Video klip di atas "not about angeles" milik Birdy. Isi lagunya seolah ingin mengajarkan pada kita untuk berjuang mempertahankan cinta pada orang yang kita sayangi, walaupun kita ndak tahu takdir Allah SWT itu seperti apa, walaupun kita ndak tahu orang yang kita sayangi itu jodoh kita atau bukan didalam kehidupan kita kedepannya. Hhhmm... Untuk background video klip SettiaBlog kasih pohon tanpa daun. SettiaBlog suka sekali melihat pohon tanpa daun. Dari balik jendela rumah setiap sore pemandangan pohon tanpa daun begitu indah dengan dilatari warna langit sore.
Pohon tanpa daun. Ibaratnya manusia, pohon tanpa daun bagaikan orang yang tidak punya kelebihan apa-apa selain indera dan tubuh standar yang dimiliki semua orang. Seperti SettiaBlog ini. Seakan tiada guna dan tiada dapat mendatangkan manfaat. Dia tidak bisa menaungi tatkala hujan, ndak bisa menyediakan O2 dan menyedot CO2 , tidak menyehatkan mata, karena katanya warna hijau daun menyehatkan mata. Bukan hanya SettiaBlog, banyak lho orang yang merasa tidak punya kelebihan apa-apa, dan selalu minder ketika bertemu dengan orang yang lebih dengannya. Banyak orang yang merasa Allah SWT tidak adil ketika menciptanya. Ndak sedikit pula yang mengubah wajahnya dengan operasi plastik demi sebuah kecantikan. Jika dilahirkan kembali, seperti apakah Anda yang Anda inginkan ? Banyak yang ingin lahir menjadi artis, orang beken, orang cantik atau tampan, orang kaya, orang pintar. SettiaBlog ingin dilahirkan kembali seperti SettiaBlog sekarang ini, kalau boleh usul saja kepada Allah SWT supaya SettiaBlog tidak mempunyai dosa sejak lahir hingga wafat (emangnya malaikat….!!). He...he... Entahlah…sepertinya sulit menjadi orang yang bersyukur ! Pohon tanpa daun itu indah sekali….
Manusia yang sesederhana apapun dia, semiskin apapun dia, sebodoh apapun dia, tetap saja memiliki pesona, seperti halnya pohon tanpa daun itu. Allah SWT memang adil dalam memberikan manfaat kepada makhluk-Nya. Dia memang adil memberikan suatu nilai lebih kepada ciptaan-Nya. Dan setiap manusia ciptaan Allah SWT pasti terbekali kekurangan dan kelebihan. Keduanya selalu beriringan sesuai dengan porsinya masing-masing. Pasti di setiap kekurangan juga tersimpan kelebihan yang tak ternilai harganya. Ndak perlu merasa rendah akan kekurangan yang ada. Jadikan itu semua sebagai kelebihan yang hakiki. Pada hakikatnya manusia adalah gudangnya kesalahan dan kekurangan. Jiwa mereka senantiasa menampung itu semua di setiap langkahnya. Namun, semuanya kembali kepada kita. Sebagai manusia yang berakal, apakah bisa menerima kekurangan itu? Ya, tentu kita harus bisa menerimanya dengan cara apapun.
Kekurangan adalah salah satu ciri-ciri yang manusia miliki, sebab di muka bumi ini ndak ada manusia yang sempurna. Adanya kekurangan bukan berarti diri ini ndak berarti. Jangan sampai menyalahkan Allah SWT atas ketidakadilannya. Ingatlah kalau di kekurangan itu pasti menyimpan kelebihan di baliknya. Sejatinya ketika Allah SWT menciptakan kita, yaitu pada saat masih dalam kandungan atau alam ruh, Allah SWT sudah membuat ciptaannya itu menjadi ciptaan yang paling sempurna. Sayangnya, hanya segelintir orang saja yang mau bersyukur dan memahami bahwa kita sempurna di mata-Nya.
