Kau jadikan aku ini
Wanita yang kau pilih
Untuk jadi kekasihmu
Dan kau pun tlah aku minta
Setia sepertiku
Setiap wanita tentunya mendambakan pasangan yang mampu membahagiakannya, lahir maupun batin seperti potongan lagu "wanita yang kau pilih" di atas. Dan kaum pria perlu untuk memahami hati seorang wanita ,seperti bahasan SettiaBlog berikut ini "memahami bahasa wanita".
1. Mengapa Wanita Banyak Bicara?
Kemampuan wanita yang sangat besar dalam hal berbicara adalah salah satu konsep yang paling sulit untuk dimengerti oleh hampir semua pria. Pada zaman dahulu para wanita berkembang di dalam sebuah situasi hidup berkelompok dengan para wanita lainnya dan anak-anak yang semuanya berada di dekat gua. Kemampuan untuk mengikat dan membina hubungan dekat adalah hal tertinggi demi kepentingan bertahan hidup para wanita. Para pria berkembang secara diam-diam dalam keadaan duduk di sebuah bukit, sambil mencari target yang sedang bergerak. Tatkala para wanita sibuk melakukan kegiatan apa saja secara bersama-sama, mereka akan terus-menerus berbicara sebagai sarana untuk membangun ikatan. Tatkala para pria sedang berburu atau mencari ikan, tak seorang pun yang bicara karena takut mangsa mereka akan terkejut. Tatkala seorang pria modern pergi memancing atau berburu dia masih tetap tidak banyak bicara. Tatkala wanita modern pergi berkumpul (belanja) mereka masih tetap bicara terus-menerus. Wanita tidak membutuhkan adanya suatu alasan untuk melakukan percakapan dan tidak membutuhkan tujuan akhir. Mereka bercakap-cakap untuk membina sebuah hubungan satu sama lain.
Otak seorang wanita dengan mudahnya dapat menghasilkan 6.000–8.000 kata yang dapat diucapkan dalam sehari. Bandingkan perbedaannya dengan hasil maksimal seorang pria yang sehari hanya 2.000–4.000 kata. Anda dapat melihat mengapa kapasitas bicara wanita mengakibatkan begitu banyak masalah bagi para pasangan. Seorang pria pekerja dapat kehabisan kata-katanya pada sore hari lalu sampai di rumah untuk menjumpai seorang wanita yang bisa saja masih memiliki persediaan 4.000–5.000 kata yang siap diluncurkan! Dua orang wanita dapat menghabiskan waktu mereka sepanjang hari bersama-sama dan kemudian dengan mudahnya masih bisa bercakap-cakap lagi selama satu jam di telpon setelah mereka berada di rumahnya masing-masing. Tanggapan seorang pria atas hal ini, “Mengapa tidak kaukatakan saja semuanya kepada dia sewaktu bertemu dengannya tadi?”
Dengan memiliki otak yang lemah dalam hal kemahiran berbicara dan bahasa memberikan penjelasan mengapa terdapat masalah-masalah tertentu dalam hal kemampuan berbicara: pria melebihi jumlah wanita sekitar tiga hingga empat kali dalam hal cedal/selip lidah, dan sepuluh kali dalam hal dyslexia (kesulitan membaca dan menulis karena tak mampu membedakan bentuk huruf) yang parah.
Otak pria memiliki konfigurasi untuk memecahkan masalah dan untuk terus-menerus mendatangkan solusi. Para pria menggunakan kemampuan bicara dan bahasa yang dimilikinya untuk mengomunikasikan fakta-fakta dan data. Hampir semua pria “hanya akan bicara bila perlu,” yaitu, tatkala mereka menyampaikan fakta-fakta, data atau solusi. Hal ini menciptakan problem yang serius tatkala sedang berkomunikasi dengan wanita karena “bicaranya” wanita sama sekali berbeda. Bagi wanita “bicara” digunakan sebagai sebuah bentuk penghargaan dan untuk menjalin ikatan dengan orang lain. Contoh sederhananya, bila dia menyukai atau mencintai Anda, bila dia setuju atas apa yang sedang Anda katakan atau ingin agar Anda merasa diterima dan penting, dia akan bicara kepada Anda; bila dia tidak menyukai Anda, dia tidak akan bicara.
Otak pria berorientasi pada solusi. Otak wanita berorientasi pada proses.
