Hari Jum'at yang lalu SettiaBlog bercanda dengan murid les SettiaBlog, membuat kalimat dengan kata always, ever dan never. Makanya di atas itu SettiaBlog kasih video klip "never enough" milik Loren Allred. Lagu ini sebenarnya theme song dari film The Greatest Showman. Film ini menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki potensi yang dapat dikembangkan, kreativitas adalah hal penting, kebahagiaan itu sederhana, kita harus pandai berbisnis, keluarga harus saling mendukung, membahagiakan keluarga yang utama dan banyak lagi c sebenarnya.
Keluarga yang penuh keberkahan adalah keluarga yang harmonis, saling mendukung, dan menerapkan nilai-nilai agama. Dengan hadirnya keberkahan, sebuah keluarga akan selalu diliputi oleh kebaikan. Memiliki keluarga yang harmonis dan berkecukupan tentu merupakan dambaan setiap orang. Terlebih lagi jika anggota keluarga selalu diberi kesehatan lahir batin. Ndak jarang di antara mereka ada yang rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk mewujudkan itu. Namun di samping itu, ada satu hal yang ndak boleh dilupakan, yaitu mencari keberkahan. Berkah adalah bertambahnya kebaikan pada diri seseorang. Islam pun mengajarkan kepada seseorang untuk mencari keberkahan dalam segala urusan, termasuk urusan berumah tangga. Keberkahan merupakan unsur terpenting yang akan menjamin kebahagiaan dalam kehidupan keluarga. Dengan hadirnya keberkahan, sebuah keluarga akan selalu diliputi oleh kebaikan.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW selalu mendo'akan keberkahan bagi pasangan yang baru menikah. Beliau ndak meminta mereka untuk menjadi orang kaya dan memiliki kedudukan yang tinggi. Ini menunjukkan kepada kita betapa penting arti keberkahan dibandingkan dengan banyaknya harta. Banyak hikmah dan manfaat yang diperoleh ketika sebuah keluarga telah diberkahi Allah SWT. Kehidupan yang rukun, anak-anak yang taat dan patuh, tetangga yang baik serta kecukupan dalam hal rezeki adalah buah dari keberkahan. Meskipun secara lahirnya, keluarga tersebut hidup tanpa kekayaan yang berlimpah. Salah satu cara yang dapat mengundang keberkahan adalah dengan bertawakal dan meningkatkan ketakwaaan kepada Allah SWT. Mengenai itu, Allah SWT berfirman:
“Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Ia akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya (keperluannya)...” (QS at-Thalaq : 2-3).
Seseorang yang memiliki ketakwaan, tentu akan selalu mengingatkan keluarganya untuk melaksanakan amal saleh, seperti beribadah, membaca Al Qur'an, bersedekah, bersyukur, dan lainnya. Ia ndak rela membiarkan anggota keluarganya berbuat dosa dan lalai terhadap Sang Pencipta. Jika sebuah keluarga mampu menerapkan ini, insya Allah keberkahan akan diperoleh. Peran orang tua dalam memberikan nafkah yang halal juga berpengaruh baik terhadap keluarga, di antaranya pada perkembangan sang anak. Sebagai contoh, Imam Bukhari sebagai ahli hadits terkemuka telah diakui memiliki kecerdasan dan daya ingat yang luar biasa. Beliau berhasil menghafalkan ratusan ribu hadits beserta sanadnya.
Keberhasilan Imam Bukhari ndak lepas dari ikhtiar ayahnya yang selalu memberi nafkah halal kepada beliau. Sesuatu yang syubhat ndak pernah sedikitpun ayahnya berikan sebagai nafkah keluarga. Sehingga, nilai-nilai kebaikan dan keberkahan senantiasa mengalir dalam diri Imam Bukhari. Rasulullah SAW bersabda,
“Bertakwalah kepada Allah dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Ambillah yang halal, tinggalkan yang haram!” (HR Ibnu Majah).
Dua Syarat Meraih Keberkahan
Untuk memperoleh keberkahan dalam hidup secara umum dan dalam usaha penghasilan secara khusus, terdapat dua syarat yang mesti dipenuhi.
Pertama. Iman kepada Allah SWT .
Inilah syarat pertama dan terpenting agar rezeki kita diberkahi Allah SWT , yaitu dengan merealisasikan keimanan kepada Allah SWT . Allah SWT berfirman: وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Andaikata penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS Al-A’râf 7:96)
Kedua. Amal Shâlih.
Yang dimaksud dengan amal shâlih, ialah menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan syariat yang diajarkan Rasulullah SAW . Inilah hakikat ketakwaan yang menjadi syarat datangnya keberkahan, sebagaimana ditegaskan pada surat Al-A’râf : 7 ayat 96 di atas.
