Di atas itu ada video klip milik The Cranberries yang "When You’re Gone". Video klipnya ini sangat berkarakter. Isi liriknya c banyak unsur kritikan dan cukup sedih. Tapi kali ini SettiaBlog tidak membahas isi lirik lagu tersebut, SettiaBlog tertarik dengan gaya syal yang di pakai Dolores O'Riorda sang vokalis. SettiaBlog teringat pada seorang teman. SettiaBlog dari dulu memang di kelilingi oleh teman - teman yang sangat baik. SettiaBlog ingat saat masih suka nongkrong bareng, main gitar, bercanda, bersedih bareng - bareng. Maaf ya untuk semua teman SettiaBlog kalau Settia ndak bisa kumpul - kumpul lagi seperti dulu, ada sesuatu yang harus SettiaBlog lakukan, yang belum bisa SettiaBlog jelaskan saat ini dan ini untuk kepentingan orang banyak kok. SettiaBlog minta do'anya pada teman - teman semua. Karena SettiaBlog juga manusia biasa dan lemah yang sering memiliki keraguan. Ya semoga Allah SWT selalu memberi ketetapan hati kepada Settia.
SettiaBlog sadar bahwa salah satu syariat agama Islam adalah meninggalkan segala sesuatu yang meragukan. Perintah mengenai hal ini bisa Anda temukan dalam hadits kesebelas dalam hadits Arbain karya Imam Nawawi. Hadits tersebut berbunyi:
Dari Abu Muhammad Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah SAW dan kesayangannnya radhiyallahu anhuma, ia berkata, Aku hafal (sebuah hadits) dari Rasulullah SAW: “Tinggalkan yang meragukanmu lalu ambillah yang tidak meragukanmu." (HR Tirmidzi, An-Nasa’i)
Ada beberapa hikmah yang bisa diambil dari hadits ini, beberapa di antaranya adalah:
• Tinggalkan yang Meragukan
Hadits ini mengajarkan bahwa sudah menjadi kewajaran bahwa kadang kala manusia bisa merasa ragu. Akan tetapi, atas setiap keraguan pasti ada rasa yakin di baliknya. Karena itu, pada saat rasa ragu muncul, akan lebih baik jika keraguan tersebut ditinggalkan dan hanya mengambil atau melakukan sesuatu yang diyakini saja. Meninggalkan sesuatu yang meragukan juga termasuk bagian dari meninggalkan syubhat dan mengambil yang halal. Karena syubhat adalah setiap hal yang membuat seseorang merasa ragu atas status kehalalannya. Sedangkan yang halal adalah setiap hal yang membuat seseorang merasa tenang saat melakukannya.
• Keyakinan Melahirkan Ketenangan
Saat seseorangan merasa ragu, maka dirinya akan diliputi dengan kecemasan dan rasa khawatir. Mengambil sesuatu yang diyakinin akan membuat perasaan menjadi lebih tenang dan nyaman. Hal ini bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan yang dialami oleh seorang muslim. Ketika dihadapkan pada dua pilihan, maka mengambil pilihan yang lebih menenangkan adalah lebih utama. Hal ini juga menunjukkan bahwa Islam menghendaki kemudahan pada umatnya.
• Ada Banyak Hal yang Tidak Meragukan
Sebagian ulama berpendapat bahwa termasuk meninggalkan sesuatu yang meragukan adalah menghindari perdebatan dan perselisihan. Apalagi jika hal yang diperselisihkan masih belum jelas manfaatnya. Sedangkan dampak dari perselisihan itu pasti dan jelas. Para sahabat terdahulu seperti Umar, Ibnu Umar, abu Darda, dan Ibnu Mas’ud juga menganggap bahwa meninggalkan yang meragukan juga lebih utama. Karena seringkali orang – orang fokus terhadap satu hal yang meragukan, dan malah mengabaikan ribuan alternative lain yang tidak meragukan.
