Sep 5, 2025

Hati-hati, Beberapa Pikiran Negatif Bisa Muncul saat Mengembangkan Bisnis, Bagaimana Mengatasinya?

 


Tanggal 28 Agustus kemaren ada notif di Email SettiaBlog, kalau Ariana Grande akan mengadakan tour konser "Eternal Sunshine" yang akan di mulai 6 Juni 2026. Video klip di atas itu "Eternal Sunshine", lagunya c mengalir lembut dan memperlihatkan keindahan kualitas vokal Ariana. Kata Eternal Sunshine mengingatkan pada film Eternal Sunshine of the Spotless Mind  dan keduanya mengeksplorasi tema ingatan, cinta, kehilangan, dan penerimaan diri, terkadang dengan harapan bahwa "pikiran bersih" akan membawa kebahagiaan. Namun sebenarnya menerima seluruh pengalaman hidup adalah kunci kebahagiaan dan pertumbuhan. Untuk font nya kali ini SettiaBlog pakai "BioRhyme" miliknya Google. BioRhyme bisa di maknai irama kehidupan.

Ketika Anda fokus pada bisnis Anda, akan ada hari-hari ketika pemikiran Anda sangat positif, kreatif, dan membangkitkan semangat. Juga akan ada hari-hari ketika ruang mental Anda dipenuhi dengan pikiran negatif dan ‘beracun’. Anda ndak dapat menghindari, tetapi Anda bisa belajar mengenali momen-momen negatif itu dan menghadapinya dengan cara yang sehat.  

ଥ. Panik karena Alasan yang Ndak Jelas

Hal yang ndak diketahui seringkali menakutkan. Ada saat-saat ketika Anda menunggu untuk melihat hasil dari suatu usaha yang telah Anda lakukan, dan ndak ada yang dapat Anda lakukan selain menunggu. Jika seperti itu, pikiran Anda akan mulai berjalan ke pemikiran yang ndak rasional dan menakutkan. Tapi Anda ndak seharusnya membiarkan ketidakpastian itu mengganggu Anda. Jika ya, Anda membuang-buang waktu untuk memikirkan apa yang mungkin atau ndak mungkin terjadi dalam sebulan, alih-alih melakukan sesuatu yang dapat Anda buat hari ini. Mengapa harus panik? Fokus aja pada apa yang bisa Anda tangani saat ini. Anda harus tetap fokus pada efek jangka panjang dari apa yang terjadi dalam bisnis Anda. Jadi ada keseimbangan untuk merasakan tekanan, mengatasi masalah, membuat perubahan, tapi masih fokus pada apa yang ada di depan.  

ଥ. Membutuhkan Informasi Lengkap

Sebagai seorang wirausaha, Anda harus menerima bahwa Anda ndak akan pernah memiliki kejelasan lengkap tentang segalanya. Anda dapat mengumpulkan data dan mengumpulkan informasi yang Anda inginkan. Tetapi pada titik tertentu, Anda harus membuat keputusan. Anda ndak bisa terjebak dalam situasi di mana Anda ndak membuat kemajuan ke depan. Ini ndak berarti membuat keputusan terburu-buru. Sebagai gantinya, Anda harus bertanya pada diri sendiri, “Kapan momen saya merasa memiliki cukup informasi sehingga saya dapat membuat keputusan dan melanjutkan?” Setelah Anda menemukan titik itu, tentukan pilihan Anda dan maju.  

ଥ. Menyesali Keputusan Masa Lalu

Mau ndak mau, Anda dan kita semua pernah membuat keputusan yang salah. Reaksi langsung Anda kemungkinan akan mempertanyakan diri sendiri dan ingin mengulangi seluruh waktu dan pilihan yang Anda buat. Merenungkan dan belajar dari keputusan yang buruk ndak masalah. Tetapi juga sangat mudah untuk tergelincir dari merenung menjadi gelisah yang ndak sehat tentang masalah ini. Pada titik tertentu, Anda harus melepaskan kesalahan. Dan ketika Anda merenungkan kembali perjalanan perusahaan Anda setahun dari sekarang, semuanya akan baik-baik aja.  

ଥ. Khawatir tentang Pendapat Orang Lain

Sebagai business owner, tentu aja Anda harus peduli dengan karyawan Anda, tentang apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Tetapi Anda juga orang yang berpandangan luas terhadap perusahaan, seperti elang melihat dari atas. Anda melihat semua opsi dan bagaimana mereka berinteraksi dan saling mempengaruhi. Untuk menjadi pemimpin yang efektif, Anda ndak bisa terjebak dalam terus-menerus khawatir tentang bagaimana tindakan Anda mungkin diterima orang lain. Ndak setiap keputusan bisnis yang Anda buat akan memuaskan. Yang dapat Anda lakukan adalah berkomunikasi sebanyak mungkin, ketika Anda bisa. Sungguh, satu-satunya hal yang Anda kelola dengan pasti adalah tindakan dan pikiran Anda sendiri. Tapi begitu Anda belajar untuk menghilangkan pikiran negatif, Anda akan jauh lebih siap untuk menjalankan apapun dengan baik.

Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Kalau backgroundnya ini SettiaBlog buat bunga yang di lingkupi kabut dan yang bawah nanti akan ada sedikit cahaya yang muncul.


Video klip kedua SettiaBlog kasih "delicate" milik Taylor Swift. Video klipnya cukup bagus kok, sesuai tema lagunya tentang kecemasan. Bahkan orang yang udah mendapatkan kesuksesan dan kepopuleran dalam hidup juga masih merasakan cemas.