Seorang pria hanya akan bicara dengan seorang pria lainnya tentang masalah-masalah pribadi bila dia merasa pria lain tadi memiliki solusi. Sementara, pria yang ditanyai akan merasa terhormat dengan dimintai pendapatnya dan akan menawarkan solusi-solusi. Akan tetapi, tatkala seorang wanita bicara, dia terutama melakukan hal itu untuk menjalin ikatan dengan orang lain dan solusi tidaklah diperlukan. Sayangnya, seorang pria berpikir bahwa seorang wanita sedang mendiskusikan masalah-masalahnya karena dia sendiri tidak tahu bagaimana cara mengatasinya, maka si pria pun terus-menerus menginterupsi dengan berbagai solusi. Tidaklah mengherankan bila seorang wanita akan mengklaim bahwa seorang pria terus-menerus memotong pembicaraannya dan tidak membiarkannya bisa mengungkapkan pandangannya sendiri. Dari sudut pandang wanita, berbagai solusi yang terus-menerus ditawarkan oleh pria memperjelas bahwa si pria selalu ingin benar sendiri dan bahwa si wanita selalu salah. Tatkala seorang wanita, di sisi lain, berbagi emosi atau masalahnya dengan seseorang, dia sedang memperlihatkan bahwa dia mempercayai orang itu karena rahasia-rahasia yang sedang diberitahukannya.
Tatkala seorang wanita sedang berbagi rahasia pribadinya dengan Anda, dia bukannya sedang mengeluh—itu artinya dia mempercayai Anda.
Demikian juga sebaliknya bila dia tidak suka atau tidak cinta kepada orang itu, tidak setuju dengan apa yang sedang dikatakan, atau dia ingin menghukum orang tersebut, dia akan berhenti bicara. Kebisuan digunakan sebagai sebuah bentuk hukuman dan adalah sebuah taktik yang efektif manakala diterapkan terhadap wanita lain. Taktik ini tidak berlaku pada pria-pria merasa adanya tambahan “kedamaian dan keheningan” adalah sebuah bonus. Maka bila seorang wanita mengancam, “Aku tak akan pernah bicara denganmu lagi!” maka hal itu harus dipandang serius, bukan secara harafiah.
Wanita menggunakan kebisuan untuk menghukum pria. Namun pria menyukai keheningan.
Bila seorang wanita ingin menghukum seorang pria, cara terbaik adalah dengan bicara nonstop kepadanya dan terus mengubah-ubah pokok pembicaraan.
Solusi Bagi Pria
Pahamilah bahwa maksud utama dari “bicaranya” seorang wanita adalah semata-mata untuk bicara. Tujuannya adalah untuk merasa lebih baik dengan membicarakan hari yang dialaminya dan menjalin ikatan dengan diri Anda, tidak diperlukan adanya solusi. Yang perlu Anda lakukan hanya mendengarkan dan memberikan semangat kepadanya. Isi dari pembicaraan seorang pria tidaklah penting, partisipasinyalah yang dihitung.
Solusi Bagi Wanita
Tetapkan waktu dengan seorang pria tatkala Anda ingin bicara dan beritahu dia bahwa Anda hanya ingin agar dia mendengarkan tanpa menawarkan solusi. Jangan mengancam pria dengan kebisuan dan kemudian merasa kesal karena dia tidak peduli bahwa Anda tidak mengajaknya bicara. Dia menikmati saat yang tenang ini karena dia bisa santai. Bila Anda punya uneg-uneg dengannya, langsung saja sampaikan.
2. Mengapa Wanita Suka Membicarakan Berbagai Masalah?
Rata-rata wanita hidup lebih lama tujuh tahun dibandingkan pria, terutama karena kemampuan yang lebih baik untuk mengatasi stres. Tatkala seorang pria ingin melupakan tentang hari yang penuh stres, dia dapat melakukan hal itu dengan memikirkan atau melakukan sesuatu yang lain. Otaknya yang berjalur tunggal memungkinkannya untuk berkonsentrasi pada berita, televisi, menyiram kebun, menjelajah di Internet atau membuat konstruksi model kapal, guna menyingkirkan problematika yang sedang menggeluti pikirannya. Dengan berkonsentrasi pada satu hal pada suatu saat daripada masalahnya, dia dapat melupakannya. Seorang pria yang sedang mengalami stres yang tidak menyibukkan dirinya dengan kegiatan lain akan berhenti bicara dan duduk sendirian di kursi goyangnya sambil berusaha menemukan solusi atas masalahnya. Bahayanya adalah bahwa stresnya terinternalisasi dan bisa menghasilkan kondisi stres seperti diare, sembelit, sariawan di lambung atau serangan jantung—semoga saja semua itu tidak terjadi secara bersamaan. Para wanita mengatasi stres mereka dengan membicarakan masalah-masalah mereka berulang kali, bolak-balik dan dari setiap sudut, tanpa mencapai kesimpulan apa pun. Dengan membicarakan masalah- masalah itu, maka mereka punya sarana untuk melepaskan stres yang sedang mereka alami. Jika seorang pria berbicara seperti itu pula, maka para pria lain akan berasumsi bahwa dirinya tidak mampu dan sedang meminta solusi ... yang mana tentu saja akan mereka tawarkan dengan segala senang hati.
