Video klip di atas ada "unintended" milik Muse. SettiaBlog suka efek Slit-Scan di video klip tersebut. Efek ini menciptakan ilusi optik di mana objek bergerak terekam dengan cara memindai gambar secara vertikal atau horizontal, menghasilkan gambar yang terdistorsi dan terlihat seperti "berbaur". Untuk unintended sendiri dalam konteks lirik lagu merujuk pada makna yang ndak direncanakan atau ndak disengaja. Dalam lagu, ini bisa berarti cinta yang muncul secara ndak terduga, atau kejadian yang terjadi di luar dugaan. Unintended juga bisa merujuk pada kejadian lain dalam hidup yang ndak direncanakan. Mungkin ada situasi sulit yang muncul tanpa diduga, atau kesalahan yang dibuat dan memiliki konsekuensi yang ndak diinginkan. Pernahkah kita merasa kecewa ketika rencana yang sudah disusun dengan matang tiba-tiba berantakan? Atau mungkin kita pernah bertanya-tanya mengapa hidup ndak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan? Jika ya, maka kita ndak sendirian. Tulisan ini membahas tentang bagaimana memaknai rencana Allah SWT dalam kehidupan, memahami hikmah di balik setiap ujian, dan mengubah kekecewaan menjadi kesempatan untuk bertumbuh.
Mengapa Rencana Kita Sering Berbeda dengan Rencana Allah SWT?
Seringkali kita menemukan bahwa rencana yang telah kita susun dengan hati-hati ndak berjalan sesuai harapan. Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya terletak pada perbedaan antara perspektif kita yang terbatas dan pandangan Allah yang Maha Luas. Kita, sebagai manusia, memiliki keterbatasan dalam melihat gambaran besar kehidupan. Pengetahuan kita terbatas pada apa yang kita alami dan pelajari. Sementara itu, Allah SWT memiliki pengetahuan yang ndak terbatas dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang sempurna. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa penilaian kita terhadap suatu kejadian bisa jadi keliru. Apa yang kita anggap buruk mungkin justru membawa kebaikan, dan sebaliknya.
Bagaimana Memahami Hikmah di Balik Setiap Ujian?
Setiap ujian yang Allah SWT berikan selalu memiliki hikmah tersembunyi. Mungkin kita ndak langsung bisa melihatnya, tetapi dengan kesabaran dan keterbukaan hati, kita bisa mulai memahami pelajaran berharga di baliknya. Rasulullah SAW bersabda:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim no. 2999)
Hadits ini mengajarkan kita untuk melihat setiap kejadian, baik atau buruk, sebagai kesempatan untuk bertumbuh.
Apakah Kegagalan Selalu Berarti Akhir dari Segalanya?
Kegagalan sering kali dipandang sebagai akhir dari segalanya. Namun, dalam perspektif Islam, kegagalan bisa menjadi awal dari sesuatu yang lebih baik. Kita perlu mengubah cara pandang kita terhadap kegagalan. Alih-alih melihatnya sebagai akhir, kita bisa melihatnya sebagai batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar. Seperti yang dikatakan oleh Thomas Edison, “Saya tidak pernah gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil.”
Bagaimana Menyikapi Ketidakpastian dalam Hidup?
Hidup penuh dengan ketidakpastian, dan ini bisa membuat kita merasa cemas. Namun, ketidakpastian juga bisa menjadi sumber kekuatan jika kita menyikapinya dengan benar. Allah SWT berfirman:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٥﴾ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٦﴾
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap kesulitan selalu diikuti oleh kemudahan. Ketidakpastian bisa menjadi peluang untuk memperkuat iman dan kepercayaan kita kepada Allah SWT.
Apa yang Dimaksud dengan “Allah Sebaik-baik Perencana”?
Ungkapan “Allah sebaik-baik perencana” berasal dari Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 54:
وَمَكَرُوا۟ وَمَكَرَ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ
“Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS. Ali Imran: 54)
Ini menunjukkan bahwa rencana Allah SWT selalu sempurna dan ndak terkalahkan. Meskipun kita mungkin tidak selalu memahami alasan di balik setiap kejadian, kita bisa yakin bahwa Allah memiliki rencana terbaik untuk kita.
Mengapa Kita Perlu Percaya pada Rencana Terbaik Allah SWT?
