Selena, klip "jiwa jagad jawi" di atas konsepnya senada dengan bahasan - bahasan SettiaBlog kan ya. Klipnya ini sebenarnya syarat akan makna Selena, kayak si gadis ambil gelas berisikan wayang, dia memilih tokoh Gareng yang memiliki makna hati-hati dalam melangkah, sikap waspada. hidupnya penuh liku tapi tetap semangat menjalaninya dan tak mau merampas yang bukan haknya. Di situ juga di perlihatkan kungkum sebagai simbol membersihkan jasmani dan rohani. Musik kebo giro yang melambangkan kebahagiaan. Dan banyak lagi makna-makna yang ada pada klip di atas, lebih rincinya biar di jelaskan yang bersangkutan. SettiaBlog hanya mencukil beberapa saja dan SettiaBlog tertarik dengan kata-kata si gadis i am discovering myself. Ya, self-discovery di perlukan untuk membentuk pribadi yang berkualitas.
Menjadi Pribadi yang berkualitas tidaklah semudah yang kita pikirkan, untuk memperolehnya kita membutuhkan sebuah perjuangan yang berat. Dan untuk menggali potensi seseorang membutuhkan beberapa tahapan, yaitu :
– Self-discovery adalah tahap dimana seseorang berusaha untuk menemukan keberadaan diri mereka yang sebenarnya, bagaimana karakter mereka dan hal-hal apa saja yang ditaruh Allah dalam hidup mereka. Pada tahapan ini seseorang cenderung untuk menyadari bahwa mereka adalah sosok yang unik dihadapan Allah SWT.
– Self-respect adalah tahap dimana seseorang memiliki kemampuan untuk menghargai diri mereka sendiri, tanpa peduli dengan apapun yang dikatakan orang tentang mereka. Seseorang tidak akan bisa menghargai diri mereka sendiri apabila mereka tidak bisa melihat potensi besar apakah yang Allah SWT telah taruh dalam diri mereka. Langkah selanjutnya dalam menggali potensi diri adalah :
– self-understanding, ini adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan sekaligus kelemahan mereka. Self-understanding menolong seseorang untuk membangun kebijaksanaan diri, karena setelah mereka mengetahui apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan diri mereka, mereka akan sanggup untuk membangun diri sendiri.
– Self-confidence adalah kekuatan untuk melakukan sesuatu, tanpanya semua kebijaksanaan akan tidak berguna. Kebijaksanaan harus di terapkan, dan kita tahu untuk menerapkan kebijaksanaan orang membutuhkan kepercayaan diri.
– Self-responsibility adalah tahapan dimana seseorang bersedia untuk melihat apa yang telah mereka lakukan dan belajar bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan. Mereka menyadari bahwa segala sesuatu yang mereka lakukan harus dipertanggungjawabkan. Kejujuran adalah kunci dari keberhasilan tahapan ini.
– Self-development adalah tahap untuk mengembangkan kemampuan diri. Seseorang hanya menggunakan 60% dari potensinya dan 10% dari kemampuan otaknya, apabila kita mampu mengembangkan sisa dari kemampuan potensi dan otak kita, akan menjadi manusia seperti apakah kita nantinya.
– Self-fulfilment adalah tahapan dari pengfokusan semua tahapan yang telah dikerjakan kepada masa depan. Tahapan ini menolong seseorang untuk merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu dari kehidupan mereka di masa datang. Apa yang mereka inginkan bergantung kepada apa yang telah mereka rencanakan pada tahapan ini.
Dan untuk yang masih sering membandingkan diri dengan orang lain terutama kaum perempuan. Tak dapat dipungkiri sebagai perempuan seringkali mudah membandingkan diri dengan orang lain, terutama dengan sesama perempuan. Terkadang merasa minder dan tidak percaya diri jika melihat orang yang lebih cantik atau hidupnya tampak sempurna.
