Video klip di atas Taylor Swift yang tetap memainkan musik walaupun saat hujan deras. Kayak SettiaBlog aja suka hujan - hujan, itu momen yang luar biasa Tay. Keren, SettiaBlog suka banget. Masih ingat kan Tay, dulu pernah cerita kenapa SettiaBlog suka menceburkan diri saat hujan deras. Biar ketika SettiaBlog menangis atau bersedih ndak ada yang bisa melihatnya. Wajar kan namanya juga manusia, pasti pernah mengalami bersedih dan menangis. Apalagi saat ndak ada seorangpun yang memahami perasaan kita. Video klipnya sendiri SettiaBlog lanjutkan dengan lagu "delicate". Kombinasi warna yang di tampilkan Taylor Swift di situ terlihat adem, ya mungkin se-adem hujan yang mengguyur Taylor Swift.
Kita semua pada dasarnya ingin dimengerti. Kita ingin semua orang bisa memahami diri kita dan perasaan kita. Akan tetapi, pada kenyataannya ada situasi dan kondisi yang membuat kita merasa frustrasi saat ndak ada orang yang bisa memahami perasaan kita. Ada perasaan terkucilkan atau diabaikan ketika ndak ada orang yang bisa memahami diri kita. Kita pun jadi merasa kesepian. Kita jadi makin terpuruk dalam rasa sedih seorang diri. Akan tetapi, ada hal-hal yang masih bisa kita upayakan untuk kembali kuat dan tabah ketika ndak ada orang yang memahami kita.
• Tidak Perlu Merasa Paling Benar
Mengutip buku Menghilang, Menemukan Diri Sejati, menurut filsuf abad ke-20, Albert Camus, manusia biasanya selalu merasa bahwa dirinya benar. Menurut dia, seharusnya persepsi itu dibalik, manusia harusnya merasa bahwa mereka pasti punya andil dalam setiap kesalahan. Jadi sebelum menghakimi kesalahan orang lain, sadari bahwa kita juga sangat mungkin melakukan kesalahan. Saat ndak ada orang yang bisa memahami Anda, Anda ndak perlu langsung menyalahkan orang lain. Menuntut semua orang untuk selalu memahami Anda tampaknya adalah sebuah keegoisan belaka.
• Fokus pada Hal yang Masih Bisa Diupayakan
Anda sudah berusaha membuat orang lebih memahami Anda tapi ternyata masih sulit juga. Saat Anda sudah berusaha melakukan yang Anda bisa, ya sudah. Ndak harus menuntut hasil atau responsnya untuk selalu sesuai dengan keinginan Anda. Mending fokus untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat kita kembali bahagia.
• Terima Semua Emosi yang Dirasakan
Hal yang wajar kok saat kita ingin diperhatikan dan dipahami oleh semua orang. Merasa sedih, marah, dan kesal pun wajar terjadi. Cuma yang perlu diperhatikan adalah kita ndak perlu berlarut-larut dalam kesedihan. Ndak perlu juga merasa kesal atau malah menyimpan dendam kepada orang yang belum bisa memahami Anda.
• Pahami bahwa Berkomunikasi Merupakan Sebuah Keterampilan
Mengutip buku How to Love, "Komunikasi merupakan sebuah keterampilan. Ada kata-kata yang tidak boleh diucapkan, ada yang bagus bila disampaikan, dan cara berkomunikasi yang berbeda-beda tergantung pada situasinya. Namun yang utama, inti dari komunikasi adalah dialog yang mengandung pertukaran emosi dan rasa simpati." Bisa jadi kita belum menyampaikan pesan atau penjelasan dengan baik kepada orang lain. Sehingga orang lain belum cukup mampu dan bisa memahami kita dengan baik.
• Sudahi Memaksakan Kehendak
Ndak perlu memaksakan diri terus menerus untuk membuat orang mengerti. Kita sendiri masih senantiasa belajar cara berkomunikasi dengan baik. Orang lain pun punya cara sendiri dalam berkomunikasi. Sehingga, kalau terjadi kesalahpahaman, maka ambil hikmahnya saja. Kita ndak bisa menuntut semua orang memahami kita, sama dengan kita yang ndak bisa memenuhi semua tuntutan atau keinginan orang lain.
