Oct 9, 2025

Kenali Musuh Emosi Penghancur Diri yang Sering Mengganggu Pikiran

 


Video klip di atas ada "big big world" milik Emilia. Liriknya c menggambarkan perasaan seseorang yang merasa kecil dan lemah di dunia yang begitu besar dan harus menghadapi tantangan emosionalnya sendiri. Seperti yang kita tahu kan ya, emosi adalah bagian dari kehidupan kita. Kalau ada yang bertanya, "Apa yang bisa menghancurkan mimpi kita, hidup kita, dan hubungan kita?" Mungkin sebagian orang akan ada yang menyebut pihak luar sebagai biang kerok, yang telah menghancurkan ketiga aspek tersebut. Meskipun pihak luar mungkin berkontribusi terhadap kehancuran hidup kita, namun mereka hanya punya andil sedikit saja. Dan sering kali akar dari masalah-masalah itu sendiri justru luput dari kesadaran dan ndak terefleksikan oleh kita. Apa saja itu?

ᰒ. Takut

Kita dilahirkan dengan ndak memiliki keberanian, juga ndak memiliki rasa takut. Kemungkinan besar atau kecil, ketakutan kita justru disebabkan oleh pengalaman kita sendiri, orang lain, dan apa yang kita baca atau dengar. Beberapa perasaan takut memang nyata, seperti berjalan di kota yang sepi dan juga gelap pada waktu dini hari. Atau berlayar di atas kapal kecil yang diganggu ikan hiu lapar. Meskipun terkadang rasa takut akan bahaya luar terus mengancam kita, namun kita ndak mesti memiliki rasa takut tersebut dengan seumur hidup.

ᰒ. Ketidakpedulian

Memiliki sikap ketidakpedulian merupakan sikap negatif dalam kehidupan sosial dan individual. Hidup dalam individual adalah dunia kita yang berhak meluangkan waktu sendirian dan memiliki hak untuk membuat pilihan hidup. Sedangkan hubungan sosial adalah interaksi diri kita dengan orang lain. Bila Anda sering mengabaikan orang lain, maka feed back  orang lain kepada Anda juga akan seperti itu. Sama halnya dengan ketidakpedulian terhadap diri sendiri. Bila pilihan hidup Anda diputuskan orang lain meskipun Anda yang berhak memutuskannya, maka Anda akan menjalani kehidupan yang distir oleh orang lain dan Anda akan meragukan diri sendiri.

ᰒ. Keraguan

Banyak dari kita yang meragukan masa depan dikarenakan arah hidup dan cita-cita yang masih belum jelas. Termasuk juga meragukan orang lain, pemerintah, bahkan meragukan kesempatan atau peluang. Namun, yang paling berbahaya adalah dengan meragukan diri sendiri. Lambat laun, keraguan akan menghancurkan hidup kita serta peluang kita untuk sukses secara perlahan. Keraguan juga adalah musuh bagi kita. Ia akan mengosongkan hati dan rekening kita, serta mengharuskan kita untuk rela ditinggalkan pasangan yang sudah lama bersama.

ᰒ. Khawatir

Perasaan khawatir cukup bermanfaat bagi kita atas suatu ketidakpastian yang bertentangan dengan perasaan positif. Misalnya kita sudah lama menunggu saudara yang masih belum pulang ke rumah, dan kita khawatir dengan dirinya yang sudah berada di jalan mana, lalu kita bergumam, ”Apakah dia baik-baik saja?”; “Semoga tidak terjadi apa-apa di jalan.” Tetapi, kita ndak bisa melepaskan rasa khawatir sebelum kita melihat dan memprediksi suatu hal di luar kekhawatiran. Dugaan dan prasangka juga akan menimbulkan perasaan khawatir sesuai konteksnya. Kendati demikian, rasa khawatir yang berlebihan dan sulit untuk dilepaskan akan membuat pikiran dan tubuh kita memburuk. Ndak hanya secara fisik, juga peluang dan kesempatan kita.