Percaya pada rencana terbaik Allah SWT bukan hanya tentang pasrah, tetapi juga tentang membangun hubungan yang lebih dalam dengan-Nya. Ketika kita percaya bahwa Allah SWT memiliki rencana terbaik, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh keyakinan. Rasulullah SAW bersabda:
لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti burung yang pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi no. 2344, dishahihkan oleh Al-Albani)
Hadits ini mengajarkan kita untuk menaruh kepercayaan penuh pada Allah SWT, sambil tetap berusaha dan berikhtiar.
Bagaimana Mengubah Kekecewaan Menjadi Kesempatan?
Kekecewaan bisa menjadi batu sandungan atau batu loncatan, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kita bisa mengubah kekecewaan menjadi kesempatan dengan cara:
1. Merefleksikan apa yang bisa kita pelajari dari situasi tersebut.
2. Mencari hikmah dan peluang baru yang mungkin ndak terlihat sebelumnya.
3. Menggunakan pengalaman tersebut sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik.
Seperti yang dikatakan oleh Zig Ziglar, “Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih cerdas.”
Apakah Ada Keberkahan dalam Setiap Kesulitan?
Setiap kesulitan memiliki potensi keberkahan tersembunyi di dalamnya. Keberkahan ini mungkin ndak selalu dalam bentuk yang kita harapkan, tetapi bisa berupa pelajaran hidup yang berharga, penguatan iman, atau bahkan peluang baru yang ndak terduga. Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا ، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Barangsiapa ridha (menerima cobaan tersebut), maka dia akan mendapat keridhaan Allah. Dan barangsiapa murka, maka dia akan mendapat kemurkaan Allah.” (HR. Tirmidzi no. 2396, dishahihkan oleh Al-Albani)
Bagaimana Meningkatkan Kesabaran dalam Menghadapi Ujian?
Kesabaran adalah kunci dalam menghadapi ujian hidup. Untuk meningkatkan kesabaran, kita bisa:
1. Selalu mengingat bahwa setiap ujian ada batasnya.
2. Fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol.
3. Memperbanyak do'a dan dzikir.
4. Mencari dukungan dari orang-orang terdekat.
Imam Al-Ghazali berkata, “Kesabaran adalah setengah dari iman.”
Bagaimana Melihat Masalah dari Perspektif yang Berbeda?
Mengubah cara pandang kita terhadap masalah bisa membantu kita menemukan solusi yang ndak terpikirkan sebelumnya. Kita bisa mencoba:
1. Melihat masalah sebagai tantangan, bukan hambatan.
2. Mencari pelajaran atau hikmah dari setiap situasi.
3. Meminta pendapat orang lain untuk mendapatkan perspektif baru.
4. Mengingat bahwa setiap masalah adalah kesempatan untuk bertumbuh.
Albert Einstein pernah berkata, “Di tengah kesulitan terdapat kesempatan.”
Memaknai rencana Allah SWT dalam kehidupan bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat penting dalam perjalanan spiritual kita. Dengan memahami bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik perencana, kita bisa lebih tenang dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Kita perlu selalu ingat bahwa di balik setiap kesulitan ada hikmah dan keberkahan yang mungkin belum kita sadari. Dengan mengubah cara pandang kita terhadap masalah dan meningkatkan kesabaran, kita bisa mengubah kekecewaan menjadi kesempatan untuk bertumbuh dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Untuk backgroundnya, seperti yang udah SettiaBlog katakan di bahasan sebelumnya, kalau di belakang background yang SettiaBlog gunakan itu memiliki pola lekukkan yang acak. Dan bahasan ini SettiaBlog ketik kemaren malam, saat duduk sendiri di bawah pohon Trembesi sambil dengerin musik yang di puter lirih dan sesekali nyeruput kopi pahit di cangkir.
Mengapa Rencana Kita Sering Berbeda dengan Rencana Allah SWT?
Seringkali kita menemukan bahwa rencana yang telah kita susun dengan hati-hati ndak berjalan sesuai harapan. Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya terletak pada perbedaan antara perspektif kita yang terbatas dan pandangan Allah yang Maha Luas. Kita, sebagai manusia, memiliki keterbatasan dalam melihat gambaran besar kehidupan. Pengetahuan kita terbatas pada apa yang kita alami dan pelajari. Sementara itu, Allah SWT memiliki pengetahuan yang ndak terbatas dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang sempurna. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa penilaian kita terhadap suatu kejadian bisa jadi keliru. Apa yang kita anggap buruk mungkin justru membawa kebaikan, dan sebaliknya.
