Sep 30, 2024

Rahasia Manajemen Emosi di Tempat Kerja

 


Video klip di atas "Sofia", biar hari ini pada semangat dan cerah. O.. ya pada bahasan sebelumnya ada pantun "jangan tewel di wadahi wajan". Itu sebenarnya memiliki maksud gini,
The first wealth is health and being human
(Kekayaan pertama adalah kesehatan dan menjadi manusia seutuhnya). Benar kan ya, makanya the main thing in life is not to be afraid of being human. (hal utama dalam hidup adalah jangan takut menjadi manusia). Dan human behavior flows from three main sources: desire, emotion, and knowledge. (perilaku manusia mengalir dari tiga sumber utama: keinginan, emosi, dan pengetahuan.)

Ketika berbicara tentang kesuksesan dalam karir profesional, mungkin di kepala kita akan terbayang unsur-unsur seperti pendidikan, kerja keras, tingkat kecerdasan, dan lain sebagainya. Namun ada satu unsur yang seringkali dilupakan, yaitu bagaimana kita mengelola emosi. Baik positif maupun negatif, emosi ndak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Namun dalam karir profesional, terdapat tuntutan untuk mengedepankan profesionalitas dibanding mengikuti emosi semata. Dapat Anda bayangkan ketika seorang customer support terpancing emosi akibat keluhan pelanggan? Tentunya hal ini ndak akan berakhir baik. Ndak hanya customer support, setiap profesional di semua bidang harus dapat mengelola emosinya dengan baik.

Udah pada ngerti kan ya, emosi adalah reaksi yang dialami oleh manusia sebagai respons terhadap peristiwa atau situasi. Jenis emosi yang dialami seseorang ditentukan oleh keadaan yang memicu emosi tersebut. Misalnya, seseorang merasakan kebahagiaan ketika mereka mendapatkan berita baik dan ketakutan ketika mereka merasa terancam. Setiap emosi dasar memiliki karakteristik, ekspresi fisik, dan perasaan yang khas. Misalnya, kebahagiaan sering kali diidentifikasi dengan senyum dan perasaan positif, sedangkan kemarahan dapat diungkapkan melalui ekspresi wajah yang marah dan perasaan ketegangan.

Emosi adalah bagian alami dari pengalaman manusia dan memiliki peran penting dalam membantu kita beradaptasi dan bertahan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu pemahaman dan manajemen emosi yang baik dapat menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan.

Emosi memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita membuat keputusan berdasarkan apakah kita bahagia, marah, sedih, bosan, atau frustrasi. Kita juga memilih aktivitas dan hobi sebagai dampak dari emosi tersebut. Begitu pula dalam karir dan pekerjaan. Apakah Anda pernah bertemu rekan kerja yang ndak pernah memiliki hal positif untuk dinyatakan, baik dalam meeting mingguan maupun saat sedang bersantai di kantin. Mood buruk mereka seringkali mempengaruhi orang lain juga. Negativitas mereka bahkan bisa merusak berbagai momen positif. Nah, itu jika Anda melihat perspektif Anda sebagai orang yang terpancar emosi negatif dari orang lain. Sekarang coba kita balik posisinya, bagaimana jika Anda yang berada dalam posisi orang tersebut, dan Anda ndak menyadarinya?

Apakah Anda tahu kalau emosi dapat mempengaruhi kinerja seseorang? Orang yang merasa termotivasi, bahagia, dan percaya diri cenderung lebih produktif daripada mereka yang merasa stres, cemas, atau ndak bahagia. Emosi positif dapat meningkatkan kreativitas dan fokus, sementara emosi negatif sangat mungkin untuk menghambat kinerja.

Emosi dapat sangat berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan. Saat seseorang merasa emosional, mereka mungkin membuat keputusan yang lebih impulsif atau berdasarkan emosi daripada logika. Coba bayangkan seseorang dalam kondisi emosional karena mendapat kritik berat dari rekan kerja di depan anggota timnya sendiri. Keadaan tersebut membuatnya merasa terhina dan marah. Saat dia diminta untuk memberikan tanggapan terhadap proposal proyek yang diajukan oleh rekan kerjanya yang mengkritiknya tersebut, dia mungkin cenderung membuat keputusan yang impulsif dan merugikan. Keterlibatan emosi marahnya dapat mengaburkan penilaian rasionalnya, sehingga dia mungkin menolak proposal tersebut tanpa mempertimbangkan secara objektif potensinya atau bahkan tanpa memberikan alasan yang tepat.

Emosi mempengaruhi hubungan di tempat kerja. Orang dengan kontrol diri yang baik terhadap emosi cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja, atasan, maupun klien. Begitupun sebaliknya.

Mereka yang memiliki keterampilan manajemen emosi yang baik cenderung lebih sukses dalam mencari peluang karir. Mereka dapat mengelola emosi demi mengatasi tantangan, beradaptasi dengan perubahan, dan memiliki daya tahan yang lebih tinggi.

Emosi negatif, seperti stres yang berlebihan, dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, dan dalam jangka panjang, dapat merusak karir seseorang.

Ada enam emosi dasar manusia (emosi primer), dan emosi-emosi ini dianggap sebagai fondasi dari berbagai jenis emosi yang lebih kompleks (sekunder). Keenam emosi dasar ini adalah:

Kebahagiaan (Happiness)

Emosi positif ini sering diidentifikasi dengan perasaan senang, sukacita, dan kepuasan. Ekspresi fisik yang umum terkait dengan kebahagiaan adalah senyum.

Kesedihan (Sadness)

Kesedihan adalah emosi yang terkait dengan perasaan duka, kehilangan, dan kesulitan emosional. Ekspresi fisik yang umum terkait dengan kesedihan adalah air mata dan ekspresi wajah yang muram.

Ketakutan (Fear)

Emosi ini timbul sebagai respon terhadap potensi bahaya atau ancaman. Gejala fisik yang dapat terkait dengan ketakutan meliputi peningkatan denyut jantung, pernapasan yang cepat, dan perasaan cemas.

Kemarahan (Anger)

Kemarahan adalah emosi negatif yang timbul ketika seseorang merasa ndak puas, terganggu, atau merasa diperlakukan ndak adil. Ekspresi fisik yang umum terkait dengan kemarahan adalah wajah merah, ketegangan otot, dan suara keras.

Rasa Jijik (Disgust)

Rasa jijik timbul sebagai respon terhadap sesuatu yang dianggap menjijikkan atau menjijikkan. Ekspresi fisik yang sering terkait dengan rasa jijik adalah ekspresi wajah yang menjijikkan dan perasaan ingin muntah.

Kejutan (Surprise)

Kejutan adalah emosi yang timbul saat seseorang menghadapi sesuatu yang ndak terduga atau ndak diantisipasi. Ekspresi fisik yang terkait dengan kejutan melibatkan mata yang terbuka lebar dan mulut yang terbuka.

Emosi sekunder adalah emosi yang muncul sebagai akibat dari emosi primer. Emosi ini bisa berbeda-beda tergantung pada emosi primer yang menjadi dasar dari emosi sekunder. Berikut adalah beberapa contoh dari emosi sekunder:

Rasa Bersalah (Guilt)

Rasa bersalah seringkali muncul sebagai respon terhadap emosi primer seperti marah. Seseorang mungkin merasa bersalah setelah merasakan marah terhadap seseorang dan menilai bahwa reaksi marah tersebut ndak pantas.

Kecemburuan (Jealousy)

Kecemburuan bisa muncul sebagai respon terhadap perasaan ketidakamanan atau ancaman terhadap hubungan atau pencapaian pribadi. Emosi ini seringkali terkait dengan perasaan primer seperti ketakutan. Contohnya adalah perasaan cemburu bisa muncul sebagai akibat dari rasa takut akan kehilangan orang yang disayang.

Rasa Syukur (Gratitude)

Rasa syukur muncul sebagai respon terhadap emosi primer seperti kebahagiaan atau kegembiraan. Emosi ini diasosiasikan dengan perasaan menghargai atau bersyukur atas hal-hal yang positif dalam hidup.

Dalam perjalanan kehidupan, kita seringkali dihadapkan pada berbagai emosi yang kompleks dan kuat. Emosi-emosi ini dapat datang secara tiba-tiba, membawa perasaan intens yang sulit dihindari. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bagaimana cara kita merespon emosi-emosi ini akan berperan penting terhadap kesuksesan kita kedepannya, baik dalam kehidupan pribadi maupun karir profesional. Agar dapat memahami dan mengelola emosi, ada beberapa langkah penting yang dapat membantu ;

1. Kenali dan berikan nama kepada setiap emosi yang muncul

Langkah pertama adalah mengenali berbagai emosi yang Anda rasakan dalam satu waktu. Kesadaran adalah langkah pertama menuju pengelolaan emosi dan mood yang lebih baik.  Anda mungkin akan merasakan badai emosi dalam satu waktu, entah itu kemarahan, ketakutan, kecemburuan, dan lain-lain. Kenali emosi mana yang paling kuat di antara emosi-emosi yang Anda rasakan.

2. Rasakan bagaimana emosi tersebut mengalir di badan Anda

Emosi akan tercermin di dalam tubuh ketika mereka muncul. Sebagai contoh, ketika kita takut, kita akan merasakan jantung kita berdegup kencang, sebagian tubuh menjadi tegang. Anda juga mungkin merasakan sakit kepala. Begitu pun ketika Anda merasa sedih, Anda mungkin akan merasakan perasaan sakit dan hampa di dada Anda. Tanyakan kembali kepada diri Anda sendiri, bagaimana kondisi tubuh Anda ketika Anda merasakan perasaan-perasaan tersebut?

3. Ketahui bagaimana emosi mempengaruhi perilaku Anda

Perilaku adalah hal-hal yang Anda ucapkan atau lakukan, dan emosi dapat memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku. Sebagai contoh Anda mungkin akan menghindari bercakap dengan orang lain ketika marah, atau mungkin Anda malah akan berbicara secara agresif. Anda juga mungkin merasa ingin sendiri ketika sedih, dan akan berkata jahat ketika cemburu. Cari tahu bagaimana emosi yang muncul dapat mempengaruhi perilaku Anda sehari-hari. 

4. Identifikasi pikiran yang muncul bersama dengan emosi tersebut

Emosi kita seringkali dibarengi dengan berbagai pikiran, seperti misalnya ketika Anda sedih karena proyek yang terancam gagal, mungkin di kepala Anda akan ada suara-suara seperti “Saya memang tidak pernah melakukan sesuatu dengan benar” atau mungkin “Saya memang ditakdirkan untuk gagal”. Dengarkan suara-suara yang muncul bersama dengan emosi ini, dan coba tuliskan di secarik kertas.

5. Identifikasi akar penyebab dari emosi Anda, dan mengapa hal itu dapat terjadi

Apa yang membuat Anda merasakan emosi-emosi ini? Apakah disebabkan oleh hal-hal eksternal? Ketika Anda mengetahui penyebabnya emosi Anda, kemungkinan untuk menyelesaikan permasalahan emosi tersebut akan semakin tinggi. Dengan merinci penyebab emosi Anda, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meresponnya dengan lebih bijaksana.