Ilustrasi
Tatkala Dian dan Seta pertama kali hidup bersama, mereka sering cekcok. Berulangkali, percekcokan itu secara dramatis akan berlanjut hingga tengah malam. Masalahnya adalah bahwa Dian telah dibesarkan dengan keyakinan bahwa sepasang insan hendaknya tidak tidur dalam keadaan bertengkar. Mereka hendaknya berciuman dan berdandan sebelum naik ke atas ranjang. Maka dia pun akan membicarakan terus dan terus tentang masalah yang selama ini mereka pertengkarkan, hingga memicu munculnya pertengkaran lain. Seta tak sanggup mengatasinya. Dia lebih suka bertengkar, pergi tidur dan melupakannya. Dian ingin mengurangi tingkat stresnya dan ingin sekali agar mereka berdua mencapai suatu keputusan yang sama-sama memuaskan; Seta merasa mereka terus-menerus berputar-putar pada hal yang sama. Dia sama sekali tak bisa membicarakan masalah ini untuk mencari jalan keluarnya lagi pada akhir hari itu dan berpuas diri membiarkan ketidaksepakatan mereka tetap ada. Aku dan suamiku memutuskan untuk tidak pergi tidur hingga kami menyelesaikan suatu pertengkaran. Suatu malam kami tetap terjaga selama enam bulan.
Merupakan misteri bagi para pria mengapa para wanita suka berbicara dalam percekcokan, terutama pada waktu tengah malam. Otak wanita, bagaimanapun, adalah sebuah komputer komunikasi yang berbasis proses. Wanita suka berbicara tentang setiap aspek dari tindakan-tindakan dan perasaan-perasaan mereka. Pria lebih cenderung menarik diri dari prospek seperti itu. Pria lebih suka bertengkar, dan kemudian melupakannya untuk memikirkan sesuatu yang lain.
Ada dua teori untuk bertengkar dengan wanita. Tak satu pun berhasil.
Para wanita ingin membuat kedamaian dan melunturkan ketidaksepakatan apa pun. Mereka yakin bahwa dengan bicara dapat membuat setiap orang merasa lebih baik. Pria punya keyakinan bahwa bicara biasanya dapat membuat keadaan jadi jauh lebih buruk.
Solusi
Tatkala seorang wanita sedang membicarakan sebuah masalah dan mungkin tampaknya tidak masuk akal, ingatlah bahwa dia perlu melewati proses bicara tersebut agar supaya dirinya merasa lebih baik. Dengarkanlah dengan rasa sayang dan beritahu kepadanya bahwa Anda selalu ada untuk mendengarkan tatkala dia memerlukan diri Anda. Ini jauh lebih mudah daripada berusaha untuk membetulkan masalah-masalah yang tidak ada dan ini membuat Anda mendapatkan banyak poin.
Hal-hal yang oleh wanita diinginkan agar para pria mengetahuinya. Apa pun yang dikatakan oleh seorang wanita enam atau delapan bulan yang lalu tidak dapat diterima dalam pertengkaran yang sedang berlangsung sekarang.
Bila Anda tak dapat segera menanggapi, mintalah dengan halus kepada seorang wanita apakah dia dapat meninggalkan pokok pembicaraan itu dan membahasnya lagi lain kali tatkala suhunya sudah turun untuk sebuah pertengkaran. Katakanlah, “Maaf, sayang, tapi aku tak memikirkan masalah ini sekarang. Bisakah kita bicarakan itu besok saja / pada akhir pekan / pekan depan, tatkala aku sudah punya kesempatan untuk memikirkannya?” Pendekatan ini cenderung jauh lebih berhasil dibandingkan tidak mengatakan apa pun dan berharap sang wanita akan kehabisan kata-kata. Mustahil.
3. Mengapa Wanita Suka Melebih-Lebihkan Dalam Gaya Bicaranya?
Baik pria dan wanita suka bicara dengan melebih-lebihkan. Perbedaannya adalah bahwa pria melebih-lebihkan fakta dan data sementara wanita melebih-lebihkan emosi dan perasaan. Seorang pria bisa saja melebih- lebihkan betapa penting pekerjaannya, betapa besar penghasilannya atau ikan yang ditangkapnya, kemampuan mobilnya atau berapa banyak wanita cantik yang dikencaninya. Wanita akan melebih-lebihkan bagaimana perasaan mereka dan orang-orang lainnya tentang sebuah isu pribadi atau tentang suatu ucapan yang dikatakan oleh seseorang. Otak wanita terfokus pada orang-orang dan mereka lebih jauh berfantasi tentang kehidupan dan hubungan dibandingkan pria, dan dengan cara melebih-lebihkan segala hal ini membuat percakapan itu menjadi lebih menarik.
Dengan melebih-lebihkan, percakapan seputar masalah hubungan menjadi jauh lebih menarik dan hidup.
Wanita berbicara dengan melebih-lebihkan tentang kata-kata dan emosi adalah hal yang umum di mana-mana dan dapat diterima sepenuhnya oleh para wanita lain tatkala mereka berbincang-bincang di antara mereka sendiri dan bagian dari fitrah sosial sebagai seorang wanita.
