Tadi malam pas lagi nyantai di depan rumah, mata SettiaBlog tertuju pada bunga anggrek merpati (Dendrobium crumenatum) yang menempel di pohon Belimbing depan rumah. Karena habis hujan bunganya pada bermunculan, seperti yang ada pada klip di atas. Itu lho...anggrek yang daunnya kecil dan biasa tumbuh liar di pohon-pohon. Kalau bunganya mekar baunya haru...um dan harumnya itu suedep. Warnanya putih kecil-kecil bentuknya mirip burung merpati. Di negaranya Selena Gomez sana anggrek jenis ini harganya mahal banget. Tapi mekarnya bunga ini agak rumit, harus nunggu kelembaban dan suhu yang pas. Ya mungkin serumit kehidupan ini. Sebenarnya c rumit atau tidaknya kehidupan ini tergantung cara menyikapinya. O...ya, di bawah ini ada 2 ilustrasi cerita candaan, yang satu alurnya normal dan yang satu alurnya rumit. Untuk backsound nya SettiaBlog pakai "home" lagunya Joe Satriani.
Ilustrasi 1 :
Ilustrasi ke 2 :
Rumit dan bikin mumet kan ya cerita yang kedua SettiaBlog. Kalau kita melihat realita yang terjadi. Terkadang ada orang hidup sederhana, tapi dapat menjalani hari harinya dengan penuh sukacita, sebaliknya ada orang yang hidup berkecukupan, namun wajahnya tampak murung dan kening yang berkerut. Mengapa bisa terjadi demikian? Padahal menurut logika, orang yang hidupnya pas pasan,justru adalah orang yang menderita, karena ada begitu banyak kebutuhan hidupnya yang belum terpenuhi. Dan orang yang hidupnya sudah mapan, seharusnya sudah dapat menikmati hidup dengan santai. Karena semua yang dibutuhkan sudah ada, rumah sudah milik sendiri, anak dan istri tidak kekurangan apapun. Bahkan menempati posisi penting ditempat pekerjaan.
Pola Pikir Yang Keliru Menciptakan Suasana Hati Yang Tidak Nyaman
Penyebab terbesar hal seperti ini bisa terjadi adalah karena pola pikir, orang yang berpikiran jernih, melihat kebawah. Bahwa diluar dirinya, masih teramat banyak orang yang hidupnya jauh lebih menderita. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari harian, harus bekerja kasar. Hidup sebagai pekerja kasar, tidak ada jaminan sama sekali. Mau sakit, istri melahirkan atau apapun alasannya, adalah menjadi urusan pribadi. Pada prinsipnya, datang dan kerja, dapat uang. Tidak masuk kerja ,jangan berharap akan mendapatkan apapun. Dengan menengok kebawah, maka rasa syukur akan memenuhi seluruh relung hati. Sehingga walaupun banyak harapan yang belum terpenuhi, setidaknya sudah dapat menikmati hidup secara layak. Anak bisa disekolahkan, rumah tangga beres dan sudah dapat menjalani hidup layak bersama anak istri dan tidak harus bekerja kasar, hanya untuk sebungkus nasi.
Pola Pikir Yang Keliru
Bahwa setiap orang bercita cita untuk memperbaiki nasib keluarga, namun seharusnya tetap menyukuri apa yang sudah ada pada kita.Tapi karena saking terobsesi untuk sesegera mungkin mencapai impian hidupnya, maka secara tanpa sadar telah menghanyutkan orang kedalam pola pikir yang keliru, yakni menciptakan :"over expectation" terhadap dirinya dan keadaan diluar. Hal ini akan menghadirkan rasa tidak puas terhadap banyak hal. Baik rasa tidak puas terhadap diri sendiri, terhadap istri dan juga terhadap anak anak. Karena dalam alam pikirannya, bahwa segala sesuatu keinginannya akan dapat dijadikan realita secepat hasrat hatinya. Lupa bahwa sehebat apapun seseorang,mustahil dapat menguasai kondisi yang terjadi diluar kemampuan dirinya. Sebagai contoh.: Seluruh rencana yang sudah dipersiapkan secara matang,bisa jadi tertunda,karena berbagai faktor: hujan lebat, banjir, mitra kerja sakit atau diri sendiri sakit. Karena tidak terbiasa menerima kondisi yang berbeda dengan apa yang diharapkan,maka hal hal kecil dapat menyebabkan orang menjadi murung sepanjang hari.