6. Terima emosi Anda

Sekarang karena Anda telah melalui step-step di atas, penting untuk Anda ndak menghakimi emosi tersebut, namun melihatnya dengan penuh empati. Jujurlah pada diri Anda sendiri. Ketika Anda dapat menerima emosi Anda, intensitas emosi akan menurun, dan emosi tersebut tidak lagi akan mengendalikan Anda. Ikhlas dalam menerima emosi akan terasa seperti obat yang menyembuhkan.

7. Bertindaklah dengan bijak

Setelah Anda menyadari emosi yang muncul dalam diri, bagaimana emosi yang muncul mempengaruhi perilaku, mengetahui penyebab, dan bahkan menerima emosi tersebut dengan lapang dada. Apa yang perlu Anda lakukan setelah itu? Perilaku adalah pilihan. Anda bisa memilih tindakan paling sesuai yang harus Anda lakukan berdasarkan situasi dan kondisi yang Anda hadapi. Sebagai contoh, Anda dapat memilih untuk diam dan ndak berkata kasar ketika marah, memilih untuk mencari teman dan keluarga ketika Anda sedih, dan lain sebagainya.

SettiaBlog bahasan kamu kali ini ndak nyambung blas. Ndak nyambung gimana? Ilustrasi dan bahasannya lho ndak ada kaitannya blas. Kata siapa? Ya nyambung kok. Thu kan, ya ngeyel kalau di bilangin. Jangan ngeyel, di dengerin di perhatikan.




Untuk video klip kedua SettiaBlog kasih "My life would suck without you". Kayak judul lagu ini, kita akan salah memahami ketika ndak teliti karena banyak Idiom dalam bahasa Inggris. Arti sebenarnya, hidupku pasti kan menyebalkan tanpa dirimu.

Thu kan tambah ndak nyambung. Ya udah kalau gitu, maaf in SettiaBlog ya. Ndak hanya pendidikan dan kemampuan intelektual, bagaimana cara Anda mengelola emosi dapat mempengaruhi karir dan pekerjaan Anda. Seseorang yang dikendalikan oleh emosi dapat melakukan berbagai tindakan merugikan, seperti merusak hubungan dengan atasan dan rekan kerja, membuat keputusan yang salah, hingga menghambat pengembangan karir. Kenali emosi yang mengalir dalam diri Anda, dan ndak menolaknya, dengan demikian Anda dapat lebih mudah mengendalikan emosi tersebut.
Kayak jangan tewel yang di wadahi wajan, terus di panasi sampai airnya habis, jadilah oblog - oblog. Enak banget, paduan antara rasa asin, manis, pahit, asam jadi satu dan berbagai sayur, bumbu masak dan ikan menyatu dalam oblog - oblog. Udah SettiaBlog.... tambah ngacau. O.. ya, background yang bawah ini SettiaBlog gunakan air yang tumpah di lantai.

Sep 27, 2024

Sering Ingin Lari dari Kenyataan?

 


Video klip di atas ada "getway car" milik Taylor Swift, kok kayaknya tadi ada yang ingin lagunya Taylor Swift. Di video klip tersebut di awali dengan intro, bagus lho intronya artikulasinya tepat dan enak di dengerin. Doc, ya ini panggilan Taylor Swift, Doctor Swift. Tanah kuning yang dulu pecah - pecah kini udah penuh rumput dan semak. Bangunan yang dulu berbentuk benteng kini udah berbentuk trapesium dan limas. Ndak terasa kan Doc, waktu begitu cepat berganti dan banyak perubahan yang terjadi. Kalau di liriknya di singgung, tanpa masa lalu kita ndak akan tahu kehebatan perubahan yang terjadi saat ini. Makanya kan kita ndak boleh terlalu menyalahkan masa lalu, yang udah berlalu biarkanlah, kita ambil pelajaran yang baik dan kita juga ndak boleh terus menerus lari dari kenyataan.

Apakah Anda sering merasa kepala begitu "penuh" tapi ndak bisa berbuat apa-apa? Penyebabnya bisa bermacam-macam, bisa jadi jadwal yang padat, pekerjaan yang begitu menumpuk dan ndak selesai, masalah dengan keluarga, atau berada di dalam lingkungan yang toxic rasanya ingin sekali melarikan diri dari situ. Sayangnya, saat Anda ingin melepaskan semua hal tersebut dan lari dari kenyataan yang menyakitkan tersebut seringkali dianggap sebagai seorang pengecut. Padahal, melarikan diri dari kenyataan hidup sebenarnya perlu dilakukan demi kewarasan diri sendiri. Saat ingin melarikan diri, Anda akan merasa ingin keluar dari kebiasaan dan pergi ke tempat lainnya, seperti tempat yang terasa lebih baik bagi pikiran. Sebagai contohnya, dengan membaca buku, menonton film yang bagus, atau sekadar menelusuri Instagram selama beberapa saat. Dalam psikologi, kondisi ini lebih dikenal dengan eskapisme. Akan tetapi, eskapisme tentu saja harus dilakukan dengan cara yang benar dan tepat agar kesehatan mental ndak terganggu. Lalu, apakah eskapisme juga memiliki sisi yang merugikan?

Bagi yang masih asing dengan istilah ini, eskapisme adalah keinginan atau perilaku seseorang agar mengabaikan atau menghindari kenyataan. Hal ini bisa jadi diakibatkan dari adanya pengalaman traumatis yang secara alami membuat seseorang ingin "melarikan diri" dari hal tersebut supaya terhindar dari tekanan dan kondisi psikologisnya ndak terganggu. Dengan begitu, Anda akan terlepas dari pengalaman hidup yang membebani. Saat Anda terjebak dalam lingkaran yang penuh dengan kekhawatiran, kegelisahan, maupun depresi, yang dibutuhkan hanyalah keluar dari pikiran negatif tersebut. Jadi memang, lari dari kenyataan atau masalah untuk sementara waktu ndak ada salahnya. Walaupun sebenarnya, masalah yang ada pun tetap akan ada setelah Anda kembali, tapi setidaknya Anda akan melihatnya dengan perspektif yang lebih baik dan terfokus untuk menyelesaikannya.

Nah, jika dilakukan dengan cara yang tepat, eskapisme justru bisa membuat pengaruh yang cukup positif bagi kehidupan. Ini dikarenakan saat melakukan eskapisme, Anda cenderung akan mengistirahatkan pikiran dan tubuh, sehingga membuat diri lebih kuat menghadapi realita yang dijalani. Namun sayangnya, jika dilakukan secara berlebihan eskapisme justru bisa menimbulkan masalah yang cukup besar. Kenapa demikian? Sebab kondisi tersebut ndak dapat terkontrol dengan baik, eskapisme dapat membuat Anda melupakan masalah, sehingga terus-menerus bersembunyi dari realita yang sedang dihadapi. Oleh karena itu, jangan mudah terhanyut dengan eskapisme. Demi kehidupan yang lebih baik, lakukanlah secukupnya saja. Karena eskapisme dapat memengaruhi kondisi psikologi seseorang, kenali dulu beberapa kelebihan serta kekurangannya:

Kelebihan Eskapisme:

Alasan yang paling umum dalam eskapisme adalah dapat mengurangi stres. Dengan mendengarkan lagu favorit, bermain video game, atau bahkan sekadar melamun, dapat menghambat realita sementara waktu. Meskipun begitu, untuk benar-benar mengurangi stres, Anda perlu menyelesaikan penyebabnya.

Mendatangkan inspirasi serta kreativitas yang tersembunyi. Sebagai contoh, saat Anda menonton film atau mencoret-coret di kertas, bisa memicu rasa kreatif dalam diri. Oleh karenanya, jika Anda merasa bersalah saat bersantai, bentuk eskapisme yang satu ini harus dianggap produktif.

Membantu membentuk motivasi yang mungkin hilang saat sedang bekerja. Cobalah melamun tentang kehidupan 'ideal' Anda dan tanyakan pada diri sendiri apa bedanya dengan kehidupan sehari-hari Anda saat ini. Bisa jadi, Anda akan menemukan semangat kembali.

Kekurangan Eskapisme:

Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari jadi tertunda. Sebab, kadang-kadang Anda akan menggunakan hal ini saat sebenarnya harus melakukan sesuatu yang lain. Mungkin Anda menonton serial secara berlebihan untuk menghindari pertemuan keluarga, atau menelusuri media sosial alih-alih mengerjakan pekerjaan yang mendekati deadline. 

Menghindari atau menutupi emosi yang ndak ingin dirasakan. Mungkin bagi Anda menghadapi kenyataan terlalu menakutkan, sehingga menyebabkan kecemasan yang berat. Jika dibiarkan, ketakutan ini bisa menimbulkan juga ketakutan tentang hidup, bahkan keberadaan Anda sendiri.

Rasa ketagihan. Karena Anda sedang dalam mode "menghindari dari kenyataan" maka Anda akan melakukan aktivitas lain yang menghibur. Hal ini bisa jadi membuat ketagihan hingga lupa waktu. Akibatnya, bisa mengganggu kesejahteraan secara keseluruhan.

Nah, seperti yang sudah Anda baca sebelumnya, eskapisme ada pro dan kontra di dalamnya. Meskipun begitu, semua itu juga tergantung dari bagaimana cara Anda menggunakan eskapisme dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum melakukannya, coba jawab beberapa pertanyaan di bawah ini sebagai bahan pertimbangan:

Dari apa saya ingin melarikan diri?

Membawa sedikit kesadaran diri ke kebiasaan eskapisme dapat membantu Anda menggali lebih dalam tentang apa yang mungkin terjadi nantinya. Pertimbangkan ini membantu supaya apakah ada hal-hal lain yang dapat dilakukan dalam mengatasi setiap permasalahan.

Bagaimana perasaan saya setelah eskapisme?

Jika Anda bisa keluar dari eskapisme dengan perasaan kreatif, terinspirasi, atau merasa lebih santai, maka hal ini bisa sangat baik. Namun seandainya Anda justru merasa rendah diri, mati rasa, atau bahkan takut untuk kembali ke 'kehidupan nyata', ada baiknya mencari dukungan dari orang lain.

Apakah eskapisme memengaruhi kehidupan sehari-hari?

Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk eskapisme dalam sehari? Apakah itu akan mengganggu aktivitas harian Anda? Jika itu berdampak banyak pada kehidupan sehari-hari Anda, ada baiknya mengecek kenapa Anda membutuhkannya dan harus melakukan apa untuk mengatasi masalah yang dihindari. 



Untuk video klip kedua SettiaBlog kasih "Making Love Out Of Nothing At All". Liriknya c tentang seseorang yang ndak bisa terlepas dari orang yang dia sayangi sehingga ia selalu berusaha untuk menjalani setiap waktu yang mereka lewati bersama dengan sepenuh jiwa. Enak kan ya kalau kehidupan ini penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang. Sebenarnya rasa nyaman merupakan salah satu alasan yang membuat orang bisa sayang beneran dan saling jatuh cinta.

Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta, adalah sumber segala yang ada di dunia ini. Dia adalah cahaya dalam kegelapan, panduan dalam kebingungan, dan kekuatan di saat lemah. Allah SWT selalu hadir dalam setiap aspek kehidupan kita, dalam berbagai situasi dan kondisi yang kita alami. Dia adalah pengingat yang indah akan keesaan-Nya yang sempurna. Ketakwaan adalah konsep sentral dalam ajaran Islam. Ini adalah hubungan batin yang mendalam antara manusia dan Allah SWT. Takwa berasal dari kata Arab “وَقَايَةً” yang berarti perlindungan atau pelindung. Oleh karena itu, ketakwaan adalah perlindungan atau perisai spiritual yang melindungi seseorang dari dosa dan kesalahan. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya.” (Q.S. Ali Imran: 102).

