Sep 18, 2024

Bagaimana Standar Kebaikan Seorang Hamba?

 


Video klip di atas "When You Say Nothing at All" milik Alison Krauss. Enak di dengerin kalau lagi nyantai sambil mengetik kayak gini. Lagunya c tentang kepekaan pasangan, namanya juga pasangan tentu memiliki kepekaan walau tiap hari bertengkar. Tapi SettiaBlog ndak membahas hal - hal kayak gitu kok. Backgroundnya sendiri SettiaBlog gunakan kumbu hitam, itu lho yang biasanya di pakai isian bakpia. Kumbu hitam itu terbuat dari Kacang tolo atau biasanya di bilang Kacang tunggak. Kacang tolo ini memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi, bagus untuk menurunkan berat badan. Warna hitam sendiri dalam budaya Jawa memiliki makna tersendiri. Hitam di simbolkan dengan warna bumi yang selalu rendah hati dan ndak pernah sombong. Menjadi manusia yang selalu memberikan manfaat. Dan puser atau tali pusat diidentifikasikan dengan warna hitam. Warna hitam melambangkan misteri, kedalaman, dan keterkaitan. Tali pusat adalah penghubung langsung antara bayi dan ibu, simbol dari ikatan mendalam antara manusia dengan asal-usul dan sumber kehidupan mereka.

Seperti yang udah kita pahami, Allah SWT menciptakan kehidupan ini berpasang-pasangan. Ada siang ada malam, ada laki-laki dan ada perempuan, ada langit dan bumi, ada nikmat dan juga ada musibah. Keadaan berpasangan tersebut merupakan simbol kesatuan yang menunjukkan adanya kebaikan diantara keduanya. Kita ndak bisa mengatakan bahwa keadaan yang satu baik dan keadaan yang lain ndak baik. Semua keadaan yang berpasangan itu mengandung dan memiliki kebaikan di dalamnya, karena semuanya diciptakan oleh Yang Maha Baik, yaitu Allah Rabbal Alamiin.

Demikian juga dengan pasangan nikmat dan musibah, keduanya bersumber dari Allah SWT. Oleh karena di dalam nikmat dan musibah harus kita yakini mengandung kebaikan. Menghindari keduanya adalah ndak mungkin, karena semua sudah ketentuan Allah SWT. Maka sikap yang tepat adalah menerimanya, dengan lapang dada, dengan penuh tawakkal. Caranya adalah menggunakan standar Allah SWT bukan standar kita sebagai hamba. Sebagai hamba, kita tentu selalu berharap nikmat dan dijauhkan dari musibah, karena menurut pikiran kita, nikmat adalah sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang mengandung kebaikan. Dan sebaliknya, kita selalu merasa bahwa musibah adalah sesuatu yang memilukan dan mengandung keburukan bagi kehidupan kita.

Oleh karena itu kita perlu merenungi firman Allah SWT dalam Surat Al Baqarah ayat 216 :
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui"

Secara tegas Allah SWT mengingatkan kepada hambaNya, bahwa ndak semua yang kita senangi itu baik bagi kita, dan juga ndak semua yang kita benci itu buruk bagi kita. Ini adalah pertanda agar kita jangan menggunakan standar akal dan perasaan kita dalam menyikapi keadaan yang terjadi. Di akhir ayat Allah SWT menegaskan bahwa Allahlah yang Maha Tahu, dan pengetahuan manusia sangat terbatas. Maka, dari ayat ini, kita perlu menanamkan dua sikap, yaitu husnudzon dan tawakkal kepada takdir Allah SWT.

Sikap husnudzon kepada takdir Allah SWT dimaknai dengan selalu berprasangka baik terhadap semua kejadian yang menimpa diri kita. Tugas kita sebagai makhluk adalah menjalankan takdir Allah SWT dengan lapang dada. Kita ndak perlu memikirkan sesuatu yang sudah dipastikan oleh Pencipta kita. Kewajiban kita adalah menjadi makhluk yang baik, yang taat kepada Allah SWT (‘abdullah) dan berbuat baik kepada makhlukNya.

Nikmat dan musibah adalah sesuatu yang pasti, hanya kita ndak tahu kapan datangnya. Keyakinan akan kepastian itu harus melahirkan keyakinan bahwa pasti ada kebaikan di dalamnya. Jika dalam nikmat ada kebaikan, maka dalam musbahpun pasti ada kebaikan. Kalau pada saat ini kita belum mampu menemukan kebaikan tersebut, maka itu karena terbatasnya pengetahuan kita. Maka sikap husnudzhon kepada takdir Allah SWT adalah sikap yang cerdas menghadapi segala situasi. Hidup kita ndak ditentukan oleh nikmat atau musibah, tetapi ditentukan oleh kadar keyakinan kita terhadap adanya kebaikan di dalamnya. Dalam sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad SAW.
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً (رواه البخاري، رقم 7405 ومسلم ، رقم2675
”Sesungguhnya Allah berfirman, “Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatku dalam kesendirian, Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya se depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”(HR Bukhari dan Muslim).

Jika kita bisa menganggap nikmat sebagai sebuah kebaikan, maka kita juga harus bisa menganggap musibah sebagai kebaikan. Husnudzhon harus menjadi kacamata kita dalam memandang kehidupan. Dengan begitu hidup kita akan istiqamah dalam keimanan, karena menganggap semua yang kita alami sebagai rahmat Allah SWT, tanpa kita mempedulikan apakah itu berbentuk nikmat atau musibah. Sikap husnudzon juga akan membentuk karakter kemanusiaan kita, karena ndak mudah menyalahkan orang lain atau keadaan sebagai penyebab kondisi yang kita alami.

Sikap kedua yang perlu kita amalkan adalah sikap tawakkal. Tawakkal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Sikap tawakkal dapat tumbuh jika kita memiliki sikap husnudzon kepada takdir Allah SWT. Keyakinan adanya kebaikan di setiap nikmat dan musibah, membuat kita menjalani hidup dengan ringan, ndak ada beban, karena semuanya sudah ditakdirkan Allah SWT. Hidup kita hanya focus untuk selalu dalam ketaatan dan kebaikan, tanpa mempedulikan sikap atau respon orang lain terhadap kita. Di dalam Surat At Talaq ayat 3 Allah SWT berfirman:
ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.
Ukuran kebaikan dan keburukan seorang hamba itu hanya Allah SWT yang tahu, karena Allah adalah Sang Pencipta. Hal ini membuktikan keterbatasan seorang manusia dalam menilai dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Seringkali manusia mengukur baiknya sesuatu berdasarkan apa yang menyenangkan hatinya. Demikian juga sebaliknya, manusia menganggap buruknya sesuatu karena ndak menyenangkan hatinya. Maka ketika dia mendapatkan sesuatu nikmat dia menganggapnya kebaikan, dan ketika dia mendapatkan musibah maka dia menganggapnya keburukan. Dari sinilah manusia memberikan penilaian bahwa nikmat itu identik dengan kebaikan dan musibah itu identik dengan keburukan. Padahal kita tahu, bahwa ada kenikmatan yang berpotensi menjadi istidraj, dan juga ada musibah yang berkedudukan sebagai penghapus dosa. Oleh karena itu jangan bangga dengan banyaknya nikmat dan juga jangan sedih dengan banyaknya musibah.