Kekurangan yang kita miliki tidaklah selamanya menjadi tangisan. Pasti ada secercah bahkan segudang kelebihan yang mungkin saja hanya kita miliki. Terkadang kelebihan yang kita miliki masih tersembunyi, sehingga kita harus berusaha untuk menemukannya. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan yang mendorong kita untuk menemukan sebuah kelebihan. Tentunya itu akan menolong diri kita. Seperti pada drama Korea yang berjudul “True Beauty”, tokoh Lim Ju Kyung yang diperankan oleh Moon Ga Young adalah sosok perempuan biasa saja. Ia ndak memiliki standar kecantikan wanita Korea pada umumnya. Saat di sekolah lamanya, ia selalu di-bully dan menjadi suruhan oleh teman-temannya. Bahkan seringkali ia mendapat perlakuan ndak selayaknya manusia. Seiring berjalannya waktu, Lim Ju Kyung merasa sudah tidak bisa menjalani hidupnya lagi. Kekurangan yang ia miliki seakan membuatnya frustasi. Di titik akhir pikirannya, ia mencoba untuk bunuh diri dengan lompat dari gedung tinggi. Namun, hal itu tidak jadi ia lakukan. Ia teringat akan suatu hal yang membekas di hatinya. Ia merenung mencari solusi untuk kekurangannya. Pada keesokan harinya dia pun berusaha untuk menjadi cantik seperti teman-temannya. Berbagai cara dia lakukan walaupun terkadang ejekan yang ia dapatkan. Namun, ndak pernah sedikitpun mengecilkan hatinya. Ia tetap berusaha belajar make up agar terlihat cantik. Alhasil usaha yang ia lakukan tidaklah sia-sia, dia menemukan suatu kelebihan yang belum pernah ia temukan.
Kelebihan itupun mampu menolongnya dari ejekan orang-orang. Bakat merias wajah yang ia miliki mampu membuatnya seolah-olah hidup kembali. Ia bangkit dari keterpurukan yang mencekik. Berusaha memanfaatkan setitik kemampuan untuk merubah keadaan. Cacian dan hinaan yang ia dapatkan, menjadikannya sebuah pelajaran untuk perubahan. Kini di sekolah barunya, ia memiliki teman-teman yang sangat baik kepadanya. Meskipun kecantikannya menjadi tolak ukur dalam menjalin pertemanan, tetapi bagi Lim Ju Kyung itu adalah suatu kebahagiaan. Sebab di sekolah lamanya, ndak pernah mendapatkan satupun teman. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita melihat orang yang memiliki kekurangan. Namun lihatlah! Mereka juga memiliki segudang kelebihan. Contohnya saja, saat menonton televisi atau jika bertemu seseorang, lalu kita menjumpai orang tersebut dalam keadaan buta. Apakah orang buta tersebut menyerah akan kondisinya? Tidak. Ia justru bisa memperbaiki barang elektronik yang rusak. Orang tanpa tangan dan kaki, tetapi mereka tetap bisa berkarya dan meneruskan kehidupannya.
Contoh lain dari Stephen Hawking yang merupakan seorang ilmuwan terkemuka penyandang disabilitas. Kehidupan yang dijalani merupakan jukstaposisi alias gabungan dari dua hal yang saling bertolak belakang. Ia memiliki kemampuan intelektual yang menakjubkan dari tubuh yang rentan. Hawking divonis menderita penyakit langka motor neuron ketika berusia 22 tahun. Neuron yang mengontrol ototnya rusak, sehingga ia terperangkap dalam tubuhnya sendiri, meskipun pikirannya tetap bebas berkelana. Namun, kekurangannya ndak pernah sekalipun menjadi halangan untuk berkontribusi kepada dunia. Bahkan ia mampu menjadi inspirasi dari seluruh kalangan manusia. Dari drama Korea yang berjudul “True Beauty” dan beberapa peristiwa yang SettiaBlog sebutkan di atas, kita bisa belajar bahwa di setiap kekurangan yang kita miliki ada sebuah kelebihan yang mengelilingi. Dalam mengarungi dunia yang kian rentan, kita harus bisa bertahan. Semua orang punya kekurangan yang bisa menjatuhkan. Namun, setiap orang juga punya kelebihan yang mampu ia banggakan. Tinggal bagaimana cara ia dalam menyikapi kedua hal tersebut.
Ndak perlu menuntut diri ini untuk sempurna ataupun membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Bagi perempuan, terkadang ketika melihat perempuan yang lebih cantik timbullah rasa insecure. Hilangkanlah rasa tersebut, cantik atau tidak cantik bukanlah sebuah kekurangan yang membuat kita rendah diri. Ingatlah kita itu sempurna di hadapan Allah SWT, yakinlah bahwa Dia telah memberikan suatu kelebihan yang jauh lebih berharga meskipun kita harus merasakan lelahnya mencari kelebihan tersebut. Kita hanyalah manusia biasa, tempatnya salah dan lupa. Lupa akan hal-hal yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Lupa bahwa di setiap kekurangan yang kita miliki telah diselipkan kelebihan yang hakiki oleh-Nya. Kita hanya bisa membedakan diri kita sendiri dengan orang lain, tanpa memikirkan hal lain. Iri, dengki, dan benci seakan menjadi santapan kita sehari-hari.