Takwa dalam Islam adalah kesadaran akan Allah SWT, penghargaan terhadap-Nya, dan tanggung jawab moral sebagai hamba-Nya. Ini mencakup ketaatan kepada ajaran-Nya, menjauhi perbuatan dosa, dan menjalani hidup yang benar dan adil. Ketakwaan juga mencakup rasa cinta dan rasa takut kepada Allah SWT, dua aspek yang saling terkait dan saling memperkuat. Cinta kepada Allah SWT adalah panggilan hati yang paling suci. Ini adalah cinta yang tulus dan mendalam, yang melampaui semua bentuk cinta dalam dunia ini. Cinta kepada Allah SWT adalah cinta yang ndak tergantung pada kepentingan atau harapan. Ini adalah cinta yang murni, yang timbul dari pengenalan akan keagungan-Nya. Dalam Islam, cinta kepada Allah SWT adalah fondasi ketakwaan yang kuat. Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada kita bahwa cinta kepada Allah SWT adalah salah satu hal yang paling utama dalam agama. Dalam sebuah hadis, Beliau bersabda,
“Tiga hal, jika ada dalam diri seseorang, dia akan merasakan manisnya iman: jika Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya.” (HR. Bukhari).

Cinta kepada Allah SWT bukan hanya perasaan, tetapi juga tindakan nyata yang menggiring seseorang kepada perbuatan baik dan ketaatan kepada-Nya. Cinta kepada Allah SWT membuat seseorang berusaha untuk mendekat kepada-Nya, menjalani hidup yang sesuai dengan ajaran-Nya, dan berharap untuk memenangkan keridhaan-Nya. Ini adalah cinta yang mendorong seseorang untuk mencari wajah-Nya dalam setiap tindakan dan pengorbanan. Rasa takut kepada Allah SWT adalah aspek lain dari ketakwaan dalam Islam. Ini adalah rasa takut akan kemurkaan Allah SWT dan konsekuensi dosa-dosa kita. Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada kita untuk ndak hanya mencintai Allah SWT, tetapi juga merasa takut kepada-Nya. Dalam sebuah hadis, Beliau berkata,
“Ketahuilah bahwa orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian adalah aku.” (HR. Bukhari).
Rasa takut kepada Allah SWT adalah pengingat bahwa kita semua adalah makhluk yang lemah dan rentan terhadap kesalahan. Hal ini menghindarkan seseorang dari perbuatan dosa dan membuatnya waspada terhadap godaan setan. Rasa takut kepada Allah SWT mendorong seseorang untuk menjauhi perbuatan yang melanggar ajaran-Nya dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan akhirat. 

Psikologi Islam mengakui pentingnya ketakwaan dalam membentuk kesejahteraan psikologis individu. Ketakwaan menciptakan perasaan kedamaian, kebahagiaan, dan kepuasan hidup. Studi psikologi Islam menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah, tingkat depresi yang lebih rendah, dan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. Selain itu, rasa cinta dan rasa takut kepada Allah SWT juga berperan dalam membentuk perilaku dan kepribadian seseorang. Cinta kepada Allah SWT mendorong individu untuk berbuat baik, saling mengasihi, dan peduli terhadap sesama. Rasa takut kepada Allah SWT menghindarkan seseorang dari perbuatan dosa dan kejahatan.

Salah satu aspek yang paling indah dalam Islam adalah kesadaran akan kehadiran Allah SWT dalam setiap situasi. Allah SWT ndak hanya hadir dalam saat-saat ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman,
“Dan Dia beserta kamu di mana pun kamu berada.” (Q.S. Al-Hadid: 4).
Allah SWT selalu hadir dalam saat-saat bahagia kita, mendengarkan do'a-do'a kita, dan memberkati usaha kita. Dia juga hadir dalam saat-saat kesulitan kita, memberikan kekuatan dan kesabaran. Ketika kita merasa sendirian, kita sebenarnya ndak pernah sendirian karena Allah SWT selalu bersama kita. Cinta kepada Allah SWT dan rasa takut kepada-Nya adalah dua kendaraan yang membawa kita menuju ketakwaan yang hakiki. Cinta kepada Allah SWT membuat kita ingin mendekat kepada-Nya, sementara rasa takut kepada-Nya menjaga kita dari dosa-dosa yang dapat menghalangi perjalanan kita menuju-Nya. Kita ndak dapat mencapai ketakwaan yang sejati tanpa cinta dan rasa takut yang seimbang. Cinta kepada Allah SWT memberikan motivasi dan kegembiraan dalam beribadah, sementara rasa takut kepada-Nya membuat kita lebih waspada dan hati-hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

Udah ya, maaf in SettiaBlog ya kalau bahasannya agak kacau. O.. ya, ada sedikit pantun,
Jangan tewel di wadahi wajan...
Artinya apa SettiaBlog? Lha mboh.... he... he...

Sep 24, 2024

Tujuh Langit Manusia Jawa

 


Pada bahasan kali SettiaBlog gunakan background Belimbing Wuluh dan bunganya, kebetulan pohon Belimbing Wuluh di sini baru pertama berbuah. Untuk video klipnya SettiaBlog kasih " ceilings" milik Lizzy McAlpine. Ceiling bisa di artikan langit - langit atau batas atas. Seperti kita ketahui bahwasanya banyak sekali pendapat yang mengatakan bahwa langit 7 lapis ( langit sap pitu ~ orang Jawa bilang), dalam Al-Qur’an juga di jelaskan adanya langit 7 lapis.
“Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?" (baca Surah Al-Mulk Ayat 3)
Ada pendapat yang menyatakan bahwa yang dimaksud “lapisan” bukanlah wujud yang berlapis-lapis seperti halnya rainbow cake, akan tetapi ketujuh lapisan tersebut semakin meningkat kedudukannya sesuai dengan bertambah tingkat dimensi nya. Pertambahan tingkat dimensi ketujuh lapisan langit tersebut hanya bisa digambarkan dengan memproyeksikannya ke langit pertama (dimensi ruang yang dihuni oleh kita) yang berdimensi tiga. Karena hanya ruang berdimensi tiga inilah yang bisa difahami oleh kita. Kita bisa menganalogikannya sebagai berikut: Ketika Anda akan menggambar bangun berdimensi 3 kayak balok atau kubus. Tentu akan di mulai dengan sebuah garis berdimensi 1 tersusun dari titik-titik dalam jumlah ndak terbatas. Kemudian garis-garis tersebut disusun dalam jumlah ndak terbatas hingga menjadi sebuah luasan berdimensi 2. Jika luasan-luasan serupa ini ditumpuk ke atas dalam jumlah yang ndak terbatas, maka akan terbentuk sebuah balok (ruang berdimensi 3). Kesimpulannya adalah sebuah ruang berdimensi tertentu tersusun oleh ruang berdimensi lebih rendah dalam jumlah yang ndak terbatas. Atau dengan kata lain ruang yang berdimensi lebih rendah dalam jumlah yang ndak terbatas akan menyusun menjadi ruang berdimensi yang lebih tinggi. Misalnya, ruang 3 dimensi – dimensi ruang yang sekarang dihuni oleh kita ini – dengan jumlah ndak terbatas menyusun menjadi satu ruang berdimensi empat. Dan langit pertama dimulai dari ruang tiga dimensi yang sekarang kita huni, lapisan langit selanjutnya adalah berdimensi 4, 5 dan seterusnya sampai langit ketujuh adalah berdimensi 9.

Langit pertama

Ruang berdimensi 3 yang dihuni oleh makhluk berdimensi 3, yakni manusia, binatang, tumbuhan dan benda-benda berwujud 3 dimensi lainnya baik yang ada di bumi maupun di luar angkasa seperti planet dan benda langit. Seperti disebutkan pada ayat 11-12 Surah Fushshilat, maka yang disebut langit yang dekat tersebut adalah langit dunia kita ini atau disebut juga alam semesta kita ini. Digambarkan bahwa langit yang dekat itu dihiasi dengan bintang-bintang yang cemerlang, dan memang itulah isi yang utama dari alam semesta. Bintang-bintang membentuk galaksi dan kluster hingga superkluster. Planet-planet sesungguhnya hanyalah pecahan dari bintang-bintang itu. Seperti tata surya kita, matahari adalah sebuah bintang dan sembilan planet yang mengikatinya adalah pecahannya, atau pecahan bintang terdekat lainnya. Sedangkan tokoh utama di langit pertama ini adalah kita manusia yang mendiami bumi, planet anggota tata surya. Langit pertama ini ndak terbatas namun berhingga. Artinya batasan luasnya ndak diketahui tapi sudah bisa dipastikan ada ujungnya. Diperkirakan diameter alam semesta mencapai 30 miliar tahun cahaya. Artinya jika cahaya dengan kecepatannya 300 ribu km/detik melintas dari ujung yang satu ke ujung lainnya, maka dibutuhkan waktu 30 miliar tahun untuk menempuhnya.

Apabila digambarkan bentuknya kira-kira seperti sebuah bola dengan bintik-bintik di permukaannya. Di mana bintik-bintik tersebut adalah bumi dan benda-benda angkasa lainnya. Apabila kita berjalan mengelilingi permukaan bola berkeliling, akhirnya kita akan kembali ke titik yang sama. Permukaan bola tersebut adalah dua dimensi. Sedangkan alam semesta yang sesungguhnya adalah ruang tiga dimensi yang melengkung seperti permukaan balon. Jadi penggambarannya sangat sulit sekali sehingga diperumpamakan dengan sisi bola yang dua dimensi agar memudahkan penjelasannya.

Langit kedua

Langit kedua adalah langit berdimensi empat dengan komponen penyusunnya adalah langit berdimensi 3. Jika langit ketiga dihuni makhluk berdimensi 3, di langit ini belum jelas dihuni oleh siapa saja. Kemungkinan yang menghuninya adalah jin dan makhluk berdimensi 4 lainnya. Apabila digambarkan posisi langit kedua terhadap langit pertama adalah seperti gambaran balon pertama tadi. Di mana bagian permukaan balon berdimensi 2 adalah alam dunia kita yang berdimensi 3, sedangkan ruangan di tempati balon yang berdimensi 3 adalah langit kedua berdimensi 4. Jadi apabila kita melintasi alam dunia harus mengikuti lengkungan bola, akibatnya perjalanan dari satu titik ke titik lainnya harus menempuh jarak yang jauh. Sedangkan bagi bangsa jin yang berdimensi 4 mereka bisa dengan mudah mengambil jalan pintas memotong di tengah bola, sehingga jarak tempuh menjadi lebih dekat.