Demikian juga kita ndak boleh menganggap bahwa orang yang terkena musibah sebagai orang yang buruk. Sebagaimana banyak dikisahkan dalam Al Qur'an, bahwa Allah SWT menimpakan ujian berupa musibah kepada para Nabi dan orang-orang salih. Ini adalah bukti bahwa sebuah musibah yang dalam pandangan manusia ndak menyenangkan, padahal itu adalah sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi dirinya. Maka, disinilah konsep tawakkal itu menjadi penting, sebagai pengingat kita saat mendapatkan nikmat maupun musibah. Dengan sikap tawakkal kita ndak akan mudah terlena saat mendapatkan nikmat dan juga ndak berputus asa ketika mendapatkan musibah. Oleh karena itu, kita harus mengubah mindset kita dalam memahami nikmat dan musibah. Keduanya harus diyakini bersumber dari Allah SWT, keduanya harus diimani mengandung kebaikan bagi diri kita, dan keduanya merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hambaNya.

Lha wong tadi ngomongin kumbu hitam kok malah jadi ngelantur ke mana - mana, maaf in SettiaBlog ya.



Untuk video klip kedua SettiaBlog kasih "Just Cause I Love You". Allah SWT menempatkan manusia sebagai insan yang dimuliakan (Q.S. Al-Isra: 70). Ketinggian martabat manusia diawali dari penciptaannya sebagai makhluk terbaik (fī ahsan al-taqwim, Q.S. Al-Tin: 4) dengan kedudukan dan tugas selaku “‘abdullah” untuk mengabdi kepada Allah SWT (Q.S. Az-Zariyat: 56) dan “khalifah fi al-ardl” untuk memakmurkan bumi (Q.S. Al-Baqarah: 30; Hud: 61). Kualitas ini ndak diberikan dan dimiliki makhluk Tuhan lainnya. Manusia sebagai abdullah itu berarti berserah diri atau taslim, taat kepada Allah SWT tanpa syarat. Sementara manusia sebagai khalifah pernah diragukan Malaikat, namun ini menandakan bahwa posisi ini berarti progesif dan dinamis.

Dua sisi yakni abdullah dan khalifatullah dari satu figur manusia ini sebagai kunci dari risalah Allah SWT. Adanya pemahaman ini untuk mempertegas bahwa manusia merupakan makhluk ukhrawi sekaligus duniawi. Karenanya, manusia jangan dipandang sebagai makhluk indrawi semata sebagaimana paradigma nalar materialisme, dan jangan pula hanya dipandang sebagai makhluk bayangan sebagaimana paradigma nalar kaum sufisme. Manusia dengan seluruh dimensinya mesti diletakkan dalam ruang yang moderat: kehidupan di akhirat sama pentingnya dengan kehidupan di dunia. Bangunan kehidupan yang ingin diciptakan itu pro-kehidupan, pro-dunia, tetapi dunia ndak hanya untuk dunia, melainkan dunia untuk kehidupan yang lebih panjang. Maka hidup manusia selain harus baik, dia harus berguna dan bermanfaat.

Udah ya...., O ya sebentar. SettiaBlog jadi ingat mas Tolo, temen SettiaBlog, namanya Ismu Budi Kuncoro Putro, tapi panggilannya mas Tolo, dan untuk temen - temen semua, semoga selalu di beri kesehatan, adem ayem, tetep langgeng, di lancarkan rezekinya.

Sep 17, 2024

Cara Untuk Menghadapi Ketidakpastian

 


Pada bahasan kali ini SettiaBlog kasih video klip "here come the sun" versinya Christina Perri. SettiaBlog suka tampilan foto - foto lama dengan berbagai pose. Liriknya sendiri juga bagus lho ini, ya berkaitan dengan adanya harapan untuk melewati masa yang sulit. Pada saat mengalami kesulitan, mungkin kita merasa masa tersebut berlangsung sangat lama. Bahkan sering juga merasa ndak ada kepastian dalam menjalani kehidupan ini. Hal itu diibaratkan dengan musim dingin yang panjang, sepi, dan tentunya dingin. Kedatangan matahari seakan-akan memberikan harapan bahwa masa sulit akan segera berakhir.

Para ahli Matematika bilang,
"Ketidakpastian adalah satu-satunya kepastian yang ada."
Mereka bilang kayak gitu tentu ada perhitungan yang matang, cuma agak susah c untuk dijelasinnya. Di lanjut aja ya. Cemas pada ketidakpastian akan sesuatu hal berdampak lebih besar bagi kesehatan daripada kesedihan ketika kita mengalami suatu hal itu sendiri. Misalnya, ketika ada yang sedang menunggu hasil wawancara kerja dalam jangka waktu yang cukup lama. Orang tersebut pasti merasa cemas karena ndak kunjung diberi kepastian. Cemas semacam inilah yang lebih mengganggu kesehatan dibandingkan kesedihan setelah mendengar hasil yang pasti jika gagal wawancara. Otak kita menganggap ambiguitas sebagai musuh. Makanya ketika situasi ndak pasti datang, otak kita berusaha untuk melakukan beragam cara agar bisa mendapat kepastian. Akan tetapi, ketidakpastian itu sudah menjadi bagian dari hidup kita. Oleh sebab itu, lebih efektif jika kita melatih diri untuk menerima ketidakpastian itu. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi ketidakpastian:

す. Jangan dilawan tapi cobalah untuk menerimanya

Rasa cemas dan khawatir seringkali menghambat langkah kita untuk maju. Sedangkan memikirkan ketidakpastian hampir ndak ada ujungnya. Daripada kita menyangkalnya, alangkah lebih baik kita belajar untuk menerimanya. Penerimaan yang dimaksud ialah memahami bahwa situasi sulit ini memang harus dialami. Karena setelah menerimanya, energi kita yang semula habis untuk mencemaskan ketidakpastian akan beralih melakukan hal lainnya yang lebih bermakna.

す. Mulai prioritaskan diri sendiri

Ini berbeda dengan menjadi egois yang berlebihan. Untuk bisa menghadapi situasi sulit, diri kita ibarat aset penting. Karena jika kita kuat, sebesar apapun hambatan yang datang akan bisa kita lalui. Di tengah situasi ndak menentu, kita harus lebih memperhatikan diri kita sendiri. Seperti menjaga kesehatan, pola makan teratur, serta istirahat yang cukup. Layaknya pepatah lama yang sering kita dengar, di balik tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Nah salah satu investasi penting yang bisa kita lakukan ke diri kita adalah dengan melakukan hal-hal menyenangkan. Tapi jangan sampai kita impulsif lalu malah menyakiti diri sendiri dengan tameng  self healing. Bisa dari hal-hal kecil aja. Misalnya tidur siang sebentar. Menonton video-video lucu. Bercocok tanam. Atau apapun yang menjadi hobi. Ndak lupa juga untuk mengurangi intensitas bermain media sosial karena umumnya jika terlalu lama akan berdampak buruk.

す. Kurangi pemikiran negatif

Kita pasti sering memikirkan skenario terburuk akan suatu hal. Awalnya berniat untuk ndak terlalu berharap dan bersiap pada apapun hasilnya. Tapi, pikiran yang cenderung negatif ini bisa memicu stres kita, lho. Berpikir negatif membuat pikiran kita jadi sempit. Ndak leluasa menangkap peluang, timbul ketakutan-ketakutan berlebihan, sehingga menghambat produktivitas dan kreativitas. Sedangkan jika dialihkan pada pemikiran positif, kita bisa menemukan potensi tersembunyi yang bisa menjadi kesempatan baik. Kita jadi terdorong untuk berani mengambil tantangan dan menjadi lebih kuat dan tabah.