Kemurungan ini, akan mengimbas dalam hubungan berinteraksi dalam keluarga, maupun dilingkungan dimana ia berada. Dan bila dibiarkan berlarut larut, akan menjerumuskan orang menghancurkan masa depannya sendiri secara perlahan tapi pasti.
Menjaga Agar Pola Pikir Tetap Positif
Disamping memiliki akal budi, kemampuan untuk berpikir, manusia juga memiliki cita rasa, yang tidak selalu berjalan selaras .Disinilah sikap mental kita diuji, mampukah kita mengalahkan diri sendiri,dengan mengenyampingkan pikiran yang dapat menghanyutkan diri kita kedalam pola pikir ang keliru atau tidak. Hal ini menjadi sangat penting, karena menjadi penentu hidup kita. Orang yang tidak mampu mengalahkan diri sendiri, maka suasana hatinya akan selalu dirundung kemurungan, was was dan perasaan galau sepanjang hari. Sebaliknya, bila mampu mengalahkan diri sendiri dan dapat menerima apapun hasil kerja keras dirinya,akan membuat hidupnya tentram dan jauh dari kemurungan.
Menjadikan dirinya manusia yang tahu bersyukur dan peduli akan penderitaan orang lain. Sebaliknya, orang yang selalu dirundung kemurungan, akan menjauhkan dirinya dari rasa syukur dan bersikap apatis terhadap lingkungan, bahkan terhadap anak istri yang sakit, karena seluruh pikiran dan hatinya, hanya tertumpu pada dirinya sendiri. Hidup adalah sebuah pilihan dan setiap orang berhak untuk memilih jalan hidup masing masing, Namun ada hal yang patut diingat adalah bahwa salah memilih jalan hidup, belum tentu akan ada jalan untuk kembali lagi. Karena sering kali, orang baru sadar, ketika semuanya sudah terlambat.
Ilustrasi 1 :
Ada Sepasang suami istri yang telah lama menikah. Untuk menghormati privacy, setelah 20 tahun menikah masing-masing dari mereka mengajukan sebuah permintaan. Suami meminta istrinya tidak membuka handphone atau WAnya. Sedangkan istrinya meminta agar suaminya tidak membuka laci meja yang ada di kamar tidur mereka. Keduanya pun sepakat, dengan hal itu sang suami merasa aman karena perselingkuhannya dengan beberapa wanita ini tidak akan diketahui oleh sang istri. Kata-kata mesra dan percakapan via SMS dan WA nya pun pasti tak akan diketahui oleh istrinya. Diapun dapat dengan leluasa menggunakan handphone dan WA sebagai alat komunikasi bersama selingkuhannya itu.
Setelah 16 tahun kesepakatan itu dipegang dengan kokoh akhirnya roboh juga. Sang suami tergoda untuk membuka laci meja di kamar tidur. Ternyata setelah ia buka laci itu betapa terkejutnya ia melihat isi laci itu yang berisi 2 butir kacang ijo dan uang Rp 7.000.
Suami : “Owalah jadi gara gara ini sampai aku tidak boleh membuka laci ini, Tapi memang ada apa dengan dua butir kacang ijo dan uang tujuh ribu rupiah ini, sampai aku tidak boleh melihatnya?”
Istri : “Apa setelah nanti aku ceritakan semuanya padamu, kamu mau akan tetap mencintaiku????”