Langit ketiga

Kemungkinan langit ketiga yang berdimensi 5 di dalamnya “hidup” arwah dari orang-orang yang sudah meninggal. Mereka juga menempati langit keempat sampai dengan langit keenam. Langit ketiga ini bersama-sama dengan langit ketiga lainnya menyusun langit keempat dan seterusnya hingga langit ketujuh yang berdimensi 9. Bisa dibayangkan betapa besarnya langit ketujuh itu. Karena ia adalah jumlah kelipatan ndak terbatas dari langit dunia (langit pertama) yang dihuni oleh manusia. Berarti langit dunia kita ini berada dalam struktur langit yang enam lainnya, termasuk langit yang ketujuh ini. Jika alam akhirat, surga dan neraka terdapat di langit ke tujuh, maka bisa dikatakan surga dan neraka itu begitu dekat dengan dunia kita tapi berbeda dimensi. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa langit dunia kita ini merupakan bagian dari struktur langit ketujuh. Berarti alam dunia ini merupakan bagian terkecil dari alam akhirat. Penjelasan ini sesuai dengan hadist Nabi:
“Perbandingan antara alam dunia dan akhirat adalah seperti air samudera, celupkanlah jarimu ke samudera, maka setetes air yang ada di jarimu itu adalah dunia, sedangkan air samudera yang sangat luas adalah akhirat”.
Perumpamaan setetes air samudera di ujung jari tersebut menggambarkan dua hal:

1.Ukuran alam dunia dibandingkan alam akhirat adalah seumpama setetes air di ujung jari dengan keseluruhan air dalam sebuah samudera. Hal ini adalah penggambaran yang luar biasa betapa luasnya alam akhirat itu.

2.Keberadaan alam dunia terhadap alam akhirat yang diibaratkan setetes air berada dalam samudera. Perumpamaan tersebut menunjukkan bahwa alam dunia merupakan bagian dari alam akhirat, hanya ukurannya yang ndak terbatas kecilnya. Begitu juga dengan kualitas dan ukuran segala hal, baik itu kebahagiaan, kesengsaraan, rasa sakit, jarak, panas api, dan lain sebagainya, di mana ukuran yang dirasakan di alam dunia hanyalah sedikit sekali.




Di atas tadi SettiaBlog lagi ngomongin apa c? Ya, lupain aja dan maaf in SettiaBlog. Untuk background kedua ini SettiaBlog gunakan buah Kluwih yang udah di potong - potong dan di buat sayur lodeh. Biasanya di Jaw sayur lodeh Kluwih merupakan uborampe dari Nasi Tumpeng. Di keraton Yogyakarta sana Kluwih memiliki makna "Kaluwargo luwihono anggone gulowentah gatekne" yang berarti keluarga harus diperhatikan dengan banyak memberi nasihat dan perhatian. Dalam perkembangannya Lodeh Kluwih dan Sukun Sayur lodeh, sayur yang dimasak dengan santan. Santan yang adalah sari perasan dari kelapa matang, melambangkan intisari dari suatu tujuan dan doa. Yakni esensi termurni yang telah melalui serangkaian proses pematangan. Lodeh juga dapat diartikan sebagai 'lodeh' yang dalam bahasa Jawa berarti tinular (tersebarkan). Adapun buah kluwih (Artocarpus camansi) sejenis sukun yang dibaut sayur lodeh bermakna dari kata kluwih itu sendiri. Dalam perkembangannya di masyarakat ada yang diartikan sebagai keluwihan/linuwih yakni kelebihan dan keutamaan. "Lodeh kluwih" dimaksudkan sebagai bentuk kelebihan dan keutamaan yang di-lodehkan (ditularkan) pada lingkungan. Dengan kata lain, setiap keutamaan dan kelebihan manusia harus memberi manfaat pada manusia dan lingkungan sekitarnya. Maka kluwih juga merupakan simbol dari panjatan do'a.

Dalam cara dan jarak pandang Langit Pertama, yang dipahami oleh mayoritas ummat manusia sampai abad ini: manusia itu debu kecil di Spektrum Tujuh Langit yang luasnya ndak terukur dan ndak terjangkau. Tetapi di dalam pengertian “dzat” Khaliq dan kemakhlukan, Tujuh Langit itu berada di dalam jagat batin setiap manusia.

Langit Pertama itu Kasat atau Nadhar atau Luar atau Njaba atau Katon atau lazim disebut Materi dan Materialisme. Materi dan Materialisme adalah pasal pertama yang dikhalifahi oleh manusia dengan bekal Khalaq atau daya ubah atau ikhtiar atau daya olah atau kreativitas. Hewan memakan rumput dan daun, manusia mengolahnya menjadi sayuran, sebagaimana padi diberaskan kemudian dinasikan dan diolah menjadi bermacam-macam pewujudan baru. Serta segala bahan materiil di tangan kreatif manusia. Sejak awal Manusia sudah mengandung Langit Ketiga di dalam diri kemakhlukannya, tetapi kalau ndak mampu mengambil keputusan atas skala prioritas olah kemanusiaannya, maka ummat manusia akan terjebak dan keserimpet di antara Langit Pertama dan Langit Kedua: yakni peradaban dan ideologi materialisme yang dibangun dengan peralatan kapitalisme.

Manusia yang Pendidikannya sejak bayi belajar mengetahui dan menyadari Langit Ketiga atau Langit Batin atau Dunia Dalam atau Ruh atau Rohaniah, kehidupannya akan terbangun berdasarkan kemenyatuan dan keseimbangan antara Luar dan Dalam, Dunia dan Akhirat, makrokosmis dan mikrokosmos, sangkan paraning dumadi. Burung saja bisa membangun Susuh atau rumahnya, maka bukan keistimewaan kalau manusia mampu bikin rumah dan Gedung-gedung. Tetapi keistimewaan manusia adalah memiliki alat atau cara untuk mengerti posisi dan koordinat “Susuh”nya dalam alur atau peta sangkan paraning dumadi. Manusia mengerti rumah sejatinya di surga, menyadari bumi dan dunia tempat pengembaraan atau “outbond” sementaranya, serta berjuang untuk “mudik” ke kampung halaman sejatinya yakni Jannatun-Na’im. Keistimewaan makhluk manusia itu disediakan oleh Sang Pencipta di Langit Keempat. Di dalamnya ada ilmu hingga ngelmu, ada kata dan bahasa, ada deskripsi dan kognisi, ada peta perjalanan, ada pangkal dan ujung yang keduanya adalah titik yang sama.

Dengan fasilitas itu di Langit Kelima manusia ditugasi untuk tajmil atau memperindah kehidupan dengan batu bata kebenaran dan semen kebaikan, atau “mamayu hayuning bawana”. Dititipi “rahmatan lil’alamin”. Dan itu semua pada Langit Keenam ndak ada alternatif lain kecuali manusia mempersembahkannya kepada Maha Sangkan Paran, Ilaihi roji’un. Sehingga setiap titik, garis, bidang dan ruang, setiap benda, peristiwa dan pengalaman, diilmui oleh manusia sebagai manifestasi dari kemenyatuan konsep Dunia dan Akhirat sekaligus. Itu satu-satunya jalan untuk menjalani kehidupan di arus dinamis “Inna lillahi wa inna ilaiHi roji’un”.

Jika kehidupan pribadi dan keluarga, interaksi sosial, bangunan kebudayaan dan suluk peradaban dijalani oleh manusia secara eskalatif dari Langit Pertama sampai ke Langit Keenam, muncullah “kun fayakun” perkenan Allah untuk nyawiji atau menyatu atau manunggal atau bertauhid dan mentauhid dengan-Nya di Langit Ketujuh. Itulah Ilmu dan pengetahuan yang diijtihadi oleh Maiyah bersama semua jaringan masyarakat untuk memahami dan menjalani eskalasi suluk perjalanan untuk membangun Islam dan menemukan “Silmi”, yang himpunan tetesan-tetesannya menjadi Telaga Haudl  atau Al-Kautsar
Udah ya, tambah ngacau bahasan SettiaBlog.

Sep 18, 2024

Bagaimana Standar Kebaikan Seorang Hamba?

 


Video klip di atas "When You Say Nothing at All" milik Alison Krauss. Enak di dengerin kalau lagi nyantai sambil mengetik kayak gini. Lagunya c tentang kepekaan pasangan, namanya juga pasangan tentu memiliki kepekaan walau tiap hari bertengkar. Tapi SettiaBlog ndak membahas hal - hal kayak gitu kok. Backgroundnya sendiri SettiaBlog gunakan kumbu hitam, itu lho yang biasanya di pakai isian bakpia. Kumbu hitam itu terbuat dari Kacang tolo atau biasanya di bilang Kacang tunggak. Kacang tolo ini memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi, bagus untuk menurunkan berat badan. Warna hitam sendiri dalam budaya Jawa memiliki makna tersendiri. Hitam di simbolkan dengan warna bumi yang selalu rendah hati dan ndak pernah sombong. Menjadi manusia yang selalu memberikan manfaat. Dan puser atau tali pusat diidentifikasikan dengan warna hitam. Warna hitam melambangkan misteri, kedalaman, dan keterkaitan. Tali pusat adalah penghubung langsung antara bayi dan ibu, simbol dari ikatan mendalam antara manusia dengan asal-usul dan sumber kehidupan mereka.

Seperti yang udah kita pahami, Allah SWT menciptakan kehidupan ini berpasang-pasangan. Ada siang ada malam, ada laki-laki dan ada perempuan, ada langit dan bumi, ada nikmat dan juga ada musibah. Keadaan berpasangan tersebut merupakan simbol kesatuan yang menunjukkan adanya kebaikan diantara keduanya. Kita ndak bisa mengatakan bahwa keadaan yang satu baik dan keadaan yang lain ndak baik. Semua keadaan yang berpasangan itu mengandung dan memiliki kebaikan di dalamnya, karena semuanya diciptakan oleh Yang Maha Baik, yaitu Allah Rabbal Alamiin.

Demikian juga dengan pasangan nikmat dan musibah, keduanya bersumber dari Allah SWT. Oleh karena di dalam nikmat dan musibah harus kita yakini mengandung kebaikan. Menghindari keduanya adalah ndak mungkin, karena semua sudah ketentuan Allah SWT. Maka sikap yang tepat adalah menerimanya, dengan lapang dada, dengan penuh tawakkal. Caranya adalah menggunakan standar Allah SWT bukan standar kita sebagai hamba. Sebagai hamba, kita tentu selalu berharap nikmat dan dijauhkan dari musibah, karena menurut pikiran kita, nikmat adalah sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang mengandung kebaikan. Dan sebaliknya, kita selalu merasa bahwa musibah adalah sesuatu yang memilukan dan mengandung keburukan bagi kehidupan kita.

Oleh karena itu kita perlu merenungi firman Allah SWT dalam Surat Al Baqarah ayat 216 :
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui"

Secara tegas Allah SWT mengingatkan kepada hambaNya, bahwa ndak semua yang kita senangi itu baik bagi kita, dan juga ndak semua yang kita benci itu buruk bagi kita. Ini adalah pertanda agar kita jangan menggunakan standar akal dan perasaan kita dalam menyikapi keadaan yang terjadi. Di akhir ayat Allah SWT menegaskan bahwa Allahlah yang Maha Tahu, dan pengetahuan manusia sangat terbatas. Maka, dari ayat ini, kita perlu menanamkan dua sikap, yaitu husnudzon dan tawakkal kepada takdir Allah SWT.

Sikap husnudzon kepada takdir Allah SWT dimaknai dengan selalu berprasangka baik terhadap semua kejadian yang menimpa diri kita. Tugas kita sebagai makhluk adalah menjalankan takdir Allah SWT dengan lapang dada. Kita ndak perlu memikirkan sesuatu yang sudah dipastikan oleh Pencipta kita. Kewajiban kita adalah menjadi makhluk yang baik, yang taat kepada Allah SWT (‘abdullah) dan berbuat baik kepada makhlukNya.

