Beberapa hari yang lalu ndak sengaja SettiaBlog dengar seseorang memutar lagunya Within Temptation, kalau ndak salah yang frozen. Makanya video klip di atas itu juga milik Within Temptation tapi yang "In Perfect Harmony". Maksudnya hidup dalam kedamaian, dalam keseimbangan yang sempurna (dengan alam). Untuk gambar di video klip itu, parit kecil di sawah yang SettiaBlog ambil tadi pagi setengah siang. Peace begins with a positive mindset. (Kedamaian sendiri dimulai dengan pola pikir positif). Banyak dari kita berpikir bahwa kesehatan fisik jauh lebih penting dari kesehatan mental. Persepsi ini muncul mungkin karena manusia terkadang hanya fokus pada apa yang terlihat aja. Padahal pikiran dan mental yang sehat juga ndak kalah pentingnya. Segala hal yang ada di dunia ini dimulai dari pikiran dan hati. Benar kan ya, untuk itu kita memang harus berpikir positif. Tapi cobalah untuk melampaui pikiran positif tersebut sehingga ndak hanya menerapkan berpikir positif tapi juga kemampuan untuk memiliki kesadaran diri yang tinggi. Sejatinya di semesta ini ndak ada yang abadi. Itulah kesadaran pertama yang harus ditanamkan pada diri sendiri. Untuk menerapkan pemikiran ini kita harus menghidupi masa kini, hari ini, jam ini, detik ini. Secara sadar.
Segala hal yang ada di dunia ini dimulai dari pikiran dan hati. Kalau ada pertanyaan “Apa c yang sebenarnya menjadi pemicu stres?” Jawabannya adalah pemikiran akan hari esok dan masa lalu. Kita manusia seringkali terbelenggu dengan pertanyaan “Bagaimana menghadapi hari esok kan, ya?” dengan pernyataan “Ah, saya menyesal melakukan itu kemarin,” dan sebagainya. Ungkapan-ungkapan semacam inilah yang membuat kita ndak memberikan apresiasi pada hidup di masa kini yang sedang dihadapi.
Langkah awal untuk memunculkan pikiran dan mental yang lebih positif adalah dengan mensyukuri setiap detik yang sedang kita lalui, dengan sepenuhnya menyadari apa yang sudah didapatkan saat ini bukan kemarin atau besok. Di dunia ini kita ndak akan pernah bisa mengendalikan orang lain selain diri sendiri. Emosi dan reaksi dapat kita kontrol – jika berkehendak. Kita lah satu-satunya orang yang memutuskan untuk berperilaku seperti apa ketika menghadapi sesuatu. Oleh karena itu, untuk dapat mengendalikan pikiran, hati, dan perbuatan kita harus belajar melepaskan diri dari hal-hal duniawi secara berkala. Meditasi atau berdo'a dapat menjadi kebiasaan yang baik untuk perlahan memaksimalkan kemampuan pengendalian diri tersebut. Ndak mesti menghabiskan waktu yang selalu sama setiap harinya. Jika hanya memiliki waktu lima menit, ya gunakan aja. Yang penting ndak putus sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan kebutuhan.
Langkah awal untuk memunculkan pikiran dan mental yang lebih positif adalah dengan mensyukuri setiap detik yang sedang kita lalui. Penting adanya melepaskan diri dari unsur duniawi agar kita bisa kembali ke diri sendiri, fokus dengan dirinya sendiri demi memunculkan kesadaran secara penuh akan tanggung jawab yang diemban. Kebanyakan individu terkadang lupa akan seberapa vital hal ini karena fokus pada bagaimana membuat fisik lebih sehat, lebih indah. Padahal seindah apapun tubuh kita tapi pikirannya ndak, hidup ndak akan bahagia. Yang ada hanyalah pikiran untuk bagaimana penampilannya bukan apa yang dirasakan. Lebih signifikan jika kita memikirkan apakah usaha-usaha yang kita lakukan untuk tetap sehat itu bisa berguna bagi orang lain sesederhana apakah bisa buat kita dapat berinteraksi secara baik dengan orang-orang terdekat. Apapun yang kita lakukan harus berdasar pada pemahaman bahwa kita layak mendapatkannya. Tidak hanya sekadar mencapai sebuah target seperti turun berat badan saja. Hakikatnya, pencapaian yang seperti itu tidak akan ada habisnya. Gol yang lebih baik adalah untuk memastikan bahwa yang terjadi pada kita hari ini apakah sudah berjalan seperti rencana kita di awal hari atau belum. Untuk memastikan bahwa seharian ini kita telah bersikap jujur, melakukan semua kegiatan secara sadar.
