Klip Kenzie Ziegler di atas bisa jadi gambaran, team work yang solid akan menghasilkan karya yang maksimal tentu dengan latihan yang tak kenal lelah. Hal ini juga berlaku dalam segala aspek kehidupan, tak terkecuali dalam suatu perusahaan.
Aktivitas kerja organisasi tidak berdiri sendiri
namun berdiri atas dasar bagian-bagian individu yang unik dan spesifik. Masing-masing Individu memiliki kelebihan dan kekurangan, yang mana dapat saling melengkapi jika terbentuk tim yang solid dan efektif. Membangun tim kerja yang efektif merupakan karakter dan perilaku kerja yang sudah menjadi habit serta kultur budaya organisasi.
Keberadaan team work memang sangat penting dalam membangun sebuah kegiatan. Perkembangan sebuah kegiatan sangat dipengaruhi oleh team work yang ada di dalamnya. Semakin solid team yang mendukung sebuah kegiatan, maka akan semakin besar pula peluang sukses yang dimiliki kegiatan tersebut. Dan begitu juga sebaliknya, bila team di dalamnya tidak solid dan bekerja sendiri-sendiri, bisa dipastikan kegiatan tersebut tidak bisa bertahan lama menghadapi persaingan yang selalu meningkat setiap harinya.
Team work adalah sebuah sistem pekerjaan yang di kerjakan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama. Team Work merupakan suatu bentuk kerja sama dalam beberapa sumber daya manusia, berasal dari latar belakang yang berbeda, kedudukannya sama, dan eksis dalam berorganisasi atau perkantoran untuk menjalankan komitmen dan meraih tujuan yang sama.
Kerja sama dalam tim kerja menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi kerja. Kerja sama dalam tim kerja akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Komunikasi akan berjalan baik dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap anggota.
Dalam teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu:
1. Tim Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi formal.
2. Tim Vertikal
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.
3. Tim Horizontal
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang berbeda.
4. Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.
5. Tim Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.
6. Tim Pemecahan Masalah
Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12 karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.
Kemudian ada 3 (tiga) tipe tim, yaitu:
a. Problem solving team
Sebuah tim yang dibentuik untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam upaya memperbaiki produktivitas. Pada dasarnya, kegiatan tim ini adalah mengidentifikasikan berbagai masalah, mendiskusikan bagaimana memecahkan masalah tersebut dan melakukan tindakan untuk memperbaiki. Anggota tim biasanya berasal dari satu departemen yang beranggotakan kurang lebih sepuluh orang yang melakukan pertemuan rutin setiap minggu.
b. Self managed team
Sebuah tim yang dimaksudkan untuk memperbaiki produktivitas dengan memberikan kewenangan pada kelompok untuk mengatur kerja mereka, misalnya menjadwal kerja, menentukan metode kerja, mengawasi anggota, memberi reward dan hukuman bagi anggota dan merekrut anggota. Keanggotaan ini biasanya berasal dari satu departemen yang melakukan tugas yang sama.
c. Cross functional team
Sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus,misalnya pengembangan produk baru atau perencanaan dan perubahan sistem kompensasi. Anggota tim ini berasal dari berbagai departemen yang memiliki keahlian dan orientasi yang berbeda yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
Tim yang dinamis adalah tim yang berkinerja tinggi, tim yang memanfaatkan energinya untuk menghasilkan sesuatu. Tim tersebut merupakan tim yang percaya diri, tim yang para anggotanya mengadari kekuatannya dan menggunakannya untuk mencapai tujuan. Mereka juga merupakan tim yang pada anggotanya saling membantu satu sama lain, saling memberikan umpan balik dan saling memotivasi. Semua tim yang dinamis memiliki karakter utama yang sama. Dnegan membaca daftar berikut ini anda akan mengetahui mengapa tim yang dinamis tampak menonjol diantara tim pada umumnya. Anda akan tahu apa yang harus diperjuangkan apabila membentuk suatu tim, atau anda bisa menggunakan daftar tersebut untuk menilai kekuatan dan kelemahan tim.
1. Menyatakan secara jelas misi dan tujuannya
Sebuah tim perlu menyatakan secara jelas maksud dan tujuannya, bukan hanya sekedar memahami apa yang perlu dilakukan pada saat teersebut, tetapi memahami keseluruhan fokus tim. Tujuan dan sasaran yang dipahami oleh seluruh anggota tim akan meningkatkan komitmen. Pemimpin tim yang dinamis memastikan bahwa semua anggota terlibat dalam penetapan tujuan tim.
