Video klip di atas milik Josephine Alexandra, "false alarm" versi piano. Jo, SettiaBlog suka saat di tengah lagu, kalau ndak salah saat lirik, false alarm, false alarm.... Backgroundnya ini Bogor forest green kan, Jo. Dulunya ini lahan kosong kan, yang di ubah menjadi forest green. Kombinasi warna super black dan forest green, di tambah beberapa bagian piano berwarna light walnut. Sèdèp ini. Bojonegoro sebenarnya juga bisa membuat forest green, mungkin ndak seluas di Bogor. Kayak sekitar embung - embung yang ada kan bisa di buat forest green. Lho...dulu kawasan Bojonegoro selatan itu kawasan hutan Jati yang lebat. SettiaBlog ingat waktu masih sekolah dulu kan ada temen dari Gondang sana. Sering SettiaBlog ikut main ke sana dan itu harus melewati jalan hutan, sampai berjam - jam yang terdengar itu hanya suara tonggeret (kepik hutan), suaranya itu kriiiii.......iik. Pernah juga dulu tersesat di kawasan hutan Nglambangan. SettiaBlog lihat pohon Jati itu bue..sar-besar, mungkin usianya udah ratusan tahun. Ada ungkapan seperti ini, Plant a tree in your lifetime. (Tanamlah pohon di dalam hidupmu.) Sebenarnya maksud ungkapan tersebut, kita di suruh selalu menanam kebaikan dalam perjalanan hidup ini.
Hidup, sebuah perjalanan yang sebenarnya singkat namun sering di salah artikan dan membingungkan. tidak semua orang di dunia ini paham dan perduli bagaimana dia harus hidup berdasarkan aturan dan hakekat hidup yang baik. banyak persoalan hidup yang membingungkan dan menyedihkan terkadang. sebenarnya hidup adalah mudah dan singkat saja. Tapi, sesingkat ini hidup ternyata tidak membuat kesadaran yang mendalam bagi setiap kita untuk melakukan yang baik-baik saja dalam hidup ini, termasuk SettiaBlog. terkadang kelemahan dalam mengambil kebijakan dan bersikap membawa pada prilaku yang menyakiti perasaan orang lain tanpa kita sadari.
Tentu, Settia, anda dan kita semua tahu bahwa hidup ini akan berarti jika kita bisa berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain. tapi tentu juga kita sadar tidak semua orang iklas dan mau untuk melakukannya. sebenarnya ini tergangung pilihan kita saja, jika kita mau maka tidak akan ada kata sulit untuk melakukannya. Jika sedang berkuasa, memiliki tahta harta kita sering merasa kejayaan dan kekuasaan akan ada dan melekat selamanya dalam ini. padahal, setan telah memburu nafsu dan menguasai diri kita, sesat sudah pasti menjadi sahabat kita. berprilaku seolah menjadi penguasa dan menindas semaunya adalah kesalahan dan prilaku hina yang tanpa sadar telah menjadi sumber kehancuran manusia itu sendiri. apa yang terjadi dalam hidup kita ini adalah berdasarkan amalan yang telah kita perbuat. berbuat amalan baik walaupun 1 amalan saja maka akan di balasan berlipat kebaikan. tapi jika beramalan keburukan maka juga akan ada balasan keburukan yang akan terjadi dalam hidup ini. Sebagai manusia yang tentunya harus terus belajar, sesuai kodratnya hendaknya dapat menjadi manusia yang selalu bisa melakukan amalan-amalan baik. harus kita berpikir panjang sebelum berbuat. karena dengan kita menyakiti perasaan orang maka perasaan kita juga akan disakiti oleh orang lain entah kapan dan kepada siapa memberikan lantarannya. tapi pasti, tidak mungkin tidak.