Kebahagiaan itu nyatanya memang berasal dari dalam diri sendiri. Bukan dari luar. Kita harus menerima diri sendiri, menerima pengalaman apapun yang terjadi. Kalau kita menunggu validasi dari faktor eksternal, penantian akan penerimaan diri ndak akan tercapai. Sebab itu kita harus menyadari betapa hanya kita lah yang bertanggung jawab akan seberapa berpengaruhnya sebuah masalah yang melanda. Apabila kita memiliki kesadaran yang tinggi dan bisa menyeimbangkan sisi rasionalisme nantinya kita dapat lebih mudah mengendalikan emosi. Berhati-hatilah untuk ndak terlalu terbawa perasaan saat bersinggungan dengan orang lain. Contohnya ketika bertemu dengan seseorang yang sedang dalam rundungan emosi berusahalah memberikan dialog pada diri sendiri: “Saya ndak tahu apa yang sedang dia alami, mungkin dia sedang berada dalam masalah,” “Saya ndak perlu ikut bereaksi yang sama atau ikut-ikutan ke dalam gelombang emosinya.” Jadi, meski lingkungan di sekitar kita ndak stabil, kita sudah bisa fokus pada diri sendiri. Ndak terpengaruh dengan sisi negatif dari luar.
Kebahagiaan itu nyatanya memang berasal dari dalam diri sendiri. Bukan dari luar.
Segala hal yang ada di dunia ini dimulai dari pikiran dan hati. Kalau ada pertanyaan “Apa c yang sebenarnya menjadi pemicu stres?” Jawabannya adalah pemikiran akan hari esok dan masa lalu. Kita manusia seringkali terbelenggu dengan pertanyaan “Bagaimana menghadapi hari esok kan, ya?” dengan pernyataan “Ah, saya menyesal melakukan itu kemarin,” dan sebagainya. Ungkapan-ungkapan semacam inilah yang membuat kita ndak memberikan apresiasi pada hidup di masa kini yang sedang dihadapi.
Langkah awal untuk memunculkan pikiran dan mental yang lebih positif adalah dengan mensyukuri setiap detik yang sedang kita lalui, dengan sepenuhnya menyadari apa yang sudah didapatkan saat ini bukan kemarin atau besok. Di dunia ini kita ndak akan pernah bisa mengendalikan orang lain selain diri sendiri. Emosi dan reaksi dapat kita kontrol – jika berkehendak. Kita lah satu-satunya orang yang memutuskan untuk berperilaku seperti apa ketika menghadapi sesuatu. Oleh karena itu, untuk dapat mengendalikan pikiran, hati, dan perbuatan kita harus belajar melepaskan diri dari hal-hal duniawi secara berkala. Meditasi atau berdo'a dapat menjadi kebiasaan yang baik untuk perlahan memaksimalkan kemampuan pengendalian diri tersebut. Ndak mesti menghabiskan waktu yang selalu sama setiap harinya. Jika hanya memiliki waktu lima menit, ya gunakan aja. Yang penting ndak putus sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan kebutuhan.
Langkah awal untuk memunculkan pikiran dan mental yang lebih positif adalah dengan mensyukuri setiap detik yang sedang kita lalui. Penting adanya melepaskan diri dari unsur duniawi agar kita bisa kembali ke diri sendiri, fokus dengan dirinya sendiri demi memunculkan kesadaran secara penuh akan tanggung jawab yang diemban. Kebanyakan individu terkadang lupa akan seberapa vital hal ini karena fokus pada bagaimana membuat fisik lebih sehat, lebih indah. Padahal seindah apapun tubuh kita tapi pikirannya ndak, hidup ndak akan bahagia. Yang ada hanyalah pikiran untuk bagaimana penampilannya bukan apa yang dirasakan. Lebih signifikan jika kita memikirkan apakah usaha-usaha yang kita lakukan untuk tetap sehat itu bisa berguna bagi orang lain sesederhana apakah bisa buat kita dapat berinteraksi secara baik dengan orang-orang terdekat. Apapun yang kita lakukan harus berdasar pada pemahaman bahwa kita layak mendapatkannya. Tidak hanya sekadar mencapai sebuah target seperti turun berat badan saja. Hakikatnya, pencapaian yang seperti itu tidak akan ada habisnya. Gol yang lebih baik adalah untuk memastikan bahwa yang terjadi pada kita hari ini apakah sudah berjalan seperti rencana kita di awal hari atau belum. Untuk memastikan bahwa seharian ini kita telah bersikap jujur, melakukan semua kegiatan secara sadar.