Setelah terpenuhi dua syarat di atas, keberkahan juga bisa diraih berkat beberapa amal shalih yang nyata telah kita lakukan. Misalnya sebagai berikut.
Pertama. Mensyukuri Segala Nikmat.
Tiada kenikmatan, apapun wujudnya yang dirasakan manusia, melainkan datang dari Allah SWT . Atas dasar itu, Allah SWT mewajibkan manusia untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya. Dengan cara senantiasa mengingat bahwasanya kenikmatan tersebut datang dari Allah SWT, diteruskan mengucapkan hamdalah, dan selanjutnya menafkahkan sebagian kekayaannya di jalan-jalan yang diridhai Allah SWT . Seseorang yang telah mendapatkan taufik untuk bersyukur, ia akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya, sehingga Allah SWT akan senantiasa melipatgandakan kenikmatan baginya. Allah SWT berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan ingatlah tatkala Rabbmu mengumandangkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih“. (QS Ibrâhîm 14:7).
Kedua, Membayar Zakat (Sedekah)
Zakat, baik zakat wajib maupun sunnah (sedekah), merupakan salah satu amalan yang menjadi faktor yang dapat menyebabkan turunnya keberkahan. Allah SWT berfirman:
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (QS Al-Baqarah 2:276)
Ketiga. Bekerja Mencari Rezeki Dengan Hati Qona’ah, Ndak Dipenuhi Ambisi dan Ndak Serakah.
Sifat qona’ah dan lapang dada dengan pembagian Allah SWT , merupakan kekayaan yang ndak ada bandingannya. Dengan jiwa yang dipenuhi dengan qona’ah, dan keridhaan dengan segala rezeki yang Allah SWT turunkan untuknya, maka keberkahan akan datang kepadanya. Rasulullah SAW bersabda :
(إن اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَبْتَلِيْ عَبْدَهُ بِمَا أَعْطَاهُ. فَمَنْ رضي بِمَا قَسَمَ الله لَهُ بَارَكَ الله لَهُ فِيْهِ وَوَسَّعَهُ . وَمَنْ لم يَرْضَ لم يُبَارِكْ لَهُ وَلَمْ يَزِدْهُ عَلَى مَا كُتِبَ لَهُ) رواه أحمد والبيهقي وصححه الألباني
Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-Nya dengan rezeki yang telah Ia berikan kepadanya. Barang siapa yang ridha dengan pembagian Allah k , maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rezeki tersebut untuknya. Dan barang siapa yang tidak ridha (tidak puas), niscaya rezekinya tidak akan diberkahi. (HR Ahmad ).
Keempat. Bertaubat dari Segala Perbuatan Dosa.
Sebagaimana perbuatan dosa menjadi salah satu penyebab terhalangnya rezeki dari pelakunya, maka sebaliknya, taubat dan istighfar merupakan salah satu faktor yang dapat mendatangkan rezeki dan keberkahannya. Allah SWT menceritakan tentang Nabi Hud a.s bersama kaumnya:
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ
Dan (Hud berkata): “Hai kaumku, beristighfarlah kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan atasmu hujan yang sangat deras, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa“. (QS Hûd 11:52).
Kelima, Menyambung Tali Silaturrahmi
Di antara amal shâlih yang akan mendatangkan keberkahan dalam hidup, yaitu menyambung tali silaturrahim. Ini merupakan upaya menjalin hubungan baik dengan setiap orang yang terkait hubungan nasab dengan kita. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ . ( متفق عليه )
Barang siapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rezekinya, atau ditunda (dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim. (Muttafaqun ‘alaih).
Keenam, Mencari Rezeki dari Jalan yang Halal.
Merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya keberkahan harta, ialah memperolehnya dengan jalan yang halal.
لاَ تَسْتَبْطِئُوْا الرِّزْقَ ، فَإِنَّهُ لَنْ يَمُوْتَ الْعَبْدُ حَتَّى يَبْلُغَهُ آَخِرُ رِزْقٍ هُوَ لَهُ، فَأَجْمِلوُاْ فِيْ الطَّلَبِ: أَخْذِ الْحَلَالِ، وَترَكِ الْحَرَامِ.
Janganlah kamu merasa bahwa rezekimu datangnya terlambat. Karena sesungguhnya, tidaklah seorang hamba akan meninggal, hingga telah datang kepadanya rezeki terakhir (yang telah ditentukan) untuknya. Maka, tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram. (HR ‘Abdur-Razzâq, Ibnu Hibbân, dan al-Hâkim).
