Kali ini SettiaBlog buat background agak sedikit beda, ini ndak ada unsur gambarnya lho ya, murni permainan warna. Video klip di atas milik Ariana Grande, operet parodi film Titanic. Filmnya sendiri bercerita tentang kapal besar yang berlayar menyebrangi samutra lepas yang dibungkus oleh kisah cinta dua remaja sekaligus pemeran utama dalam film tersebut yaitu Jack dan Rose. Kisah cinta bermula ketika keduanya menempati kapal yang sama dan memberikan bekas benturan memori yang dalam melalui pandangan pertama. Di situlah kisah cinta kedua anak manusia dimulai. Sebenarnya bukan hal inilah yang akan SettiaBlog bahas tetapi tentang "why can Titanic is broken?."
Mungkin kita berrtanya-tanya mengenai mengapa kapal yang megah ini dan kapal yang dirancang dengan teknologi yang luar biasa pada zamanya bisa rusak akibat gunung es tampak dimata terlihat sangat kecil?. Dari sinilah otak manusia perlu difungsikan dalam menganalisi suatu kejadian walaupun itu hanya sebuah film. Secara kasat mata kita sama-sama melihat gunung es sangat kecil diatas permukaan air laut sehingga sang kapten Titanic sangat optimis serta meremehkan batu es kecil itu. Sang kapten melakukan kesalah yang sangat besar, titanic semakin mempercepat lajunya serta sang kapten menghiraukan peringatan terhadap adanya bongkahan batu es yang bisa membahayakan Titanic. Untung ndak dapat diraih malam ndak dapat ditolak. Sangat mengenaskan pada malam itu, hal yang tidak diinginkan akhirnya terjadi juga. Sang kapten yang awalnya menghiraukan bongkahan batu es yang kecil akhirnya menjadi mala petekan bagi hidupnya. Akhirnya kapal Titanic menabrak dibagian sisi kanan serta mengalami kebocoran hingga kapal ini tenggelam walaupun masih ada yang selamat.
Apa yang dapat kita ambil atau hikmah yang bisa kita petik sama-sama dalam film Titanic tersebut?. Film tersebut menceritakan mengenai hal yang kecil yang kadang orang lain melupakannya bahkan meremehkannya. Sebuah bongkahan batu es yang tampak kecil bisa memusnakan kapal besar serta dirancang sedemikian rupa dengan teknologi modern, kapasitas yang besar serta kualitas yang sangat ideal yang tidak ada tandingannya pada saat itu. Bongkahan batu es ini bisa diibaratkan dengan potensi kecerdasan manusia. Batu es yang tampak kecil dipermukaan laut hanya memberikan sumbangsih 12% dari kecerdasan manusia tetapi bongkahan es yang ada didasar laut menyumbang sebesar 88% dari kecerdasar manusia. Kira-kira begitulah penjelasan potensi manusia dengan kaitannya dengan bongkahan batu es.
Di dalam diri manusia tertanam potensi yang luar biasa, yang kadang manusia tidak sadari jika mereka punya potensi yang luar biasa. Manusia dipilih oleh sang Kholiq sebagai khalifah di muka bumi, dipilih sebagai kandidat dalam mengurusi bumi yang pada saat itu angin, tanah, gunung menolak untuk menjadi khilafah Allah. Kecerdasan manusia bisa dibangun melakui tiga kecerdasan yang saling bersinergi serta berkesinambungan yaitu kecerdasan IQ, EQ, dan SQ. Membangun kecerdasan IQ (Intellinence Quotiont) belum cukup untuk direalisasikan di dalam kehidup ini. kecerdasan IQ hanya bisa digunakan dalam menganalisi seuatu, digunakan dalam berkompetisi, digunakan dalam menghitung tetapi pada dasarnya kecerdasan IQ belum cukup karena berdasarkan penelitian Goleman (1997) mengatakan bahwa IQ tinggi pada manusia hanya menyumbang 20% dari keberhasilan hidup dan faktor-faktor yang mentukan sukses, sedangkan 80% ditentukan oleh kekuatan-kekuatan lain, seperti berdo'a, kecerdasan sosial, kecerdasan spritual hingga nasib yang baik.