• Kaidah Fikih: Yakin Tidak Bisa Dikalahkan dengan Keraguan
Salah satu kaidah fikih yang berkaitan dengan meninggalkan yang meragukan adalah kaidah fikih bahwa yakin tidak bisa dikalahkan dengan keraguan. Artinya, jika seseorang bingung akan suatu hal dan ragu akan suatu hal, maka ia bisa kembali kepada apa yang ia yakini. Sebagai permisalan, jika seseorang berada dalam keadaan suci dan ragu apakah dia sudah hadats atau batal atau belum, maka ia dianggap masih ada dalam keadaan suci. Sedangkan jika seseorang bangun di shubuh hari dalam keadaan ragu apakah ia sudah bersuci atau belum, maka ia dianggap ada dalam keadaan hadats dan harus bersuci terlebih dahulu. Begitu pula saat seseorang berada pada sore hari dalam keadaan puasa, dan ragu apakah sudah masuk waktu berbuka atau belum. Maka yang lebih kuat adalah orang tersebut harus menunggu hingga ia yakin bahwa waktu berbuka telah masuk dan ia bisa berbuka puasa. Jika ia berbuka dalam keadaan ragu, maka puasanya dianggap telah batal.
SettiaBlog sadar bahwa salah satu syariat agama Islam adalah meninggalkan segala sesuatu yang meragukan. Perintah mengenai hal ini bisa Anda temukan dalam hadits kesebelas dalam hadits Arbain karya Imam Nawawi. Hadits tersebut berbunyi:
Dari Abu Muhammad Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah SAW dan kesayangannnya radhiyallahu anhuma, ia berkata, Aku hafal (sebuah hadits) dari Rasulullah SAW: “Tinggalkan yang meragukanmu lalu ambillah yang tidak meragukanmu." (HR Tirmidzi, An-Nasa’i)
Ada beberapa hikmah yang bisa diambil dari hadits ini, beberapa di antaranya adalah:
• Tinggalkan yang Meragukan
Hadits ini mengajarkan bahwa sudah menjadi kewajaran bahwa kadang kala manusia bisa merasa ragu. Akan tetapi, atas setiap keraguan pasti ada rasa yakin di baliknya. Karena itu, pada saat rasa ragu muncul, akan lebih baik jika keraguan tersebut ditinggalkan dan hanya mengambil atau melakukan sesuatu yang diyakini saja. Meninggalkan sesuatu yang meragukan juga termasuk bagian dari meninggalkan syubhat dan mengambil yang halal. Karena syubhat adalah setiap hal yang membuat seseorang merasa ragu atas status kehalalannya. Sedangkan yang halal adalah setiap hal yang membuat seseorang merasa tenang saat melakukannya.
• Keyakinan Melahirkan Ketenangan
Saat seseorangan merasa ragu, maka dirinya akan diliputi dengan kecemasan dan rasa khawatir. Mengambil sesuatu yang diyakinin akan membuat perasaan menjadi lebih tenang dan nyaman. Hal ini bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan yang dialami oleh seorang muslim. Ketika dihadapkan pada dua pilihan, maka mengambil pilihan yang lebih menenangkan adalah lebih utama. Hal ini juga menunjukkan bahwa Islam menghendaki kemudahan pada umatnya.
• Ada Banyak Hal yang Tidak Meragukan
Sebagian ulama berpendapat bahwa termasuk meninggalkan sesuatu yang meragukan adalah menghindari perdebatan dan perselisihan. Apalagi jika hal yang diperselisihkan masih belum jelas manfaatnya. Sedangkan dampak dari perselisihan itu pasti dan jelas. Para sahabat terdahulu seperti Umar, Ibnu Umar, abu Darda, dan Ibnu Mas’ud juga menganggap bahwa meninggalkan yang meragukan juga lebih utama. Karena seringkali orang – orang fokus terhadap satu hal yang meragukan, dan malah mengabaikan ribuan alternative lain yang tidak meragukan.
• Kaidah Fikih: Yakin Tidak Bisa Dikalahkan dengan Keraguan
Salah satu kaidah fikih yang berkaitan dengan meninggalkan yang meragukan adalah kaidah fikih bahwa yakin tidak bisa dikalahkan dengan keraguan. Artinya, jika seseorang bingung akan suatu hal dan ragu akan suatu hal, maka ia bisa kembali kepada apa yang ia yakini. Sebagai permisalan, jika seseorang berada dalam keadaan suci dan ragu apakah dia sudah hadats atau batal atau belum, maka ia dianggap masih ada dalam keadaan suci. Sedangkan jika seseorang bangun di shubuh hari dalam keadaan ragu apakah ia sudah bersuci atau belum, maka ia dianggap ada dalam keadaan hadats dan harus bersuci terlebih dahulu. Begitu pula saat seseorang berada pada sore hari dalam keadaan puasa, dan ragu apakah sudah masuk waktu berbuka atau belum. Maka yang lebih kuat adalah orang tersebut harus menunggu hingga ia yakin bahwa waktu berbuka telah masuk dan ia bisa berbuka puasa. Jika ia berbuka dalam keadaan ragu, maka puasanya dianggap telah batal.
