Ariana, SettiaBlog ambil lagu kamu yang "just a little bit of your heart". Dan ini SettiaBlog ambil yang sudah di cover Alessia Cara. SettiaBlog kesengsem dengan satu kalimat di lagu tersebut.
And nothing's ever easy
(Dan semua tidak ada yang begitu mudah)
Untuk backgroundnya SettiaBlog kasih suasana kehampaan. Untuk yang di video klip SettiaBlog kasih ilustrasi aliran air yang tenang menuju ke muara.
"Tidak ada yang mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin." Pasti Anda pernah kan ya, mendengar kalimat tersebut. Selanjutnya, "situasi apa yang paling membuat Anda tersentuh sebagai seorang manusia?" Jika pertanyaan itu ditanyakan kepada SettiaBlog, SettiaBlog mempertimbangkan satu pengalaman sebagai jawabannya, yaitu pengalaman menonton sebuah video yang membuat SettiaBlog sebagai seorang laki-laki sempat meneteskan air-mata. Sebelum Anda mulai tertawa dan heran, kenapa SettiaBlog sampai bisa meneteskan air-mata hanya karena sebuah video, SettiaBlog akan senang untuk menceritakan kepada Anda tentang video tersebut. Video itu bercerita tentang seorang anak penderita syaraf bernama Rick Hoyt...
Ndak ada yang bisa dilakukan anak malang ini kecuali berbaring di kursi roda. Jangankan menggerakkan tangan dan kakinya, bahkan anak ini ndak bisa menggerakkan lehernya untuk menoleh. Penyakit syaraf anak ini telah menggerogoti seluruh tubuhnya. Semua bagian dari tubuh anak ini lumpuh dan ndak berfungsi... kecuali pikirannya. Dan suatu hari, anak ini memikirkan sesuatu yang bahkan orang normalpun jarang memikirkannya: ia ingin ikut lomba triatlon.
Dick Hoyt, ayah dari anak malang itu, adalah seorang lelaki perkasa yang baik hati dan sangat sayang kepada anaknya. Sebagai seorang ayah, dia ndak pernah sekalipun ndak mempercayai impian anaknya, bahkan saat impian itu terlihat mustahil untuk dicapai. "Oke, nak, jika memang kamu ingin berlomba triatlon... Mari kita lakukan bersama-sama."
Dan kisah pun dimulai. Sang Ayah, lelaki yang sudah berumur itu, mulai berlatih fisik dan atletik. Lelaki setengah baya itu mulai latihan berlari, berenang dan naik sepeda dalam jarak yang jauh. Berhari-hari hal ini dilakukan. Demi mewujudkan impian sang anak, lelaki yang seharusnya sudah pensiun itu, membuat model sebuah kursi dorong yang terbuat dari bahan ringan dan juga membuat sepeda mirip becak di mana sang anak yang lumpuh bisa duduk di bagian depan sementara dia sendiri mengayuh pedal dari bagian belakang. Hari H terjadi. Saat lomba triatlon benar-benar diadakan di negaranya, ayah-anak itu mendaftar sebagai salah satu peserta. Para penonton terkesima menyaksikan kehadiran mereka. Saat Dick Hoyt mulai mendorong anaknya di kursi roda mengikuti jalur triatlon, semua mata dunia mengarah kepada mereka. Bermil-mil dua sosok ini telah menghipnotis dunia. Saat harus berenang, sang ayah menggendong anaknya, menaruhnya di perahu karet dan dengan pundaknya, sang ayah mulai berenang menarik perahu karet berisi sang anak. kembali dunia tercengang.
Triatlon adalah olahraga atletik yang berat karena menggabungkan lomba lari, renang dan bersepeda sekaligus non-stop. Mereka yang mengikutinya adalah para atlet terlatih yang secara fisik sangat kuat staminanya. Tapi kali ini, lihatlah, Dick Hoyt adalah lelaki tua biasa, berlatih ndak sebagaimana atlet dan mengikuti lomba bukan untuk piala, melainkan untuk mewujudkan impian anaknya. Dan demi sang anak yang dicintainya, Dick Hoyt saat ini berenang dengan menarik perahu karet yang berisi anaknya yang lumpuh. Dan tentu saja hari sudah malam saat Dick dan Rick Hoyt sampai di tepian untuk melanjutkan lomba terakhir: lomba sepeda. Praktis jalur sepeda itu kini hanya ada dua sosok itu. Bayangkanlah seorang lelaki tua bersepeda mendorong sang anak yang lumpuh menuju garis finish lomba triatlon. Meskipun pemenang triatlon sudah dinyatakan sejak sore, namun para penonton masih setia di garis finish hingga malam demi menantikan Dick dan Rick Hoyt yang masih dalam perjalanan. Sungguh, mereka ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana seorang ayah sedang mewujudkan impian anaknya. Sebab jika satu ayah ini bisa meuwujudkannya, maka ndak diragukan lagi ayah-ayah di seluruh dunia punya peluang yang sama untuk anak-anak mereka.
Dan sosok itu nampak di kejauhan. Dick Hoyt ndak perlu menyembunyikan rasa lelahnya, dia bahagia, begitu pula sang anak. Rick Hoyt telah menginspirasi dunia bahwa seorang dengan ketidakmungkinan dan peluang terbatas mampu melakukan sesuatu yang sebelumnya diragukan bisa dilakukannya. Dick Hoyt, sebagai ayah perkasa, telah menginspirasi dunia bahwa seorang ayah bisa menjadi perkasa sekaligus baik hati. Dia telah meruntuhkan mitos bahwa impian hanya bisa dicapai oleh orang-orang tertentu kepada dunia, Dick Hoyt ingin bertertiak: "Bukan karena Anda mampu atau tahu, melainkan hanya jika anda MAU, anda pasti akan bisa melakukannya!"