Bagaimana Memahami Hikmah di Balik Setiap Ujian?
Setiap ujian yang Allah SWT berikan selalu memiliki hikmah tersembunyi. Mungkin kita ndak langsung bisa melihatnya, tetapi dengan kesabaran dan keterbukaan hati, kita bisa mulai memahami pelajaran berharga di baliknya. Rasulullah SAW bersabda:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim no. 2999)
Hadits ini mengajarkan kita untuk melihat setiap kejadian, baik atau buruk, sebagai kesempatan untuk bertumbuh.
Apakah Kegagalan Selalu Berarti Akhir dari Segalanya?
Kegagalan sering kali dipandang sebagai akhir dari segalanya. Namun, dalam perspektif Islam, kegagalan bisa menjadi awal dari sesuatu yang lebih baik. Kita perlu mengubah cara pandang kita terhadap kegagalan. Alih-alih melihatnya sebagai akhir, kita bisa melihatnya sebagai batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar. Seperti yang dikatakan oleh Thomas Edison, “Saya tidak pernah gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil.”
Bagaimana Menyikapi Ketidakpastian dalam Hidup?
Hidup penuh dengan ketidakpastian, dan ini bisa membuat kita merasa cemas. Namun, ketidakpastian juga bisa menjadi sumber kekuatan jika kita menyikapinya dengan benar. Allah SWT berfirman:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٥﴾ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٦﴾
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap kesulitan selalu diikuti oleh kemudahan. Ketidakpastian bisa menjadi peluang untuk memperkuat iman dan kepercayaan kita kepada Allah SWT.
Apa yang Dimaksud dengan “Allah Sebaik-baik Perencana”?
Ungkapan “Allah sebaik-baik perencana” berasal dari Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 54:
وَمَكَرُوا۟ وَمَكَرَ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ
“Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS. Ali Imran: 54)
Ini menunjukkan bahwa rencana Allah SWT selalu sempurna dan ndak terkalahkan. Meskipun kita mungkin tidak selalu memahami alasan di balik setiap kejadian, kita bisa yakin bahwa Allah memiliki rencana terbaik untuk kita.
Mengapa Kita Perlu Percaya pada Rencana Terbaik Allah SWT?
Percaya pada rencana terbaik Allah SWT bukan hanya tentang pasrah, tetapi juga tentang membangun hubungan yang lebih dalam dengan-Nya. Ketika kita percaya bahwa Allah SWT memiliki rencana terbaik, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh keyakinan. Rasulullah SAW bersabda:
لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti burung yang pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi no. 2344, dishahihkan oleh Al-Albani)
Hadits ini mengajarkan kita untuk menaruh kepercayaan penuh pada Allah SWT, sambil tetap berusaha dan berikhtiar.
Bagaimana Mengubah Kekecewaan Menjadi Kesempatan?
Kekecewaan bisa menjadi batu sandungan atau batu loncatan, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kita bisa mengubah kekecewaan menjadi kesempatan dengan cara:
1. Merefleksikan apa yang bisa kita pelajari dari situasi tersebut.
2. Mencari hikmah dan peluang baru yang mungkin ndak terlihat sebelumnya.
3. Menggunakan pengalaman tersebut sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik.
Seperti yang dikatakan oleh Zig Ziglar, “Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih cerdas.”
Apakah Ada Keberkahan dalam Setiap Kesulitan?
Setiap kesulitan memiliki potensi keberkahan tersembunyi di dalamnya. Keberkahan ini mungkin ndak selalu dalam bentuk yang kita harapkan, tetapi bisa berupa pelajaran hidup yang berharga, penguatan iman, atau bahkan peluang baru yang ndak terduga. Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا ، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Barangsiapa ridha (menerima cobaan tersebut), maka dia akan mendapat keridhaan Allah. Dan barangsiapa murka, maka dia akan mendapat kemurkaan Allah.” (HR. Tirmidzi no. 2396, dishahihkan oleh Al-Albani)
Bagaimana Meningkatkan Kesabaran dalam Menghadapi Ujian?