Hampir semua wanita suka memimpikan seorang ksatria berkuda tampan yang menunggang seekor kuda putih untuk membawa mereka pergi jauh, walaupun biasanya mereka berakhir dengan seorang teknisi komputer berambut merah dan wajah penuh bintik-bintik yang sedang memegang gelas bir, yang mereka jumpai di sebuah bar pada malam minggu.
" Suatu kajian sosiologis telah membuktikan bahwa fantasi paripurna seorang wanita adalah memiliki dua orang pria sekaligus. Dalam fantasi ini, salah seorang pria sedang memasak, dan yang lainnya melakukan tugas bersih-bersih."
Berikut ini adalah contoh-contoh umum pembicaraan wanita yang dilebih-lebihkan:
“Aku kan sudah bilang jutaan kali agar handuk basahmu itu dipindah.”
“Kau selalu saja mengharap aku yang mengerjakan semua pekerjaan rumah dan sekaligus mengurusi anak-anak.”
“Tatkala kulihat dia memakai gaun itu, kupikir aku akan mati!”
“Aku takkan pernah ngomong lagi denganmu!”
Bagi seorang pria, perkataan wanita yang melebih-lebihkan itu dapat membuat frustrasi karena otak pria berpegang pada fakta-fakta dan data untuk memahami sesuatu dan dia menguraikan kata-kata secara harfiah. Misalnya, jika dia tidak sepakat dengan si wanita di depan teman-teman, mungkin saja si wanita berkata, “Kau selalu saja mengkritikku dan tak pernah membiarkan aku mengemukakan pendapatku sendiri! Kau setiap kali selalu begitu kepadaku!” Si pria cenderung untuk menangkapnya secara harfiah dan membantah bahwa dia tidak melakukan hal itu setiap kali dan membela dirinya dengan mengemukakan contoh-contoh. “Itu tidak benar!” protesnya. “Aku tidak melakukannya tadi malam dan aku tidak melakukannya selama berbulan-bulan!” Si wanita menolak jawaban si pria dan mengingatkan waktu-waktu, tempat-tempat, dan tanggal- tanggal di mana si pria melakukan serangan yang sama. Si pria akan menyingkir dengan perasaan sakit dan kesal. Namun apakah dia memang benar melakukan serangan itu adalah tidak relevan. Yang diinginkan oleh si wanita adalah agar si pria memperlihatkan, di depan teman-teman mereka, bahwa dia memperhatikannya. Si wanita melebih-lebihkan emosinya dan si pria membantah sesuatu yang dipikirnya adalah fakta- fakta dan data.
Walaupun memiliki kapasitas dalam hal berbicara, tatkala tiba waktunya untuk berkomunikasi para wanita juga mengandalkan bahasa tubuh untuk mengirim dan menerima informasi. Bahasa tubuh mengungkapkan kondisi emosional seorang wanita dan menyampaikan informasi sekitar 60%–80% dampak dari hampir semua percakapan wanita. Dari sudut pandang pria, wanita tampaknya sedang melambai- lambaikan tangannya dan menggunakan ekspresi wajah dan gerak tubuh yang rentangnya luas tatkala sedang bicara, termasuk ketika bicara di telpon. Dari nada suaranya juga terkirim pesan dari apa yang dimaksudkannya dan wanita berkomunikasi dalam rentang 5 variasi nada.
4. Mengapa Wanita Tampaknya Tak Pernah Langsung Menuju Ke Pokok Persoalan?
Bagi para pria, wanita seringkali dipandang tidak jelas atau suka berputar- putar daripada langsung mengarah ke apa yang dimaksud. Kadang- kadang seorang pria merasa seakan-akan dia disuruh menebak-nebak apa yang diinginkan si wanita, atau dia diminta menjadi seorang pembaca pikiran. Ketidakjelasan yang mencolok ini dikenal sebagai percakapan tidak langsung.
Percakapan tidak langsung wanita memiliki sebuah maksud— membangun hubungan dan ikatan dengan orang lain dengan menghindari agresi, konfrontasi atau pertentangan.
Dari sudut pandang evolusi, dengan bersikap tidak langsung memungkinkan para wanita menghindari ketidaksepakatan satu sama lain dan memudahkan untuk menjalin ikatan dengan tidak tampak dominan atau agresif. Pendekatan ini sangat sesuai ke dalam keseluruhan pendekatan seorang wanita untuk melanggengkan harmoni. Sewaktu para wanita menggunakan percakapan tidak langsung dengan para wanita lainnya jarang ada masalah, para wanita punya kepekaan untuk mengurai maksud yang sebenarnya. Bagaimanapun, hal tersebut dapat mendatangkan bahaya manakala diterapkan terhadap para kata secara harfiah.