ᰒ. Malu

Memiliki sifat malu adalah hal yang wajar, termasuk orang yang pemalu sekali pun, selama sifat tersebut ndak menjadi beban baginya. Namun, yang menjadi persoalan adalah rasa malu-malu (malu yang berlebihan) yang ndak sedikit menyiksa dirinya sendiri. Kita dapat menebak bahwa rasa malu-malu pada seseorang kemungkinan karena faktor internalisasi masa kecilnya, dan juga faktor lain yang turut mempengaruhinya. Namun dengan menyadari sifat malu yang buruk ini, kita akan tergerak untuk berdiri tegak dan sesekali membentangkan tangan sambil berteriak "Aku percaya diri!". 

Itulah beberapa musuh emosional penghancur diri yang selalu mengganggu kita. Persoalan dari poin - poin tersebut merupakan sifat manusia sebagai makhluk yang terbatas dan menginginkan kepastian dalam hidupnya. Karena bagaimanapun, kita harus mengelola emosi-emosi kita secara terukur.

Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Untuk backgroundnya ini ada cahaya bulan purnama di balik dedaunan. Fontnya SettiaBlog gunakan Viga, Viga sendiri bisa di artikan kekurangan. Ya, setiap manusia tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing - masing.

<

Video klip kedua SettiaBlog kasih "kiss me" milik Sixpence None The Richer. Tema lagunya c tentang koneksi emosional yang di miliki setiap manusia normal. Koneksi emosional merupakan bagian mendasar dari sifat manusia, didorong oleh kebutuhan mendalam akan hubungan sosial yang memengaruhi kesehatan mental, fisik, dan kesejahteraan secara keseluruhan. 

Pernah ndak Anda merasa cemas sebelum wawancara kerja, atau jantung berdebar saat menunggu kabar penting? Banyak orang buru-buru ingin menghilangkan rasa itu. Padahal, emosi bukan sekadar gangguan, mereka adalah sinyal dari tubuh bahwa “ini penting hal buat Anda”.  Neuroscientist Antonio Damasio melalui teorinya Somatic Marker Hypothesis (SMH) menjelaskan bahwa emosi bekerja sebagai “penanda tubuh” yang membantu kita mengambil keputusan. “Feelings are not a luxury, they are a guide to survival”.  

Kalau kita perhatikan lebih dalam, setiap emosi sebenarnya membawa pesan. Rasa marah bisa menjadi tanda bahwa batas diri kita sedang dilanggar. Sedih muncul ketika kita kehilangan sesuatu yang bernilai. Cemas hadir karena kita peduli terhadap hasil yang akan datang. Emosi bahagia meningkatkan performa dalam berbagai tugas pengendalian diri, seperti menunda kepuasan, bertahan dalam tugas yang sulit, dan bahkan memutus kebiasaan lama dibandingkan dengan emosi sedih. Artinya, emosi ndak hanya muncul sebagai reaksi, tetapi juga bisa menjadi motivator yang mendorong kita bertahan dan berkembang. Dalam keseharian, otak sering mengambil jalan pintas dengan menggunakan emosi (perasaan) sebagai jalan pintas mengambil keputusan yang disebut affect heuristic. Kalau kita merasa nyaman dengan sebuah pilihan, kita cenderung menilai risikonya lebih rendah dan lebih aman. Sebaliknya, jika pilihan terasa ndak enak, kita lebih waspada. Contoh sederhana: ketika bertemu orang baru, ada rasa “klik” atau justru ndak nyaman. Itu bukan kebetulan, tapi kompas emosional kita sedang bekerja memberi arah.  

Kita sering diajarkan untuk “mengendalikan” emosi agar ndak menguasai diri. Padahal, emosi bukan sekadar hal yang harus ditekan, tapi justru sumber informasi penting tentang apa yang berarti bagi kita. Seperti kompas, emosi memberi petunjuk ke arah mana kita perlu melangkah. Bukan hanya emosi yang kita rasakan sekarang yang memengaruhi keputusan, tapi juga emosi yang kita bayangkan. Mereka membedakan dua jenis pengalaman emosi:

Anticipatory emotions – emosi yang muncul saat menunggu hasil atau masih dalam proses, misalnya cemas menjelang ujian.