Kesabaran adalah kunci dalam menghadapi ujian hidup. Untuk meningkatkan kesabaran, kita bisa:
1. Selalu mengingat bahwa setiap ujian ada batasnya.
2. Fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol.
3. Memperbanyak do'a dan dzikir.
4. Mencari dukungan dari orang-orang terdekat.
Imam Al-Ghazali berkata, “Kesabaran adalah setengah dari iman.”
Bagaimana Melihat Masalah dari Perspektif yang Berbeda?
Mengubah cara pandang kita terhadap masalah bisa membantu kita menemukan solusi yang ndak terpikirkan sebelumnya. Kita bisa mencoba:
1. Melihat masalah sebagai tantangan, bukan hambatan.
2. Mencari pelajaran atau hikmah dari setiap situasi.
3. Meminta pendapat orang lain untuk mendapatkan perspektif baru.
4. Mengingat bahwa setiap masalah adalah kesempatan untuk bertumbuh.
Albert Einstein pernah berkata, “Di tengah kesulitan terdapat kesempatan.”
Memaknai rencana Allah SWT dalam kehidupan bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat penting dalam perjalanan spiritual kita. Dengan memahami bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik perencana, kita bisa lebih tenang dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Kita perlu selalu ingat bahwa di balik setiap kesulitan ada hikmah dan keberkahan yang mungkin belum kita sadari. Dengan mengubah cara pandang kita terhadap masalah dan meningkatkan kesabaran, kita bisa mengubah kekecewaan menjadi kesempatan untuk bertumbuh dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Untuk backgroundnya, seperti yang udah SettiaBlog katakan di bahasan sebelumnya, kalau di belakang background yang SettiaBlog gunakan itu memiliki pola lekukkan yang acak. Dan bahasan ini SettiaBlog ketik kemaren malam, saat duduk sendiri di bawah pohon Trembesi sambil dengerin musik yang di puter lirih dan sesekali nyeruput kopi pahit di cangkir.
Video klip kedua ada "August Rush" untuk menambah suasana. Rush di sini merujuk pada dorongan kuat yang membawanya terus maju, tentunya yang sifatnya positif kan ya
Lalu bagaimana cara agar ndak langsung berfikir negatif akan sesuatu? Seperti yang kita tahu kan ya, pikiran negatif akan muncul kapan saja.
"Pikiran Negatif."
Sebelum mencari cara, bukankah lebih baik, kita perlu mencari tahu kenapa pikiran negatif muncul di pikiran kita.
Apa alasannya?
Apa penyebabnya?
Kita pun mulai berpikir, lalu menjawab,
"Ndak tau tuh, pikiran negatif muncul gitu aja..."
Ndak kok,
Pasti ada alasan kenapa kita berpikir negatif,
Pasti ada pemicu pikiran negatif itu.
"Lalu?"
Setelah tahu pemicunya, maka kita membenahi pikiran kita.
Lawan dari negatif adalah positif
Memang agak sulit di awal, jika kita memang sudah terbiasa atau selalu berpikir negatif,
Kita pasti berpikir,
Dikit dikit ndak bisa ini, ndak bisa itu, ndak mampu, pasti gagal (padahal belum mencoba)
Adanya pikiran negatif ini sangat berdampak dan membekas di pikiran kita, kita ndak akan bisa bertumbuh dengan baik jika selalu ada pikiran negatif.
Apa Anda sudah siap untuk ndak sama sekali berpikir negatif?
Jika ndak, maka hentikan membaca sampai disini.
Tapi, jika iya…
Tarik napas pelan-pelan, lalu hembuskan perlahan…
Ndak ada yang sempurna di dunia ini,
Pikiran negatif, hal manusiawi.
Tapi, Anda harus lawan itu,
Mulai dari sekarang, setiap ada sekecil apapun pikiran negatif,
Tendanglah keluar negatif itu dari pikiran Anda, lalu segera ganti dengan pikiran positif.
Terkadang pikiran negatif ada karena kita merasa minder kurang percaya diri,
Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,
Kita juga begitu…
Kita terima kekurangan, dan kita hargai kelebihan kita.
Kekurangan bukanlah jadi penghambat, tetapi semakin menambah semangat untuk jadi lebih baik.
Pikiran negatif juga timbul karena perasaan,
Iya, perasaan lelah, kecewa…
Lelah kecewa atau perasaan semacamnya sudah pasti ada dan terjadi,
Hidup ndak akan selalu seperti jalan mulus,
Terkadang kita melewati jalan terjal, berbatu, dan berliku…
Kita tahu harus apa ketika melewati jalan itu,
Iya hati-hati, jangan sampai jatuh, pertahankan keseimbangan, dan perlu banyak kesabaran,
Dan ndak selamanya kita selalu melewati jalan yang sulit.