Suami: “Oh Tentu lah sayangku…”
Istri: “Tapi Maafkan aku suamiku, sebenarnya aku ini adalah wanita yang rusak, aku pernah selingkuh dibelakangmu. Dan untuk mengingatkan hal itu, setiap aku melakukan perselingkuhan pasti kuletakkan satu butir kacang ijo di laci meja itu.”
Suami: “(Didalam hati) Itu tidak jadi masalah untukku, kan kamu juga baru satu kali selingkuh daripada aku sudah melakukannya sampai belasan kali. (Sambil memeluk) Sayang, kau tak perlu khawatir, aku akan tetap terus mencintaimu walaupun kau pernah selingkuh di belakangku. Dan cintaku pun tidak akan pernah berkurang sedikitpun padamu. Tetapi apa maksud dari uang tujuh ribu rupiah itu?”
Istri: “(Dengan terisak) Ya uang itu sebagai tanda aku pernah selingkuh juga, Karena laci meja ini kecil maka aku jual 1 kilogram kacang ijonya dan hanya laku 7.000 rupiah saja.”
Setelah 16 tahun kesepakatan itu dipegang dengan kokoh akhirnya roboh juga. Sang suami tergoda untuk membuka laci meja di kamar tidur. Ternyata setelah ia buka laci itu betapa terkejutnya ia melihat isi laci itu yang berisi 2 butir kacang ijo dan uang Rp 7.000.
Suami : “Owalah jadi gara gara ini sampai aku tidak boleh membuka laci ini, Tapi memang ada apa dengan dua butir kacang ijo dan uang tujuh ribu rupiah ini, sampai aku tidak boleh melihatnya?”
Istri : “Apa setelah nanti aku ceritakan semuanya padamu, kamu mau akan tetap mencintaiku????”
Suami: “Oh Tentu lah sayangku…”
Istri: “Tapi Maafkan aku suamiku, sebenarnya aku ini adalah wanita yang rusak, aku pernah selingkuh dibelakangmu. Dan untuk mengingatkan hal itu, setiap aku melakukan perselingkuhan pasti kuletakkan satu butir kacang ijo di laci meja itu.”
Suami: “(Didalam hati) Itu tidak jadi masalah untukku, kan kamu juga baru satu kali selingkuh daripada aku sudah melakukannya sampai belasan kali. (Sambil memeluk) Sayang, kau tak perlu khawatir, aku akan tetap terus mencintaimu walaupun kau pernah selingkuh di belakangku. Dan cintaku pun tidak akan pernah berkurang sedikitpun padamu. Tetapi apa maksud dari uang tujuh ribu rupiah itu?”
Istri: “(Dengan terisak) Ya uang itu sebagai tanda aku pernah selingkuh juga, Karena laci meja ini kecil maka aku jual 1 kilogram kacang ijonya dan hanya laku 7.000 rupiah saja.”
Ilustrasi ke 2 :
Disuatu hari seorang direktur perusahaan ingin mengadakan meeting kerja selama 12 hari ke luar kota dan akan mengajak seluruh staff (karyawan kantornya). Si Boss telepon Sekretaris seksinya : “Besok kita akan pergi dinas ke luar kota 12 hari, Jangan lupa persiapkan diri kamu..!!!!!”
Si Sekretaris telepon Suaminya : “Ayah besok kayaknya mama bakalan ada Dinas di luar kota selama 12 hari ayah jaga diri baik baik ya…”
Si Suami telepon Kekasih Gelapnya : ”Besok pagi istriku akan ada dinas keluar Kota selama 12 hari, kamu ada waktu luang kan??”
Si Kekasih Gelap telepon anak Kursusnya : " Nak, minggu ini bu guru keluar kota, kursusnya libur 12 hari ya, jadi kamu bisa belajar dirumah dulu ya…”
Si anak telepon Ayahnya : " Yah, Aku besok libur kursusnya selama 12 hari, ibu gurunya akan pergi keluar kota besok, kita jalan jalan ya yah..!!!”
Si Ayah (alias Bosnya) telepon sekretarisnya : ” Sepertinya kita tidak jadi pergi dinas besok, Soalnya anak saya ngajak jalan jalan…!!!"