Anticipated emotions – emosi yang kita bayangkan akan muncul setelah hasil terjadi, misalnya rasa lega atau bahagia setelah lulus.

Kedua jenis emosi ini sama-sama berperan sebagai “peta jalan”. Rasa cemas bisa membuat kita lebih giat belajar, sedangkan membayangkan kebahagiaan setelah lulus memberi semangat tambahan. Dengan kata lain, emosi ndak hanya bereaksi pada masa kini, tapi juga memandu kita menghadapi masa depan.

Sayangnya, banyak orang masih menganggap emosi sebagai kelemahan. Marah sering dicap buruk, cemas dianggap salah, sedih dipandang lemah. Padahal, setiap emosi memiliki bahasa dan pesan tersendiri.

  “We cannot selectively numb emotions. When we numb the painful emotions, we also numb the positive ones.” Menolak satu jenis emosi berarti juga menutup pintu untuk merasakan yang indah secara utuh.

Daripada melawan emosi, mending coba dengarkan pesannya:

Dalam karier:  kalau Anda terus gelisah di tempat kerja, mungkin itu tanda butuh tantangan baru.

Dalam hubungan: rasa kesal bisa jadi pesan bahwa Anda perlu menetapkan batas lebih tegas.

Dalam keputusan besar:  takut dan ragu bisa jadi ajakan untuk mengecek ulang apakah pilihan itu sejalan dengan nilai hidup Anda.  

Tips sederhana: setiap kali emosi kuat muncul, tanya diri sendiri: “Apa c yang sebenarnya ingin diingatkan perasaan ini?”  

Emosi ndak selalu memberi jawaban final, tapi mereka selalu memberi arah. Saat kita berani mendengarkan emosi baik yang menyenangkan maupun yang sulit kita sedang belajar lebih jujur pada diri sendiri. “We are not thinking machines that feel, we are feeling machines that think”  

Oct 1, 2025

Tip's Menyampaikan Pesan dengan Jelas dan Taktis

 


Beberapa hari yang lalu SettiaBlog denger ada yang puter lagunya Taylor Swift yang "lover". Enak c lagunya ini, bahasanya sederhana dan ndak ada kata yang ambigu. Boleh di bilang jelas dan taktis. Kemampuan berkomunikasi secara jelas dan taktis adalah salah satu keterampilan terpenting yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Komunikasi yang efektif ndak hanya membantu pemimpin menyampaikan ide, visi, atau instruksi, tetapi juga memainkan peran besar dalam memotivasi tim, mengatasi konflik, dan membangun kepercayaan. Dalam dunia kerja yang semakin dinamis, pesan yang tepat dapat menginspirasi anggota tim untuk bertindak, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Di bawah ini ada beberapa panduan komunikasi untuk pemimpin dalam menyampaikan pesan yang jelas, taktis, dan efektif.

1. Pahami Audiens Anda

Sebelum menyampaikan pesan, penting bagi seorang pemimpin untuk memahami audiensnya. Setiap anggota tim mungkin memiliki latar belakang, posisi, atau pengalaman berbeda, yang bisa memengaruhi cara mereka menerima pesan. Dengan memahami audiens, Anda dapat menyesuaikan gaya komunikasi, memilih kata-kata yang tepat, dan menyusun pesan agar lebih mudah dipahami dan diterima. Tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang perlu mereka ketahui?” dan “Bagaimana cara terbaik untuk menyampaikannya?”

