Video klip di atas itu penampilan komedian asal Norwegia Viggo Venn yang dinobatkan sebagai pemenang Britain's Got Talent. Kalau menurut SettiaBlog dia ini komedian yang memiliki ide brilian. Dalam Britain's Got Talent tersebut dia memiliki misi sederhana, membuat juri Simon Cowell tersenyum. Simon Cowell ini memang sangat susah tersenyum dan kritikannya sangat pedas. Lihat, bagaimana cerdiknya Si Viggo memanipulasi Simon Cowell sampai akhirnya bisa tersenyum. Di awal penampilan, dengan sedikit kejutan Si Viggo membuat Simon emosi dan jinglenya "one more time" membuat para penonton antusias berikan dukungan pada Viggo. Simon Cowell benar - benar tak berdaya. Benar - benar kena prank. Manipulasi yang di terapkan juga bagus banget, mampu membuat orang bangga dan tersenyum. Anda bisa kok lihat sendiri pada video klip di atas. Kalimat "one more time" sendiri mengingatkan SettiaBlog pada ungkapan,
(Kelemahan terbesarmu adalah ketika kamu menyerah dan kehebatan terbesarmu adalah ketika kamu mencoba sekali lagi.)
Backgroundnya sendiri SettiaBlog buat sedikit mumet, sekali lagi ini bukan gambar lho ya tapi permainan coding dengan memanipulasi gradasi warna heavy rain, fresh milk dan juicy peach.
Manipulasi adalah cara seseorang untuk mengubah, memengaruhi, atau mengontrol orang lain agar sesuai dengan yang ia inginkan. Ya, memang secara umum manipulasi itu bersifat negatif. Namun manipulasi dapat pula bersifat positif, seperti yang di gunakan Viggo di atas. Kontak mata atau tersenyum untuk membangun kedekatan dengan orang lain. Manipulasi menjadi tidak sehat ketika bertujuan untuk menghindari tanggung jawab atau menguasai orang lain. Kegiatan memanipulasi atau gaslighting ndak hanya terjadi dalam sebuah hubungan antara kita dengan orang lain saja. Bisa juga kegiatan memanipulasi dilakukan oleh kita terhadap diri kita sendiri atau disebut dengan self gaslighting. Kegiatan memanipulasi tentunya merupakan salah satu tindakan toxic behaviour. Apalagi memanipulasi diri sendiri. Mencoba untuk menyangkal semua keinginan diri. Self gaslighting biasanya secara tidak langsung akan memberikan dampak yang negatif terhadap diri sendiri. Self gaslighting biasanya tumbuh ketika seseorang melakukan gaslighting kepada kita, yang membuat kita akhirnya memanipulasi diri sendiri. Perilaku self gaslighting tentunya harus kita hindari. Berikut merupakan tindakan memanipulasi diri atau self gaslighting
• Berpikiran bahwa diri sendiri terlalu dramatis, emosional, dan sensitif.
Pikiran-pikiran negatif seperti ini tentunya mampu menurunkan motivasi Anda, membuat Anda susah untuk merasa bersyukur dan bahagia. Bahkan pikiran-pikiran seperti itu mampu membuat Anda merasa depresi ataupun cemas. Cobalah untuk mengubah pemikiran tersebut dengan positive affirmation seperti “Perspektif dan perasaan saya penting,” “Aku memaafkan kesalahanku,” “Aku tidak memaksakan diri sendiri terhadap hal-hal yang tidak bisa aku kontrol.” Atau ubahlah pemikiran negatif tersebut dengan pemikiran yang netral. “Sepertinya benar aku terlalu sensitif” menjadi “Ini merupakan sesuatu yang wajar.” Ketika Anda berusaha untuk berbicara mengenai hal positif terhadap diri Anda sendiri, hal tersebut mampu menahan energi negatif.
