Selena, coba lihat daun Monstera pada klip di atas. Sehijau senyum kamu (menyejukkan), bentuknya tidak sempurna tapi indah. Seperti itulah hidup, indah karena ketidaksempurnaan manusia. Selena, coba lihat cincin di jari yang kau perlihatkan pada SettiaBlog. Bentuknya lingkaran. Lingkaran itu tak pernah berujung. Allah SWT menciptakan bumi ini seperti lingkaran, bulat dan berputar. Semua telah Dia sketsa dengan sempurna agar hamba-Nya mau memutar pikirannya untuk membaca, menggerakkan lidahnya untuk berbicara, melangkahkan kakinya untuk mencari, mengayunkan tanganya untuk mencoba-berusaha dan menyandarkan hatinya pada do’a yang tiada henti. Telah dicipta sebuah wacana Yang Maha Sempurna bahwa hidup tak selalu sama. Hubungan antar manusia tak pernah berdiam di satu titik yang pasti. Kebahagiaan, kedukaan dan kematian, selalu berputar mengitari lingkaran hidup. Manusia hanya bisa memprediksi, menjalani dan berharap, tanpa bisa menentukan akhir cerita yang diperankannya. Dan kita juga harus menyadari dalam hidup pasti mengalami tekanan.
Banyak sekali orang mengalami tekanan hidup yang besar bahkan hingga sulit sekali menghadapinya. Akibatnya timbul stress, tidak nafsu makan, susah tidur, kepala pusing, stroke, bahkan memutuskan mengakhiri hidupnya saat itu juga. SettiaBlog pun pernah mengalami suatu masa di mana saat itu rasanya banyak sekali masalah datang menghadang dan SettiaBlog merasa sangat tidak berdaya mengatasi tekanan hidup yang ada. Entah mengapa kemudian SettiaBlog teringat dengan rumus tekanan dalam fisika. Masih ingat rumus tekanan dalam fisika? P = F/A. SettiaBlog yakin pasti semua ingat. P adalah tekanan, F mewakili beban gaya yang bekerja, sementara A adalah luas permukaan. Selama ini, mungkin kita biasa saja memandang rumus ini hanya dari sisi mekanika. Namun dari sisi psikologis menurut SettiaBlog tidak jauh berbeda. Kita anggap saja P itu sebagai problem, F sebagai force atau tekanan hidup yang kita alami, dan A adalah Area dari pikiran dan hati kita. Kita bisa jadi selama ini berfokus menganggap besarnya masalah karena memang melihat bahwa force yang kita terima besar. Namun, antara P dan A itu berbanding terbalik. Bagaimana jika A nya yang kita perbesar? Bukankah justru P yang kita terima akan menjadi ringan? Bisakah kita memperbesar ‘A’ yang ada pada diri kita? Jawabannya, bisa!
Lantas, bagaimana cara kita memperbesar A yang kita punya agar masalah tidak semakin besar?
Mendekatkan Diri Kepada yang Maha Kuasa
Inilah saatnya Anda mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa. Selama Anda yakin bahwa Allah itu adalah Maha Besar dari segalanya, maka tidak ada masalah yang tidak ditemukan solusinya. Allah punya banyak cara yang terbaik dan datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Tetapi kembali lagi, apakah kita benar-benar meyakininya? Mereka yang biasanya stress adalah karena terlalu mengandalkan diri sendiri dan merasa bahwa dirinya dikalahkan oleh tekanan hidup yang ada. Perbanyaklah ibadah dan doa Anda untuk mengikutsertakan Allah dalam memecahkan masalah yang Anda hadapi. Hal ini dapat memperluas area A yang Anda miliki.
“Mintalah kepada-Ku, niscayaakan Aku kabulkan.” (QS. Al-Mu’min: 60)
Membiasakan Berpikir Positif
Biasakan untuk berpikir positif dari sekarang, baik saat ada masalah maupun tidak agar terbiasa. Ya, berpikir positif sebenarnya tercipta dari sebuah kebiasaan. Sayangnya lebih banyak orang yang tertanam pikiran negatif dibandingkan dengan pikiran positifnya. Mereka yang berpikir setiap masalah pasti memiliki jalan keluar, pasti ada jalan keluarnya. Namun mereka yang berpikir sebaliknya, justru akan dikalahkan oleh masalah sebelum mampu memulai mengatasinya. BERPIKIR POSITIF dapat menghancurkan semua tembok pemisah antara ‘bisa’ dan ‘tidak bisa’.