Sekretaris telepon suaminya : "Aku besok ndak jadi pergi dinas yah, si bos ndak bisa pergi besok katanya…”
Suami telepon Kekasih Gelapnya : “Maaf banget ya, ternyata istriku ndak jadi pergi dinas keluar kota. Jadi kamu ndak usah dateng besok pagi…”
Kekasih gelap telepon anak Kursusnya: “Begini Nak, Berhubung ibu ndak jadi pergi keluar kotanya, itu berarti kita besok tetep kursus ya…!!!”
Anak kursus telepon sang ayah (si Boss) : "Yah, kayaknya ndak jadi jalan jalan deh, besok kursusnya tetap..!!!"
Ayah telepon Sekretarisnya lagi : “Sepertinya acara jalan jalan dengan anak saya batal, kalo begitu atur jadwal pergi dinas kita minggu ini lagi ya…!!!”
Si Sekretaris telepon Suaminya : “Ayah besok kayaknya mama bakalan ada Dinas di luar kota selama 12 hari ayah jaga diri baik baik ya…”
Si Suami telepon Kekasih Gelapnya : ”Besok pagi istriku akan ada dinas keluar Kota selama 12 hari, kamu ada waktu luang kan??”
Si Kekasih Gelap telepon anak Kursusnya : " Nak, minggu ini bu guru keluar kota, kursusnya libur 12 hari ya, jadi kamu bisa belajar dirumah dulu ya…”
Si anak telepon Ayahnya : " Yah, Aku besok libur kursusnya selama 12 hari, ibu gurunya akan pergi keluar kota besok, kita jalan jalan ya yah..!!!”
Si Ayah (alias Bosnya) telepon sekretarisnya : ” Sepertinya kita tidak jadi pergi dinas besok, Soalnya anak saya ngajak jalan jalan…!!!"
Sekretaris telepon suaminya : "Aku besok ndak jadi pergi dinas yah, si bos ndak bisa pergi besok katanya…”
Suami telepon Kekasih Gelapnya : “Maaf banget ya, ternyata istriku ndak jadi pergi dinas keluar kota. Jadi kamu ndak usah dateng besok pagi…”
Kekasih gelap telepon anak Kursusnya: “Begini Nak, Berhubung ibu ndak jadi pergi keluar kotanya, itu berarti kita besok tetep kursus ya…!!!”
Anak kursus telepon sang ayah (si Boss) : "Yah, kayaknya ndak jadi jalan jalan deh, besok kursusnya tetap..!!!"
Ayah telepon Sekretarisnya lagi : “Sepertinya acara jalan jalan dengan anak saya batal, kalo begitu atur jadwal pergi dinas kita minggu ini lagi ya…!!!”
Rumit dan bikin mumet kan ya cerita yang kedua SettiaBlog. Kalau kita melihat realita yang terjadi. Terkadang ada orang hidup sederhana, tapi dapat menjalani hari harinya dengan penuh sukacita, sebaliknya ada orang yang hidup berkecukupan, namun wajahnya tampak murung dan kening yang berkerut. Mengapa bisa terjadi demikian? Padahal menurut logika, orang yang hidupnya pas pasan,justru adalah orang yang menderita, karena ada begitu banyak kebutuhan hidupnya yang belum terpenuhi. Dan orang yang hidupnya sudah mapan, seharusnya sudah dapat menikmati hidup dengan santai. Karena semua yang dibutuhkan sudah ada, rumah sudah milik sendiri, anak dan istri tidak kekurangan apapun. Bahkan menempati posisi penting ditempat pekerjaan.
