawa atau terlalu menanggapi serius kekacauan pemikiran SettiaBlog. Semua pasti sudah tahu lah bagaimana kacaunya pemikiran SettiaBlog. Yang pasti itu 1 + 1 = 2, maksudnya segala sesuatu harus di pandang secara logis dan sesuai dengan norma agama, kesusilaan, kesopanan, hukum.
Menjalani sebuah pernikahan adalah suatu proses yang tidak mudah, namun bukan suatu hal yang mustahil untuk di jalani. Selalu ada permasalahan yang akan datang silih berganti, yang kebanyakan tak terpikirkan sebelumnya.
Kebahagiaan dalam pernikahan tentunya adalah menjadi harapan yang indah setiap pasangan pada awalnya, namun seiring berjalan nya waktu dalam proses pernikahan banyak hal berubah.
Apakah Anda mengalaminya juga?