Kebahagiaan itu nyatanya memang berasal dari dalam diri sendiri. Bukan dari luar. Kita harus menerima diri sendiri, menerima pengalaman apapun yang terjadi. Kalau kita menunggu validasi dari faktor eksternal, penantian akan penerimaan diri ndak akan tercapai. Sebab itu kita harus menyadari betapa hanya kita lah yang bertanggung jawab akan seberapa berpengaruhnya sebuah masalah yang melanda. Apabila kita memiliki kesadaran yang tinggi dan bisa menyeimbangkan sisi rasionalisme nantinya kita dapat lebih mudah mengendalikan emosi. Berhati-hatilah untuk ndak terlalu terbawa perasaan saat bersinggungan dengan orang lain. Contohnya ketika bertemu dengan seseorang yang sedang dalam rundungan emosi berusahalah memberikan dialog pada diri sendiri: “Saya ndak tahu apa yang sedang dia alami, mungkin dia sedang berada dalam masalah,” “Saya ndak perlu ikut bereaksi yang sama atau ikut-ikutan ke dalam gelombang emosinya.” Jadi, meski lingkungan di sekitar kita ndak stabil, kita sudah bisa fokus pada diri sendiri. Ndak terpengaruh dengan sisi negatif dari luar.
Kebahagiaan itu nyatanya memang berasal dari dalam diri sendiri. Bukan dari luar.
Untuk video klip kedua itu tadi pagi ndak sengaja liat momen kumbang yang beterbangan di sekitar bunga Saga. Maaf ya, hasilnya kurang bagus karena jaraknya cukup jauh dan kumbang - kumbang itu cukup cepat dan hanya bisa ambil sedikit momen itu. Terus SettiaBlog kasih bacaan Surah As-Sajdah. Surah As-Sajdah mengandung makna tentang kebenaran Nabi Muhammad SAW sebagai rasul Allah SWT, Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia, dan kehidupan akhirat. Bila ingin menenangkan hati dan pikiran, salah satunya dengan membaca Surah As Sajdah. Rasulullah SAW bahkan rutin membaca Surah ini sebelum tidur.
Bagaimana konsep dan cara meditasi mindfulness secara islami ?
1️⃣ Berdzikir
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mempraktikkan mindfulness sesuai dengan konsep islam adalah dengan berdzikir. Praktik mengosongkan pikiran akan lebih baik bila diisi dengan dzikir. Dengan melakukan dzikir, maka setiap muslim akan tersadar bahwa sejatinya kesempurnaan dan kebahagiaan dunia dan akhirat hanya datang dari Allah SWT semata.
2️⃣ Sholat
Sholat merupakan ibadah yang diwajibkan bagi umat islam. Dalam hal ini, seorang muslim bisa melakukan praktik mindfulness saat melakukan ibadah sholat. Ketika sholat, seseorang akan lebih sadar tentang apa yang mereka kerjakan. Seseorang akan menyadari kedekatannya dengan sang Pencipta. Seorang muslim bisa memperbanyak sholat sunnah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sembari melakukan ibadah, tenangkan hati dan pikiran. Jika hal ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka seseorang akan mendapatkan kejernihan pikiran untuk menjalankan berbagai macam aktifitas.
3️⃣ Muraqabah
Ini merupakan salah satu kondisi dimana seseroang merasakan bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah SWT. Memang benar, setiap tingkah laku manusia sesungguhnya diawasi oleh Sang Pencipta. Dengan merasa sadar diri bahwa apa yang dikerjakan selalu diawasi, maka seseorang akan lebih berhati-hati untuk melakukan yang terbaik dalam setiap tindakannya.