Sebagaimana telah kami katakan tadi, otak para pria berkembang sebagai sebuah mesin yang berfokus tunggal karena tuntutan-tuntutan dalam melakukan perburuan. Mereka mendapati kekurangan struktur percakapan dan tujuan dari para wanita sangat memusingkan, dan menuduh para wanita tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Mereka memberikan tanggapan dengan mengatakan hal-hal seperti “Apa maksudnya ini?”, “Pembicaraan ini arahnya kemana?” dan “Apa garis besarnya” Para pria kemudian melanjutkan berbicara kepada wanita seakan-akan dia adalah seorang pasien sakit jiwa di sebuah tempat perawatan atau akan menyuruhnya diam dengan mengatakan, “Kita sudah berkali-kali membicarakan hal ini,” “Berapa lama lagi ini berjalan?” dan “Percakapan ini terlalu menguras tenaga dan tidak mengarah kemana-mana!”
Percakapan Tidak Langsung Dalam Bisnis
Tatkala seorang wanita menggunakan percakapan tidak langsung dalam bisnis, maka hal ini dapat menimbulkan masalah karena kebanyakan pria mengalami kesulitan dalam mengikuti percakapan tidak langsung yang multijalur. Para pria perlu diberi presentasi ide-ide dan informasi yang jelas, logis, dan tertata sebelum mereka mengambil sebuah keputusan. Ide-ide atau permintaan-permintaan seorang wanita bisa saja ditolak semata-mata hanya karena atasan prianya tidak menangkap isyarat apa yang sesungguhnya diinginkannya.
Ilustrasi
Setelah bernegosiasi enam bulan, Marie akhirnya memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan program periklanan baru perusahaannya kepada sebuah klien finansial besar. Audiens yang hadir terdiri dari delapan orang pria dan empat orang wanita, jumlah transaksi yang akan diraih adalah $200,000, dan dia diberi waktu tiga puluh menit untuk memberikan presentasi. Dia tahu bahwa peluangnya cuma sekali ini saja. Pada hari itu, Marie tiba dengan setelan busana kerja sebatas lutut yang apik dan serasi, rambutnya diikat rapi, dia memakai makeup natural yang tipis dan dia telah berlatih melakukan presentasinya menggunakan PowerPoint hingga pada suatu titik di mana dia dapat menyampaikannya sambil tidur.
Akan tetapi, begitu dia memulai presentasinya, dia memperhatikan betapa kosongnya pandangan para pria yang hadir terhadapnya. Dia merasa bahwa mereka sedang menghakimi dirinya dengan kritis dan, dengan asumsi bahwa mereka sedang kehilangan minat, dia pun mulai melakukan presentasinya dengan menggunakan pembicaraan multijalur guna memompa minat mereka dengan cara mundur lagi ke slide-slide awal, berbicara secara tidak langsung dan berusaha untuk menunjukkan bagaimana satu sama lain saling berkaitan. Para wanita yang hadir memberikan dukungan kepadanya dengan memberikan senyuman ke arahnya, dengan menunjukkan beragam ekspresi wajah dan bersuara sebagaimana halnya orang yang sedang menyimak seperti “Ah-ha” “Ya!” dan "Mmmm” dan mereka umumnya tampak tertarik. Marie senang sekali dengan tanggapan balik dari para audiens wanita dan mulai berceloteh kepada mereka, sehingga secara tak sengaja mengabaikan para pria. Seluruh presentasinya berubah menjadi aksi akrobatik.
Dia selesai dan pergi keluar, dengan keyakinan bahwa dia telah berhasil melakukan pekerjaan yang hebat dan tak sabar lagi menunggu tanggapan dari pihak perusahaan tersebut. Berikut ini adalah percakapan yang berlangsung di antara para eksekutif pria sewaktu minum kopi setelah Marie pergi:
Direktur Pemasaran: “Apakah kalian menangkap apa yang tadi dikatakannya?”
Pimpinan Eksekutif: “Tidak ..... dia bikin aku bingung. Bilang kepadanya supaya mengirim proposal itu dalam bentuk tertulis.” Marie telah menggunakan percakapan multijalur dalam presentasinya dan menggunakan percakapan-percakapan tidak langsung terhadap sekelompok pria yang tidak dapat menangkap isyarat tentang apa yang sedang dibicarakannya atau apa berhubungan dengan apa. Para eksekutif wanita senang dengan presentasi itu dan ikut berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan namun tak ada pria yang ingin mengacungkan jari tangannya dan mengakui bahwa dirinya tidak paham. Seorang wanita perlu memahami bahwa bila seorang pria tidak dapat mengikuti apa yang sedang dikatakannya maka dia seringkali akan berpura-pura paham daripada dirinya kelihatan bodoh. Manakala seorang pria tidak dapat mengikuti pembicaraan bisnis seorang wanita, maka seringkali dia akan berpura-pura paham.