Nikmat dan musibah adalah sesuatu yang pasti, hanya kita ndak tahu kapan datangnya. Keyakinan akan kepastian itu harus melahirkan keyakinan bahwa pasti ada kebaikan di dalamnya. Jika dalam nikmat ada kebaikan, maka dalam musbahpun pasti ada kebaikan. Kalau pada saat ini kita belum mampu menemukan kebaikan tersebut, maka itu karena terbatasnya pengetahuan kita. Maka sikap husnudzhon kepada takdir Allah SWT adalah sikap yang cerdas menghadapi segala situasi. Hidup kita ndak ditentukan oleh nikmat atau musibah, tetapi ditentukan oleh kadar keyakinan kita terhadap adanya kebaikan di dalamnya. Dalam sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad SAW.
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً (رواه البخاري، رقم 7405 ومسلم ، رقم2675
”Sesungguhnya Allah berfirman, “Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatku dalam kesendirian, Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya se depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”(HR Bukhari dan Muslim).

Jika kita bisa menganggap nikmat sebagai sebuah kebaikan, maka kita juga harus bisa menganggap musibah sebagai kebaikan. Husnudzhon harus menjadi kacamata kita dalam memandang kehidupan. Dengan begitu hidup kita akan istiqamah dalam keimanan, karena menganggap semua yang kita alami sebagai rahmat Allah SWT, tanpa kita mempedulikan apakah itu berbentuk nikmat atau musibah. Sikap husnudzon juga akan membentuk karakter kemanusiaan kita, karena ndak mudah menyalahkan orang lain atau keadaan sebagai penyebab kondisi yang kita alami.

Sikap kedua yang perlu kita amalkan adalah sikap tawakkal. Tawakkal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Sikap tawakkal dapat tumbuh jika kita memiliki sikap husnudzon kepada takdir Allah SWT. Keyakinan adanya kebaikan di setiap nikmat dan musibah, membuat kita menjalani hidup dengan ringan, ndak ada beban, karena semuanya sudah ditakdirkan Allah SWT. Hidup kita hanya focus untuk selalu dalam ketaatan dan kebaikan, tanpa mempedulikan sikap atau respon orang lain terhadap kita. Di dalam Surat At Talaq ayat 3 Allah SWT berfirman:
ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.
Ukuran kebaikan dan keburukan seorang hamba itu hanya Allah SWT yang tahu, karena Allah adalah Sang Pencipta. Hal ini membuktikan keterbatasan seorang manusia dalam menilai dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Seringkali manusia mengukur baiknya sesuatu berdasarkan apa yang menyenangkan hatinya. Demikian juga sebaliknya, manusia menganggap buruknya sesuatu karena ndak menyenangkan hatinya. Maka ketika dia mendapatkan sesuatu nikmat dia menganggapnya kebaikan, dan ketika dia mendapatkan musibah maka dia menganggapnya keburukan. Dari sinilah manusia memberikan penilaian bahwa nikmat itu identik dengan kebaikan dan musibah itu identik dengan keburukan. Padahal kita tahu, bahwa ada kenikmatan yang berpotensi menjadi istidraj, dan juga ada musibah yang berkedudukan sebagai penghapus dosa. Oleh karena itu jangan bangga dengan banyaknya nikmat dan juga jangan sedih dengan banyaknya musibah.

Demikian juga kita ndak boleh menganggap bahwa orang yang terkena musibah sebagai orang yang buruk. Sebagaimana banyak dikisahkan dalam Al Qur'an, bahwa Allah SWT menimpakan ujian berupa musibah kepada para Nabi dan orang-orang salih. Ini adalah bukti bahwa sebuah musibah yang dalam pandangan manusia ndak menyenangkan, padahal itu adalah sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi dirinya. Maka, disinilah konsep tawakkal itu menjadi penting, sebagai pengingat kita saat mendapatkan nikmat maupun musibah. Dengan sikap tawakkal kita ndak akan mudah terlena saat mendapatkan nikmat dan juga ndak berputus asa ketika mendapatkan musibah. Oleh karena itu, kita harus mengubah mindset kita dalam memahami nikmat dan musibah. Keduanya harus diyakini bersumber dari Allah SWT, keduanya harus diimani mengandung kebaikan bagi diri kita, dan keduanya merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hambaNya.

Lha wong tadi ngomongin kumbu hitam kok malah jadi ngelantur ke mana - mana, maaf in SettiaBlog ya.



Untuk video klip kedua SettiaBlog kasih "Just Cause I Love You". Allah SWT menempatkan manusia sebagai insan yang dimuliakan (Q.S. Al-Isra: 70). Ketinggian martabat manusia diawali dari penciptaannya sebagai makhluk terbaik (fī ahsan al-taqwim, Q.S. Al-Tin: 4) dengan kedudukan dan tugas selaku “‘abdullah” untuk mengabdi kepada Allah SWT (Q.S. Az-Zariyat: 56) dan “khalifah fi al-ardl” untuk memakmurkan bumi (Q.S. Al-Baqarah: 30; Hud: 61). Kualitas ini ndak diberikan dan dimiliki makhluk Tuhan lainnya. Manusia sebagai abdullah itu berarti berserah diri atau taslim, taat kepada Allah SWT tanpa syarat. Sementara manusia sebagai khalifah pernah diragukan Malaikat, namun ini menandakan bahwa posisi ini berarti progesif dan dinamis.

Dua sisi yakni abdullah dan khalifatullah dari satu figur manusia ini sebagai kunci dari risalah Allah SWT. Adanya pemahaman ini untuk mempertegas bahwa manusia merupakan makhluk ukhrawi sekaligus duniawi. Karenanya, manusia jangan dipandang sebagai makhluk indrawi semata sebagaimana paradigma nalar materialisme, dan jangan pula hanya dipandang sebagai makhluk bayangan sebagaimana paradigma nalar kaum sufisme. Manusia dengan seluruh dimensinya mesti diletakkan dalam ruang yang moderat: kehidupan di akhirat sama pentingnya dengan kehidupan di dunia. Bangunan kehidupan yang ingin diciptakan itu pro-kehidupan, pro-dunia, tetapi dunia ndak hanya untuk dunia, melainkan dunia untuk kehidupan yang lebih panjang. Maka hidup manusia selain harus baik, dia harus berguna dan bermanfaat.

Udah ya...., O ya sebentar. SettiaBlog jadi ingat mas Tolo, temen SettiaBlog, namanya Ismu Budi Kuncoro Putro, tapi panggilannya mas Tolo, dan untuk temen - temen semua, semoga selalu di beri kesehatan, adem ayem, tetep langgeng, di lancarkan rezekinya.

Sep 17, 2024

Cara Untuk Menghadapi Ketidakpastian

 


Pada bahasan kali ini SettiaBlog kasih video klip "here come the sun" versinya Christina Perri. SettiaBlog suka tampilan foto - foto lama dengan berbagai pose. Liriknya sendiri juga bagus lho ini, ya berkaitan dengan adanya harapan untuk melewati masa yang sulit. Pada saat mengalami kesulitan, mungkin kita merasa masa tersebut berlangsung sangat lama. Bahkan sering juga merasa ndak ada kepastian dalam menjalani kehidupan ini. Hal itu diibaratkan dengan musim dingin yang panjang, sepi, dan tentunya dingin. Kedatangan matahari seakan-akan memberikan harapan bahwa masa sulit akan segera berakhir.

Para ahli Matematika bilang,
"Ketidakpastian adalah satu-satunya kepastian yang ada."
Mereka bilang kayak gitu tentu ada perhitungan yang matang, cuma agak susah c untuk dijelasinnya. Di lanjut aja ya. Cemas pada ketidakpastian akan sesuatu hal berdampak lebih besar bagi kesehatan daripada kesedihan ketika kita mengalami suatu hal itu sendiri. Misalnya, ketika ada yang sedang menunggu hasil wawancara kerja dalam jangka waktu yang cukup lama. Orang tersebut pasti merasa cemas karena ndak kunjung diberi kepastian. Cemas semacam inilah yang lebih mengganggu kesehatan dibandingkan kesedihan setelah mendengar hasil yang pasti jika gagal wawancara. Otak kita menganggap ambiguitas sebagai musuh. Makanya ketika situasi ndak pasti datang, otak kita berusaha untuk melakukan beragam cara agar bisa mendapat kepastian. Akan tetapi, ketidakpastian itu sudah menjadi bagian dari hidup kita. Oleh sebab itu, lebih efektif jika kita melatih diri untuk menerima ketidakpastian itu. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi ketidakpastian:

す. Jangan dilawan tapi cobalah untuk menerimanya

Rasa cemas dan khawatir seringkali menghambat langkah kita untuk maju. Sedangkan memikirkan ketidakpastian hampir ndak ada ujungnya. Daripada kita menyangkalnya, alangkah lebih baik kita belajar untuk menerimanya. Penerimaan yang dimaksud ialah memahami bahwa situasi sulit ini memang harus dialami. Karena setelah menerimanya, energi kita yang semula habis untuk mencemaskan ketidakpastian akan beralih melakukan hal lainnya yang lebih bermakna.

す. Mulai prioritaskan diri sendiri

Ini berbeda dengan menjadi egois yang berlebihan. Untuk bisa menghadapi situasi sulit, diri kita ibarat aset penting. Karena jika kita kuat, sebesar apapun hambatan yang datang akan bisa kita lalui. Di tengah situasi ndak menentu, kita harus lebih memperhatikan diri kita sendiri. Seperti menjaga kesehatan, pola makan teratur, serta istirahat yang cukup. Layaknya pepatah lama yang sering kita dengar, di balik tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Nah salah satu investasi penting yang bisa kita lakukan ke diri kita adalah dengan melakukan hal-hal menyenangkan. Tapi jangan sampai kita impulsif lalu malah menyakiti diri sendiri dengan tameng  self healing. Bisa dari hal-hal kecil aja. Misalnya tidur siang sebentar. Menonton video-video lucu. Bercocok tanam. Atau apapun yang menjadi hobi. Ndak lupa juga untuk mengurangi intensitas bermain media sosial karena umumnya jika terlalu lama akan berdampak buruk.

す. Kurangi pemikiran negatif

Kita pasti sering memikirkan skenario terburuk akan suatu hal. Awalnya berniat untuk ndak terlalu berharap dan bersiap pada apapun hasilnya. Tapi, pikiran yang cenderung negatif ini bisa memicu stres kita, lho. Berpikir negatif membuat pikiran kita jadi sempit. Ndak leluasa menangkap peluang, timbul ketakutan-ketakutan berlebihan, sehingga menghambat produktivitas dan kreativitas. Sedangkan jika dialihkan pada pemikiran positif, kita bisa menemukan potensi tersembunyi yang bisa menjadi kesempatan baik. Kita jadi terdorong untuk berani mengambil tantangan dan menjadi lebih kuat dan tabah.

す . Berhenti mengandalkan orang lain

Memang akan menyenangkan rasanya jika ada orang lain yang perhatian hingga mau mengulurkan bantuan kepada kita. Namun hal ini bisa jadi jebakan untuk kita. Biasanya, saat ada orang lain yang diandalkan untuk membantu dalam situasi sulit, kita cenderung jadi ndak mandiri. Malah mungkin 'melarikan diri' dari masalah yang dihadapi. Sedangkan baiknya kita mampu memecahkan masalah itu sendiri. Mengurangi kebiasaan mengandalkan bisa dimulai dengan lebih berani untuk bertanggung jawab. Mengubah energi untuk mengeluh menjadi energi untuk memecahkan masalah tanpa harus merepotkan orang-orang di sekitar kita.