And nothing's ever easy
(Dan semua tidak ada yang begitu mudah)
Untuk backgroundnya SettiaBlog kasih suasana kehampaan. Untuk yang di video klip SettiaBlog kasih ilustrasi aliran air yang tenang menuju ke muara.
"Tidak ada yang mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin." Pasti Anda pernah kan ya, mendengar kalimat tersebut. Selanjutnya, "situasi apa yang paling membuat Anda tersentuh sebagai seorang manusia?" Jika pertanyaan itu ditanyakan kepada SettiaBlog, SettiaBlog mempertimbangkan satu pengalaman sebagai jawabannya, yaitu pengalaman menonton sebuah video yang membuat SettiaBlog sebagai seorang laki-laki sempat meneteskan air-mata. Sebelum Anda mulai tertawa dan heran, kenapa SettiaBlog sampai bisa meneteskan air-mata hanya karena sebuah video, SettiaBlog akan senang untuk menceritakan kepada Anda tentang video tersebut. Video itu bercerita tentang seorang anak penderita syaraf bernama Rick Hoyt...
Ndak ada yang bisa dilakukan anak malang ini kecuali berbaring di kursi roda. Jangankan menggerakkan tangan dan kakinya, bahkan anak ini ndak bisa menggerakkan lehernya untuk menoleh. Penyakit syaraf anak ini telah menggerogoti seluruh tubuhnya. Semua bagian dari tubuh anak ini lumpuh dan ndak berfungsi... kecuali pikirannya. Dan suatu hari, anak ini memikirkan sesuatu yang bahkan orang normalpun jarang memikirkannya: ia ingin ikut lomba triatlon.
Dick Hoyt, ayah dari anak malang itu, adalah seorang lelaki perkasa yang baik hati dan sangat sayang kepada anaknya. Sebagai seorang ayah, dia ndak pernah sekalipun ndak mempercayai impian anaknya, bahkan saat impian itu terlihat mustahil untuk dicapai. "Oke, nak, jika memang kamu ingin berlomba triatlon... Mari kita lakukan bersama-sama."
Dan kisah pun dimulai. Sang Ayah, lelaki yang sudah berumur itu, mulai berlatih fisik dan atletik. Lelaki setengah baya itu mulai latihan berlari, berenang dan naik sepeda dalam jarak yang jauh. Berhari-hari hal ini dilakukan. Demi mewujudkan impian sang anak, lelaki yang seharusnya sudah pensiun itu, membuat model sebuah kursi dorong yang terbuat dari bahan ringan dan juga membuat sepeda mirip becak di mana sang anak yang lumpuh bisa duduk di bagian depan sementara dia sendiri mengayuh pedal dari bagian belakang. Hari H terjadi. Saat lomba triatlon benar-benar diadakan di negaranya, ayah-anak itu mendaftar sebagai salah satu peserta. Para penonton terkesima menyaksikan kehadiran mereka. Saat Dick Hoyt mulai mendorong anaknya di kursi roda mengikuti jalur triatlon, semua mata dunia mengarah kepada mereka. Bermil-mil dua sosok ini telah menghipnotis dunia. Saat harus berenang, sang ayah menggendong anaknya, menaruhnya di perahu karet dan dengan pundaknya, sang ayah mulai berenang menarik perahu karet berisi sang anak. kembali dunia tercengang.
Triatlon adalah olahraga atletik yang berat karena menggabungkan lomba lari, renang dan bersepeda sekaligus non-stop. Mereka yang mengikutinya adalah para atlet terlatih yang secara fisik sangat kuat staminanya. Tapi kali ini, lihatlah, Dick Hoyt adalah lelaki tua biasa, berlatih ndak sebagaimana atlet dan mengikuti lomba bukan untuk piala, melainkan untuk mewujudkan impian anaknya. Dan demi sang anak yang dicintainya, Dick Hoyt saat ini berenang dengan menarik perahu karet yang berisi anaknya yang lumpuh. Dan tentu saja hari sudah malam saat Dick dan Rick Hoyt sampai di tepian untuk melanjutkan lomba terakhir: lomba sepeda. Praktis jalur sepeda itu kini hanya ada dua sosok itu. Bayangkanlah seorang lelaki tua bersepeda mendorong sang anak yang lumpuh menuju garis finish lomba triatlon. Meskipun pemenang triatlon sudah dinyatakan sejak sore, namun para penonton masih setia di garis finish hingga malam demi menantikan Dick dan Rick Hoyt yang masih dalam perjalanan. Sungguh, mereka ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana seorang ayah sedang mewujudkan impian anaknya. Sebab jika satu ayah ini bisa meuwujudkannya, maka ndak diragukan lagi ayah-ayah di seluruh dunia punya peluang yang sama untuk anak-anak mereka.
Dan sosok itu nampak di kejauhan. Dick Hoyt ndak perlu menyembunyikan rasa lelahnya, dia bahagia, begitu pula sang anak. Rick Hoyt telah menginspirasi dunia bahwa seorang dengan ketidakmungkinan dan peluang terbatas mampu melakukan sesuatu yang sebelumnya diragukan bisa dilakukannya. Dick Hoyt, sebagai ayah perkasa, telah menginspirasi dunia bahwa seorang ayah bisa menjadi perkasa sekaligus baik hati. Dia telah meruntuhkan mitos bahwa impian hanya bisa dicapai oleh orang-orang tertentu kepada dunia, Dick Hoyt ingin bertertiak: "Bukan karena Anda mampu atau tahu, melainkan hanya jika anda MAU, anda pasti akan bisa melakukannya!"
No comments:
Post a Comment