Konsep mindfulness sendiri memang ndak mendasar pada suatu agama tertentu. Konsep untuk menyadari “hidup di waktu ini” bisa dipraktikkan oleh siapa aja. Dalam tradisi Jawa, ini juga merupakan sebuah ajaran luhur yang membuat setiap manusia harus sadar dalam melakukan berbagai tindakan. Berbagai cara meditasi mindfulness secara islami yang disebutkan di atas bisa dipraktikkan secara langsung dalam keseharian. Selain dipraktikkan dalam kegiatan sehari-hari, mindfulness memang bisa dilakukan dalam kegiatan beribadah kepada Allah SWT. Semuanya akan terasa lebih mudah dan menenangkan jika dilakukan dengan bimbingan Allah SWT. Dalam konsep islam, Mindfulness berarti menjadikan bahwa Allah SWT Pencipta Alam dan seisinya harus diingat kapanpun dan dimanapun. Baik dalam kondisi duduk, beribadah, bekerja, berbaring, semua umat harus mengingat Allah SWT. Ini akan membuat pikiran ndak terlalu mengembara ke masa lalu yang meninggalkan kekecewaan dan sedih atau membuat pikiran mengkhawatirkan hal-hal di masa depan.
Udah ya, maaf in SettiaBlog dan jangan di masukkan hati omongan SettiaBlog.
O ya, SettiaBlog lupa. Ketika membaca atau mendengar bacaan surah As Sajdah di sunnahkan melakukan sujud tilawah.
Bagaimana konsep dan cara meditasi mindfulness secara islami ?
1️⃣ Berdzikir
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mempraktikkan mindfulness sesuai dengan konsep islam adalah dengan berdzikir. Praktik mengosongkan pikiran akan lebih baik bila diisi dengan dzikir. Dengan melakukan dzikir, maka setiap muslim akan tersadar bahwa sejatinya kesempurnaan dan kebahagiaan dunia dan akhirat hanya datang dari Allah SWT semata.
2️⃣ Sholat
Sholat merupakan ibadah yang diwajibkan bagi umat islam. Dalam hal ini, seorang muslim bisa melakukan praktik mindfulness saat melakukan ibadah sholat. Ketika sholat, seseorang akan lebih sadar tentang apa yang mereka kerjakan. Seseorang akan menyadari kedekatannya dengan sang Pencipta. Seorang muslim bisa memperbanyak sholat sunnah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sembari melakukan ibadah, tenangkan hati dan pikiran. Jika hal ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka seseorang akan mendapatkan kejernihan pikiran untuk menjalankan berbagai macam aktifitas.
3️⃣ Muraqabah
Ini merupakan salah satu kondisi dimana seseroang merasakan bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah SWT. Memang benar, setiap tingkah laku manusia sesungguhnya diawasi oleh Sang Pencipta. Dengan merasa sadar diri bahwa apa yang dikerjakan selalu diawasi, maka seseorang akan lebih berhati-hati untuk melakukan yang terbaik dalam setiap tindakannya.
Konsep mindfulness sendiri memang ndak mendasar pada suatu agama tertentu. Konsep untuk menyadari “hidup di waktu ini” bisa dipraktikkan oleh siapa aja. Dalam tradisi Jawa, ini juga merupakan sebuah ajaran luhur yang membuat setiap manusia harus sadar dalam melakukan berbagai tindakan. Berbagai cara meditasi mindfulness secara islami yang disebutkan di atas bisa dipraktikkan secara langsung dalam keseharian. Selain dipraktikkan dalam kegiatan sehari-hari, mindfulness memang bisa dilakukan dalam kegiatan beribadah kepada Allah SWT. Semuanya akan terasa lebih mudah dan menenangkan jika dilakukan dengan bimbingan Allah SWT. Dalam konsep islam, Mindfulness berarti menjadikan bahwa Allah SWT Pencipta Alam dan seisinya harus diingat kapanpun dan dimanapun. Baik dalam kondisi duduk, beribadah, bekerja, berbaring, semua umat harus mengingat Allah SWT. Ini akan membuat pikiran ndak terlalu mengembara ke masa lalu yang meninggalkan kekecewaan dan sedih atau membuat pikiran mengkhawatirkan hal-hal di masa depan.
Udah ya, maaf in SettiaBlog dan jangan di masukkan hati omongan SettiaBlog.
O ya, SettiaBlog lupa. Ketika membaca atau mendengar bacaan surah As Sajdah di sunnahkan melakukan sujud tilawah.
No comments:
Post a Comment