す. Tentukan tujuan besar

Harapan memegang peranan penting yang menadi penyemangat kita untuk terus bangkit. Harapan juga jadi pegangan kita supaya bisa tangguh mengarungi situasi yang penuh ketidakpastian. Langkah pertama menumbuhkan harapan yaitu dengan menentukan tujuan besar yang ingin dicapai. Bukan sekadar visi pribadi, tapi bagaimana tujuan ini memberi makna akan diri kita untuk lingkungan kita. Kalau kita sudah menyadari apa makna diri kita, maka situasi apapun ndak akan menggoyahkan langkah kita. Apapun tujuan besar kita.

Kalau SettiaBlog sendiri c ndak pernah berpikir yang terlalu ribet, karena SettiaBlog percaya, SettiaBlog di lahirkan ke dunia ini udah memiliki alur dan jalannya sendiri, tinggal menjalaninya dengan ikhlas dan sabar.
Lebih baik mempunyai kehidupan yang bermakna dan memberikan perbedaan dibandingkan hanya mempunyai umur yang panjang. Dan sesuatu akan terlihat berkesan jika hal tersebut dapat bermakna dan penuh warna.
Kalau prinsip SettiaBlog kayak gitu, yang ini ndak usah di tiru lho ya.



Untuk video klip kedua SettiaBlog kasih girlband asal negara Jepang. Bi-Ray dengan lagunya "Butterfly". Katanya c tiap personilnya memiliki tingkat oktaf berbeda dan di gabungkan. Secara vokal bagus kok. Lha kok malah membahas girlband ini gimana c? Sebentar.... tenang tho, sabar dikit...! Thu kan jadi lupa mau mengetik apa tadi, ya udah.
Hidup adalah tentang membuat keputusan. Setiap saat dalam sehari kita membuat keputusan, ada yang biasa aja dan ada yang sangat berarti. Di pagi hari, kita harus memutuskan apa yang akan dikenakan dan apa yang akan dimakan dan di sore hari kita mungkin harus memutuskan saham apa yang akan diinvestasikan atau bagaimana menanggapi krisis. Sebelum memutuskan tindakan apa pun, kita berharap dapat memastikan bahwa kita membuat keputusan terbaik.

Setiap orang tentu mendambakan kepastian dalam hidup.  Kepastian memberi kita rasa aman dan perasaan bahwa kita memiliki kendali atas hidup. Itulah sebabnya kita memeriksa ramalan cuaca, ndak sabar menunggu hasil USG yang menunjukkan jenis kelamin anak kita, dan melakukan investasi dengan hasil yang paling stabil. Namun, meskipun terus-menerus mencari kepastian tentang apa yang akan terjadi di masa depan, ketidakpastian telah terjalin dalam jalinan alam semesta oleh kebijaksanaan Allah SWT yang ndak terbatas. Segala sesuatu dalam hidup ini akan berubah kecuali Allah SWT. Musim, warna pohon, emosi kita, anak-anak kita, dan bahkan kepribadian kita selalu berubah, semuanya dengan tingkat prediktabilitas yang berbeda-beda. Satu-satunya hal yang mutlak dan konstan di alam semesta adalah Allah SWT; seperti yang Dia katakan, "... Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah." (buka Al Qur'an surat Al-Qashash   Ayat 88)

Allah SWT mengingatkan kita bahwa hanya Dia yang memiliki kepastian dan kendali atas urusan paling mendasar dalam hidup ini. “Sesungguhnya Allah memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat, menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan besok. (Begitu pula,) tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti" (buka Al Qur'an surat Luqman  Ayat 34)

Ayat ini mengingatkan kita ndak hanya tentang pengetahuan Allah SWT yang ndak terbatas tetapi juga bahwa bagi manusia hampir semuanya ndak pasti dan ndak pasti. Kapan dunia ini akan berakhir, di mana dan kapan hujan akan turun , nasib anak pada tahap awal dalam rahim, pekerjaan dan kekayaan kita, dan waktu kematian kita adalah semua hal yang ndak akan pernah kita capai kepastiannya terlepas dari kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Orang yang mampu menoleransi ketidakpastian dan merasa nyaman dengan ketidakpastian akan mampu berfungsi lebih baik dalam hidup daripada orang yang terus-menerus menginginkan kendali dan kepastian. Ini karena orang yang menerima ketidakpastian mengakui bahwa mereka ndak memiliki kendali penuh atas urusan mereka dan ndak stres atas apa yang ndak dapat mereka kendalikan. Sebaliknya, orang yang lari dari ketidakpastian dan mendambakan kendali atas detail kehidupan mereka akan menemukan "apa yang mereka tolak untuk dipertahankan." Mereka hanya akan menemukan ketidakpastian di mana-mana dan terus-menerus berada dalam keadaan khawatir, cemas, dan stres. Stres adalah respons langsung terhadap situasi di mana orang merasa ndak pasti dan merasa kurang kendali.

Ketidakpastian intoleransi dapat didefinisikan sebagai bias kognitif yang memengaruhi cara seseorang memandang, menafsirkan, dan menanggapi situasi yang ndak pasti pada tingkat kognitif, emosional, dan perilaku. Orang yang menunjukkan tingkat ndak toleransi terhadap ketidakpastian yang tinggi menganggap ndak dapat menerima bahwa suatu peristiwa negatif dapat terjadi, betapapun kecil kemungkinan terjadinya.

 Penelitian mengenai kekhawatiran telah menunjukkan bahwa intoleransi terhadap ketidakpastian sebenarnya adalah akar penyebab kekhawatiran dan gangguan kecemasan secara umum. Kekhawatiran dan kecemasan kemudian menimbulkan ketakutan, dan ketakutan menyebabkan orang melebih-lebihkan risiko hasil negatif.

 Hal ini menciptakan siklus umpan balik negatif yang melanggengkan kecemasan. Jadi, intoleransi ketidakpastian ndak hanya membuat kita khawatir tentang hari ini, melalui kecemasan dan ketakutan yang meningkat, kita membayangkan masa depan yang jauh lebih suram daripada yang sebenarnya. Hal ini menciptakan rasa putus asa dan pesimisme tentang masa depan, yang bertentangan dengan pandangan dunia Islam tentang harapan dan Optimisme. Pandangan dunia Islam mendorong kita untuk memfokuskan perhatian dan usaha kita pada hal yang lebih memungkinkan bagi kita dan mempercayakan urusan yang berada di luar kendali kita kepada Allah SWT.

 Maka, kita kurangi ketidakpastian kita dengan bekerja keras untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam lingkup pengaruh kita, sembari merangkul satu-satunya kepastian dalam hidup: Allah,  al-Haqq,  Kebenaran yang kekal dan ndak pernah berubah.

Udah ya, maaf in SettiaBlog.  Burung-burung sama sekali ndak yakin kapan, di mana, dan apa yang akan mereka tangkap saat meninggalkan sarang di pagi hari. Namun, ketidakpastian itu ndak melumpuhkan mereka, tetapi memotivasi mereka untuk melakukan satu-satunya hal yang dapat mereka lakukan: mencari tahu apa yang telah ditetapkan untuk mereka. Udah SettiaBlog...., dikit lagi.

Sep 10, 2024

Empat Karakter Manusia Bertaqwa

 


Untuk video klip pada bahasan kali ini SettiaBlog kasih yang menenangkan. "Can't help falling in love" milik Elvis Presley yang di cover Ilona dengan gitar klasiknya. Enak kan ya di dengerin, apalagi yang memainkan gitar juga enak banget di lihat, ya mungkin pengaruh philtrum yang di miliki Ilona ini terlihat jelas. Lagunya sendiri sebenarnya ini bukan lagu romantis lho. Di lagu tersebut mengingatkan kita untuk tidak terburu - buru dalam bertindak. Di situ juga di singgung Like a river flows
Surely to the sea

Seperti sungai mengalir
Pasti menuju ke laut
Sementara orang yang memiliki sifat seperti air mengalir dari atas ke bawah atau dari sungai menuju ke laut, ini menunjukkan bahwa orang yang seperti itu, ia memiliki sifat taqwa dan ndak memiliki sifat sombong.
Kata taqwa sendiri emang mudah diungkapkan, diucapkan dan dinyatakan, bahkan di negara kita sudah menjadi tradisi. Kata taqwa digunakan dalam acara-acara seremonial yang formal maupun non formal seperti pada acara sumpah jabatan ataupun acara-acara yang lainnya. Poin pertama selalu diungkapkan kalimat “bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Dalam tafsir Imam Husairi ada empat karakter taqwa yang tercakup dalam kata taqwa itu sendiri. Karakter pertama adalah “Ta” artinya tawadhu. Karakter orang taqwa, sikap dan prilaku kehidupannya tawadhu yang artinya rendah hati. Allah SWT berfirman : 
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Lukman[31]: 18).
Kebalikan dari tawadhu adalah takabur yang berarti sombong dan arogan. Dalam Al Qur'an dikabarkan bahwa pada jaman nabi Musa a.s, ada pemimpin yang kekuasaannya penuh dengan kesombongan dengan keangkuhan digambarkan oleh Allah SWT yaitu Firaun. Apakah akibatnya bagi penguasa yang sombong dan angkuh itu? Allah SWT mengazabnya dengan menenggelamkannya kedalam lautan. Di dalam sejarah dunia, kita mengenal penguasa yang angkuh dan sombong seperti Adolf Hitler yang berasal dari Jerman, Mussolini yang berasal dari Italia, Markos yang berasal dari Philipina, Shah Reza Pahlevi yang berasal dari Iran. Bagaimana kekuasaan mereka berakhir? Akibatnya ndak beda seperti Firaun yang digambarkan di dalam Al Qur'an hancur karena kesombongan dan keangkuhannya. Penguasa-penguasa yang sombong dan angkuh menjadikan orang kaya yang semakin kaya, semakin jauh dari kaum lemah, dari kaum kecil digambarkan dalam Al Qur'an dengan Qorun. Apa akibatnya? Dengan kesombongan dan kekayaannya itu, maka dia musnah ditenggelamkan, dijungkir balikan oleh Allah SWT baik dirinya maupun kekayaannya sehingga kita kenal dengan harta qorun. Karena itu kita ndak pantas bertakabur, karena yang pantas takabur dan sombong hanyalah Allah SWT. Itulah karakter pertama orang takwa menurut Imam Husairi.

Yang kedua “Qaf” yaitu Qanaah, Qanaah artinya sederhana. Rasulullah SAW bersabda :
“Silahkan kamu makan, silahkan kamu minum, silahkan kamu berpakaian, bahkan kamu silahkan berinfaq dan bersodakoh, tidak boleh berlebih-lebihan, tidak boleh bermewah-mewahan”.
Al Qur'an bahkan menyatakan
“Silahkan kamu sekalian makan di muka bumi ini, silahkan kalian semua minum di muka bumi ini. Jangan kalian berlebih-lebihan, karena Allah tidak suka kepada orang yang suka melampaui batas” (QS. Al A’raaf[7]: 31).
Orang yang berlebihan hidupnya penuh keserakahan. Dengan hidup keserakahan itu, ia akan membuat tatanan sosial kehidupan ini menjadi kacau dan rusak. Mereka ndak merasa puas walaupun sudah melampaui batas, sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan dirinya, tapi masih tetap merasa ndak cukup karena keserakahan di dalam hidupnya.