す . Berhenti mengandalkan orang lain

Memang akan menyenangkan rasanya jika ada orang lain yang perhatian hingga mau mengulurkan bantuan kepada kita. Namun hal ini bisa jadi jebakan untuk kita. Biasanya, saat ada orang lain yang diandalkan untuk membantu dalam situasi sulit, kita cenderung jadi ndak mandiri. Malah mungkin 'melarikan diri' dari masalah yang dihadapi. Sedangkan baiknya kita mampu memecahkan masalah itu sendiri. Mengurangi kebiasaan mengandalkan bisa dimulai dengan lebih berani untuk bertanggung jawab. Mengubah energi untuk mengeluh menjadi energi untuk memecahkan masalah tanpa harus merepotkan orang-orang di sekitar kita.

す. Tentukan tujuan besar

Harapan memegang peranan penting yang menadi penyemangat kita untuk terus bangkit. Harapan juga jadi pegangan kita supaya bisa tangguh mengarungi situasi yang penuh ketidakpastian. Langkah pertama menumbuhkan harapan yaitu dengan menentukan tujuan besar yang ingin dicapai. Bukan sekadar visi pribadi, tapi bagaimana tujuan ini memberi makna akan diri kita untuk lingkungan kita. Kalau kita sudah menyadari apa makna diri kita, maka situasi apapun ndak akan menggoyahkan langkah kita. Apapun tujuan besar kita.

Kalau SettiaBlog sendiri c ndak pernah berpikir yang terlalu ribet, karena SettiaBlog percaya, SettiaBlog di lahirkan ke dunia ini udah memiliki alur dan jalannya sendiri, tinggal menjalaninya dengan ikhlas dan sabar.
Lebih baik mempunyai kehidupan yang bermakna dan memberikan perbedaan dibandingkan hanya mempunyai umur yang panjang. Dan sesuatu akan terlihat berkesan jika hal tersebut dapat bermakna dan penuh warna.
Kalau prinsip SettiaBlog kayak gitu, yang ini ndak usah di tiru lho ya.



Untuk video klip kedua SettiaBlog kasih girlband asal negara Jepang. Bi-Ray dengan lagunya "Butterfly". Katanya c tiap personilnya memiliki tingkat oktaf berbeda dan di gabungkan. Secara vokal bagus kok. Lha kok malah membahas girlband ini gimana c? Sebentar.... tenang tho, sabar dikit...! Thu kan jadi lupa mau mengetik apa tadi, ya udah.
Hidup adalah tentang membuat keputusan. Setiap saat dalam sehari kita membuat keputusan, ada yang biasa aja dan ada yang sangat berarti. Di pagi hari, kita harus memutuskan apa yang akan dikenakan dan apa yang akan dimakan dan di sore hari kita mungkin harus memutuskan saham apa yang akan diinvestasikan atau bagaimana menanggapi krisis. Sebelum memutuskan tindakan apa pun, kita berharap dapat memastikan bahwa kita membuat keputusan terbaik.

Setiap orang tentu mendambakan kepastian dalam hidup.  Kepastian memberi kita rasa aman dan perasaan bahwa kita memiliki kendali atas hidup. Itulah sebabnya kita memeriksa ramalan cuaca, ndak sabar menunggu hasil USG yang menunjukkan jenis kelamin anak kita, dan melakukan investasi dengan hasil yang paling stabil. Namun, meskipun terus-menerus mencari kepastian tentang apa yang akan terjadi di masa depan, ketidakpastian telah terjalin dalam jalinan alam semesta oleh kebijaksanaan Allah SWT yang ndak terbatas. Segala sesuatu dalam hidup ini akan berubah kecuali Allah SWT. Musim, warna pohon, emosi kita, anak-anak kita, dan bahkan kepribadian kita selalu berubah, semuanya dengan tingkat prediktabilitas yang berbeda-beda. Satu-satunya hal yang mutlak dan konstan di alam semesta adalah Allah SWT; seperti yang Dia katakan, "... Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah." (buka Al Qur'an surat Al-Qashash   Ayat 88)

Allah SWT mengingatkan kita bahwa hanya Dia yang memiliki kepastian dan kendali atas urusan paling mendasar dalam hidup ini. “Sesungguhnya Allah memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat, menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan besok. (Begitu pula,) tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti" (buka Al Qur'an surat Luqman  Ayat 34)

Ayat ini mengingatkan kita ndak hanya tentang pengetahuan Allah SWT yang ndak terbatas tetapi juga bahwa bagi manusia hampir semuanya ndak pasti dan ndak pasti. Kapan dunia ini akan berakhir, di mana dan kapan hujan akan turun , nasib anak pada tahap awal dalam rahim, pekerjaan dan kekayaan kita, dan waktu kematian kita adalah semua hal yang ndak akan pernah kita capai kepastiannya terlepas dari kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Orang yang mampu menoleransi ketidakpastian dan merasa nyaman dengan ketidakpastian akan mampu berfungsi lebih baik dalam hidup daripada orang yang terus-menerus menginginkan kendali dan kepastian. Ini karena orang yang menerima ketidakpastian mengakui bahwa mereka ndak memiliki kendali penuh atas urusan mereka dan ndak stres atas apa yang ndak dapat mereka kendalikan. Sebaliknya, orang yang lari dari ketidakpastian dan mendambakan kendali atas detail kehidupan mereka akan menemukan "apa yang mereka tolak untuk dipertahankan." Mereka hanya akan menemukan ketidakpastian di mana-mana dan terus-menerus berada dalam keadaan khawatir, cemas, dan stres. Stres adalah respons langsung terhadap situasi di mana orang merasa ndak pasti dan merasa kurang kendali.

Ketidakpastian intoleransi dapat didefinisikan sebagai bias kognitif yang memengaruhi cara seseorang memandang, menafsirkan, dan menanggapi situasi yang ndak pasti pada tingkat kognitif, emosional, dan perilaku. Orang yang menunjukkan tingkat ndak toleransi terhadap ketidakpastian yang tinggi menganggap ndak dapat menerima bahwa suatu peristiwa negatif dapat terjadi, betapapun kecil kemungkinan terjadinya.

 Penelitian mengenai kekhawatiran telah menunjukkan bahwa intoleransi terhadap ketidakpastian sebenarnya adalah akar penyebab kekhawatiran dan gangguan kecemasan secara umum. Kekhawatiran dan kecemasan kemudian menimbulkan ketakutan, dan ketakutan menyebabkan orang melebih-lebihkan risiko hasil negatif.

 Hal ini menciptakan siklus umpan balik negatif yang melanggengkan kecemasan. Jadi, intoleransi ketidakpastian ndak hanya membuat kita khawatir tentang hari ini, melalui kecemasan dan ketakutan yang meningkat, kita membayangkan masa depan yang jauh lebih suram daripada yang sebenarnya. Hal ini menciptakan rasa putus asa dan pesimisme tentang masa depan, yang bertentangan dengan pandangan dunia Islam tentang harapan dan Optimisme. Pandangan dunia Islam mendorong kita untuk memfokuskan perhatian dan usaha kita pada hal yang lebih memungkinkan bagi kita dan mempercayakan urusan yang berada di luar kendali kita kepada Allah SWT.

 Maka, kita kurangi ketidakpastian kita dengan bekerja keras untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam lingkup pengaruh kita, sembari merangkul satu-satunya kepastian dalam hidup: Allah,  al-Haqq,  Kebenaran yang kekal dan ndak pernah berubah.

Udah ya, maaf in SettiaBlog.  Burung-burung sama sekali ndak yakin kapan, di mana, dan apa yang akan mereka tangkap saat meninggalkan sarang di pagi hari. Namun, ketidakpastian itu ndak melumpuhkan mereka, tetapi memotivasi mereka untuk melakukan satu-satunya hal yang dapat mereka lakukan: mencari tahu apa yang telah ditetapkan untuk mereka. Udah SettiaBlog...., dikit lagi.