Padahal Sang Pencipta sejatinya telah menciptakan sebaik-baiknya makhluk hidup. Kita diberi akal untuk berpikir dengan cemerlang. Diberi kekurangan agar ndak terlena dengan kehidupan. Kita diberi kelebihan untuk menutupi kekurangan. Semua itu akan saling mengiringi dengan sendirinya. Biarkan kekurangan tetap ada, agar kelebihan mempu memperbaikinya. Tetaplah berjalan walaupun disertai kekurangan dan jangan biarkan kelebihan menjerumus dalam kesesatan.
Pohon tanpa daun. Ibaratnya manusia, pohon tanpa daun bagaikan orang yang tidak punya kelebihan apa-apa selain indera dan tubuh standar yang dimiliki semua orang. Seperti SettiaBlog ini. Seakan tiada guna dan tiada dapat mendatangkan manfaat. Dia tidak bisa menaungi tatkala hujan, ndak bisa menyediakan O2 dan menyedot CO2 , tidak menyehatkan mata, karena katanya warna hijau daun menyehatkan mata. Bukan hanya SettiaBlog, banyak lho orang yang merasa tidak punya kelebihan apa-apa, dan selalu minder ketika bertemu dengan orang yang lebih dengannya. Banyak orang yang merasa Allah SWT tidak adil ketika menciptanya. Ndak sedikit pula yang mengubah wajahnya dengan operasi plastik demi sebuah kecantikan. Jika dilahirkan kembali, seperti apakah Anda yang Anda inginkan ? Banyak yang ingin lahir menjadi artis, orang beken, orang cantik atau tampan, orang kaya, orang pintar. SettiaBlog ingin dilahirkan kembali seperti SettiaBlog sekarang ini, kalau boleh usul saja kepada Allah SWT supaya SettiaBlog tidak mempunyai dosa sejak lahir hingga wafat (emangnya malaikat….!!). He...he... Entahlah…sepertinya sulit menjadi orang yang bersyukur ! Pohon tanpa daun itu indah sekali….
Manusia yang sesederhana apapun dia, semiskin apapun dia, sebodoh apapun dia, tetap saja memiliki pesona, seperti halnya pohon tanpa daun itu. Allah SWT memang adil dalam memberikan manfaat kepada makhluk-Nya. Dia memang adil memberikan suatu nilai lebih kepada ciptaan-Nya. Dan setiap manusia ciptaan Allah SWT pasti terbekali kekurangan dan kelebihan. Keduanya selalu beriringan sesuai dengan porsinya masing-masing. Pasti di setiap kekurangan juga tersimpan kelebihan yang tak ternilai harganya. Ndak perlu merasa rendah akan kekurangan yang ada. Jadikan itu semua sebagai kelebihan yang hakiki. Pada hakikatnya manusia adalah gudangnya kesalahan dan kekurangan. Jiwa mereka senantiasa menampung itu semua di setiap langkahnya. Namun, semuanya kembali kepada kita. Sebagai manusia yang berakal, apakah bisa menerima kekurangan itu? Ya, tentu kita harus bisa menerimanya dengan cara apapun.
Kekurangan adalah salah satu ciri-ciri yang manusia miliki, sebab di muka bumi ini ndak ada manusia yang sempurna. Adanya kekurangan bukan berarti diri ini ndak berarti. Jangan sampai menyalahkan Allah SWT atas ketidakadilannya. Ingatlah kalau di kekurangan itu pasti menyimpan kelebihan di baliknya. Sejatinya ketika Allah SWT menciptakan kita, yaitu pada saat masih dalam kandungan atau alam ruh, Allah SWT sudah membuat ciptaannya itu menjadi ciptaan yang paling sempurna. Sayangnya, hanya segelintir orang saja yang mau bersyukur dan memahami bahwa kita sempurna di mata-Nya.
Kekurangan yang kita miliki tidaklah selamanya menjadi tangisan. Pasti ada secercah bahkan segudang kelebihan yang mungkin saja hanya kita miliki. Terkadang kelebihan yang kita miliki masih tersembunyi, sehingga kita harus berusaha untuk menemukannya. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan yang mendorong kita untuk menemukan sebuah kelebihan. Tentunya itu akan menolong diri kita. Seperti pada drama Korea yang berjudul “True Beauty”, tokoh Lim Ju Kyung yang diperankan oleh Moon Ga Young adalah sosok perempuan biasa saja. Ia ndak memiliki standar kecantikan wanita Korea pada umumnya. Saat di sekolah lamanya, ia selalu di-bully dan menjadi suruhan oleh teman-temannya. Bahkan seringkali ia mendapat perlakuan ndak selayaknya manusia. Seiring berjalannya waktu, Lim Ju Kyung merasa sudah tidak bisa menjalani hidupnya lagi. Kekurangan yang ia miliki seakan membuatnya frustasi. Di titik akhir pikirannya, ia mencoba untuk bunuh diri dengan lompat dari gedung tinggi. Namun, hal itu tidak jadi ia lakukan. Ia teringat akan suatu hal yang membekas di hatinya. Ia merenung mencari solusi untuk kekurangannya. Pada keesokan harinya dia pun berusaha untuk menjadi cantik seperti teman-temannya. Berbagai cara dia lakukan walaupun terkadang ejekan yang ia dapatkan. Namun, ndak pernah sedikitpun mengecilkan hatinya. Ia tetap berusaha belajar make up agar terlihat cantik. Alhasil usaha yang ia lakukan tidaklah sia-sia, dia menemukan suatu kelebihan yang belum pernah ia temukan.
