May 12, 2024

Tip's Sederhana untuk Mencintai Pekerjaan Kita

 


 
Hari Sabtu lalu SettiaBlog sempat lihat bunga Anggrek Cattleya di pohon Nangka tepi jalan lagi mekar. Ini salah satu Bunga Anggrek yang terkenal indah dan cantik. Yang SettiaBlog lihat itu warna kelopaknya cyan dengan kombinasi di tengah ada sedikit warna kekuningan dan guratan hitam. Sampai di rumah SettiaBlog coba buat sketsa Bunga Anggrek Cattleya dengan pensil HB di aplikasi Scetchbook terus SettiaBlog buat background dengan kuas daun, SettiaBlog kombinasikan guratan warna cyan, palegreen dan putih. Setelah itu SettiaBlog kasih lagu "Sweet Child o 'Mine" yang di cover istri SettiaBlog....he...he....ndak, ndak. Hanya bercanda. SettiaBlog ambil coveran siapa ya ini, kok lupa. Ndak apa ya. Jadinya video klip di atas. Sweet Child o 'Mine sendiri tentang perasaan cinta yang ndak ternilai. Pernahkah Anda merasakan jatuh cinta? Rasanya indah dan menyenangkan kan ya. Ndak ada yang mengalahkan semua perasaan yang indah karena menyukai dan mencintai sesuatu. Jatuh cinta bukan hanya tentang seseorang tapi pekerjaan juga lho. Sebagian orang berusaha untuk jatuh cinta berkali-kali dengan pekerjaan yang sama agar mereka bisa bersyukur dan bahagia dengan pekerjaan yang ada di hadapannya sekarang. Ndak peduli apapun yang terjadi, nilai pekerjaan sekarang adalah hal yang sangat berarti bagi mereka. Mencintai pekerjaan juga dapat diartikan sebagai rasa syukur, menyukai, serta mengagumi setiap tindakan, kegiatan atau usaha yang harus diberikan pada pekerjaan yang kita miliki. Selain itu, mencintai pekerjaan artinya mau bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang akan didapatkan dari pekerjaan tersebut. Dengan kata lain, kita bukan hanya mau menerima hal-hal positif atau keuntungan yang akan didapatkan dari pekerjaan tersebut, namun kita juga rela menerima segala konsekuensinya. Tapi banyak dari kita yang masih bingung bagaimana c cara mencintai pekerjaan yang kita jalani sekarang?

Coba ingat-ingat kembali alasan menjalani pekerjaan Ini

Tarik napas dalam-dalam dan tenangkan pikiran, lalu coba renungi pada lubuk hati kita yang paling terdalam apa alasan kita bekerja ditempat tersebut. Buatlah daftar mengapa Anda harus jatuh cinta dengan pekerjaan Anda, terkadang Anda perlu mengingatkan diri sendiri alasan apa yang membuat Anda memilih pekerjaan itu dan mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan tersebut. Mungkin dulu kita memilih pekerjaan saat ini karena gaji yang dibayarkan sangat tinggi, jadwal kerja yang fleksibel, visi misi perusahaan yang relevan dengan tujuan hidup, lokasi kantor yang sangat strategis, dan lain sebagainya. Daftar semua alasan itu bisa sebagai pengingat yang bisa membantu untuk mengembalikan fokus dan menemukan kembali inspirasi Anda. Luangkan waktu untuk merenungkan apa yang membuat Anda merasa puas dengan pekerjaan yang sedang Anda jalani sekarang. 

Mindset positif

Cara yang paling ampuh untuk merasa jatuh cinta dengan pekerjaan Anda adalah dengan selalu berpikir positif. Kepuasan kerja bermula dari dalam diri sendiri dan juga hati, untuk itu pikirkan sesuatu yang positif dalam setiap menjalaninya. Karena hal itu sangat berpengaruh untuk menikmati pekerjaan Anda. Bahkan jika Anda tahu hari akan diisi dengan tugas-tugas yang banyak, penting bagi kita untuk tetap positif dan fokus. 

Tingkatkan keterampilan

Anda sedang berusaha untuk mencintai pekerjaan sekarang? Nah, membuat daftar keterampilan yang ingin ditingkatkan bisa menjadi ide yang bagus untuk diterapkan. Tanamkan dalam pikiran kita bahwa masih ada banyak sekali hal-hal lain yang belum kita pelajari dan belum kita kuasai dari pekerjaan sekarang. Sehingga, masih ada banyak hal yang perlu kita eksplorasi. 

Temukan cara baru

Jika merasa sulit menemukan kepuasan dalam pekerjaan, tanyakan pada diri sendiri apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya lebih baik. Pikirkan cara-cara baru yang ideal dan tentukan apa yang bisa Anda ubah untuk lakukan perbaikan. Selain itu carilah peluang baru untuk bantu Anda mengembalikan semangat Anda, dengan cara seperti ikut seminar atau diskusikan ide dan konsep baru dengan teman kerja Anda. Dengan begitu Anda bisa meningkatkan kepuasan dan membuat jatuh cinta dengan pekerjaan Anda saat ini. 