Bottom Note
Lagu dalam klip di Bottom Note ini "dreams" juga milik The Cranberries. Ya, gendhuk SettiaBlog, jika memiliki impian yang tinggi jangan ragu untuk meraihnya. Gambar di klip itu ujung pohon bambu yang sangat tinggi bisa di ambil dengan kamera dari handphone murahan milik SettiaBlog. Mimpipun sama bisa di raih oleh siapapun yang mau meraihnya. Beberapa hal yang mungkin sering Anda lakukan yang semakin menjauhkan Anda dari impian Anda.
Terus mengatakan pada diri Anda bahwa Anda tidak bisa
Manusia selalu memiliki kecenderungan besar dalam mengevaluasi lalu menyalahkan diri sendiri. Sangat mudah mencari kekurangan pada diri kita, dan kita seringkali mengabaikan sisi positif dan potensi yang kita miliki. Mulai saat ini, cobalah untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal negatif dari diri Anda. Gunakan waktu yang Anda miliki untuk menemukan keahlian yang telah Anda miliki. Setelah itu, tekuni bidang-bidang tersebut hingga Anda bisa menghasilkan sebuah karya. Percayalah, hal ini bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan Anda.
Takut terhadap apa yang diakatakan oleh orang lain
Menuruti apa yang dipikirkan atau dikatakan orang lain tidak akan ada habisnya, dan akan membuat kita tidak bisa kemana-mana. Setelah Anda menemukan bidang yang paling Anda kuasai atau cintai, teruslah belajar dan raih suatu prestasi dalam bidang tersebut. Hal ini mungkin akan membuat Anda terlihat arogan di mata orang lain. Mereka hanya belum mengetahui hal yang sebenarnya saja, dan Anda juga tidak pernah diwajibkan untuk menjelaskan segalanya. Setelah Anda meraih apa yang Anda impikan, Anda bisa membuktikan pada mereka bahwa mereka salah dengan tetap bersikap baik dan rendah hati pada siapapun. Dengan begitu Anda sudah melakukan win-win solution.
Tidak mau keluar dari comfort zone atau zona nyaman
Memiliki rutinitas yang stabil seringkali membuat kita merasa puas akan apa yang telah kita miliki. Namun bukankah hasil yang kita miliki bergantung dari usaha yang kita lakukan? Apakah Anda akan menjalani seluruh hidup Anda dengan hasil yang konstan? Jika jawabannya tidak, dan Anda ingin mendapatkan prestasi yang lebih dan lebih besar lagi, Anda bisa mulai beranjak zona nyaman Anda dan membuat pencapaian baru dalam hidup. Hal ini selain untuk kepentingan diri Anda sendiri, juga demi kepentingan orang-orang terkasih.
Takut terhadap judgement orang lain
Perasaan ini begitu mudah hinggap di hati pikiran kita ketika kita ingin melakukan sesuatu. Pada kenyataannya, those who mind don’t matter and those who matter don't mind. Orang yang kerap ikut campur dalam urusan kita biasanya justru tidak berperan dalam hidup kita, sedangkan orang-orang yang memiliki peran justru tidak peduli. Tidak peduli dalam hal ini dalam arti bahwa mereka tidak peduli apa yang terjadi pada Anda, apakah Anda jatuh atau berhasil, mereka akan selalu ada di sisi Anda dan mendukung apapun yang Anda lakukan. Dan orang-orang itulah yang sebaiknya mendapat porsi lebih besar dari perhatian Anda.
Takut gagal
Perasaan ini juga sangat mudah menyerang dan menyurutkan langkah kita, dan ternyata hal itu wajar karena kita manusia. Tapi semua yang terjadi pada kita sebenarnya tergantung dari apa yang kita pikirkan. Jadi sebenarnya jika kita gagal, itu karena kita berpikir bahwa kita gagal. Cobalah untuk berpikir positif dan katakan pada diri Anda bahwa Anda bisa meraih apa yang Anda inginkan. Selain itu, jangan terlalu fokus pada hasil yang ingin Anda raih, tapi konsentrasilah pada proses yang Anda jalani, bagaimana Anda bisa melakukannya dengan sebaik-baiknya, dan nanti hasilnya akan mengikuti.
No comments:
Post a Comment