Kelebihan itupun mampu menolongnya dari ejekan orang-orang. Bakat merias wajah yang ia miliki mampu membuatnya seolah-olah hidup kembali. Ia bangkit dari keterpurukan yang mencekik. Berusaha memanfaatkan setitik kemampuan untuk merubah keadaan. Cacian dan hinaan yang ia dapatkan, menjadikannya sebuah pelajaran untuk perubahan. Kini di sekolah barunya, ia memiliki teman-teman yang sangat baik kepadanya. Meskipun kecantikannya menjadi tolak ukur dalam menjalin pertemanan, tetapi bagi Lim Ju Kyung itu adalah suatu kebahagiaan. Sebab di sekolah lamanya, ndak pernah mendapatkan satupun teman. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita melihat orang yang memiliki kekurangan. Namun lihatlah! Mereka juga memiliki segudang kelebihan. Contohnya saja, saat menonton televisi atau jika bertemu seseorang, lalu kita menjumpai orang tersebut dalam keadaan buta. Apakah orang buta tersebut menyerah akan kondisinya? Tidak. Ia justru bisa memperbaiki barang elektronik yang rusak. Orang tanpa tangan dan kaki, tetapi mereka tetap bisa berkarya dan meneruskan kehidupannya.
Contoh lain dari Stephen Hawking yang merupakan seorang ilmuwan terkemuka penyandang disabilitas. Kehidupan yang dijalani merupakan jukstaposisi alias gabungan dari dua hal yang saling bertolak belakang. Ia memiliki kemampuan intelektual yang menakjubkan dari tubuh yang rentan. Hawking divonis menderita penyakit langka motor neuron ketika berusia 22 tahun. Neuron yang mengontrol ototnya rusak, sehingga ia terperangkap dalam tubuhnya sendiri, meskipun pikirannya tetap bebas berkelana. Namun, kekurangannya ndak pernah sekalipun menjadi halangan untuk berkontribusi kepada dunia. Bahkan ia mampu menjadi inspirasi dari seluruh kalangan manusia. Dari drama Korea yang berjudul “True Beauty” dan beberapa peristiwa yang SettiaBlog sebutkan di atas, kita bisa belajar bahwa di setiap kekurangan yang kita miliki ada sebuah kelebihan yang mengelilingi. Dalam mengarungi dunia yang kian rentan, kita harus bisa bertahan. Semua orang punya kekurangan yang bisa menjatuhkan. Namun, setiap orang juga punya kelebihan yang mampu ia banggakan. Tinggal bagaimana cara ia dalam menyikapi kedua hal tersebut.
Ndak perlu menuntut diri ini untuk sempurna ataupun membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Bagi perempuan, terkadang ketika melihat perempuan yang lebih cantik timbullah rasa insecure. Hilangkanlah rasa tersebut, cantik atau tidak cantik bukanlah sebuah kekurangan yang membuat kita rendah diri. Ingatlah kita itu sempurna di hadapan Allah SWT, yakinlah bahwa Dia telah memberikan suatu kelebihan yang jauh lebih berharga meskipun kita harus merasakan lelahnya mencari kelebihan tersebut. Kita hanyalah manusia biasa, tempatnya salah dan lupa. Lupa akan hal-hal yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Lupa bahwa di setiap kekurangan yang kita miliki telah diselipkan kelebihan yang hakiki oleh-Nya. Kita hanya bisa membedakan diri kita sendiri dengan orang lain, tanpa memikirkan hal lain. Iri, dengki, dan benci seakan menjadi santapan kita sehari-hari.
Padahal Sang Pencipta sejatinya telah menciptakan sebaik-baiknya makhluk hidup. Kita diberi akal untuk berpikir dengan cemerlang. Diberi kekurangan agar ndak terlena dengan kehidupan. Kita diberi kelebihan untuk menutupi kekurangan. Semua itu akan saling mengiringi dengan sendirinya. Biarkan kekurangan tetap ada, agar kelebihan mempu memperbaikinya. Tetaplah berjalan walaupun disertai kekurangan dan jangan biarkan kelebihan menjerumus dalam kesesatan.
No comments:
Post a Comment