Tetaplah jadi orang baik. Kalau orang lain belum bisa memahami Anda, Anda masih bisa terus berproses untuk memahami diri Anda sendiri dengan lebih baik.
Kita semua pada dasarnya ingin dimengerti. Kita ingin semua orang bisa memahami diri kita dan perasaan kita. Akan tetapi, pada kenyataannya ada situasi dan kondisi yang membuat kita merasa frustrasi saat ndak ada orang yang bisa memahami perasaan kita. Ada perasaan terkucilkan atau diabaikan ketika ndak ada orang yang bisa memahami diri kita. Kita pun jadi merasa kesepian. Kita jadi makin terpuruk dalam rasa sedih seorang diri. Akan tetapi, ada hal-hal yang masih bisa kita upayakan untuk kembali kuat dan tabah ketika ndak ada orang yang memahami kita.
• Tidak Perlu Merasa Paling Benar
Mengutip buku Menghilang, Menemukan Diri Sejati, menurut filsuf abad ke-20, Albert Camus, manusia biasanya selalu merasa bahwa dirinya benar. Menurut dia, seharusnya persepsi itu dibalik, manusia harusnya merasa bahwa mereka pasti punya andil dalam setiap kesalahan. Jadi sebelum menghakimi kesalahan orang lain, sadari bahwa kita juga sangat mungkin melakukan kesalahan. Saat ndak ada orang yang bisa memahami Anda, Anda ndak perlu langsung menyalahkan orang lain. Menuntut semua orang untuk selalu memahami Anda tampaknya adalah sebuah keegoisan belaka.
• Fokus pada Hal yang Masih Bisa Diupayakan
Anda sudah berusaha membuat orang lebih memahami Anda tapi ternyata masih sulit juga. Saat Anda sudah berusaha melakukan yang Anda bisa, ya sudah. Ndak harus menuntut hasil atau responsnya untuk selalu sesuai dengan keinginan Anda. Mending fokus untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat kita kembali bahagia.
• Terima Semua Emosi yang Dirasakan
Hal yang wajar kok saat kita ingin diperhatikan dan dipahami oleh semua orang. Merasa sedih, marah, dan kesal pun wajar terjadi. Cuma yang perlu diperhatikan adalah kita ndak perlu berlarut-larut dalam kesedihan. Ndak perlu juga merasa kesal atau malah menyimpan dendam kepada orang yang belum bisa memahami Anda.
• Pahami bahwa Berkomunikasi Merupakan Sebuah Keterampilan
Mengutip buku How to Love, "Komunikasi merupakan sebuah keterampilan. Ada kata-kata yang tidak boleh diucapkan, ada yang bagus bila disampaikan, dan cara berkomunikasi yang berbeda-beda tergantung pada situasinya. Namun yang utama, inti dari komunikasi adalah dialog yang mengandung pertukaran emosi dan rasa simpati." Bisa jadi kita belum menyampaikan pesan atau penjelasan dengan baik kepada orang lain. Sehingga orang lain belum cukup mampu dan bisa memahami kita dengan baik.
• Sudahi Memaksakan Kehendak
Ndak perlu memaksakan diri terus menerus untuk membuat orang mengerti. Kita sendiri masih senantiasa belajar cara berkomunikasi dengan baik. Orang lain pun punya cara sendiri dalam berkomunikasi. Sehingga, kalau terjadi kesalahpahaman, maka ambil hikmahnya saja. Kita ndak bisa menuntut semua orang memahami kita, sama dengan kita yang ndak bisa memenuhi semua tuntutan atau keinginan orang lain.
Tetaplah jadi orang baik. Kalau orang lain belum bisa memahami Anda, Anda masih bisa terus berproses untuk memahami diri Anda sendiri dengan lebih baik.
No comments:
Post a Comment