2. Rencanakan Struktur Pesan dengan Jelas

Pesan yang terstruktur membantu penerima memahami informasi dengan lebih mudah. Mulailah dengan menyampaikan poin utama terlebih dahulu, kemudian ikuti dengan penjelasan atau alasan yang mendasari pesan tersebut, dan akhiri dengan langkah-langkah konkret yang bisa diambil. Strukturnya bisa diibaratkan seperti membuat cerita: ada pengantar, isi, dan penutup yang memperkuat poin utama Anda. Dengan struktur yang baik, pesan Anda akan lebih mudah diikuti dan lebih berkesan.

3. Pilih Kata-Kata yang Sederhana dan Tepat

Pemilihan kata adalah kunci untuk menyampaikan pesan yang jelas. Hindari penggunaan jargon atau istilah yang mungkin sulit dipahami, kecuali jika Anda yakin audiens memiliki pemahaman yang sama. Sampaikan dengan bahasa sederhana, langsung pada inti, dan hindari detail yang ndak relevan. Kata-kata sederhana dan ringkas akan mempermudah penerima untuk menangkap inti dari pesan Anda dan mengurangi kemungkinan terjadi kesalahpahaman.

4. Gunakan Bahasa Tubuh yang Konsisten

Komunikasi nonverbal, seperti bahasa tubuh, memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan dengan efektif. Sebagai seorang pemimpin, Anda harus sadar akan postur tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tangan saat berbicara. Bahasa tubuh yang terbuka, seperti melakukan kontak mata, berdiri tegak, dan memberikan senyuman, dapat meningkatkan rasa percaya diri audiens terhadap pesan Anda. Pastikan bahasa tubuh Anda konsisten dengan kata-kata yang diucapkan agar pesan Anda lebih meyakinkan.

5. Berikan Ruang untuk Umpan Balik

Komunikasi yang efektif bersifat dua arah. Setelah menyampaikan pesan, berikan kesempatan kepada audiens untuk bertanya, memberikan tanggapan, atau mengekspresikan pandangan mereka. Ini ndak hanya membuat mereka merasa dilibatkan, tetapi juga memberi Anda kesempatan untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan benar-benar dipahami. Mengundang umpan balik menunjukkan bahwa Anda terbuka terhadap diskusi dan menghargai opini orang lain.

6. Sampaikan Pesan dengan Nada yang Sesuai

Nada bicara adalah aspek lain yang memengaruhi cara pesan diterima. Pilih nada yang sesuai dengan konteks pesan dan audiens. Dalam situasi serius atau ketika membahas topik penting, gunakan nada yang tegas namun tetap ramah. Di sisi lain, untuk pesan-pesan ringan atau informal, nada yang lebih santai bisa membantu menciptakan suasana yang hangat dan akrab. Intinya, sesuaikan nada bicara Anda agar audiens merasa nyaman dan pesan dapat diterima dengan baik.

7. Tetap Tenang dan Profesional dalam Situasi Sulit

Ndak jarang pemimpin harus menyampaikan pesan dalam situasi yang penuh tekanan atau saat menghadapi masalah. Pada saat-saat ini, penting bagi pemimpin untuk tetap tenang dan profesional. Hindari sikap defensif atau menyalahkan, dan fokuslah pada solusi. Dengan tetap tenang, pemimpin bisa menunjukkan bahwa mereka mampu mengendalikan situasi dan memberikan arahan dengan bijak. Sikap tenang dan profesional akan membantu menjaga suasana tetap kondusif, dan pesan yang disampaikan lebih mudah diterima.

8. Membangun Empati dalam Setiap Pesan

Empati adalah dasar dari komunikasi yang efektif. Ketika seorang pemimpin menyampaikan pesan dengan empati, mereka ndak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka peduli dan memahami perasaan anggota tim. Empati memungkinkan pemimpin untuk lebih dekat dengan tim, menciptakan kepercayaan, dan mengurangi konflik. Sebelum menyampaikan pesan, cobalah untuk mempertimbangkan perasaan atau perspektif audiens, dan tunjukkan bahwa Anda menghargai posisi mereka.