Sep 10, 2024

Empat Karakter Manusia Bertaqwa

 


Untuk video klip pada bahasan kali ini SettiaBlog kasih yang menenangkan. "Can't help falling in love" milik Elvis Presley yang di cover Ilona dengan gitar klasiknya. Enak kan ya di dengerin, apalagi yang memainkan gitar juga enak banget di lihat, ya mungkin pengaruh philtrum yang di miliki Ilona ini terlihat jelas. Lagunya sendiri sebenarnya ini bukan lagu romantis lho. Di lagu tersebut mengingatkan kita untuk tidak terburu - buru dalam bertindak. Di situ juga di singgung Like a river flows
Surely to the sea

Seperti sungai mengalir
Pasti menuju ke laut
Sementara orang yang memiliki sifat seperti air mengalir dari atas ke bawah atau dari sungai menuju ke laut, ini menunjukkan bahwa orang yang seperti itu, ia memiliki sifat taqwa dan ndak memiliki sifat sombong.
Kata taqwa sendiri emang mudah diungkapkan, diucapkan dan dinyatakan, bahkan di negara kita sudah menjadi tradisi. Kata taqwa digunakan dalam acara-acara seremonial yang formal maupun non formal seperti pada acara sumpah jabatan ataupun acara-acara yang lainnya. Poin pertama selalu diungkapkan kalimat “bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Dalam tafsir Imam Husairi ada empat karakter taqwa yang tercakup dalam kata taqwa itu sendiri. Karakter pertama adalah “Ta” artinya tawadhu. Karakter orang taqwa, sikap dan prilaku kehidupannya tawadhu yang artinya rendah hati. Allah SWT berfirman : 
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Lukman[31]: 18).
Kebalikan dari tawadhu adalah takabur yang berarti sombong dan arogan. Dalam Al Qur'an dikabarkan bahwa pada jaman nabi Musa a.s, ada pemimpin yang kekuasaannya penuh dengan kesombongan dengan keangkuhan digambarkan oleh Allah SWT yaitu Firaun. Apakah akibatnya bagi penguasa yang sombong dan angkuh itu? Allah SWT mengazabnya dengan menenggelamkannya kedalam lautan. Di dalam sejarah dunia, kita mengenal penguasa yang angkuh dan sombong seperti Adolf Hitler yang berasal dari Jerman, Mussolini yang berasal dari Italia, Markos yang berasal dari Philipina, Shah Reza Pahlevi yang berasal dari Iran. Bagaimana kekuasaan mereka berakhir? Akibatnya ndak beda seperti Firaun yang digambarkan di dalam Al Qur'an hancur karena kesombongan dan keangkuhannya. Penguasa-penguasa yang sombong dan angkuh menjadikan orang kaya yang semakin kaya, semakin jauh dari kaum lemah, dari kaum kecil digambarkan dalam Al Qur'an dengan Qorun. Apa akibatnya? Dengan kesombongan dan kekayaannya itu, maka dia musnah ditenggelamkan, dijungkir balikan oleh Allah SWT baik dirinya maupun kekayaannya sehingga kita kenal dengan harta qorun. Karena itu kita ndak pantas bertakabur, karena yang pantas takabur dan sombong hanyalah Allah SWT. Itulah karakter pertama orang takwa menurut Imam Husairi.

Yang kedua “Qaf” yaitu Qanaah, Qanaah artinya sederhana. Rasulullah SAW bersabda :
“Silahkan kamu makan, silahkan kamu minum, silahkan kamu berpakaian, bahkan kamu silahkan berinfaq dan bersodakoh, tidak boleh berlebih-lebihan, tidak boleh bermewah-mewahan”.
Al Qur'an bahkan menyatakan
“Silahkan kamu sekalian makan di muka bumi ini, silahkan kalian semua minum di muka bumi ini. Jangan kalian berlebih-lebihan, karena Allah tidak suka kepada orang yang suka melampaui batas” (QS. Al A’raaf[7]: 31).
Orang yang berlebihan hidupnya penuh keserakahan. Dengan hidup keserakahan itu, ia akan membuat tatanan sosial kehidupan ini menjadi kacau dan rusak. Mereka ndak merasa puas walaupun sudah melampaui batas, sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan dirinya, tapi masih tetap merasa ndak cukup karena keserakahan di dalam hidupnya.

Karakter yang ketiga adalah “Waw” yaitu waro', apa itu waro'? Waro' artinya terpelihara dari perbuatan haram dan subhat. Orang yang taqwa akan selalu hati-hati dan waspada, apakah makanan, minuman, dan perbuatannya ini haram, halal atau subhat. Dia akan selalu bertanya dulu sebelum makan, minum dan sebelum dia melakukan sesuatu. Sebab apabila dia terjerumus ke dalam perbuatan haram, resikonya adalah mendapatkan azab dari Allah SWT. Maka bagi orang yang berkarakter taqwa, jika itu subhat maka akan segera ditinggalkannya, karena ia ingin terpelihara dan bersih.

Karakter yang keempat “yakin”, yakin akan apa? Yakin bahwa kehidupan ini adalah bisnis dengan Allah SWT. Allah SWT memberikan ilustrasi kepada kita, kita di ajak bisnis oleh Allah SWT. Apa bisnis yang ditawarkan Allah SWT? Allah SWT menawarkan dalam firmannya surat Ash Shaff
“ Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan sesuatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?”. Orang yang beriman sudah barang tentu akan menerimanya dengan lapang dada. Apa itu tawarannya dari Allah SWT? Pertama iman kepada Allah SWT dan Rasulnya “Engkaulah ya Allah yang aku tuju dan keridhoan-Mu lah yang aku cari”. Iman kepada Rasul artinya bahwa sikap gerak langkah kita dalam kehidupan ini siap mencontoh apa yang telah diteladankan oleh Rasulullah SAW. Apalagi yang ditawarkan? Berjihad di jalan Allah SWT dengan harta dan jiwa raga. Karena itu umat Islam di perbolehkan untuk kaya, diperbolehkan mempunyai harta yang melimpah tetapi harta yang melimpah itu bukan untuk hidup bermewah-mewahan tapi itu semua adalah alat atau sarana untuk penyempurnaan ibadah kita kepada Allah SWT, berjuang di jalannya. Sehingga betul-betul dengan perjuangan itu bagaimana mengangkat Islam ini menjadi Rahmatan Lil’Aalamiin. Jika hal tersebut bisa dilaksanakan, kata Allah SWT “Itulah lebih baik untukmu kalau kamu betul-betul mengerti”. Jika itu bisa dilakukan semua, maka Allah SWT menjamin “ Bagi mereka diampuni dosa-dosanya, surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha terhadap-Nya Itulah keberuntungan yang paling besar”.

Mudah-mudahan kita dapat berupaya setahap demi setahap meningkatkan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Karena jika semua penduduk bumi bertaqwa maka Allah SWT menjamin kebahagiaan umatnya. Berkah dari Allah SWT akan diturunkan baik dari langit maupun bumi, tapi jika tidak yang datang sebaliknya yaitu siksa yang pedih yang membuat menderita bagi semuanya.




Untuk video klip kedua ada "best of me". Apakah Anda sedang putus asa karena ndak mendapatkan apa yang diharapkan?. Apakah Anda saat ini sedang berpikir untuk berhenti saja dan menyerah?. Jangan patah semangat. Banyak orang lebih suka memilih jalan singkat dan mudah ketika ndak berhasil mendapatkan apa yang diinginkan, yaitu dengan menyerah dan mundur. Mencoba sekali lagi terasa sangat berat dijalani. Menyerah lebih mudah dilakukan, semudah membalikkan telapak tangan.