Para wanita seringkali mengharapkan para pria dalam hidup mereka akan memahami, menguraikan dan bisa mengikuti percakapan tidak langsung. Namun para pria tidak dapat melakukan hal itu. Tanpa memandang usia seorang pria, seorang wanita tetap perlu berbicara secara langsung. Beri dia jadwal waktu, agenda, jawaban- jawaban berdasarkan fakta dan tenggat waktu. Para wanita perlu bersikap langsung terhadap para pria dalam bisnis dan memberi mereka satu hal dalam satu waktu untuk dipertimbangkan. Sementara, Marie masih menunggu jawaban yang dinantikannya.....
Percakapan Tidak Langsung Di Rumah
Tatkala seorang wanita berkata ..... | Maksud sebenarnya adalah ..... |
---|---|
Kita perlu bicara | Aku sedang stres atau punya masalah |
Kita perlu | Aku ingin |
Aku menyesal | Kamu yang akan menyesal |
Itu keputusanmu
Selama aku setuju
Itu tidak masalah bagiku
Tentu saja itu masalah bagiku!
Kebanyakan wanita mengkhawatirkan bahwa percakapan langsung terlalu agresif atau konfrontatif. Manakala diterapkan terhadap wanita lain, itu mungkin benar. Akan tetapi, bagi para pria, percakapan langsung sangatlah normal karena memang begitulah cara mereka berkomunikasi.
Solusi
Bagi Para Wanita: percakapan tidak langsung digunakan oleh para wanita untuk menjalin ikatan dengan para wanita lainnya. Gunakanlah hanya percakapan langsung terhadap para pria. Pada awalnya mungkin terasa sulit namun dengan latihan akan memberikan hasil-hasil yang Anda inginkan dan akan mendapati lebih sedikit ketidaksepakatan dengan para pria dalam hidup Anda.
Bagi Para Pria: bila seorang wanita sedang bicara dan Anda mengalami kesulitan dalam mengikuti alurnya, maka duduklah ke belakang, simaklah dan terus cermati tanpa menawarkan solusi. Yang terburuk, beri dia batas waktu “Aku mau nonton berita jam 7 malam, sayang, tapi sambil menunggu sampai saat itu aku akan terus mendengarkan pembicaraanmu.” Tatkala Anda melakukan hal ini maka biasanya dia sendiri yang akan berhenti bicara dan merasa senang dan rileks, tanpa Anda harus melakukan sesuatu.
Kamus Istilah-Istilah Tidak Langsung Wanita yang terjadi selama berlangsungnya pertengkaran rutin dengan suaminya
“Baik” Seorang wanita menggunakan kata ini di akhir suatu pertengkaran di mana dia yakin bahwa dia yang benar tapi perlu membuat lawan bicara prianya tutup mulut. Seorang pria hendaknya jangan sekali-kali menggunakan “Baik” untuk menggambarkan seperti apa tampaknya seorang wanita. Ini akan menimbulkan pertengkaran yang berakhir dengan si wanita berkata “Baik!”
“Lima menit” Ini sekitar setengah jam. Ini sama dengan lima menit sebelum pertandingan sepak bola yang berakhir sebelum seorang pria berkata dia akan membawa sampah ke luar.
“Tidak apa-apa” Ini berarti “ada apa-apa.” “Tidak apa-apa” biasanya digunakan untuk menggambarkan perasaan yang dimiliki oleh seorang wanita tatkala dia merasa seperti membuat seorang pria tercekat. “Tidak apa-apa” seringkali menandai awal sebuah pertengkaran yang akan berlangsung selama “Lima menit” dan berakhir dengan kata “Baik.”
“Teruskan” (dengan alis mata diangkat) Ini adalah suatu tantangan yang berakhir dengan hasil di mana seorang wanita menjadi jengkel dengan “Tidak apa-apa” dan akan berakhir dengan kata “Baik.”
“Terus” (dengan alis mata biasa-biasa saja) Ini artinya “aku menyerah” atau “Terserah apa maumu karena aku tidak peduli.” Anda biasanya akan menerima kata “Teruskan” (dengan alis mata diangkat) dalam waktu beberapa menit setelah itu, diikuti dengan “Tidak apa-apa” dan “Baik” dan dia akan berbicara kepada Anda sekitar “Lima menit” manakala dia mulai tenang.
“Mendesah dengan suara keras” Ini artinya dia berpikir bahwa Anda orang dungu dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengapa tadi dia menghabis-habiskan waktunya dengan berada di sini dan bertengkar dengan Anda tentang sesuatu yang “Tidak apa-apa.”
“Oh?” Sebagai awal dari sebuah kalimat, “Oh” biasanya menandai bahwa Anda tertangkap basah sedang berbohong. Misalnya, “Oh?” Aku sudah bicara dengan adik laki-lakimu tentang apa yang kamu lakukan tadi malam” dan “Oh?” Aku diminta untuk mempercayai hal itu kan?” Dia akan bilang kepada Anda bahwa dia “Baik” sambil melempar pakaian Anda ke luar jendela namun jangan menambah kebohongan lagi untuk keluar dari situasi tersebut, atau Anda akan mendapat “Teruskan” dengan alis mata diangkat.