• Mengizinkan orang lain untuk menyakiti diri sendiri
Tidak ada orang yang mau menyakiti dirinya sendiri, namun karena kita terlalu takut berkata tidak dan takut untuk membela diri. Hal tersebut mengakibatkan orang-orang dengan mudahnya menyakiti kita. Orang lain melakukan kekerasan, tapi kita terima. Orang lain memerintah kita padahal saat itu kita sedang ada keperluan lain ataupun keadaannya saat itu kita sedang lelah, tapi kita tetap melaksanakannya. Ndak apa untuk menolak jika Anda tidak menyanggupinya. Sesekali melakukan hal tersebut ndak akan membuat hubungan Anda dengan orang lain akan rusak. Jika memang ia mempermasalahkan hal tersebut menjadi sebuah perkara yang dibesar-besarkan, mungkin Anda bisa memberikan batasan untuk orang tersebut. Belajarlah secara perlahan untuk berani membela diri sendiri dan berani berkata tidak. Kasihanilah diri Anda terlebih dahulu sebelum mengasihani orang lain.
• Tidak mengakui perasaan sendiri
Terkadang seseorang merasa dirinya baik-baik saja walaupun tubuhnya telah menunjukkan gelaja bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. “Aku ndak sedih kok,” “Aku ndak marah kok,” “Aku ndak capek kok.” Perasaan sedih, marah, dan lelah sebenarnya merupakan perasaan yang wajar yang dimiliki oleh manusia. Ndak apa untuk menangis sejenak. Ndak apa untuk melampiaskan rasa marah asalkan dengan cara yang baik. Ndak apa untuk berhenti sejenak untuk beristirahat. Hal-hal seperti itu sebenarnya cara kita memanipulasi diri sendiri atau self gaslighting yang ndak seharusnya kita lakukan.
• Mempercayai pemikiran orang lain terhadap kita
Perasaan pernah mengecewakan orang lain, terkadang hal tersebut membuat kita membatasi diri sendiri untuk membuat suatu keputusan. Kita membuat batasan yang buruk terhadap diri sendiri dengan tidak mempercayai dirinya. Batasan-batasan tersebut akhirnya membuat kita merasa lebih percaya terhadap pembicaraan atau pemikiran orang lain terhadap kita. Hal ini sudah mengarah pada manipulasi diri atau self gaslighting. Berusahalah untuk berdamai dengan kenyataan bahwa kita pernah mengecewakan orang lain. Renungkanlah apakah kekecewaan tersebut benar datang dari kita atau terjadi pula dari faktor luar. Setiap orang pastinya pernah berbuat salah dan pernah merasa kecewa. Cobalah untuk meminta maaf terhadap orang tersebut. Jika ia sudah memaafkannya maka, Anda juga harus melakukannya.
Cobalah untuk percaya terhadap diri sendiri dengan mengontrol emosi yang Anda miliki. Coba lihat dari berbagai perspektif terhadap pandangan orang lain terhadap diri Anda. Kalau Anda tidak mempercayai diri Anda sendiri, lalu siapa lagi? Bagaimana orang lain akan percaya terhadap diri Anda?
"Your biggest weakness is when you give up and your greatest power is when you try one more time."
(Kelemahan terbesarmu adalah ketika kamu menyerah dan kehebatan terbesarmu adalah ketika kamu mencoba sekali lagi.)
Backgroundnya sendiri SettiaBlog buat sedikit mumet, sekali lagi ini bukan gambar lho ya tapi permainan coding dengan memanipulasi gradasi warna heavy rain, fresh milk dan juicy peach.
Manipulasi adalah cara seseorang untuk mengubah, memengaruhi, atau mengontrol orang lain agar sesuai dengan yang ia inginkan. Ya, memang secara umum manipulasi itu bersifat negatif. Namun manipulasi dapat pula bersifat positif, seperti yang di gunakan Viggo di atas. Kontak mata atau tersenyum untuk membangun kedekatan dengan orang lain. Manipulasi menjadi tidak sehat ketika bertujuan untuk menghindari tanggung jawab atau menguasai orang lain. Kegiatan memanipulasi atau gaslighting ndak hanya terjadi dalam sebuah hubungan antara kita dengan orang lain saja. Bisa juga kegiatan memanipulasi dilakukan oleh kita terhadap diri kita sendiri atau disebut dengan self gaslighting. Kegiatan memanipulasi tentunya merupakan salah satu tindakan toxic behaviour. Apalagi memanipulasi diri sendiri. Mencoba untuk menyangkal semua keinginan diri. Self gaslighting biasanya secara tidak langsung akan memberikan dampak yang negatif terhadap diri sendiri. Self gaslighting biasanya tumbuh ketika seseorang melakukan gaslighting kepada kita, yang membuat kita akhirnya memanipulasi diri sendiri. Perilaku self gaslighting tentunya harus kita hindari. Berikut merupakan tindakan memanipulasi diri atau self gaslighting
• Berpikiran bahwa diri sendiri terlalu dramatis, emosional, dan sensitif.