Karakter yang ketiga adalah “Waw” yaitu waro', apa itu waro'? Waro' artinya terpelihara dari perbuatan haram dan subhat. Orang yang taqwa akan selalu hati-hati dan waspada, apakah makanan, minuman, dan perbuatannya ini haram, halal atau subhat. Dia akan selalu bertanya dulu sebelum makan, minum dan sebelum dia melakukan sesuatu. Sebab apabila dia terjerumus ke dalam perbuatan haram, resikonya adalah mendapatkan azab dari Allah SWT. Maka bagi orang yang berkarakter taqwa, jika itu subhat maka akan segera ditinggalkannya, karena ia ingin terpelihara dan bersih.

Karakter yang keempat “yakin”, yakin akan apa? Yakin bahwa kehidupan ini adalah bisnis dengan Allah SWT. Allah SWT memberikan ilustrasi kepada kita, kita di ajak bisnis oleh Allah SWT. Apa bisnis yang ditawarkan Allah SWT? Allah SWT menawarkan dalam firmannya surat Ash Shaff
“ Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan sesuatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?”. Orang yang beriman sudah barang tentu akan menerimanya dengan lapang dada. Apa itu tawarannya dari Allah SWT? Pertama iman kepada Allah SWT dan Rasulnya “Engkaulah ya Allah yang aku tuju dan keridhoan-Mu lah yang aku cari”. Iman kepada Rasul artinya bahwa sikap gerak langkah kita dalam kehidupan ini siap mencontoh apa yang telah diteladankan oleh Rasulullah SAW. Apalagi yang ditawarkan? Berjihad di jalan Allah SWT dengan harta dan jiwa raga. Karena itu umat Islam di perbolehkan untuk kaya, diperbolehkan mempunyai harta yang melimpah tetapi harta yang melimpah itu bukan untuk hidup bermewah-mewahan tapi itu semua adalah alat atau sarana untuk penyempurnaan ibadah kita kepada Allah SWT, berjuang di jalannya. Sehingga betul-betul dengan perjuangan itu bagaimana mengangkat Islam ini menjadi Rahmatan Lil’Aalamiin. Jika hal tersebut bisa dilaksanakan, kata Allah SWT “Itulah lebih baik untukmu kalau kamu betul-betul mengerti”. Jika itu bisa dilakukan semua, maka Allah SWT menjamin “ Bagi mereka diampuni dosa-dosanya, surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha terhadap-Nya Itulah keberuntungan yang paling besar”.

Mudah-mudahan kita dapat berupaya setahap demi setahap meningkatkan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Karena jika semua penduduk bumi bertaqwa maka Allah SWT menjamin kebahagiaan umatnya. Berkah dari Allah SWT akan diturunkan baik dari langit maupun bumi, tapi jika tidak yang datang sebaliknya yaitu siksa yang pedih yang membuat menderita bagi semuanya.




Untuk video klip kedua ada "best of me". Apakah Anda sedang putus asa karena ndak mendapatkan apa yang diharapkan?. Apakah Anda saat ini sedang berpikir untuk berhenti saja dan menyerah?. Jangan patah semangat. Banyak orang lebih suka memilih jalan singkat dan mudah ketika ndak berhasil mendapatkan apa yang diinginkan, yaitu dengan menyerah dan mundur. Mencoba sekali lagi terasa sangat berat dijalani. Menyerah lebih mudah dilakukan, semudah membalikkan telapak tangan.

Memang berbicara lebih mudah daripada berbuat. Hal ini mungkin bisa dimaklumi karena manusia juga ada batasnya. Kalau terus-menerus gagal, bisa jadi semangat mulai goyah dan rapuh. Mungkin Anda akan mengatakan, “Ngapain lagi saya mencoba...Toh, saya sudah berusaha sekuat tenaga, siang malam tanpa lelah. Tapi apa yang saya dapatkan?!. Nol...”. Pernyataan seperti itu biasanya diucapkan seseorang pada saat orang sudah putus asa. Kadang Anda sedang diuji apakah Anda benar-benar dan sungguh-sungguh menginginkan apa yang Anda impikan, Anda akan diuji dalam bentuk masalah, rintangan dan tantangan bahkan kegagalan. Semua itu bisa menghancurkan usaha Anda. Itulah sebabnya mengapa orang yang sukses itu lebih sedikit dibanding orang yang gagal atau ndak sukses. Rintangan yang dihadapi kadang melewati batas kemampuan mereka, meski ndak sepenuhnya seperti itu. Dan hanya mereka yang berhasil melewati itu semualah yang berhak menggapai sukses.

Menyerah adalah pilihan yang sangat mudah dilakukan. Cukup berhenti dan ndak lagi berusaha, dan semuanya selesai. Meskipun mudah, menyerah ndak membuat hidup Anda menjadi lebih baik. Apakah Anda rela apa yang selama ini Anda perjuangkan harus dibuang jauh-jauh hanya karena ingin menyerah? Anda mungkin ingat, pertama kali memutuskan dan bertekad meraih impian, semangat Anda begitu berkobar panas. Motivasi Anda begitu besar. Anda merasa seolah ndak ada siapa pun atau apa pun yang bisa menghalangi Anda. Tapi, seiring berlalunya waktu – ketika rintangan makin besar dan kegagalan terus dialami, semangat yang awalnya panas perlahan padam dan dingin. Itulah saat di mana Anda rentan untuk menyerah.

Jika Anda ingin menyerah, sebaiknya Anda belajar dari air yang mengalir. Pergilah ke sungai yang aliran airnya deras atau coba bayangkan sungai dalam pikiran Anda. Air hanya mengalir ke satu arah, ndak peduli apa pun yang terjadi. Anda takkan bisa melihat air yang maju terus tiba-tiba mundur. Ketika ada batu atau karang besar di tengah sungai, apakah air akan menyerah dan mundur ke belakang? Apakah air akan berkata, “Wah, ada batu besar di depan. Aku takkan bisa melewatinya. Mundur aja,.. aahhh.”? Meski ada batu sebesar apa pun, air akan tetap mengalir maju, melwati batu dengan mengalir ke sisi kiri dan kanan batu. Meski Anda berusaha menghalangi jalannya air dengan membangun penahan sungai, air akan terus mengalir. Seperti bendungan, meskipun air ditahan, ia akan tetap maju dan dalam waktu lama akan terkumpul banyak dan lebih tinggi dari bendungan dan meluber keluar. Hebatnya, semakin ditahan, semakin besar kekuatan air. Itu sebabnya air pun bisa dimanfaatkan menggerakkan dinamo generator untuk pembangkit listrik.

Air ndak pernah sekalipun berpikir untuk berbalik arah. Air ndak pernah mundur hanya karena ada penghalang di depan. Anda bisa belajar dari air yang mengalir. Anda harus maju dan ndak berpikir untuk mundur saat ada rintangan di depan. Jika Anda menemui rintangan, ambillah jalan lain untuk melewatinya, bukannya mundur, seperti air yang melewati sisi kiri dan kanan batu. Air ndak pernah mundur, Anda pun juga jangan mau kalah dengan air. Air juga ndak gentar meski sudah berada di tepi jurang dari air terjun. Ia akan terus mengalir dan jatuh ke bawah dan kemudian mengalir lagi ke depan. Begitu juga, ketika Anda menemui sesuatu yang membuat Anda gentar, Anda harus berani menghadapinya daripada menghindarinya dan menyerah. Semoga prinsip air yang mengalir ini bisa menyadarkan Anda dari sikap pesimis menjadi lebih optimis, pantang menyerah dan selalu bangkit dari kegagalan untuk menuju impian. Udah ya.... O, ya sebentar, SettiaBlog tadi pagi sempat kepikiran buat pantun.
Buah melon di campur es cincau
Maaf in ya kalau SettiaBlog tambah ngacau
he... he...

Sep 6, 2024

Mengembangkan Kemampuan Adaptasi

 


Video klip di atas ada "over you" milik Miranda Lambert. SettiaBlog gunakan video klip ini karena SettiaBlog ambil potongan liriknya.
Weather man said it's gonna snow
Ramalan cuaca mengatakan akan turun salju
By now I should be used to the cold
Sekarang aku terbiasa dalam dingin
Bagaimanapun keadaan cuaca hari ini kita kan harus bisa menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan keadaan. Lalu  apa c kemampuan adaptasi itu? Perkembangan teknologi saat ini semakin cepat. Sebagai seorang pekerja, kemampuan adaptasi adalah bekal agar dapat bertahan dalam persaingan. Mampu beradaptasi dengan lingkungan dan proses kerja yang berubah akan membuat Anda lebih tahan banting di dunia kerja. Selain itu, kemampuan komunikasi dan kemampuan interpersonal Anda juga akan lebih berkembang dengan skill tersebut. Seperti apa sebenarnya skill adaptasi itu?

Kemampuan adaptasi di tempat kerja sebagai serangkaian keterampilan yang mencakup kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan di lingkungan mereka. Mampu beradaptasi berarti mampu merespons perubahan dengan cepat dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan. Beradaptasi juga berarti memiliki kemampuan komunikasi, berpikir kreatif dan problem solving. Adapun contoh kasus dari kemampuan ini di tempat kerja adalah sebagai berikut.
❖ Ketika ada perubahan terhadap proses, prosedur, atau praktik operasional dalam pekerjaan, Anda meminta penjelasan ke rekan kerja atau atasan. Hal ini dengan tujuan supaya Anda bisa membangun rencana untuk menghadapi perubahan tersebut.
❖ Anda meminta kesempatan mengerjakan suatu hal di luar pekerjaan utama dengan tujuan mempersiapkan diri ketika akan mendapat tanggung jawab baru.
Saat Anda sering merasa gugup untuk membagikan ide, Anda membuat goals bagi diri sendiri supaya bisa berkontribusi dalam rapat bersama tim.
❖ Untuk menyiapkan diri dalam menghadapi transisi pekerjaan, Anda menyimpan dan mengorganisir seluruh dokumen serta informasi seputar proyek-proyek yang dikerjakan.
❖ Anda mau mengubah rencana yang telah dipilih untuk mengerjakan suatu proyek karena ada situasi yang dapat menghambat proses dari proyek tersebut.

Mampu beradaptasi di tempat kerja penting agar Anda dapat menerapkan pendekatan berbeda untuk melakukan pekerjaan Anda. Ada beberapa kemampuan adaptasi yang bisa Anda terapkan,

1. Kemampuan komunikasi

Kemampuan beradaptasi dapat bergantung pada seberapa efektif komunikasi Anda dengan rekan tim dan atasan. Mampu berkomunikasi dengan baik menunjukkan keinginan Anda untuk berkembang dalam pekerjaan. Kemampuan mendengar aktif dan bentuk komunikasi lain seperti komunikasi nonverbal adalah aspek adaptasi yang sama pentingnya. Mendengarkan secara aktif menunjukkan bahwa Anda memiliki perhatian dalam bekerja. Sementara itu, keterampilan komunikasi nonverbal dapat membantu Anda mengatasi perubahan dalam hubungan tim atau dinamika di tempat kerja.