“Baiklah” Ini artinya dia ingin berpikir lama dan keras sebelum membalas apa pun yang telah Anda lakukan. “Baiklah” seringkali digunakan dengan “Baik” dan digunakan sebagai sambungan dari “Teruskan” dengan alis terangkat. Pada titik tertentu tak lama setelah itu tatkala dia sudah selesai membuat rencana, maka Anda akan berada dalam masalah yang besar.
“Silakan” Ini bukanlah sebuah pernyataan, ini adalah tawaran kepada Anda untuk bicara. Seorang wanita sedang memberi Anda peluang untuk mengemukakan alasan atau dalih apa pun yang Anda miliki atas apa pun yang telah Anda lakukan. Bila Anda tidak berkata jujur maka Anda akan mendapatkan kata “Baiklah” pada akhirnya.
“Sungguh?” Dia tidak sedang mempertanyakan validitas apa yang sedang Anda katakan, dia sekadar memberitahu Anda bahwa dia tidak percaya sepatah kata pun. Anda menawarkan untuk memberi penjelasan dan mendapatkan “Silakan.” Semakin banyak Anda mengemukakan alasan kepadanya, maka makin keras dan sarkastis kata-kata “Sungguh” darinya, dibumbui dengan banyak kata “Oh,” “mengangkat alis mata” dan diakhiri dengan “mendesah dengan suara keras.” “Terima kasih banyak” Seorang wanita akan mengatakan ini tatkala dia sungguh-sungguh sudah muak terhadap Anda. Ini tandanya Anda telah menyakitinya dengan tanpa peduli, dan akan disusul dengan “mendesah dengan suara keras.” Jangan tanyakan apa yang salah setelah “mendesah dengan suara keras” ini, karena dia akan berkata, “Tidak apa-apa.” Lain kali saat di mana dia akan membiarkan Anda akrab lagi dengannya akan menjadi “Suatu Hari.”
5. Mengapa Wanita Ingin Tahu Segala Hal Hingga Sedetail- Detailnya?
Udin sedang membaca koran pada suatu malam tatkala telpon berdering. Dia menjawabnya, mendengarkan sekitar sepuluh menit sambil kadang- kadang berguman, berkata, “Yeah—Oke. Sampai jumpa lagi .....” lalu menutup telpon dan meneruskan membaca. “Siapa tadi?” tanya Rina, istrinya. “Agung, teman sekolahku dulu,” jawabnya. “Agung? Kau kan tidak pernah berjumpa lagi dengannya sejak SMA! Bagaimana kabarnya?”"Dia baik-baik saja.” “Lalu ..... apa katanya tadi?” tanya Rina. "Tidak banyak ..... pekerjaannya baik-baik saja ..... dia sehat," Udin menanggapi dengan nada suara terganggu dari seorang pria yang sedang berusaha membaca koran. “Apakah cuma itu yang dikatakannya setelah sepuluh tahun? Dia baik-baik saja?” tanya istrinya.
Lalu Rina pun mulai melakukan pemeriksaan silang terhadap suaminya seperti seorang hakim, membuatnya mengulang-ulangi percakapan tadi berkali-kali hingga dia mendapatkan rinciannya secara penuh. Dari sudut pandang Udin percakapan tersebut sudah selesai dan tidak perlu lagi dibahas. Namun Rina ingin tahu hingga serinci-rincinya. Sejauh ini, bagi Udin ceritanya sederhana saja—Agung meninggalkan sekolah pada usia lima belas tahun dan bekerja sebagai seorang pemandu untuk menafkahi ibunya yang ditinggal suaminya dan mengalami gangguan jiwa setelah mendapati bahwa ternyata suaminya berganti jenis kelamin dan lari bersama adik laki-laki istrinya sendiri. Setelah sang ibu bunuh diri, Agung menjadi pecandu obat-obatan untuk menghilangkan kepedihan itu dan kemudian mendapat pekerjaan sebagai penelan pedang di kelompok Sirkus. Setelah kehilangan kedua buah pelirnya dalam suatu kecelakaan yang fatal, dia kemudian menjadi seorang misionaris di Afghanistan namun ditangkap karena menyebarkan Kristen lalu dibebaskan setelah bersedia menjadi budak bagi pihak Taliban. Dia meloloskan diri pada suatu malam dengan mengambang secara tak terdeteksi di dalam tangki sebuah truk pembuangan air limbah dan sekarang kembali lagi ke kota bersama istri barunya, mantan pelacur lesbian yang berubah menjadi biarawati yang ingin agar dia pindah ke Afrika untuk mendirikan koloni bagi para penderita kusta—yang dia rencanakan sekarang setelah dia dibebaskan dari penjara setelah tuduhan atas kasus pembunuhannya dibatalkan. Kini dia dan tujuh orang anak Brazil yang diadopsinya menjadi vegetarian dan pengikut sekte Saksi Jehovah dan dia berkata bahwa dia belum pernah merasa hidup lebih baik dari keadaan yang sekarang ini ..... dia baik-baik saja.