Ketujuh, Bekerja Saat Waktu Pagi.
Di antara jalan untuk meraih keberkahan dari Allah SWT, ialah menanamkan semangat untuk hidup sehat dan produktif, serta menyingkirkan sifat malas sejauh-jauhnya. Caranya, senantiasa memanfaatkan karunia Allah SWT dengan hal-hal yang berguna dan mendatangkan kemaslahatan bagi hidup kita. Termasuk waktu yang paling baik untuk memulai bekerja dan mencari rezeki, ialah waktu pagi. Rasulullah SWT pernah memanjatkan do'a keberkahan:
اللَّهُمَّ باَرِكْ لِأُمَّتِيْ فِيْ بُكُوْرِهَا ( رواه أبو داود والترمذي والنسائي وابن ماجة وصححه الألباني )
Ya Allah, berkahilah untuk ummatku waktu pagi mereka. (HR Abu Dâwud, at-Tirmidzi, an-Nasâ`i, Ibnu Mâjah)
Keluarga yang penuh keberkahan adalah keluarga yang harmonis, saling mendukung, dan menerapkan nilai-nilai agama. Dengan hadirnya keberkahan, sebuah keluarga akan selalu diliputi oleh kebaikan. Memiliki keluarga yang harmonis dan berkecukupan tentu merupakan dambaan setiap orang. Terlebih lagi jika anggota keluarga selalu diberi kesehatan lahir batin. Ndak jarang di antara mereka ada yang rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk mewujudkan itu. Namun di samping itu, ada satu hal yang ndak boleh dilupakan, yaitu mencari keberkahan. Berkah adalah bertambahnya kebaikan pada diri seseorang. Islam pun mengajarkan kepada seseorang untuk mencari keberkahan dalam segala urusan, termasuk urusan berumah tangga. Keberkahan merupakan unsur terpenting yang akan menjamin kebahagiaan dalam kehidupan keluarga. Dengan hadirnya keberkahan, sebuah keluarga akan selalu diliputi oleh kebaikan.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW selalu mendo'akan keberkahan bagi pasangan yang baru menikah. Beliau ndak meminta mereka untuk menjadi orang kaya dan memiliki kedudukan yang tinggi. Ini menunjukkan kepada kita betapa penting arti keberkahan dibandingkan dengan banyaknya harta. Banyak hikmah dan manfaat yang diperoleh ketika sebuah keluarga telah diberkahi Allah SWT. Kehidupan yang rukun, anak-anak yang taat dan patuh, tetangga yang baik serta kecukupan dalam hal rezeki adalah buah dari keberkahan. Meskipun secara lahirnya, keluarga tersebut hidup tanpa kekayaan yang berlimpah. Salah satu cara yang dapat mengundang keberkahan adalah dengan bertawakal dan meningkatkan ketakwaaan kepada Allah SWT. Mengenai itu, Allah SWT berfirman:
“Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Ia akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya (keperluannya)...” (QS at-Thalaq : 2-3).
Seseorang yang memiliki ketakwaan, tentu akan selalu mengingatkan keluarganya untuk melaksanakan amal saleh, seperti beribadah, membaca Al Qur'an, bersedekah, bersyukur, dan lainnya. Ia ndak rela membiarkan anggota keluarganya berbuat dosa dan lalai terhadap Sang Pencipta. Jika sebuah keluarga mampu menerapkan ini, insya Allah keberkahan akan diperoleh. Peran orang tua dalam memberikan nafkah yang halal juga berpengaruh baik terhadap keluarga, di antaranya pada perkembangan sang anak. Sebagai contoh, Imam Bukhari sebagai ahli hadits terkemuka telah diakui memiliki kecerdasan dan daya ingat yang luar biasa. Beliau berhasil menghafalkan ratusan ribu hadits beserta sanadnya.
Keberhasilan Imam Bukhari ndak lepas dari ikhtiar ayahnya yang selalu memberi nafkah halal kepada beliau. Sesuatu yang syubhat ndak pernah sedikitpun ayahnya berikan sebagai nafkah keluarga. Sehingga, nilai-nilai kebaikan dan keberkahan senantiasa mengalir dalam diri Imam Bukhari. Rasulullah SAW bersabda,
“Bertakwalah kepada Allah dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Ambillah yang halal, tinggalkan yang haram!” (HR Ibnu Majah).
Dua Syarat Meraih Keberkahan
Untuk memperoleh keberkahan dalam hidup secara umum dan dalam usaha penghasilan secara khusus, terdapat dua syarat yang mesti dipenuhi.
Pertama. Iman kepada Allah SWT .