Yang paling banyak terjadi, pikiran negatif ada karena prasangka.
Kadang kala kita menyangka seorang teman atau kenalan kita itu jahat, tapi nyatanya dia lebih baik dari kita, dan sangat baik.
Sekarang,
Mulailah berprasangka baik (husnudzon) pada siapa yang kita temui apapun yang kita hadapi. Demikian juga, kita berprasangka baik pada Allah SWT, yang telah menciptakan hati dan pikiran kita. Jika kita yakin suatu saat Allah SWT akan ganti apa yang telah kita lalui dengan sesuatu yang jauh lebih baik, maka insyaAllah Allah SWT akan mudahkan dan membuka jalan bagi kita.
HR. Bukhari:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).”(Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675] Semoga Allah SWT mudahkan, barakallahu fiik.
"Pikiran Negatif."
Sebelum mencari cara, bukankah lebih baik, kita perlu mencari tahu kenapa pikiran negatif muncul di pikiran kita.
Apa alasannya?
Apa penyebabnya?
Kita pun mulai berpikir, lalu menjawab,
"Ndak tau tuh, pikiran negatif muncul gitu aja..."
Ndak kok,
Pasti ada alasan kenapa kita berpikir negatif,
Pasti ada pemicu pikiran negatif itu.
"Lalu?"
Setelah tahu pemicunya, maka kita membenahi pikiran kita.
Lawan dari negatif adalah positif
Memang agak sulit di awal, jika kita memang sudah terbiasa atau selalu berpikir negatif,
Kita pasti berpikir,
Dikit dikit ndak bisa ini, ndak bisa itu, ndak mampu, pasti gagal (padahal belum mencoba)
Adanya pikiran negatif ini sangat berdampak dan membekas di pikiran kita, kita ndak akan bisa bertumbuh dengan baik jika selalu ada pikiran negatif.
Apa Anda sudah siap untuk ndak sama sekali berpikir negatif?
Jika ndak, maka hentikan membaca sampai disini.
Tapi, jika iya…
Tarik napas pelan-pelan, lalu hembuskan perlahan…
Ndak ada yang sempurna di dunia ini,
Pikiran negatif, hal manusiawi.
Tapi, Anda harus lawan itu,
Mulai dari sekarang, setiap ada sekecil apapun pikiran negatif,
Tendanglah keluar negatif itu dari pikiran Anda, lalu segera ganti dengan pikiran positif.
Terkadang pikiran negatif ada karena kita merasa minder kurang percaya diri,
Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,
Kita juga begitu…
Kita terima kekurangan, dan kita hargai kelebihan kita.
Kekurangan bukanlah jadi penghambat, tetapi semakin menambah semangat untuk jadi lebih baik.
Pikiran negatif juga timbul karena perasaan,
Iya, perasaan lelah, kecewa…
Lelah kecewa atau perasaan semacamnya sudah pasti ada dan terjadi,
Hidup ndak akan selalu seperti jalan mulus,
Terkadang kita melewati jalan terjal, berbatu, dan berliku…
Kita tahu harus apa ketika melewati jalan itu,
Iya hati-hati, jangan sampai jatuh, pertahankan keseimbangan, dan perlu banyak kesabaran,
Dan ndak selamanya kita selalu melewati jalan yang sulit.
Yang paling banyak terjadi, pikiran negatif ada karena prasangka.
Kadang kala kita menyangka seorang teman atau kenalan kita itu jahat, tapi nyatanya dia lebih baik dari kita, dan sangat baik.
Sekarang,
Mulailah berprasangka baik (husnudzon) pada siapa yang kita temui apapun yang kita hadapi. Demikian juga, kita berprasangka baik pada Allah SWT, yang telah menciptakan hati dan pikiran kita. Jika kita yakin suatu saat Allah SWT akan ganti apa yang telah kita lalui dengan sesuatu yang jauh lebih baik, maka insyaAllah Allah SWT akan mudahkan dan membuka jalan bagi kita.
HR. Bukhari:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).”(Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675] Semoga Allah SWT mudahkan, barakallahu fiik.
No comments:
Post a Comment