Kalau kita dapat mengambil pelajaran hidup dari sebuah keadaan, hidup itu adalah ibarat menanam pohon. kalau kita menanam satu biji pohon yang bermuah manis maka kita suatu saat akan dapat merasakan nikmatnya manis dari buah yang pohonnya telah kita tanam. dan sebaliknya, jika kita menanam satu batang pohon yang berbuah pahit pasti suatu saat kita akan mendapatkan hasil dari panen si buah yang pahit tadi. Untuk itu tanamlah pohon yang berbuah manis agar dapat merasakan nikmat manisnya. Jikapun kita ingin hidup terasa lebih sejuk dan teduh sehingga damai, maka ibarat menanam pohonnya jangan lupa anda menanam pohon yang daunnya lebat dan rantingnya banyak agar Anda dapat merasakan nikmatnya berteduh di bawahnya. tanah gersang itu karena tidak ada tanamannya sehingga menjadi panas dan gersang. seperti hidup, hidup terasa gersang dan hampa karena tidak ada tanaman yang kita perbuat yang dapat menumbuhkan pohon-pohon kehidupan dalam hidup kita sendiri. Tidaklah akan terpuji kita walaupun bertahta dan berharta jika prilaku kita menggunakan harta dan tahta sebagai alat untuk menindas dan menyakiti orang lain. haram bagi manusia meminum darah saudaranya sendiri. jangan bunuh diri dengan cara menyakiti dan menindas orang lain. sebaik-baiknya orang adalah dia yang dapat meminta maaf dan pemberi maaf, urusan lainnya soal salah dan benar adalah urusan Allah SWT.
Hidup, sebuah perjalanan yang sebenarnya singkat namun sering di salah artikan dan membingungkan. tidak semua orang di dunia ini paham dan perduli bagaimana dia harus hidup berdasarkan aturan dan hakekat hidup yang baik. banyak persoalan hidup yang membingungkan dan menyedihkan terkadang. sebenarnya hidup adalah mudah dan singkat saja. Tapi, sesingkat ini hidup ternyata tidak membuat kesadaran yang mendalam bagi setiap kita untuk melakukan yang baik-baik saja dalam hidup ini, termasuk SettiaBlog. terkadang kelemahan dalam mengambil kebijakan dan bersikap membawa pada prilaku yang menyakiti perasaan orang lain tanpa kita sadari.
Tentu, Settia, anda dan kita semua tahu bahwa hidup ini akan berarti jika kita bisa berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain. tapi tentu juga kita sadar tidak semua orang iklas dan mau untuk melakukannya. sebenarnya ini tergangung pilihan kita saja, jika kita mau maka tidak akan ada kata sulit untuk melakukannya. Jika sedang berkuasa, memiliki tahta harta kita sering merasa kejayaan dan kekuasaan akan ada dan melekat selamanya dalam ini. padahal, setan telah memburu nafsu dan menguasai diri kita, sesat sudah pasti menjadi sahabat kita. berprilaku seolah menjadi penguasa dan menindas semaunya adalah kesalahan dan prilaku hina yang tanpa sadar telah menjadi sumber kehancuran manusia itu sendiri. apa yang terjadi dalam hidup kita ini adalah berdasarkan amalan yang telah kita perbuat. berbuat amalan baik walaupun 1 amalan saja maka akan di balasan berlipat kebaikan. tapi jika beramalan keburukan maka juga akan ada balasan keburukan yang akan terjadi dalam hidup ini. Sebagai manusia yang tentunya harus terus belajar, sesuai kodratnya hendaknya dapat menjadi manusia yang selalu bisa melakukan amalan-amalan baik. harus kita berpikir panjang sebelum berbuat. karena dengan kita menyakiti perasaan orang maka perasaan kita juga akan disakiti oleh orang lain entah kapan dan kepada siapa memberikan lantarannya. tapi pasti, tidak mungkin tidak.
Kalau kita dapat mengambil pelajaran hidup dari sebuah keadaan, hidup itu adalah ibarat menanam pohon. kalau kita menanam satu biji pohon yang bermuah manis maka kita suatu saat akan dapat merasakan nikmatnya manis dari buah yang pohonnya telah kita tanam. dan sebaliknya, jika kita menanam satu batang pohon yang berbuah pahit pasti suatu saat kita akan mendapatkan hasil dari panen si buah yang pahit tadi. Untuk itu tanamlah pohon yang berbuah manis agar dapat merasakan nikmat manisnya. Jikapun kita ingin hidup terasa lebih sejuk dan teduh sehingga damai, maka ibarat menanam pohonnya jangan lupa anda menanam pohon yang daunnya lebat dan rantingnya banyak agar Anda dapat merasakan nikmatnya berteduh di bawahnya. tanah gersang itu karena tidak ada tanamannya sehingga menjadi panas dan gersang. seperti hidup, hidup terasa gersang dan hampa karena tidak ada tanaman yang kita perbuat yang dapat menumbuhkan pohon-pohon kehidupan dalam hidup kita sendiri. Tidaklah akan terpuji kita walaupun bertahta dan berharta jika prilaku kita menggunakan harta dan tahta sebagai alat untuk menindas dan menyakiti orang lain. haram bagi manusia meminum darah saudaranya sendiri. jangan bunuh diri dengan cara menyakiti dan menindas orang lain. sebaik-baiknya orang adalah dia yang dapat meminta maaf dan pemberi maaf, urusan lainnya soal salah dan benar adalah urusan Allah SWT.