Inilah syarat pertama dan terpenting agar rezeki kita diberkahi Allah SWT , yaitu dengan merealisasikan keimanan kepada Allah SWT . Allah SWT berfirman: وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Andaikata penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS Al-A’râf 7:96)
Kedua. Amal Shâlih.
Yang dimaksud dengan amal shâlih, ialah menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan syariat yang diajarkan Rasulullah SAW . Inilah hakikat ketakwaan yang menjadi syarat datangnya keberkahan, sebagaimana ditegaskan pada surat Al-A’râf : 7 ayat 96 di atas.
Setelah terpenuhi dua syarat di atas, keberkahan juga bisa diraih berkat beberapa amal shalih yang nyata telah kita lakukan. Misalnya sebagai berikut.
Pertama. Mensyukuri Segala Nikmat.
Tiada kenikmatan, apapun wujudnya yang dirasakan manusia, melainkan datang dari Allah SWT . Atas dasar itu, Allah SWT mewajibkan manusia untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya. Dengan cara senantiasa mengingat bahwasanya kenikmatan tersebut datang dari Allah SWT, diteruskan mengucapkan hamdalah, dan selanjutnya menafkahkan sebagian kekayaannya di jalan-jalan yang diridhai Allah SWT . Seseorang yang telah mendapatkan taufik untuk bersyukur, ia akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya, sehingga Allah SWT akan senantiasa melipatgandakan kenikmatan baginya. Allah SWT berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan ingatlah tatkala Rabbmu mengumandangkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih“. (QS Ibrâhîm 14:7).
Kedua, Membayar Zakat (Sedekah)
Zakat, baik zakat wajib maupun sunnah (sedekah), merupakan salah satu amalan yang menjadi faktor yang dapat menyebabkan turunnya keberkahan. Allah SWT berfirman:
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (QS Al-Baqarah 2:276)
Ketiga. Bekerja Mencari Rezeki Dengan Hati Qona’ah, Ndak Dipenuhi Ambisi dan Ndak Serakah.
Sifat qona’ah dan lapang dada dengan pembagian Allah SWT , merupakan kekayaan yang ndak ada bandingannya. Dengan jiwa yang dipenuhi dengan qona’ah, dan keridhaan dengan segala rezeki yang Allah SWT turunkan untuknya, maka keberkahan akan datang kepadanya. Rasulullah SAW bersabda :
(إن اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَبْتَلِيْ عَبْدَهُ بِمَا أَعْطَاهُ. فَمَنْ رضي بِمَا قَسَمَ الله لَهُ بَارَكَ الله لَهُ فِيْهِ وَوَسَّعَهُ . وَمَنْ لم يَرْضَ لم يُبَارِكْ لَهُ وَلَمْ يَزِدْهُ عَلَى مَا كُتِبَ لَهُ) رواه أحمد والبيهقي وصححه الألباني
Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-Nya dengan rezeki yang telah Ia berikan kepadanya. Barang siapa yang ridha dengan pembagian Allah k , maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rezeki tersebut untuknya. Dan barang siapa yang tidak ridha (tidak puas), niscaya rezekinya tidak akan diberkahi. (HR Ahmad ).
Keempat. Bertaubat dari Segala Perbuatan Dosa.
Sebagaimana perbuatan dosa menjadi salah satu penyebab terhalangnya rezeki dari pelakunya, maka sebaliknya, taubat dan istighfar merupakan salah satu faktor yang dapat mendatangkan rezeki dan keberkahannya. Allah SWT menceritakan tentang Nabi Hud a.s bersama kaumnya:
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ
Dan (Hud berkata): “Hai kaumku, beristighfarlah kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan atasmu hujan yang sangat deras, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa“. (QS Hûd 11:52).
Kelima, Menyambung Tali Silaturrahmi
Di antara amal shâlih yang akan mendatangkan keberkahan dalam hidup, yaitu menyambung tali silaturrahim. Ini merupakan upaya menjalin hubungan baik dengan setiap orang yang terkait hubungan nasab dengan kita. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ . ( متفق عليه )
Barang siapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rezekinya, atau ditunda (dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim. (Muttafaqun ‘alaih).
Keenam, Mencari Rezeki dari Jalan yang Halal.
Merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya keberkahan harta, ialah memperolehnya dengan jalan yang halal.
لاَ تَسْتَبْطِئُوْا الرِّزْقَ ، فَإِنَّهُ لَنْ يَمُوْتَ الْعَبْدُ حَتَّى يَبْلُغَهُ آَخِرُ رِزْقٍ هُوَ لَهُ، فَأَجْمِلوُاْ فِيْ الطَّلَبِ: أَخْذِ الْحَلَالِ، وَترَكِ الْحَرَامِ.