Memang berbicara lebih mudah daripada berbuat. Hal ini mungkin bisa dimaklumi karena manusia juga ada batasnya. Kalau terus-menerus gagal, bisa jadi semangat mulai goyah dan rapuh. Mungkin Anda akan mengatakan, “Ngapain lagi saya mencoba...Toh, saya sudah berusaha sekuat tenaga, siang malam tanpa lelah. Tapi apa yang saya dapatkan?!. Nol...”. Pernyataan seperti itu biasanya diucapkan seseorang pada saat orang sudah putus asa. Kadang Anda sedang diuji apakah Anda benar-benar dan sungguh-sungguh menginginkan apa yang Anda impikan, Anda akan diuji dalam bentuk masalah, rintangan dan tantangan bahkan kegagalan. Semua itu bisa menghancurkan usaha Anda. Itulah sebabnya mengapa orang yang sukses itu lebih sedikit dibanding orang yang gagal atau ndak sukses. Rintangan yang dihadapi kadang melewati batas kemampuan mereka, meski ndak sepenuhnya seperti itu. Dan hanya mereka yang berhasil melewati itu semualah yang berhak menggapai sukses.

Menyerah adalah pilihan yang sangat mudah dilakukan. Cukup berhenti dan ndak lagi berusaha, dan semuanya selesai. Meskipun mudah, menyerah ndak membuat hidup Anda menjadi lebih baik. Apakah Anda rela apa yang selama ini Anda perjuangkan harus dibuang jauh-jauh hanya karena ingin menyerah? Anda mungkin ingat, pertama kali memutuskan dan bertekad meraih impian, semangat Anda begitu berkobar panas. Motivasi Anda begitu besar. Anda merasa seolah ndak ada siapa pun atau apa pun yang bisa menghalangi Anda. Tapi, seiring berlalunya waktu – ketika rintangan makin besar dan kegagalan terus dialami, semangat yang awalnya panas perlahan padam dan dingin. Itulah saat di mana Anda rentan untuk menyerah.

Jika Anda ingin menyerah, sebaiknya Anda belajar dari air yang mengalir. Pergilah ke sungai yang aliran airnya deras atau coba bayangkan sungai dalam pikiran Anda. Air hanya mengalir ke satu arah, ndak peduli apa pun yang terjadi. Anda takkan bisa melihat air yang maju terus tiba-tiba mundur. Ketika ada batu atau karang besar di tengah sungai, apakah air akan menyerah dan mundur ke belakang? Apakah air akan berkata, “Wah, ada batu besar di depan. Aku takkan bisa melewatinya. Mundur aja,.. aahhh.”? Meski ada batu sebesar apa pun, air akan tetap mengalir maju, melwati batu dengan mengalir ke sisi kiri dan kanan batu. Meski Anda berusaha menghalangi jalannya air dengan membangun penahan sungai, air akan terus mengalir. Seperti bendungan, meskipun air ditahan, ia akan tetap maju dan dalam waktu lama akan terkumpul banyak dan lebih tinggi dari bendungan dan meluber keluar. Hebatnya, semakin ditahan, semakin besar kekuatan air. Itu sebabnya air pun bisa dimanfaatkan menggerakkan dinamo generator untuk pembangkit listrik.

Air ndak pernah sekalipun berpikir untuk berbalik arah. Air ndak pernah mundur hanya karena ada penghalang di depan. Anda bisa belajar dari air yang mengalir. Anda harus maju dan ndak berpikir untuk mundur saat ada rintangan di depan. Jika Anda menemui rintangan, ambillah jalan lain untuk melewatinya, bukannya mundur, seperti air yang melewati sisi kiri dan kanan batu. Air ndak pernah mundur, Anda pun juga jangan mau kalah dengan air. Air juga ndak gentar meski sudah berada di tepi jurang dari air terjun. Ia akan terus mengalir dan jatuh ke bawah dan kemudian mengalir lagi ke depan. Begitu juga, ketika Anda menemui sesuatu yang membuat Anda gentar, Anda harus berani menghadapinya daripada menghindarinya dan menyerah. Semoga prinsip air yang mengalir ini bisa menyadarkan Anda dari sikap pesimis menjadi lebih optimis, pantang menyerah dan selalu bangkit dari kegagalan untuk menuju impian. Udah ya.... O, ya sebentar, SettiaBlog tadi pagi sempat kepikiran buat pantun.
Buah melon di campur es cincau
Maaf in ya kalau SettiaBlog tambah ngacau
he... he...

Sep 6, 2024

Mengembangkan Kemampuan Adaptasi

 


Video klip di atas ada "over you" milik Miranda Lambert. SettiaBlog gunakan video klip ini karena SettiaBlog ambil potongan liriknya.
Weather man said it's gonna snow
Ramalan cuaca mengatakan akan turun salju
By now I should be used to the cold
Sekarang aku terbiasa dalam dingin
Bagaimanapun keadaan cuaca hari ini kita kan harus bisa menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan keadaan. Lalu  apa c kemampuan adaptasi itu? Perkembangan teknologi saat ini semakin cepat. Sebagai seorang pekerja, kemampuan adaptasi adalah bekal agar dapat bertahan dalam persaingan. Mampu beradaptasi dengan lingkungan dan proses kerja yang berubah akan membuat Anda lebih tahan banting di dunia kerja. Selain itu, kemampuan komunikasi dan kemampuan interpersonal Anda juga akan lebih berkembang dengan skill tersebut. Seperti apa sebenarnya skill adaptasi itu?

Kemampuan adaptasi di tempat kerja sebagai serangkaian keterampilan yang mencakup kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan di lingkungan mereka. Mampu beradaptasi berarti mampu merespons perubahan dengan cepat dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan. Beradaptasi juga berarti memiliki kemampuan komunikasi, berpikir kreatif dan problem solving. Adapun contoh kasus dari kemampuan ini di tempat kerja adalah sebagai berikut.
❖ Ketika ada perubahan terhadap proses, prosedur, atau praktik operasional dalam pekerjaan, Anda meminta penjelasan ke rekan kerja atau atasan. Hal ini dengan tujuan supaya Anda bisa membangun rencana untuk menghadapi perubahan tersebut.
❖ Anda meminta kesempatan mengerjakan suatu hal di luar pekerjaan utama dengan tujuan mempersiapkan diri ketika akan mendapat tanggung jawab baru.
Saat Anda sering merasa gugup untuk membagikan ide, Anda membuat goals bagi diri sendiri supaya bisa berkontribusi dalam rapat bersama tim.
❖ Untuk menyiapkan diri dalam menghadapi transisi pekerjaan, Anda menyimpan dan mengorganisir seluruh dokumen serta informasi seputar proyek-proyek yang dikerjakan.
❖ Anda mau mengubah rencana yang telah dipilih untuk mengerjakan suatu proyek karena ada situasi yang dapat menghambat proses dari proyek tersebut.