Banyak orang gagal walaupun dilihat IQ mereka tinggi tetapi yang membuat mereka gagal yaitu kurangnya hubungan sosial mereka, kuranganya membangun jaringan networking, selalu menghindari diskusi dengan orang banyak, tidak mengamalkan potensi yang ada didalam dirinya, serta renggang hubungannya dengan manusia dan sang pencipta. (Hambluminannas dan Hambluminallah).
Kalau di bawah ini SettiaBlog ambil puisinya Sapardi Djoko Damono, "ketika kau tak ada". Yang bacakan ini namanya Rahma. Backgroundnya SettiaBlog kasih bunga Juliet Rose, yang ndak bisa mekar di semua tempat. Salah satu nilai yang terkandung dalam puisi ini adalah kehilangan dan rindu. Puisi ini mencerminkan kekosongan dan kerinduan yang dirasakan ketika seseorang yang dicintai tidak hadir. Bait pertama menggambarkan betapa tajam dan serunya detik-detik yang berlalu ketika sang kekasih tidak ada. Hal ini mencerminkan betapa berharganya kehadiran seseorang dalam kehidupan kita. Rasa kehilangan dan kerinduan ini mengajak kita semua untuk menghargai setiap momen yang dihabiskan bersama orang yang dicintai.
Selanjutnya, puisi ini mengandung nilai tentang kekuatan kata-kata dan interpretasi. Pada bait kedua, penulis menjelma menjadi kata-kata yang mendidih dan menafsirkan sosok yang tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menggambarkan perasaan dan emosi dengan begitu kuat. Puisi ini mengajak kita untuk memahami bahwa setiap kata yang kita pilih dan ungkapkan dapat memiliki makna yang mendalam dan dapat mempengaruhi orang lain.
Selain itu, puisi ini juga mengajak pembaca untuk menjelajahi hidup dan mengejar impian. Bait ketiga dan keempat menggambarkan perjalanan yang penuh tantangan dan ketidakpastian, sebagaimana jalan yang berliku dalam mimpi. Puisi ini menggugah semangat untuk tidak takut menghadapi rintangan dan terus berusaha mencapai tujuan. Pesan ini mengingatkan kita bahwa hidup adalah perjalanan yang berharga, dan setiap langkah yang diambil memiliki arti dan pentingnya sendiri.
Mungkin kita berrtanya-tanya mengenai mengapa kapal yang megah ini dan kapal yang dirancang dengan teknologi yang luar biasa pada zamanya bisa rusak akibat gunung es tampak dimata terlihat sangat kecil?. Dari sinilah otak manusia perlu difungsikan dalam menganalisi suatu kejadian walaupun itu hanya sebuah film. Secara kasat mata kita sama-sama melihat gunung es sangat kecil diatas permukaan air laut sehingga sang kapten Titanic sangat optimis serta meremehkan batu es kecil itu. Sang kapten melakukan kesalah yang sangat besar, titanic semakin mempercepat lajunya serta sang kapten menghiraukan peringatan terhadap adanya bongkahan batu es yang bisa membahayakan Titanic. Untung ndak dapat diraih malam ndak dapat ditolak. Sangat mengenaskan pada malam itu, hal yang tidak diinginkan akhirnya terjadi juga. Sang kapten yang awalnya menghiraukan bongkahan batu es yang kecil akhirnya menjadi mala petekan bagi hidupnya. Akhirnya kapal Titanic menabrak dibagian sisi kanan serta mengalami kebocoran hingga kapal ini tenggelam walaupun masih ada yang selamat.
