Selena, Dytto, Sia, klip di atas itu potongan tari Thengul dari Bojonegoro. (coba di tonton sampai selesai) Tari dari Bojonegoro ini berbeda dengan tarian daerah yang ada di seluruh Indonesia. Gerakannya agak sedikit patah-patah, karena tari ini di adopsi dari "wayang Thengul", makanya sang penari mengenakan Make Up tebal seperti memakai topeng. Makna dari tari Thengul dalam versi SettiaBlog. "Jati diri itu di ciptakan bukan hanya di cari, seperti Make Up sang penari Thengul, yang di buat sesuai keinginan sang penari. Mau di buat gagah, mau di buat tersenyum, mau di buat sedih, mau di buat tokoh pahlawan atau mau di buat karakter pecundang. Seperti itulah jati diri, di ciptakan bukan hanya di cari".
Hanya ada dua pilihan yang menjadi prinsip. Mencari atau menciptakan. Banyak di antara mereka yang bingung atas apa yang ia pilih. Sekedar konformitas belaka. Mengalir saja menigkuti arus yang tanpa mengetahui kemana mereka akan sampai. Inilah yang terjadi. Menganggap bahwa jati diri akan ketemu ketika mereka terus mencari. Mari beranalogi, ketika seseorang ingin mempunyai lukisan yang murni dari hasil tangannya sendiri, apa yang harus dilakukan? Mencari atau menciptakan? Padahal keinginan itu jelas arahnya, “dari hasil tangannya sendiri”. Tak akan ketemu dan tak akan ia mempunyai sebuah lukisan yang diinginkan, jika ia hanya terus mencari. Tanpa menciptakan lukisan itu. Begitupun dengan jati diri, tak akan ketemu jika hanya mencari tanpa menciptakan.