Pikiran-pikiran negatif seperti ini tentunya mampu menurunkan motivasi Anda, membuat Anda susah untuk merasa bersyukur dan bahagia. Bahkan pikiran-pikiran seperti itu mampu membuat Anda merasa depresi ataupun cemas. Cobalah untuk mengubah pemikiran tersebut dengan positive affirmation seperti “Perspektif dan perasaan saya penting,” “Aku memaafkan kesalahanku,” “Aku tidak memaksakan diri sendiri terhadap hal-hal yang tidak bisa aku kontrol.” Atau ubahlah pemikiran negatif tersebut dengan pemikiran yang netral. “Sepertinya benar aku terlalu sensitif” menjadi “Ini merupakan sesuatu yang wajar.” Ketika Anda berusaha untuk berbicara mengenai hal positif terhadap diri Anda sendiri, hal tersebut mampu menahan energi negatif.
• Mengizinkan orang lain untuk menyakiti diri sendiri
Tidak ada orang yang mau menyakiti dirinya sendiri, namun karena kita terlalu takut berkata tidak dan takut untuk membela diri. Hal tersebut mengakibatkan orang-orang dengan mudahnya menyakiti kita. Orang lain melakukan kekerasan, tapi kita terima. Orang lain memerintah kita padahal saat itu kita sedang ada keperluan lain ataupun keadaannya saat itu kita sedang lelah, tapi kita tetap melaksanakannya. Ndak apa untuk menolak jika Anda tidak menyanggupinya. Sesekali melakukan hal tersebut ndak akan membuat hubungan Anda dengan orang lain akan rusak. Jika memang ia mempermasalahkan hal tersebut menjadi sebuah perkara yang dibesar-besarkan, mungkin Anda bisa memberikan batasan untuk orang tersebut. Belajarlah secara perlahan untuk berani membela diri sendiri dan berani berkata tidak. Kasihanilah diri Anda terlebih dahulu sebelum mengasihani orang lain.
• Tidak mengakui perasaan sendiri
Terkadang seseorang merasa dirinya baik-baik saja walaupun tubuhnya telah menunjukkan gelaja bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. “Aku ndak sedih kok,” “Aku ndak marah kok,” “Aku ndak capek kok.” Perasaan sedih, marah, dan lelah sebenarnya merupakan perasaan yang wajar yang dimiliki oleh manusia. Ndak apa untuk menangis sejenak. Ndak apa untuk melampiaskan rasa marah asalkan dengan cara yang baik. Ndak apa untuk berhenti sejenak untuk beristirahat. Hal-hal seperti itu sebenarnya cara kita memanipulasi diri sendiri atau self gaslighting yang ndak seharusnya kita lakukan.
• Mempercayai pemikiran orang lain terhadap kita
Perasaan pernah mengecewakan orang lain, terkadang hal tersebut membuat kita membatasi diri sendiri untuk membuat suatu keputusan. Kita membuat batasan yang buruk terhadap diri sendiri dengan tidak mempercayai dirinya. Batasan-batasan tersebut akhirnya membuat kita merasa lebih percaya terhadap pembicaraan atau pemikiran orang lain terhadap kita. Hal ini sudah mengarah pada manipulasi diri atau self gaslighting. Berusahalah untuk berdamai dengan kenyataan bahwa kita pernah mengecewakan orang lain. Renungkanlah apakah kekecewaan tersebut benar datang dari kita atau terjadi pula dari faktor luar. Setiap orang pastinya pernah berbuat salah dan pernah merasa kecewa. Cobalah untuk meminta maaf terhadap orang tersebut. Jika ia sudah memaafkannya maka, Anda juga harus melakukannya.
Cobalah untuk percaya terhadap diri sendiri dengan mengontrol emosi yang Anda miliki. Coba lihat dari berbagai perspektif terhadap pandangan orang lain terhadap diri Anda. Kalau Anda tidak mempercayai diri Anda sendiri, lalu siapa lagi? Bagaimana orang lain akan percaya terhadap diri Anda?
No comments:
Post a Comment