Janganlah kamu merasa bahwa rezekimu datangnya terlambat. Karena sesungguhnya, tidaklah seorang hamba akan meninggal, hingga telah datang kepadanya rezeki terakhir (yang telah ditentukan) untuknya. Maka, tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram. (HR ‘Abdur-Razzâq, Ibnu Hibbân, dan al-Hâkim).
Ketujuh, Bekerja Saat Waktu Pagi.
Di antara jalan untuk meraih keberkahan dari Allah SWT, ialah menanamkan semangat untuk hidup sehat dan produktif, serta menyingkirkan sifat malas sejauh-jauhnya. Caranya, senantiasa memanfaatkan karunia Allah SWT dengan hal-hal yang berguna dan mendatangkan kemaslahatan bagi hidup kita. Termasuk waktu yang paling baik untuk memulai bekerja dan mencari rezeki, ialah waktu pagi. Rasulullah SWT pernah memanjatkan do'a keberkahan:
اللَّهُمَّ باَرِكْ لِأُمَّتِيْ فِيْ بُكُوْرِهَا ( رواه أبو داود والترمذي والنسائي وابن ماجة وصححه الألباني )
Ya Allah, berkahilah untuk ummatku waktu pagi mereka. (HR Abu Dâwud, at-Tirmidzi, an-Nasâ`i, Ibnu Mâjah)
Video klip kedua ini ada Abi Bowen, salah satu kontestan American Idol 2025. Dia bawain lagu "I Can't Make You Love Me" milik Bonnie Raitt. SettiaBlog suka vokalnya, tapi dia kurang percaya diri, bahkan dia sampai pakai kaca mata untuk menutupinya. Kayaknya dia sambil memejamkan mata ketika bernyanyi, ya mungkin agar lebih fokus.
Manusia terlahir dengan potensinya masing-masing. Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda. Seringkali di antara kita enggan untuk mengungkapkan potensi yang mereka miliki. Dengan alasan mereka malu mengungkapkannya atau bahkan mereka belum menyadari potensi yang mereka miiki. Nah, disinilah perlu adanya motivator yang dapat mendukung agar terus menggali potensi yang dimilikinya.
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Di antara pepohonan yang tumbuh di daerah pedalaman terdapat sebuah pohon yang dedaunannya tidak pernah gugur, dan itulah perumpamaan seorang muslim. Ceritakanlah kepadaku pohon apakah itu?”
Orang-orang menebaknya dengan beragam pohon yang tumbuh di daerah pedalaman tersebut. Abdullah bin Umar berkata,
‘Dalam hatiku terbesit pohon yang dimaksud adalah pohon kurma, tetapi aku merasa malu untuk mengungkapkannya (mengingat saat itu usiaku masih sangat muda).’ Selanjutnya, merekapun menyerah dan berkata, ‘Ceritakanlah kepada kami wahai Rasulullah, pohon apakah itu?’ Lalu Rasulullah SAW menjawab, ‘Itulah pohon kurma’,” (HR. Bukhari).
Udah ya, maaf in SettiaBlog lho ya.
“La vida se contrae o se expande en proporción al coraje de uno.”
Manusia terlahir dengan potensinya masing-masing. Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda. Seringkali di antara kita enggan untuk mengungkapkan potensi yang mereka miliki. Dengan alasan mereka malu mengungkapkannya atau bahkan mereka belum menyadari potensi yang mereka miiki. Nah, disinilah perlu adanya motivator yang dapat mendukung agar terus menggali potensi yang dimilikinya.
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Di antara pepohonan yang tumbuh di daerah pedalaman terdapat sebuah pohon yang dedaunannya tidak pernah gugur, dan itulah perumpamaan seorang muslim. Ceritakanlah kepadaku pohon apakah itu?”
Orang-orang menebaknya dengan beragam pohon yang tumbuh di daerah pedalaman tersebut. Abdullah bin Umar berkata,
‘Dalam hatiku terbesit pohon yang dimaksud adalah pohon kurma, tetapi aku merasa malu untuk mengungkapkannya (mengingat saat itu usiaku masih sangat muda).’ Selanjutnya, merekapun menyerah dan berkata, ‘Ceritakanlah kepada kami wahai Rasulullah, pohon apakah itu?’ Lalu Rasulullah SAW menjawab, ‘Itulah pohon kurma’,” (HR. Bukhari).
Udah ya, maaf in SettiaBlog lho ya.
“La vida se contrae o se expande en proporción al coraje de uno.”
No comments:
Post a Comment