Perluas networking

Percayalah, bekerja akan menjadi hal yang sangat membosankan jika kita tidak memiliki sesuatu untuk diperjuangkan. Dalam hal ini, kita bisa bertekad untuk memiliki networking yang seluas mungkin. Kalau bisa, semua orang di dalam perusahaan tersebut mengenal kita dengan dekat, baik di dalam departemen yang sama maupun departemen yang berbeda. Cobalah untuk lebih rajin mengikuti kegiatan atau acara yang diadakan oleh perusahaan, mengikuti seminar, atau forum diskusi yang mana kita bisa saling mengenal dengan rekan-rekan kerja dari departemen lain. Secara ndak langsung, kita sedang menambah rekan-rekan kerja yang asyik dan tentunya yang membuat kita semakin bersemangat, serta mencintai pekerjaan kita lebih dalam. Jatuh cinta dengan pekerjaan Anda saat ini adalah tentang bagaimana Sobat dapat mencari tahu apa yang bisa menjadi inspirasi dan tetap berusaha untuk bisa merasa puas dengan apa yang dikerjakan. Bekerja berarti juga belajar hal yang baru. Jadi jangan pernah takut untuk mencoba dan mencintai hal baru tersebut ya.  Mencintai pekerjaan dapat meningkatkan fokus dan performa, serta karir bisa melesat naik lho, jadi yuk mulai dari sekarang cintai pekerjaan Anda!




Bekerja dalam perspektif ajaran Islam sangatlah penting dalam keberlanjutan hidup seorang muslim di dunia. Betapa pentingnya bekerja, Allah SWT bahkan menilai bekerja sebagai ibadah. Oleh karena itu, setiap muslim diwajibkan untuk bekerja, mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa bekerja untuk anak dan istrinya melalui jalan yang halal, maka bagi mereka pahala seperti orang yang berjihad di jalan Allah." (HR Bukhari).

Pada hakikatnya, bekerja ndak hanya untuk memenuhi tuntutan di dunia, tetapi juga di akhirat. Segala aktivitas di dunia yang positif dan sejalan dengan nilai-nilai keislaman pastinya memiliki nilai tersendiri di mata Allah SWT. Terlebih, semangat untuk mencukupkan nafkah telah dicontohkan oleh para nabi dan rasul.

Anjuran bekerja dan mencari rezeki telah tercantum dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan juga hadits Rasulullah SAW. Salah satunya, Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al Insyirah ayat 7,
فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain."
Ayat tersebut menegaskan tentang keseimbangan urusan dunia dan akhirat, yakni di sela beribadah seorang muslim juga harus tetap bekerja. Di sisi lain, pentingnya bekerja juga disebutkan dalam sebuah hadits. Dari anas bin Malik RA, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:
"Seandainya hari kiamat datang di tangan salah seorang dari kalian ada bibit tanaman, jika memungkinkan untuk menanamnya sebelum kiamat itu terjadi maka laksanakanlah (menanam bibit tersebut)." (HR Imam Ahmad).
Hadits tersebut menjelaskan tentang pentingnya bekerja, sehingga disebutkan bahwa seandainya besok akan terjadi kiamat maka harus tetap bekerja. Maksud harus tetap bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri selagi masih memiliki kekuatan lahir dan batin. Apabila seseorang ndak memiliki suatu halangan atau kendala dalam mencari nafkah, sesungguhnya Allah SWT mencintai pekerja dan membenci penganggur. Dari Ibnu Umar RA, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah SWT mencintai setiap orang beriman yang bekerja (mencari nafkah), yang merupakan ayah dari keluarga (tulang punggung keluarga). Dan (Allah) tidak suka kepada penganggur (tidak bekerja) yang sehat, baik dalam urusan dunia maupun akhirat."
Bahkan, Rasulullah SAW juga memberitahu umatnya tentang larangan menjadi penganggur. Dari Makhul RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda:
"Kalian jangan menjadi orang yang suka mencari aib orang lain, orang yang terlalu banyak memuji (penjilat), orang yang suka mencela, dan orang yang seperti mayat (yaitu orang yang menjadikan dirinya seperti mayat yaitu tidak bekerja."

Imam an-Nawawi dalam Syarah Riyadhus Shalihin jilid 1 menyebutkan, dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
"Sungguh tindakan salah seorang dari kalian yang seikat kayu bakar dan memikulnya di atas punggungnya itu lebih baik baginya, daripada meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya atau menolak permintaannya." (Muttafaq 'alaih).

Adapun dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW mencontohkan Nabi Dawud a.s yang ndak suka makan sesuatu kecuali dari hasil tangannya sendiri dan juga Nabi Zakariya a.s yang seorang tukang kayu, yakni pekerja yang memproduksi barang-barang dari buah tangannya.
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ
Artinya: "Dari Rafi' bin Khadij RA, ia berkata: Pernah ditanyakan, "Ya Rasulullah, pekerjaan apa yang paling baik?" Beliau menjawab: "Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri, dan setiap jual-beli yang baik." (HR Ahmad bin Hanbal).

Hadits tersebut mengingatkan sekaligus menyadarkan manusia tentang betapa mulianya seorang yang bekerja, karena Allah SWT mengkategorikan seseorang yang bekerja sama saja sedang berjuang di jalan Allah (sabilillah). Hal ini diperkuat dalam hadits berikut.

Dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya, dia berkata:
"Nabi Muhammad SAW biasa pergi ke pasar dan membeli kebutuhan keluarganya. Lalu beliau ditanya tentang hal tersebut, maka beliau bersabda: "Jibril AS datang kepadaku dan berkata: Siapa saja yang berusaha (bekerja) untuk keluarganya maka agar mereka terhindar dari (meminta-minta) kepada orang lain, maka dia berada di jalan Allah SWT."

Itulah beberapa hadits Rasulullah SAW tentang keutamaan bekerja. Hadits-hadits tersebut dapat menjadi pengingat sekaligus penyemangat dalam bekerja.

No comments:

Post a Comment