Bagi Udin semua itu sederhana dan gampang saja. Yang terpokok adalah bahwa Agung baik-baik saja, Udin tidak melihat ada perlunya untuk mengulang-ulangi lagi seluruh cerita itu. Tapi tidak, Rina terus merengek-rengek untuk diceritakan setiap rinciannya kan .....
Percakapan ini menyoroti sebuah perbedaan otak mendasar antara pria dan wanita. Bagi pria, rincian tidaklah penting. Seorang wanita berpikir bahwa tatkala seorang pria tidak banyak bicara itu artinya dia pasti tidak mencintainya karena, bagi si wanita, kata-kata digunakan sebagai alat untuk menjalin ikatan. Seorang pria berpikir bahwa seorang wanita banyak bicara dan berusaha menginterogasinya.
Para Wanita Terpogram Untuk Mencari Rincian
Sebagai penjaga sarang ras manusia, seorang wanita akan memastikan bahwa dia memiliki kalangan teman-teman dekat yang akan merawatnya bila para pria tidak kembali dari berburu atau berperang. Kelompok teman-temannya adalah bagaikan kebijakannya dalam berasuransi. Kemampuan bertahan hidupnya tergantung pada kemampuannya dalam menjalin ikatan dengan orang lain dalam kelompok itu dan ini artinya sama dengan mengetahui setiap rincian tentang kondisi dari masing- masing anggota kelompok dan keluarga mereka dan menaruh minat secara aktif terhadap mereka demi keberlangsungan kelompok itu dalam bertahan hidup.
Tatkala berlangsung diskusi antara pria dan wanita setelah suatu acara sosial, sang wanita akan tahu apa yang sedang dikerjakan oleh setiap anggota atau keluarga dari kelompok sosialnya, impian-impian dan tujuan-tujuan jangka panjang mereka tahun itu, keadaan kesehatan mereka dan kondisi hubungan-hubungan yang mereka jalin. Para wanita juga tahu ke mana teman-teman mereka pergi berlibur dan bagaimana kabar anak-anak mereka di sekolahnya. Para pria akan tahu “mainan anak laki-laki” baru apa lagi yang telah dibeli oleh para pria lainnya, akan melihat-lihat dan mencek mobil balap warna merah baru temannya, membahas di mana tempat-tempat mancing yang bagus, mencari cara bagaimana cara mengalahkan terorisme dan bagaimana Inggris mengalahkan Jerman dalam pertandingan bola ..... oh yeah ..... lelucon tentang laki-laki yang kapalnya kandas bersama Paris Hilton. Namun mereka hanya tahu sedikit saja tentang kehidupan pribadi dari siapa pun dalam acara itu—para wanitalah yang menceritakan kepada mereka tentang semua itu dalam perjalanan pulang. Ini bukannya para wanita itu berusaha untuk sok cari tahu ..... ya, memang demikianlah ..... kemampuan bertahan hidup jangka panjang telah terpatri di dalam otak mereka sehingga mereka ingin mengetahui bagaimana keadaan masing-masing orang dalam kelompok mereka dan bagaimana mereka dapat membantu.
Solusi
Bila Anda adalah seorang pria, pahamilah bahwa kebutuhan seorang wanita untuk mengetahui secara rinci tentang informasi dan masalah- masalah pribadi adalah demi kepentingan untuk menjaga keberlangsungan hidup hubungan itu dan terpatri di dalam alam pikiran mereka. Maka tatkala Anda berbicara dengan seorang wanita, berusahalah untuk memberikan rincian yang lebih banyak daripada yang Anda berikan secara normal sesuai pertimbangan. Bersikaplah lebih telaten, ajak dia untuk bicara yang lama dan biarkan saja dia yang bicara. Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan banyak latihan. Ingatlah, Anda tidak harus berkonsentrasi atau memberikan jawaban apa pun—tak diperlukan adanya usaha dari pihak Anda. Bila Anda adalah seorang wanita, pahamilah bahwa terlalu banyak rincian membuat pria jadi gila dan sangat membosankan bagi mereka. Dalam pertemuan-pertemuan bisnis, berbicaralah yang ringkas, tepat, dan padat. Di rumah, beritahulah kepada seorang pria tatkala Anda ingin bicara, beri dia bingkai waktu dan beritahu dia bahwa dia tidak usah menawarkan solusi, cukup mendengarkan saja. Dan janganlah terus- menerus bertanya, “Apakah kau mendengarkanku?” atau "Apa yang kubilang terakhir tadi?”
No comments:
Post a Comment