Memiliki Sahabat yang Bijak dan Positif
Mereka yang bersahabat dengan tukang minyak wangi akan tertular wanginya, sementara mereka yang bersahabat dengan pandai besi akan terkena abunya. Banyak dari kita yang memiliki pandangan sempit terhadap masalah karena memang sahabat-sahabat yang kita miliki adalah orang yang negatif. “Ah, ga mungkin lo bisa nyelesein masalah itu, gue ga yakin lo bisa. Gue kenal sama lo dan gue tau gimana lo”, dan berbagai pernyataan menyesatkan lainnya. Tetapi cobalah berteman dengan mereka yang positif, “Gue yakin masalah ini hanya sementara dan coba lo berpikir sebentar dengan jernih. Selalu ada solusi di setiap masalah.” Jadi, pandanglah masalah dengan cara yang berbeda. Masalah itu besar jika memang kita memandangnya dengan cara yang sempit. Masalah itu akan semakin kecil rasanya jika kita mampu memperbesar cara pandang kita dan tahu bahwa jika luas pandang kita diperlebar, maka masalah itu jadi tidak ada apa-apanya.
Sementara itu jika tekanan hidup yang berasal dari tempat kerja SettiaBlog akan berikan sedikit Tips yang bisa membantu Anda bekerja lebih baik saat di bawah tekanan. Bekerja di bawah tekanan bukan lagi penghalang untuk mencapai karier cemerlang!
Jadikan Tekanan Kerja sebagai Hal Positif
Bagaimana keluar dari tekanan saat bekerja dan mengubahnya menjadi sesuatu yang positif? Pada dasarnya manusia adalah makhluk petarung yang secara alami akan mencari cara untuk tetap bertahan di lingkungannya. Sifat ini membantu banyak orang sukses dalam pekerjaannya meski harus bekerja di bawah tekanan. Hasrat ingin mengalahkan tantangan, memenuhi tugas dan bertahan di kondisi sulit mendorong seseorang untuk berpikir secara positif.
Mengevaluasi Tantangan dan Risiko yang Diambil
Evaluasi yang dilakukan secara rutin biasanya menjadi metode yang mempermudah Anda keluar dari tekanan saat bekerja. Pikiran akan lebih terbuka untuk memikirkan solusi, bukanmasalah itu sendiri. Ketika Anda memiliki hal-hal yang sulit diselesaikan, maka carilah celah untuk membuat kata ‘tidak bisa’ menjadi ‘bisa’.
Rencanakan Skenario di Depan
Rencana awal Anda bisa saja berubah dan membuat hasil pekerjaan Anda meleset dari harapan. Karenanya, kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat dan akurat sangat vital untuk keluar dari tekanan saat bekerja. Biasakan membuat skenario tambahan, sekalipun Anda pikir hal tersebut tidak akan dibutuhkan. Saat situasi bergeser dan Anda tak bisa lagi mengontrol, maka Anda bisa mengalahkan tekanan kerja dengan skenario lainnya yang sudah masuk daftar rencana Anda.
Selalu Mengontrol Diri
Reaksi Anda terhadap tantangan yang berbeda adalah bagian dari proses pembelajaran atas pekerjaan. Ini dibutuhkan untuk menentukan langkah selanjutkan demi menyelesaikan tantangan tersebut. Anda pun bisa belajar bagaimana mengontrol diri bahkan ketika kondisi memburuk. Mengontrol diri adalah kemampuan kunci yang dibutuhkan dalam Anda bekerja.
Meningkatkan Challenges, Memaksimalkan Hasil
Ketika sudah memahami apa yang harus Anda lakukan untuk keluar dari tekanan saat bekerja, maka akan ada banyak hal yang bisa dipelejari. Mampu menghadapi tekanan kerja akan memudahkan Anda untuk meningkatkan level tantangan, bertumbuh dan mengembangkan karier di perusahaan.
No comments:
Post a Comment