Menjadi pemimpin yang efektif ndak hanya tentang memiliki visi yang kuat, tetapi juga tentang kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan taktis. Dengan memahami audiens, memilih kata-kata yang tepat, menggunakan bahasa tubuh yang konsisten, dan berkomunikasi dengan empati, pemimpin dapat membangun komunikasi yang produktif dan hubungan yang harmonis dalam tim. Cobalah menerapkan panduan ini dalam setiap interaksi Anda, dan lihat bagaimana komunikasi yang lebih baik dapat meningkatkan kolaborasi serta efektivitas tim.

Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Untuk backgroundnya SettiaBlog buat sederhana, tapi ndak meninggalkan detail.

Kata Sulit


Ambigu : sesuatu yang ndak jelas atau memiliki lebih dari satu makna, sehingga sulit dipahami dan menimbulkan keraguan atau ketidakjelasan bagi pembaca atau pendengar.


Taktis : pemilihan kata taktis berarti memilih kata-kata secara cermat dan perhitungan untuk mencapai tujuan komunikasi tertentu, biasanya dalam konteks jangka pendek atau untuk mengatasi masalah yang kompleks. Tindakan ini berfokus pada metode atau cara mencapai tujuan, berbeda dengan strategi yang lebih fokus pada tujuan akhir jangka panjang. 


Detail : bagian yang kecil-kecil atau sangat terperinci; segala hal ihwal. Kata ini juga bisa merujuk pada penjelasan yang dibuat secara mendalam dan cermat terhadap suatu subjek atau topik, atau pada perhatian terhadap suatu subjek secara individual dan terperinci. 


Untuk video klip kedua, ini ada Ilona. Saat dia ngasih tutorial bahasa yang di gunakan lugas, jelas, sederhana dan tentu mudah untuk di pahami. Kalau dalam bahasa Jawa di bilang padhet, mentes lan mantesi. Apa c sebenarnya bahasa sederhana itu? Secara definisi, bahasa sederhana adalah penggunaan dalam berbahasa yang mudah dipahami dan minim kompleksitas dalam struktur dan kosakata. Tujuannya adalah untuk menjelaskan gagasan, informasi, atau konsep dengan cara yang jelas dan mudah dimengerti oleh berbagai orang tanpa perlu penjelasan atau interpretasi yang rumit. Bahasa sederhana digunakan untuk memastikan komunikasi yang efektif dan dapat diakses oleh sebanyak mungkin individu, tanpa memperkenalkan hambatan pemahaman yang ndak perlu. Dalam arti, bahasa sederhana ditujukan kepada jangkauan audiens yang lebih banyak, dan dari beragam latar belakang yang bervariasi (orang awam kebanyakan.

Konsep bahasa yang kita kenal saat ini, pertama kali itu dipergunakan dalam interaksi sosial manusia saat kita menemukan api. Karena manusia dapat menggunakan api untuk memasak makanannya, sehingga makanan tersebut dapat diolah agar menjadi lebih mudah untuk dikonsumsi, dan akhirnya menjadi punya tambahan waktu luang. Dari yang awalnya kita butuh waktu sekitar delapan jam sampai sepuluh jam, setelah mengenal api kita hanya butuh dua sampai lima jam dalam sehari untuk mengunyah makanan demi mempertahankan kehidupannya di besok hari. Kelebihan waktu yang kosong saat ndak mengunyah tadi digunakan manusia-manusia paleolithikum untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang bervariasi serta kompleks seperti saat ini yang kita pakai.

Teknologi paling awal yang berhasil diciptakan umat manusia sehingga ia mampu mengangkat taraf hidupnya adalah penemuan api dan dilanjutkan dengan membentuk bahasa dan kebudayaan, lantas setelah itu mereka saling berkumpul dalam massa yang lebih besar lagi untuk mendirikan masyarakat dan peradaban (society and civilization). Betapa bahasa itu ndak dapat dilepas dari sejarah manusia itu sendiri, ia telah melekat sebagai identitas kemanusiaan itu sendiri, hadir beriringan dengan eksistensi manusia itu sendiri.