Untuk dapat menuai kita harus menanam dan yang ditanam bukan hanya tanaman yang tumbuh, tetapi juga bisa berupa kebaikan-kebaikan. Dan kehidupan dunia adalah lahan menanam kebaikan.
"Hidup adalah lahan untuk menanam kebajikan dan keluhuran budi yang berawal dari rumah"
Di kehidupan dunia yang dijalankan manusia, kebaikan apa saja yang mesti ditanam atau yang mesti dikerjakan. Dalam kehidupan ada beberapa kebaikan-kebaikan yang mesti diperhatikankan.
Pertama, jika Anda menanamkan kejujuran, Anda akan menuai kepercayaan.
Kedua, jika Anda menanam kebaikan, Anda akan menuai sahabat-sahabat.
Ketiga, jika Anda menanam kerendahan hati, Anda akan menuai kebesaran,
keempat, jika Anda menanam ketekunan, Anda akan menuai kepuasan.
kelima, jika Anda menanam pertimbangan, Anda akan menuai perspektif.
Keenam, jika Anda menanam kerja keras, Anda akan menuai kesuksesan, dan jika Anda menanam pengampunan, Anda akan menuai perdamaian.
Jadi berhati-hatilah dengan apa yang Anda tanam sekarang, hal itu akan menentukan apa yang akan Anda tuai nanti,
قَالَ الْحَافِظُ ابْنُ رَجَبٍ : إِنَّ الْإِنْسَانَ يَزْرَعُ بِقَوْلِهِ وَعَمَلِهِ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ يَحْصُدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا زَرَعَ ، فَمَنْ زَرَعَ خَيْرًا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ حَصَدَ الْكَرَامَةَ وَمَنْ زَرَعَ شَرًّا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ حَصَدَ النَّدَامَةَ
Al-Hafidz Ibnu Rojab berkata :
"Sesungguhnya manusia itu dia akan menanam kebaikan atau menanam keburukan dengan ucapannya, kemudian dia akan menuai pada hari kiamat apa yang telah dia tanam. Barangsiapa yang menanam kebaikan berupa ucapan atau amalan dia pasti menuai kemuliaan, dan barangsiapa yang menanam keburukan berupa ucapan atau amalan besok dia akan menuai penyesalan.”
"Hidup adalah lahan untuk menanam kebajikan dan keluhuran budi yang berawal dari rumah"
Di kehidupan dunia yang dijalankan manusia, kebaikan apa saja yang mesti ditanam atau yang mesti dikerjakan. Dalam kehidupan ada beberapa kebaikan-kebaikan yang mesti diperhatikankan.
Pertama, jika Anda menanamkan kejujuran, Anda akan menuai kepercayaan.
Kedua, jika Anda menanam kebaikan, Anda akan menuai sahabat-sahabat.
Ketiga, jika Anda menanam kerendahan hati, Anda akan menuai kebesaran,
keempat, jika Anda menanam ketekunan, Anda akan menuai kepuasan.
kelima, jika Anda menanam pertimbangan, Anda akan menuai perspektif.
Keenam, jika Anda menanam kerja keras, Anda akan menuai kesuksesan, dan jika Anda menanam pengampunan, Anda akan menuai perdamaian.
Jadi berhati-hatilah dengan apa yang Anda tanam sekarang, hal itu akan menentukan apa yang akan Anda tuai nanti,
قَالَ الْحَافِظُ ابْنُ رَجَبٍ : إِنَّ الْإِنْسَانَ يَزْرَعُ بِقَوْلِهِ وَعَمَلِهِ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ يَحْصُدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا زَرَعَ ، فَمَنْ زَرَعَ خَيْرًا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ حَصَدَ الْكَرَامَةَ وَمَنْ زَرَعَ شَرًّا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ حَصَدَ النَّدَامَةَ
Al-Hafidz Ibnu Rojab berkata :
"Sesungguhnya manusia itu dia akan menanam kebaikan atau menanam keburukan dengan ucapannya, kemudian dia akan menuai pada hari kiamat apa yang telah dia tanam. Barangsiapa yang menanam kebaikan berupa ucapan atau amalan dia pasti menuai kemuliaan, dan barangsiapa yang menanam keburukan berupa ucapan atau amalan besok dia akan menuai penyesalan.”
No comments:
Post a Comment