Mengapa kita sering membandingkan diri dengan orang lain? Hal ini bisa terjadi lantaran kita belum selesai dalam melakukan self discovery atau pencarian jati diri. Kita belum mengetahui sepenuhnya apa yang kita inginkan dan belum menerima dirinya sendiri dengan segala kekurangan. Sebab jika kita sudah tahu dan paham tentang diri sendiri, dengan sendirinya kita tidak akan membandingkan diri dengan orang lain. Karena kita sudah bisa menerima diri sendiri, tahu kemampuan kita seperti apa dan apa yang terbaik untuk kita.
Tanyakan pada diri sendiri apa yang diinginkan dan catat semua goals.
Kalau sudah tahu apa yang diinginkan, kita akan punya pengingat dalam diri bahwa kita ya seperti ini. Kekurangan kita ini, tapi kita punya kelebihan lainnya yang orang lain tidak punya. Jadi dengan sendirinya dia sudah dalam dengan masa lalu, dengan kekurangannya. Sehingga dia akan merasa lebih secure, lebih percaya diri.
Ada empat tahap yang bisa kita lakukan kalau kita masih merasa sering membandingkan diri dengan yang lainnya. Mulai dari memahami diri kita sendiri, apa yang orang lain tahu dari diri kita, mengetahui apa yang diharapkan orang lain atas diri kita, dan mengetahui juga apa yang kita harapkan dari diri sendiri. Untuk mengatasinya kita harus tahu tentang diri kita sendiri. Jika belum tahu, tanya pada diri sendiri. Kemudian cari tahu juga dari orang lain, kita itu seperti apa orangnya. Jika sudah tahu, tahap selanjutnya adalah mengetahui apa yang diharapkan orang lain dan apa harapan kita sendiri. Proses self discovery ini bukanlah hal yang mudah untuk dilalui dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, kita harus bisa menikmati semua prosesnya hingga nanti sampai pada tahap self development. Pada tahap self development ini kita akan lebih mempertanyakan soal hal-hal yang lebih bersifat eksternal. Misalnya seperti apa yang harus dipelajari agar kita bisa memanage keuangan dengan lebih baik atau buku apa yang harus dibaca untuk belajar soal kepemimpinan.
Semakin sering kita bertanya pada sendiri, semakin baik hasilnya. Tapi proses menemukan jawabannya memang tidak instan, semua harus dilalui dengan penuh kesabaran. Biasanya, jika proses itu sudah selesai, dan kita sudah menemukan semua jawabannya dalam artian kita sudah tahu apa yang kita inginkan, dengan sendirinya yang dicari dan yang ditanyakan akan berubah menjadi pertanyaan soal self development. leksetiarso@gmail.com
Menjadi Pribadi yang berkualitas tidaklah semudah yang kita pikirkan, untuk memperolehnya kita membutuhkan sebuah perjuangan yang berat. Dan untuk menggali potensi seseorang membutuhkan beberapa tahapan, yaitu :
– Self-discovery adalah tahap dimana seseorang berusaha untuk menemukan keberadaan diri mereka yang sebenarnya, bagaimana karakter mereka dan hal-hal apa saja yang ditaruh Allah dalam hidup mereka. Pada tahapan ini seseorang cenderung untuk menyadari bahwa mereka adalah sosok yang unik dihadapan Allah SWT.
– Self-respect adalah tahap dimana seseorang memiliki kemampuan untuk menghargai diri mereka sendiri, tanpa peduli dengan apapun yang dikatakan orang tentang mereka. Seseorang tidak akan bisa menghargai diri mereka sendiri apabila mereka tidak bisa melihat potensi besar apakah yang Allah SWT telah taruh dalam diri mereka. Langkah selanjutnya dalam menggali potensi diri adalah :
– self-understanding, ini adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan sekaligus kelemahan mereka. Self-understanding menolong seseorang untuk membangun kebijaksanaan diri, karena setelah mereka mengetahui apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan diri mereka, mereka akan sanggup untuk membangun diri sendiri.
– Self-confidence adalah kekuatan untuk melakukan sesuatu, tanpanya semua kebijaksanaan akan tidak berguna. Kebijaksanaan harus di terapkan, dan kita tahu untuk menerapkan kebijaksanaan orang membutuhkan kepercayaan diri.