Mampu beradaptasi di tempat kerja penting agar Anda dapat menerapkan pendekatan berbeda untuk melakukan pekerjaan Anda. Ada beberapa kemampuan adaptasi yang bisa Anda terapkan,

1. Kemampuan komunikasi

Kemampuan beradaptasi dapat bergantung pada seberapa efektif komunikasi Anda dengan rekan tim dan atasan. Mampu berkomunikasi dengan baik menunjukkan keinginan Anda untuk berkembang dalam pekerjaan. Kemampuan mendengar aktif dan bentuk komunikasi lain seperti komunikasi nonverbal adalah aspek adaptasi yang sama pentingnya. Mendengarkan secara aktif menunjukkan bahwa Anda memiliki perhatian dalam bekerja. Sementara itu, keterampilan komunikasi nonverbal dapat membantu Anda mengatasi perubahan dalam hubungan tim atau dinamika di tempat kerja.

2. Kemampuan Interpersonal

Mirip dengan komunikasi efektif, kemampuan interpersonal berperan penting dalam kemampuan adaptasi Anda. Mampu berinteraksi dengan orang lain dengan baik dapat membantu Anda menghindari kesalahpahaman dalam kerja.

3. Kemampuan problem solving

Beradaptasi dengan perubahan juga dapat bergantung pada kemampuan problem solving. Anda dapat menggunakan kemampuan ini untuk menemukan solusi yang menghambat pekerjaan Anda. Selain itu, kemampuan ini membuat Anda mengamati dan menganalisis masalah dan seperti apa solusinya yang efektif. Jadi, Anda dapat melakukan penyesuaian atau perbaikan pada pekerjaan Anda agar lebih baik.

4. Kemampuan kerja sama tim

Kemampuan kerja sama tim penting untuk melakukan adaptasi dengan kepribadian dan dinamika kerja yang berbeda. Hal ini terutama jika Anda bekerja dalam tim yang terdiri atas berbagai latar belakang yang berbeda. Mampu bekerja dalam tim yang beragam serta menangani konflik, perbedaan ide, dan dinamika lainnya akan menunjukkan seberapa adaptif Anda dalam lingkungan tersebut.

5. Kemampuan resourceful

Sering kali, Anda mengetahui apa yang akan dikerjakan tetapi ndak memiliki sumber yang cukup. Untuk itulah  kemampuan resourceful  diperlukan. Jika Anda mudah beradaptasi, Anda akan dapat mencari sumber daya dan teknik baru yang belum pernah digunakan sebelumnya. Hal ini akan membuat Anda dapat bertahan dalam kondisi kerja apapun.

6. Kemampuan organisasi

Skill organisasi diperlukan agar Anda dapat beradaptasi di dunia kerja. Hal ini termasuk dalam mengatur dan menjaga area kerja Anda tetap rapi selama berkerja. Saat Anda mempertahankan area kerja, dokumen dan aspek lain dari pekerjaan Anda dengan teratur, Anda dapat lebih siap ketika dibutuhkan dalam keadaan mendesak.

7. Rasa ingin tahu

Jika Anda memiliki kemampuan adaptasi yang baik, perubahan tidaklah menakutkan untuk Anda. Sebaliknya, perubahan akan menggelitik rasa ingin tahu Anda. Apa pun yang menonjol atau berbeda akan membuat Anda penasaran. Ketika Anda merasa penasaran, Anda jadi terdorong untuk mempelajarinya. Anda juga ndak takut dengan ide, saran, atau kritik yang membangun.

Sekarang, Anda sudah mengetahui seberapa pentingnya kemampuan ini di tempat kerja. Nah, berikut ini ada beberapa cara mengembangkan kemampuan adaptasi.
❑ Menyadari akan adanya perubahan dalam lingkungan kerja Anda
❑ Mengembangkan growth mindset
❑ Meningkatkan kemampuan problem solving
❑ Menentukan goals untuk diri sendiri
❑ Meminta feedback  ke atasan
❑ Menerima perubahan ketika hal tersebut terjadi
❑ Melakukan berpikir kritis ketika mencoba memahami perubahan yang terjadi
❑ Mendorong diri untuk keluar dari zona nyaman
❑ Fokus pada hal yang terjadi di masa sekarang
Perkembangan teknologi dan industri saat ini yang semakin cepat membuat perusahaan mendorong karyawannya untuk memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Sebagai pekerja, Anda bisa meningkatkan kemampuan adaptasi Anda dengan menambah pengetahuan Anda. Mmm... , salah satu caranya adalah dengan membaca beragam artikel yang ada di Settia Blog. He... he.... ndak... ndak... bercanda. Maafin SettiaBlog ya. SettiaBlog percaya, semua ngerti kok maksud bahasan ini.





Untuk video klip kedua ada "space in my heart" milik Enrique Iglesias. "Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita membenahi akidah menuju iman yang lurus. Bersungguh-sungguh memohon ampunan dari Allah Maha Bijaksana, berlindung kepada-Nya, sebagai satu-satunya tempat mengadu dan mencurahkan segala kesusahan hati."
Apakah Anda pernah berpikir bahwa mungkin masalah yang kita hadapi ndak besar? Bisa saja hati kitalah yang terlalu sempit, sehingga masalah berdesak-desakan membuat dada terasa penuh dan sesak. Ya! Andai kita mau berupaya melapangkan ruang di hati, agar menjadi lebih luas lagi. Mungkin hati kita bisa menampung beban, di mana orang lain pun mampu. Lalu, kita pun mampu berkiprah di tengah masyarakat. Penuh keberanian melewati berbagai kenyataan pahit, berupa masalah yang datang silih berganti. Lantas, apa yang harus kita lakukan untuk meluaskan hati? Bagaimana caranya agar kita kuat menghadapi terpaan masalah dan tetap berkiprah di tengah masyarakat dengan percaya diri?

Setiap Manusia Sama

Setiap manusia sejatinya sama, memiliki naluri yang melahirkan potensi yang sama pula. Karenanya, masing-masing manusia memiliki kepekaan hati yang sama, yang dengannya mampu menampung kapasitas masalah yang sama pula. Karena manusia memiliki naluri dan potensi yang sama, maka yang harus kita lakukan juga sama. Seperti pendahulu kita dan para salaf saleh lainnya yang mencontohkan bagaimana sikap bijaksana dalam menjalani kehidupannya. Maka, kita pun sejatinya mampu mengembangkan sikap yang mencerminkan kebijaksanaan pula. Kita bisa belajar dari mereka yang melekat padanya sifat-sifat mulia. Manusia pertama yang bisa kita jadikan teladan tentunya Rasulullah SAW., kemudian dilanjutkan para sahabat, berikutnya para ulama. Mereka adalah cerminan agungnya sikap manusia yang mampu tetap berkarya dan berkiprah di tengah umat di tengah berbagai ujian yang menyertainya. Nabi dan para sahabat ini memiliki kapasitas hati yang sama dengan kita. Bedanya mereka kuat menghadapi masalah, namun kita ndak. Karena mereka senantiasa bekerja dengan dorongan iman, memiliki tujuan yang jelas, dan percaya bahwa Allah SWT menciptakan setiap manusia dengan segala keistimewaan yang ada pada dirinya masing-masing.

Layaknya Pohon

Setiap manusia memiliki cita-cita dan harapan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Katakan saja harapan yang digantung setinggi-tingginya itu layaknya pohon yang tinggi menjulang, akar yang kuat sangat dibutuhkan. Pohon harapan ini, ndak masalah jika tiba-tiba badai menerpa dan menggoyahkan batang dan cabang-cabangnya. Akar yang kokoh akan menopang pohon agar ndak tumbang. Nah, akar ini layaknya iman yakni fondasi seorang muslim untuk terus meningkatkan ketaatan. Keimanan yang mendorong muslim memahami bahwa ujian adalah bagian dari kehidupan yang harus dihadapi dengan rida, qanaah, dan penuh kesabaran bahwa Allah SWT ndak akan menguji di luar kesanggupan. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 286,
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya, dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya."