Setiap orang memiliki ritme atau irama hidup yang unik sesuai dengan karakter, kebutuhan, dan tujuan masing-masing. Namun, dalam keseharian yang penuh tuntutan, banyak orang justru terjebak dalam ritme yang ditentukan oleh lingkungan atau ekspektasi orang lain. Imbasnya, hidup terasa melelahkan dan jauh dari keseimbangan yang sebenarnya dibutuhkan. Menemukan ritme hidup yang sesuai bukan hanya soal manajemen waktu, tetapi juga tentang memahami diri sendiri. Kita perlu mengenali energi, kebiasaan, dan batasan pribadi agar bisa menjalani hidup dengan lebih nyaman. Dengan menemukan ritme yang tepat, kita bisa lebih produktif tanpa merasa terbebani.

শ. Mengenali pola energi dalam diri

Setiap orang memiliki waktu di mana mereka merasa paling produktif dan bersemangat. Ada yang lebih aktif di pagi hari, sementara yang lain merasa lebih fokus di malam hari. Dengan memahami kapan energi kita berada di puncaknya, kita bisa mengatur aktivitas sesuai dengan kondisi tubuh dan pikiran. Menyesuaikan jadwal dengan pola energi dalam diri akan membantu kita melakukan sesuatu dengan lebih efektif. Alih-alih memaksakan diri untuk mengikuti ritme orang lain, kita bisa merancang hari-hari yang lebih seimbang. Dengan begitu, produktivitas dapat meningkat tanpa harus mengorbankan kesehatan mental maupun fisik.

শ. Menciptakan kebiasaan yang seimbang

Ritme hidup yang sehat ndak hanya tentang kerja keras, tetapi juga tentang keseimbangan antara aktivitas dan istirahat. Jika kita terus-menerus sibuk tanpa jeda, tubuh dan pikiran akan kelelahan hingga dapat menurunkan kualitas hidup. Sehingga penting untuk membangun kebiasaan yang mendukung keseimbangan antara kerja, istirahat, dan hiburan. Menentukan waktu untuk bekerja, beristirahat, dan melakukan hal yang disukai akan membuat hidup terasa lebih menyenangkan. Kebiasaan kecil seperti tidur cukup, olahraga ringan, atau menikmati hobi bisa membantu kita menjaga energi dan semangat. Dengan menemukan keseimbangan yang tepat, ritme hidup akan terasa lebih alami dan tidak membebani.

শ. Mendengarkan kebutuhan tubuh dan pikiran

Seringnya, kita terlalu sibuk mengejar target hingga mengabaikan sinyal dari tubuh dan pikiran. Padahal, tubuh selalu memberi tanda ketika kita perlu beristirahat atau mengubah cara dalam menjalani rutinitas. Jika kita terus memaksakan diri, stres dan kelelahan akan menumpuk sehingga ritme hidup terasa tidak nyaman. Belajar mendengarkan tubuh berarti memberi jeda saat merasa lelah dan menyesuaikan tempo ketika dibutuhkan. Hal demikian juga termasuk mengenali kapan kita butuh waktu untuk diri sendiri atau kapan perlu bersosialisasi. Dengan memahami dan menghormati kebutuhan tubuh serta pikiran, kita bisa menemukan ritme hidup yang lebih selaras dengan diri sendiri.

শ. Ndak terlalu terpengaruh oleh ritme orang lain

Di era media sosial, mudah sekali merasa tertinggal ketika melihat orang lain tampak lebih produktif atau berhasil. Imbasnya, kita cenderung mengikuti ritme orang lain tanpa mempertimbangkan apakah hal itu sesuai dengan diri kita. Padahal, setiap orang memiliki perjalanan dan kecepatan yang berbeda dalam menjalani hidup. Menemukan ritme hidup yang tepat untuk diri sendiri berarti berani menjalani hidup dengan cara kita tanpa harus menyesuaikannya dengan standar orang lain. Fokuslah pada progres pribadi dan buatlah langkah-langkah yang realistis sesuai dengan kondisi diri. Dengan ndak terburu-buru membandingkan diri, kita bisa menikmati perjalanan hidup dengan lebih tenang.

শ. Memberikan ruang untuk fleksibilitas

Meskipun memiliki rutinitas yang teratur adalah hal penting, namun terlalu kaku dalam menjalani jadwal justru bisa membuat hidup terasa membosankan dan penuh tekanan. Ada kalanya kita perlu memberikan ruang untuk spontanitas guna menyesuaikan ritme hidup dengan kondisi yang ada. Hidup yang terlalu terstruktur tanpa fleksibilitas bisa membuat kita kehilangan kebebasan dan kreativitas. Menyesuaikan ritme hidup dengan diri sendiri adalah kunci untuk menjalani hari-hari dengan lebih seimbang dan bermakna. Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengatur waktu, beristirahat, dan mencapai tujuan, sehingga tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain. Poin terpentingnya yakni menemukan pola yang membuat kita merasa nyaman dan tetap berkembang.

Hidup bukan tentang seberapa cepat kita melangkah, tetapi seberapa tepat kita menyesuaikan langkah dengan diri sendiri. Dengan memahami ritme yang tepat, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang, fokus, dan bahagia. Pasalnya semua hal itu berawal dari kesadaran untuk mengenali dan menghargai kebutuhan diri sendiri.

No comments:

Post a Comment