– Self-responsibility adalah tahapan dimana seseorang bersedia untuk melihat apa yang telah mereka lakukan dan belajar bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan. Mereka menyadari bahwa segala sesuatu yang mereka lakukan harus dipertanggungjawabkan. Kejujuran adalah kunci dari keberhasilan tahapan ini.
– Self-development adalah tahap untuk mengembangkan kemampuan diri. Seseorang hanya menggunakan 60% dari potensinya dan 10% dari kemampuan otaknya, apabila kita mampu mengembangkan sisa dari kemampuan potensi dan otak kita, akan menjadi manusia seperti apakah kita nantinya.
– Self-fulfilment adalah tahapan dari pengfokusan semua tahapan yang telah dikerjakan kepada masa depan. Tahapan ini menolong seseorang untuk merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu dari kehidupan mereka di masa datang. Apa yang mereka inginkan bergantung kepada apa yang telah mereka rencanakan pada tahapan ini.
Dan untuk yang masih sering membandingkan diri dengan orang lain terutama kaum perempuan. Tak dapat dipungkiri sebagai perempuan seringkali mudah membandingkan diri dengan orang lain, terutama dengan sesama perempuan. Terkadang merasa minder dan tidak percaya diri jika melihat orang yang lebih cantik atau hidupnya tampak sempurna.
Mengapa kita sering membandingkan diri dengan orang lain? Hal ini bisa terjadi lantaran kita belum selesai dalam melakukan self discovery atau pencarian jati diri. Kita belum mengetahui sepenuhnya apa yang kita inginkan dan belum menerima dirinya sendiri dengan segala kekurangan. Sebab jika kita sudah tahu dan paham tentang diri sendiri, dengan sendirinya kita tidak akan membandingkan diri dengan orang lain. Karena kita sudah bisa menerima diri sendiri, tahu kemampuan kita seperti apa dan apa yang terbaik untuk kita.
Tanyakan pada diri sendiri apa yang diinginkan dan catat semua goals.
Kalau sudah tahu apa yang diinginkan, kita akan punya pengingat dalam diri bahwa kita ya seperti ini. Kekurangan kita ini, tapi kita punya kelebihan lainnya yang orang lain tidak punya. Jadi dengan sendirinya dia sudah dalam dengan masa lalu, dengan kekurangannya. Sehingga dia akan merasa lebih secure, lebih percaya diri.
Ada empat tahap yang bisa kita lakukan kalau kita masih merasa sering membandingkan diri dengan yang lainnya. Mulai dari memahami diri kita sendiri, apa yang orang lain tahu dari diri kita, mengetahui apa yang diharapkan orang lain atas diri kita, dan mengetahui juga apa yang kita harapkan dari diri sendiri. Untuk mengatasinya kita harus tahu tentang diri kita sendiri. Jika belum tahu, tanya pada diri sendiri. Kemudian cari tahu juga dari orang lain, kita itu seperti apa orangnya. Jika sudah tahu, tahap selanjutnya adalah mengetahui apa yang diharapkan orang lain dan apa harapan kita sendiri. Proses self discovery ini bukanlah hal yang mudah untuk dilalui dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, kita harus bisa menikmati semua prosesnya hingga nanti sampai pada tahap self development. Pada tahap self development ini kita akan lebih mempertanyakan soal hal-hal yang lebih bersifat eksternal. Misalnya seperti apa yang harus dipelajari agar kita bisa memanage keuangan dengan lebih baik atau buku apa yang harus dibaca untuk belajar soal kepemimpinan.
Semakin sering kita bertanya pada sendiri, semakin baik hasilnya. Tapi proses menemukan jawabannya memang tidak instan, semua harus dilalui dengan penuh kesabaran. Biasanya, jika proses itu sudah selesai, dan kita sudah menemukan semua jawabannya dalam artian kita sudah tahu apa yang kita inginkan, dengan sendirinya yang dicari dan yang ditanyakan akan berubah menjadi pertanyaan soal self development. leksetiarso@gmail.com
No comments:
Post a Comment