Apa yang dapat kita ambil atau hikmah yang bisa kita petik sama-sama dalam film Titanic tersebut?. Film tersebut menceritakan mengenai hal yang kecil yang kadang orang lain melupakannya bahkan meremehkannya. Sebuah bongkahan batu es yang tampak kecil bisa memusnakan kapal besar serta dirancang sedemikian rupa dengan teknologi modern, kapasitas yang besar serta kualitas yang sangat ideal yang tidak ada tandingannya pada saat itu. Bongkahan batu es ini bisa diibaratkan dengan potensi kecerdasan manusia. Batu es yang tampak kecil dipermukaan laut hanya memberikan sumbangsih 12% dari kecerdasan manusia tetapi bongkahan es yang ada didasar laut menyumbang sebesar 88% dari kecerdasar manusia. Kira-kira begitulah penjelasan potensi manusia dengan kaitannya dengan bongkahan batu es.
Di dalam diri manusia tertanam potensi yang luar biasa, yang kadang manusia tidak sadari jika mereka punya potensi yang luar biasa. Manusia dipilih oleh sang Kholiq sebagai khalifah di muka bumi, dipilih sebagai kandidat dalam mengurusi bumi yang pada saat itu angin, tanah, gunung menolak untuk menjadi khilafah Allah. Kecerdasan manusia bisa dibangun melakui tiga kecerdasan yang saling bersinergi serta berkesinambungan yaitu kecerdasan IQ, EQ, dan SQ. Membangun kecerdasan IQ (Intellinence Quotiont) belum cukup untuk direalisasikan di dalam kehidup ini. kecerdasan IQ hanya bisa digunakan dalam menganalisi seuatu, digunakan dalam berkompetisi, digunakan dalam menghitung tetapi pada dasarnya kecerdasan IQ belum cukup karena berdasarkan penelitian Goleman (1997) mengatakan bahwa IQ tinggi pada manusia hanya menyumbang 20% dari keberhasilan hidup dan faktor-faktor yang mentukan sukses, sedangkan 80% ditentukan oleh kekuatan-kekuatan lain, seperti berdo'a, kecerdasan sosial, kecerdasan spritual hingga nasib yang baik.
Banyak orang gagal walaupun dilihat IQ mereka tinggi tetapi yang membuat mereka gagal yaitu kurangnya hubungan sosial mereka, kuranganya membangun jaringan networking, selalu menghindari diskusi dengan orang banyak, tidak mengamalkan potensi yang ada didalam dirinya, serta renggang hubungannya dengan manusia dan sang pencipta. (Hambluminannas dan Hambluminallah).
Kalau di bawah ini SettiaBlog ambil puisinya Sapardi Djoko Damono, "ketika kau tak ada". Yang bacakan ini namanya Rahma. Backgroundnya SettiaBlog kasih bunga Juliet Rose, yang ndak bisa mekar di semua tempat. Salah satu nilai yang terkandung dalam puisi ini adalah kehilangan dan rindu. Puisi ini mencerminkan kekosongan dan kerinduan yang dirasakan ketika seseorang yang dicintai tidak hadir. Bait pertama menggambarkan betapa tajam dan serunya detik-detik yang berlalu ketika sang kekasih tidak ada. Hal ini mencerminkan betapa berharganya kehadiran seseorang dalam kehidupan kita. Rasa kehilangan dan kerinduan ini mengajak kita semua untuk menghargai setiap momen yang dihabiskan bersama orang yang dicintai.
Selanjutnya, puisi ini mengandung nilai tentang kekuatan kata-kata dan interpretasi. Pada bait kedua, penulis menjelma menjadi kata-kata yang mendidih dan menafsirkan sosok yang tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menggambarkan perasaan dan emosi dengan begitu kuat. Puisi ini mengajak kita untuk memahami bahwa setiap kata yang kita pilih dan ungkapkan dapat memiliki makna yang mendalam dan dapat mempengaruhi orang lain.
Selain itu, puisi ini juga mengajak pembaca untuk menjelajahi hidup dan mengejar impian. Bait ketiga dan keempat menggambarkan perjalanan yang penuh tantangan dan ketidakpastian, sebagaimana jalan yang berliku dalam mimpi. Puisi ini menggugah semangat untuk tidak takut menghadapi rintangan dan terus berusaha mencapai tujuan. Pesan ini mengingatkan kita bahwa hidup adalah perjalanan yang berharga, dan setiap langkah yang diambil memiliki arti dan pentingnya sendiri.