Pola Pikir Yang Keliru Menciptakan Suasana Hati Yang Tidak Nyaman
Penyebab terbesar hal seperti ini bisa terjadi adalah karena pola pikir, orang yang berpikiran jernih, melihat kebawah. Bahwa diluar dirinya, masih teramat banyak orang yang hidupnya jauh lebih menderita. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari harian, harus bekerja kasar. Hidup sebagai pekerja kasar, tidak ada jaminan sama sekali. Mau sakit, istri melahirkan atau apapun alasannya, adalah menjadi urusan pribadi. Pada prinsipnya, datang dan kerja, dapat uang. Tidak masuk kerja ,jangan berharap akan mendapatkan apapun. Dengan menengok kebawah, maka rasa syukur akan memenuhi seluruh relung hati. Sehingga walaupun banyak harapan yang belum terpenuhi, setidaknya sudah dapat menikmati hidup secara layak. Anak bisa disekolahkan, rumah tangga beres dan sudah dapat menjalani hidup layak bersama anak istri dan tidak harus bekerja kasar, hanya untuk sebungkus nasi.
Pola Pikir Yang Keliru
Bahwa setiap orang bercita cita untuk memperbaiki nasib keluarga, namun seharusnya tetap menyukuri apa yang sudah ada pada kita.Tapi karena saking terobsesi untuk sesegera mungkin mencapai impian hidupnya, maka secara tanpa sadar telah menghanyutkan orang kedalam pola pikir yang keliru, yakni menciptakan :"over expectation" terhadap dirinya dan keadaan diluar. Hal ini akan menghadirkan rasa tidak puas terhadap banyak hal. Baik rasa tidak puas terhadap diri sendiri, terhadap istri dan juga terhadap anak anak. Karena dalam alam pikirannya, bahwa segala sesuatu keinginannya akan dapat dijadikan realita secepat hasrat hatinya. Lupa bahwa sehebat apapun seseorang,mustahil dapat menguasai kondisi yang terjadi diluar kemampuan dirinya. Sebagai contoh.: Seluruh rencana yang sudah dipersiapkan secara matang,bisa jadi tertunda,karena berbagai faktor: hujan lebat, banjir, mitra kerja sakit atau diri sendiri sakit. Karena tidak terbiasa menerima kondisi yang berbeda dengan apa yang diharapkan,maka hal hal kecil dapat menyebabkan orang menjadi murung sepanjang hari.
Kemurungan ini, akan mengimbas dalam hubungan berinteraksi dalam keluarga, maupun dilingkungan dimana ia berada. Dan bila dibiarkan berlarut larut, akan menjerumuskan orang menghancurkan masa depannya sendiri secara perlahan tapi pasti.
Menjaga Agar Pola Pikir Tetap Positif
Disamping memiliki akal budi, kemampuan untuk berpikir, manusia juga memiliki cita rasa, yang tidak selalu berjalan selaras .Disinilah sikap mental kita diuji, mampukah kita mengalahkan diri sendiri,dengan mengenyampingkan pikiran yang dapat menghanyutkan diri kita kedalam pola pikir ang keliru atau tidak. Hal ini menjadi sangat penting, karena menjadi penentu hidup kita. Orang yang tidak mampu mengalahkan diri sendiri, maka suasana hatinya akan selalu dirundung kemurungan, was was dan perasaan galau sepanjang hari. Sebaliknya, bila mampu mengalahkan diri sendiri dan dapat menerima apapun hasil kerja keras dirinya,akan membuat hidupnya tentram dan jauh dari kemurungan.
Menjadikan dirinya manusia yang tahu bersyukur dan peduli akan penderitaan orang lain. Sebaliknya, orang yang selalu dirundung kemurungan, akan menjauhkan dirinya dari rasa syukur dan bersikap apatis terhadap lingkungan, bahkan terhadap anak istri yang sakit, karena seluruh pikiran dan hatinya, hanya tertumpu pada dirinya sendiri. Hidup adalah sebuah pilihan dan setiap orang berhak untuk memilih jalan hidup masing masing, Namun ada hal yang patut diingat adalah bahwa salah memilih jalan hidup, belum tentu akan ada jalan untuk kembali lagi. Karena sering kali, orang baru sadar, ketika semuanya sudah terlambat.
No comments:
Post a Comment