Isi Hati dengan Iman

Jika pohon harapan itu suatu hari berbuah amal kebajikan, maka keimanan adalah sumber kekuatan dan fondasi dalam amalannya. Iman akan terus menutrisi pohon kebajikan untuk menghasilkan amal-amal hebat yang berbuah lebat, dan tentunya bermanfaat untuk orang lain. Iman kepada Allah SWT dan segala yang disyariatkan-Nya, jika ditanamkan dalam benak setiap muslim, lalu dibarengi dengan sistem manajemen diri yang baik, yakni meletakkan tujuan yang jelas (rida Allah) dan sikap mencintai apa pun kekurangan dan kelebihan yang kita miliki, akan membentuk kepribadian ideal bagi setiap muslim. Hidup penuh rasa syukur dan mencintai diri sendiri, yang karenanya ia ndak akan tinggi hati bila dipuji, ndak pula tumbang bila dicaci. Karena itu, Rasulullah SAW dan para salaf saleh terdahulu senantiasa melapangkan hati sebesar-besarnya untuk menerima setiap qada dari Allah SWT. Hati yang lapang bukan untuk diisi dengan masalah. Sebaliknya, diisi dengan rasa syukur yang disertai keyakinan, bahwa hadirnya masalah bukan untuk mematahkan semangat, melainkan sebagai batu loncatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Begitulah, ruang besar di hati itu ndak diisi dengan masalah. Melainkan dengan iman, keridha-an, qanaah, kesabaran, serta sikap mencintai diri. Karenanya, seorang muslim ndak akan melakukan hal bodoh, semisal menyalahkan diri sendiri, atau bahkan menyalahkan Allah SWT atas derita yang ia alami. Ridha dengan ketentuan yang Allah SWT tetapkan, tentunya ndak datang begitu saja tanpa dibarengi dengan keimanan yang benar, serta akidah yang lurus. Yakni keimanan yang hanya dicapai setelah kita memahami tujuan keberadaan kita sebagai insan. Yaitu untuk merealisasikan diri sebagai hamba terbaik. Allah SWT telah menjelaskan tujuan setiap hamba diciptakan, ndak lain untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT di surah Az-Zariyat ayat 56 yang artinya,
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

Bukan Sekularisme

Jelas, tujuan ini sangat bertentangan dengan konsep sekularisme yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat hari ini. Ide pemisahan agama dari kehidupan ini telah membuat manusia menjadi kerdil dan bersikap egoistis yang hanya mementingkan keuntungan diri sendiri dan abai pada masalah orang lain. Pada faktanya, ide sekularisme inilah yang membuat manusia terjebak dengan kehidupan yang penuh konflik. Konflik terhadap sesama, juga konflik dengan diri sendiri. Akibat menjauhkan agama dari kehidupan, konsep kehidupan muslim telah berubah menjadi kemanfaatan, bukan lagi iman dan ketakwaan. Saat kita hidup jauh dari agama, maka tujuan hidup adalah memenuhi hawa nafsu dan keinginan syahwat belaka. Dunia kita pun menjadi sempit, baik pemikiran, juga hati. Pemikiran yang sempit akan suka membesarbesarkan masalah. Hati yang sempit, ndak akan mampu menampung masalah, bahkan yang tergolong kecil. Karenanya konsep iman dan takwa yang menjadi cita-cita setiap muslim takkan pernah sejalan dengan paham sekularisme yang menjauhkan agama dari kehidupan. Karenanya, asas dalam kehidupan inilah yang wajib terlebih dahulu kita perbaiki. Campakkan pemikiran sesat, adopsi asas Islam sepenuhnya. Jelas, sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita membenahi akidah menuju iman yang lurus. Bersungguh-sungguh memohon ampunan dari Allah Maha Bijaksana, berlindung kepada-Nya, sebagai satu-satunya tempat mengadu dan mencurahkan segala kesusahan hati. Mari kita memohon kepada-Nya untuk dikuatkan iman di tengah berbagai petaka yang lahir dari sistem sekuler yang menafikkan keberadaan agama sebagai petunjuk dalam kehidupan kita, hari ini. Sembari berupaya sekuat tenaga mengembalikan sistem Islam sebagai landasan kehidupan bernegara. Yakni sistem yang mampu melahirkan jiwa-jiwa yang kuat, beriman yang ndak patah saat dicaci, namun ndak tinggi hatinya saat dipuji.

Sep 2, 2024

Mengenal Diri Sendiri Itu Suatu Keharusan

 


Video klip di atas ada "a memory of summer" dengan permainan gitar klasiknya Ilona Skowrońska. Wajar kan ya kalau kayak Ilona yang tinggal di negara Polandia memiliki kenangan dengan musim panas, kan di sana ndak tiap hari mendapat cahaya matahari penuh seperti di sini. Sekarang mungkin lagi musim gugur di sana. Backgroundnya sendiri SettiaBlog buat suasana hutan yang rindang. Banyak kan ya di antara kita yang tinggal di sini ketika musim kemarau kayak sekarang ini akan merindukan tempat yang rindang, hutan salah satunya. Apalagi hutan sekarang udah ndak serindang dulu dan cuaca juga udah ndak seramah dulu. Dan setiap orang tentu memiliki kenangannya masing - masing, baik yang positif maupun yang negatif. Seringkali lho ketakutan itu berasal dari kejadian di masa lampau yang secara ndak sadar menjadi pengalaman traumatik. Jika ndak dilawan, lambat laun ia akan terus dalam ketakutan yang bisa menghambat kemajuannya. Ketakutan yang membuat ndak percaya diri sebenarnya ada di pikiran kita sendiri kok. Kalau ndak mencoba menyelesaikannya, pikiran negatif akan terus berdiam di benak.

Mengenal diri sendiri adalah permulaan dari semua kemenangan hidup. Mengenal diri sendiri memang sangat penting namun terkadang juga sulit dilakukan, dan satu-satunya orang yang bisa mengenali diri kita tentu hanya diri kita sendiri. Semua orang sukses pasti mengerti siapa diri mereka, Bill Gates pernah berkata:
“ The only thing I understand deeply, because in my teens I was thingking about it, and every year of my life, is software. So, I’ll never be hands-on on anything except software.”
Apakah hidup Anda dipenuhi dengan rasa pesimis? Penuh dengan kekecewaan? Ndak percaya diri? Dan depresi karena dihantui oleh perasaan dari masa lalu ? sudahi aja perasaan-perasaan negatif itu dan mulailah mengenal diri kita sendiri .

Apa yang kita lihat jika kita melihat diri sendiri di depan cermin? Jika kita melihat ada sesuatu yang kita ndak suka, jelas kita ndak mau melihatnya dengan cara yang positif. Kita harus selalu mengingat bahwa ndak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Setiap orang memiliki kelemahan, dan sebab itulah mereka bangkit dari ketidaksempurnaan itu, yang bisa ditutupi dengan prestasi yang lain. Karena Allah SWT menciptakan manusia dengan kelebihan mereka yang berbeda-beda begitupun dengan kekurangannya masing-masing. Yang harus kita lakukan ialah bangkit dari kekurangan tersebut.

Apakah kita mudah menilai tindakan kita setelah kita melakukan sesuatu hal? Jika kita sering melakukannya, kita mungkin terlalu keras terhadap diri kita sendiri. Jadilah percaya diri dari tindakan dan insting kita. Sehingga kita ndak perlu menyesali setiap keputusan yang sudah kita buat dalam kehidupan sehari-hari kita. Biasakan mengintrospeksi keputusan penting dalam hidup kita, tetapi jangan suka menilai semua tindakan kita terus-menerus, karena itu akan menyebabkan ketidak yakinan pada diri kita sendiri.