Bahasa adalah alat yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari manusia. Dalam interaksi sehari-hari, kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain, menyampaikan pikiran, emosi, informasi, dan banyak hal lainnya. Namun, ada kebijaksanaan dalam menggunakan bahasa, yaitu penggunaan bahasa sederhana. Penggunaan bahasa sederhana dalam komunikasi sehari-hari, mengapa ini relevan dalam berbagai konteks, dan bagaimana hal itu memengaruhi interaksi sosial dan pemahaman bersama?

Penggunaan bahasa sederhana adalah kunci untuk memastikan bahwa pesan kita diterima dengan baik oleh penerima pesan. Ketika kita berbicara dengan orang lain, terutama dalam situasi di mana kita ingin menyampaikan informasi yang penting, menjelaskan konsep, atau meminta kerjasama, menggunakan bahasa yang sederhana adalah penting. Bahasa yang sederhana meminimalkan risiko kesalahpahaman dan konflik komunikasi. Ada sebuah pemikiran yang menarik dari salah satu filsuf asal Prancis bernama Jacques Derrida, kurang lebih inti sarinya menyatakan bahwa bahasa yang sehari-hari kita gunakan itu cacat, dalam artian ia ndak mampu secara sempurna menggambarkan pesan yang ingin kita maksud di dalam pikiran. Saat ide yang ada di pada pikiran, itu kita ubah ke dalam bentuk bahasa oral (mulut), maka dalam proses konversi itu akan terjadi yang namanya distorsi (penyimpangan-penyimpangan). Bahasa yang sehari-hari digunakan sebagai media komunikasi oleh kita kebanyakan adalah bahasa verbal, sedangkan pada hakikatnya jenis bahasa ini pula lah yang paling rawan mengalami distorsi dan misinterpretasi. Semakin besar pula kemungkinan kita untuk gagal dalam berkomunikasi, ditandai dengan ndak tersampainya apa maksud dan pesan kita.

Penting juga untuk memahami bahwa penggunaan bahasa sederhana ndak hanya relevan dalam konteks komunikasi langsung antarindividu, tetapi juga dalam komunikasi tertulis, seperti dalam dokumen, situs web, atau materi pendidikan. Bahasa yang sederhana dalam teks memastikan bahwa mereka dapat diakses oleh sebanyak mungkin orang, tanpa memperkenalkan hambatan berlebihan. Bahkan dalam dunia teknologi, perusahaan dan pengembang perangkat lunak semakin menggunakan antarmuka pengguna yang didesain dengan bahasa yang sederhana untuk memudahkan penggunaan produk mereka. Ini mengindikasikan bahwa bahasa sederhana adalah salah satu kunci utama untuk menciptakan teknologi yang lebih inklusif dan mudah digunakan oleh beragam kelompok pengguna.

Kebijaksanaan penggunaan bahasa sederhana juga membantu menghindari konflik yang mungkin timbul akibat ketidakpahaman. Bahasa yang rumit atau terlalu teknis dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau ketegangan dalam situasi komunikasi, terutama jika salah satu pihak merasa terpinggirkan atau ndak mampu mengikuti pembicaraan. Penggunaan bahasa sederhana juga memainkan peran penting dalam mencegah kesalahpahaman dalam konteks diplomatik atau perundingan bisnis. Bahasa yang ambigu atau berbelit-belit dapat menjadi sumber ketidakpercayaan dan konflik.

Penggunaan bahasa sederhana dalam komunikasi sehari-hari adalah esensial dalam menciptakan komunikasi yang efektif, menghindari kesalahpahaman, dan menjaga harmoni dalam hubungan sosial. Bahasa sederhana menjadi bahasa bersama yang menciptakan pemahaman bersama di tengah masyarakat yang semakin beragam. Dalam penggunaan bahasa sederhana, kita membangun jembatan komunikasi yang memungkinkan kita untuk saling memahami, bekerja sama, dan menjalin hubungan yang lebih baik dalam dunia yang semakin terhubung.