2. Kemampuan Interpersonal

Mirip dengan komunikasi efektif, kemampuan interpersonal berperan penting dalam kemampuan adaptasi Anda. Mampu berinteraksi dengan orang lain dengan baik dapat membantu Anda menghindari kesalahpahaman dalam kerja.

3. Kemampuan problem solving

Beradaptasi dengan perubahan juga dapat bergantung pada kemampuan problem solving. Anda dapat menggunakan kemampuan ini untuk menemukan solusi yang menghambat pekerjaan Anda. Selain itu, kemampuan ini membuat Anda mengamati dan menganalisis masalah dan seperti apa solusinya yang efektif. Jadi, Anda dapat melakukan penyesuaian atau perbaikan pada pekerjaan Anda agar lebih baik.

4. Kemampuan kerja sama tim

Kemampuan kerja sama tim penting untuk melakukan adaptasi dengan kepribadian dan dinamika kerja yang berbeda. Hal ini terutama jika Anda bekerja dalam tim yang terdiri atas berbagai latar belakang yang berbeda. Mampu bekerja dalam tim yang beragam serta menangani konflik, perbedaan ide, dan dinamika lainnya akan menunjukkan seberapa adaptif Anda dalam lingkungan tersebut.

5. Kemampuan resourceful

Sering kali, Anda mengetahui apa yang akan dikerjakan tetapi ndak memiliki sumber yang cukup. Untuk itulah  kemampuan resourceful  diperlukan. Jika Anda mudah beradaptasi, Anda akan dapat mencari sumber daya dan teknik baru yang belum pernah digunakan sebelumnya. Hal ini akan membuat Anda dapat bertahan dalam kondisi kerja apapun.

6. Kemampuan organisasi

Skill organisasi diperlukan agar Anda dapat beradaptasi di dunia kerja. Hal ini termasuk dalam mengatur dan menjaga area kerja Anda tetap rapi selama berkerja. Saat Anda mempertahankan area kerja, dokumen dan aspek lain dari pekerjaan Anda dengan teratur, Anda dapat lebih siap ketika dibutuhkan dalam keadaan mendesak.

7. Rasa ingin tahu

Jika Anda memiliki kemampuan adaptasi yang baik, perubahan tidaklah menakutkan untuk Anda. Sebaliknya, perubahan akan menggelitik rasa ingin tahu Anda. Apa pun yang menonjol atau berbeda akan membuat Anda penasaran. Ketika Anda merasa penasaran, Anda jadi terdorong untuk mempelajarinya. Anda juga ndak takut dengan ide, saran, atau kritik yang membangun.

Sekarang, Anda sudah mengetahui seberapa pentingnya kemampuan ini di tempat kerja. Nah, berikut ini ada beberapa cara mengembangkan kemampuan adaptasi.
❑ Menyadari akan adanya perubahan dalam lingkungan kerja Anda
❑ Mengembangkan growth mindset
❑ Meningkatkan kemampuan problem solving
❑ Menentukan goals untuk diri sendiri
❑ Meminta feedback  ke atasan
❑ Menerima perubahan ketika hal tersebut terjadi
❑ Melakukan berpikir kritis ketika mencoba memahami perubahan yang terjadi
❑ Mendorong diri untuk keluar dari zona nyaman
❑ Fokus pada hal yang terjadi di masa sekarang
Perkembangan teknologi dan industri saat ini yang semakin cepat membuat perusahaan mendorong karyawannya untuk memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Sebagai pekerja, Anda bisa meningkatkan kemampuan adaptasi Anda dengan menambah pengetahuan Anda. Mmm... , salah satu caranya adalah dengan membaca beragam artikel yang ada di Settia Blog. He... he.... ndak... ndak... bercanda. Maafin SettiaBlog ya. SettiaBlog percaya, semua ngerti kok maksud bahasan ini.





Untuk video klip kedua ada "space in my heart" milik Enrique Iglesias. "Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita membenahi akidah menuju iman yang lurus. Bersungguh-sungguh memohon ampunan dari Allah Maha Bijaksana, berlindung kepada-Nya, sebagai satu-satunya tempat mengadu dan mencurahkan segala kesusahan hati."
Apakah Anda pernah berpikir bahwa mungkin masalah yang kita hadapi ndak besar? Bisa saja hati kitalah yang terlalu sempit, sehingga masalah berdesak-desakan membuat dada terasa penuh dan sesak. Ya! Andai kita mau berupaya melapangkan ruang di hati, agar menjadi lebih luas lagi. Mungkin hati kita bisa menampung beban, di mana orang lain pun mampu. Lalu, kita pun mampu berkiprah di tengah masyarakat. Penuh keberanian melewati berbagai kenyataan pahit, berupa masalah yang datang silih berganti. Lantas, apa yang harus kita lakukan untuk meluaskan hati? Bagaimana caranya agar kita kuat menghadapi terpaan masalah dan tetap berkiprah di tengah masyarakat dengan percaya diri?

Setiap Manusia Sama

Setiap manusia sejatinya sama, memiliki naluri yang melahirkan potensi yang sama pula. Karenanya, masing-masing manusia memiliki kepekaan hati yang sama, yang dengannya mampu menampung kapasitas masalah yang sama pula. Karena manusia memiliki naluri dan potensi yang sama, maka yang harus kita lakukan juga sama. Seperti pendahulu kita dan para salaf saleh lainnya yang mencontohkan bagaimana sikap bijaksana dalam menjalani kehidupannya. Maka, kita pun sejatinya mampu mengembangkan sikap yang mencerminkan kebijaksanaan pula. Kita bisa belajar dari mereka yang melekat padanya sifat-sifat mulia. Manusia pertama yang bisa kita jadikan teladan tentunya Rasulullah SAW., kemudian dilanjutkan para sahabat, berikutnya para ulama. Mereka adalah cerminan agungnya sikap manusia yang mampu tetap berkarya dan berkiprah di tengah umat di tengah berbagai ujian yang menyertainya. Nabi dan para sahabat ini memiliki kapasitas hati yang sama dengan kita. Bedanya mereka kuat menghadapi masalah, namun kita ndak. Karena mereka senantiasa bekerja dengan dorongan iman, memiliki tujuan yang jelas, dan percaya bahwa Allah SWT menciptakan setiap manusia dengan segala keistimewaan yang ada pada dirinya masing-masing.

Layaknya Pohon

Setiap manusia memiliki cita-cita dan harapan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Katakan saja harapan yang digantung setinggi-tingginya itu layaknya pohon yang tinggi menjulang, akar yang kuat sangat dibutuhkan. Pohon harapan ini, ndak masalah jika tiba-tiba badai menerpa dan menggoyahkan batang dan cabang-cabangnya. Akar yang kokoh akan menopang pohon agar ndak tumbang. Nah, akar ini layaknya iman yakni fondasi seorang muslim untuk terus meningkatkan ketaatan. Keimanan yang mendorong muslim memahami bahwa ujian adalah bagian dari kehidupan yang harus dihadapi dengan rida, qanaah, dan penuh kesabaran bahwa Allah SWT ndak akan menguji di luar kesanggupan. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 286,
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya, dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya."

Isi Hati dengan Iman

Jika pohon harapan itu suatu hari berbuah amal kebajikan, maka keimanan adalah sumber kekuatan dan fondasi dalam amalannya. Iman akan terus menutrisi pohon kebajikan untuk menghasilkan amal-amal hebat yang berbuah lebat, dan tentunya bermanfaat untuk orang lain. Iman kepada Allah SWT dan segala yang disyariatkan-Nya, jika ditanamkan dalam benak setiap muslim, lalu dibarengi dengan sistem manajemen diri yang baik, yakni meletakkan tujuan yang jelas (rida Allah) dan sikap mencintai apa pun kekurangan dan kelebihan yang kita miliki, akan membentuk kepribadian ideal bagi setiap muslim. Hidup penuh rasa syukur dan mencintai diri sendiri, yang karenanya ia ndak akan tinggi hati bila dipuji, ndak pula tumbang bila dicaci. Karena itu, Rasulullah SAW dan para salaf saleh terdahulu senantiasa melapangkan hati sebesar-besarnya untuk menerima setiap qada dari Allah SWT. Hati yang lapang bukan untuk diisi dengan masalah. Sebaliknya, diisi dengan rasa syukur yang disertai keyakinan, bahwa hadirnya masalah bukan untuk mematahkan semangat, melainkan sebagai batu loncatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Begitulah, ruang besar di hati itu ndak diisi dengan masalah. Melainkan dengan iman, keridha-an, qanaah, kesabaran, serta sikap mencintai diri. Karenanya, seorang muslim ndak akan melakukan hal bodoh, semisal menyalahkan diri sendiri, atau bahkan menyalahkan Allah SWT atas derita yang ia alami. Ridha dengan ketentuan yang Allah SWT tetapkan, tentunya ndak datang begitu saja tanpa dibarengi dengan keimanan yang benar, serta akidah yang lurus. Yakni keimanan yang hanya dicapai setelah kita memahami tujuan keberadaan kita sebagai insan. Yaitu untuk merealisasikan diri sebagai hamba terbaik. Allah SWT telah menjelaskan tujuan setiap hamba diciptakan, ndak lain untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT di surah Az-Zariyat ayat 56 yang artinya,
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

Bukan Sekularisme

Jelas, tujuan ini sangat bertentangan dengan konsep sekularisme yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat hari ini. Ide pemisahan agama dari kehidupan ini telah membuat manusia menjadi kerdil dan bersikap egoistis yang hanya mementingkan keuntungan diri sendiri dan abai pada masalah orang lain. Pada faktanya, ide sekularisme inilah yang membuat manusia terjebak dengan kehidupan yang penuh konflik. Konflik terhadap sesama, juga konflik dengan diri sendiri. Akibat menjauhkan agama dari kehidupan, konsep kehidupan muslim telah berubah menjadi kemanfaatan, bukan lagi iman dan ketakwaan. Saat kita hidup jauh dari agama, maka tujuan hidup adalah memenuhi hawa nafsu dan keinginan syahwat belaka. Dunia kita pun menjadi sempit, baik pemikiran, juga hati. Pemikiran yang sempit akan suka membesarbesarkan masalah. Hati yang sempit, ndak akan mampu menampung masalah, bahkan yang tergolong kecil. Karenanya konsep iman dan takwa yang menjadi cita-cita setiap muslim takkan pernah sejalan dengan paham sekularisme yang menjauhkan agama dari kehidupan. Karenanya, asas dalam kehidupan inilah yang wajib terlebih dahulu kita perbaiki. Campakkan pemikiran sesat, adopsi asas Islam sepenuhnya. Jelas, sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita membenahi akidah menuju iman yang lurus. Bersungguh-sungguh memohon ampunan dari Allah Maha Bijaksana, berlindung kepada-Nya, sebagai satu-satunya tempat mengadu dan mencurahkan segala kesusahan hati. Mari kita memohon kepada-Nya untuk dikuatkan iman di tengah berbagai petaka yang lahir dari sistem sekuler yang menafikkan keberadaan agama sebagai petunjuk dalam kehidupan kita, hari ini. Sembari berupaya sekuat tenaga mengembalikan sistem Islam sebagai landasan kehidupan bernegara. Yakni sistem yang mampu melahirkan jiwa-jiwa yang kuat, beriman yang ndak patah saat dicaci, namun ndak tinggi hatinya saat dipuji.