Bagaimana perasaan kita jika ditertawakan seseorang terkait pekerjaan atau kebiasaan kita? Jika kita merasa tertekan dan langsung mencoba untuk memperbaiki kebiasaan itu, kita ndak akan melakukan hal yang benar. Orang lain akan tetap meremehkan kita karena mereka ndak memiliki hal yang lebih baik untuk dikatakan. Jika kita ingin benar-benar mencintai diri sendiri, kita harus lebih percaya pada diri sendiri dan ndak membiarkan apa yang dikatakan orang lain mempengaruhi kepribadian kita. Berhentilah minder karena dinilai orang lain.

Jika kita ingin mengenali diri sendiri, kita harus berhenti mencari kesalahan-kesalahan pada diri kita sendiri. Mampu membenahi kesalahan diri sendiri adalah kebajikan yang luar biasa, tetapi jika kita mulai mencari kesalahan diri kita tanpa alasan apapun, itu sudah berlebihan. Mencari-cari kesalahan hanya akan membuat kita tidak percaya diri dan akhirnya akan menurunkan nilai diri kita.

Untuk menumbuhkan rasa mencintai diri sendiri, perlu usaha untuk melupakan kenangan buruk di masa lalu kita. Entah itu perpisahan, pengkhianatan atau kecurangan, kita harus belajar untuk ndak mengingat kembali kenangan negatif. Kita ndak akan pernah merasa bahagia dan merasa baik pada diri kita jika kita terus-menerus berfikir tentang pengalaman pahit dan kekecewaan yang pernah terjadi dalam hidup kita.

Mau menerima diri sendiri adalah langkah pertama dalam mencintai diri sendiri tanpa syarat apapun. Mencoba melawan diri sendiri untuk mengubah kepribadian, kebiasaan dan pilihan kita ndak akan memiliki efek positif pada kesadaran kita. Sebaliknya, terimalah siapa diri kita dan belajarlah untuk mencintai diri sendiri.

Apakah kalian seorang programer yang handal? Apakah kalian seorang penulis yang berbakat? Apakah kalian pandai dalam bidang matematika? Tanyakan pada diri Anda masing-masing pertanyaan tersebut dan identifikasi keahlian kalian masing-masing. Cobalah menghargai keahlian kita dibidang tertentu dan jadilah bangga dengan diri sendiri. Hal ini akan meningkatkan kualitas diri kita sendiri.

Ambil buku catatan dan buatlah daftar singkat dari hal-hal yang kita sukai. Ada beberapa banyak dari hal-hal ini yang sudah benar-benar kita lakukan? Jika kita ndak punya waktu untuk melakukannya karena waktu kita tersita pekerjaan, kita perlu kembali menilai prioritas kita. Pastikan kita selalu senang melakukan pekerjaan yang kita terima dari siapa pun itu atau pun dari planning kita sendiri.

Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa mengenal diri sendiri adalah kunci untuk mengenal Allah SWT. Logikanya sederhana : diri sendiri adalah hal yang paling dekat dengan kita, bila kita ndak mengenal diri sendiri, lantas bagaimana kita bisa mengenali Allah SWT ? Imam Al-Ghazali juga mengutip hadits Rasulullah SAW : “ Barang siapa mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya.”

Tentu saja yang dimaksud Imam Al-Ghazali disini lebih dari sekedar pengenalan diri secara lahiriah: seberapa besar diri kita, seperti apa wajah kita atau sejenisnya. Bukan pula seperti jabatan, status sosial, tingkat ekonomi, prestasi dan lain-lain. Disini kita diajarkan untuk memilah, mana yang bersifat hakiki(sebenarnya) dalam diri kita dan mana yang ndak. Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa diri manusia layaknya sebuah kerajaan yang terbagi dalam empat struktur pokok: jiwa sebagai raja, akal sebagai perdana menteri, syahwat sebagai pengumpul pajak, dan amarah sebagai polisi.
Semoga kita termasuk orang-orang yang lebih banyak belajar mengenali diri sendiri daripada menilai diri orang lain, untuk menggapai kebahagiaan yang sebenarnya. Maaf in SettiaBlog ya.




Untuk video klip yang kedua SettiaBlog kasih "right here waiting". Saat Anda sedang wawancara kerja atau mungkin saat mengambil ujian masuk ke sebuah universitas Anda diharuskan untuk mengambil tes kepribadian. Kenapa c penting mengambil tes kepribadian? Mengambil tes kepribadian ndak sesederhana kedengarannya, dengan mengambil tes tersebut yang biasanya digunakan untuk melihat pekerjaan apa yang cocok sampai ke penempatan kerja memberi kita sekilas tentang apa passion  Anda. Inti dari tes kepribadian adalah untuk Anda mengenal diri Anda sendiri untuk memudahkan Anda memilih jurusan dan pekerjaan apa yang cocok untuk Anda.

Tetapi mengenal diri Anda sendiri ndak hanya membantu Anda memilih jurusan kuliah dan pekerjaan aja ya, Anda juga bisa lebih bebas berekspresi dan bisa mengontrol diri.
Real Happiness Starts with Knowing Oneself
Mungkin Anda mulai bertanya apa yang bisa Anda dapatkan dengan mengenal diri sendiri? Pasti pada sudah pernah nonton film animasi Kung Fu Panda yang pertama kan? Kalau Anda salah satunya yang bingung kenapa panda bisa punya ayah seekor bebek, Anda ndak sendirian kok. Kok malah jadi ngomongin Kung Fu Panda ? Kalau Anda ngikutin Kung Fu Panda sampai yang ketiga pasti Anda tahu kalau Po, seekor panda yang merupakan karakter utama dari film tersebut merasa aneh kenapa dia selalu merasa ada yang kurang pada dirinya sendiri? Dan mulai bertanya kenapa hanya ada satu panda dari seluruh desa ini? Kenapa hanya dia yang berbulu hitam dan putih? Mulailah Po mencari asal-muasal dan orang tua aslinya. Sama seperti kita, kalau kita belum bisa mengerti siapa diri kita dan selalu merasa ada yang kurang, bagaimana kita bisa bahagia?

Mengenal diri sendiri adalah awal dari kebahagian, dikarenakan Anda akan mengerti hal apa yang paling Anda cari di dunia ini, atau apa sebenarnya tujuan hidup Anda. Lanjutin cerita dari film animasi Kung Fu Panda, setelah Po menemukan siapa orang tua nya dia merasa terpenuhi dia tahu darimana dia berasal, dan yang paling penting dia memiliki dua ayah yang sangat mencintai dirinya.

Be the Real You!
Apa yang membuat diri Anda adalah ‘Anda’? Saat Anda menggunakan kata aku, gue, ataupun saya, kamu merasa jelas dengan apa arti dari kata tersebut. Sejak kecil Anda sudah tahu tentang kepemilikan bahwa botol susu itu punya Anda. Pensil itu punya Anda. Sekarang coba tanya pada diri Anda sendiri ‘siapa aku?’ Saat Anda bisa menjawab ‘siapa aku?’ artinya Anda sudah mengetahui prinsip apa yang Anda percaya, apa yang Anda sukai, dan apa yang Anda ingin menjadi di masa depan. Sederhana kan? Namun untuk beberapa orang menjawab pertanyaan ini lebih susah daripada menjawab pertanyaan matematika integral. Udah ya.
Science is the Differential Calculus of the mind. Art the Integral Calculus; they may be beautiful when apart, but are greatest only when combined.