2. Beroperasi secara efektif
Percobaan dan kreatifitas merupakan tanda penting dari tim yang dinamis. Tim semacam itu memperhitungkan resiko dengan mencoba cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu. Mereka tidak takut menghadapi kegagalan dan mereka selalu mencari peluang untuk mengimplementasikan proses atau teknik baru. Mereka juga bersikap luwes dan kreatif ketika menghadapi masalah dan membuat keputusan.
3. Memfokuskan pada hasil
Kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan, kektika diperlukan, merupakan ujian yang sebenarnya. Tim yang dinamis mampu mencapai hasil melampaui kemampuan jumlah dari individu yang menjadi anggotanya. Pada anggota tim secara terus menerus memenuhi komitmen waktu, anggaran, dan mutu produktifitas optimum merupakan tujuan bersama.
4. Memperjelas peran dan tanggung jawab
Tim yang dinamis dengan jelas menetapkan peran dan tanggungjawab untuk semua anggotanya. Setiap anggota tim tahu apa yang diharapkan dari dirinya dan mengetahui peran rekan sesama angggota tim. Tim yang dinamis selalu memperbaharui peran dan tanggungjawab anggotanya sesuai dengan oerubahan tuntutan, sasaran dan teknologi.
5. Diorganisasikan dengan baik
Tim yang dinamis menetapkan bentuk protokol, prosedur dan kebijakan sejak awal. Struktur memungkinkan tim untuk memenuhi tuntutan setiap tugas yang harus ditangani
6. Dibangun diatas kekuatan individu
Pelatihan tim olahraga terus-menerus menginvestasikan keterampilan para pemainnya. Demikian pula, pemimpin tim bisnis yang dinamis secara teratur mencatat pengetahuan, keterampilan dan bakat timnya. Pemimpin tim menyadari kekuatan dan kelemahan para anggotanya, sehingga bisa secara efektif memanfaatkan kompetensi individu
7. Saling mendukung kepemimpinan anggota yang lain
Dalam tim yang dinamis, kepemimpinan dibagi diantara para anggotanya. Tidak ada kepemimpinan mutlak. Dalam tim yang demikian, setiap anggota memiliki kesepakatan untuk menjadi bintang. Anggota juga menghargai peran resmi supervisi, karena pemimpin formal dalam tim yang dinamis selalu mendukung upaya tim dan menghargai keunikan individu.
8. Mengembangkan iklim tim
Tim yang berkinerja tinggi anggota yang secara antusias bekerja bersama dengan tingkat keterlibatan dan energi kelompok yang tinggi. Secara kolektif, individu anggota merasa lebih produktif dan menemukan bahwa aktivitas tim memperbaiki kepentingan dan semangatnya. Tim semacam itu mengembangkan karakter yang berbeda dan menonjol.
9. Menyelesaikan ketidaksepakatan
Ketidaksepakatan akan selalu terjadi pada setiap tim. Ketidaksepakatan tidak selalu buruk atau destruktif. Tim yang dinamis bisa menghadapi konflik secara terbuka. Anggota tim mengakui adanya konflik dan berusaha memecahkan melalui diskusi yang jujur dan saling percaya
10. Berkomunikasi secara terbuka
Anggota tim dinamis berbicara secara langsung dan jujur. Masing-masing orang memberi dan mendapatkan saran dari anggota yang lain, mempertimbangkan dengan sesungguhnya ucapnya dan kemudian mengembangkan gagasan.
11. Membuat keputusan secara objektif
Tim yang dinamis memiliki pendekatan yang mantap dan proaktif untuk memecahkan masalah serta membuat keputusan. Keputusan dicapai melalui konsensus, setiap orang harus bisa menerima keputusan tersebut dan bersedia mendungkung. Anggota merasa bebas untuk mengungkapkan perasaanya terhadap suatu keputusan. Anggota tim memahami dengan jelas dan menerima semua keputusan dan bersedia mengikuti (mendukung) rencana yan ditetapkan.
12. Mengevaluasi efektifitasnya sendiri
Sebuah tim perlu menguji dirinya sendiri secara rutin. Tujuanya adalah untuk melihat bagaimana pelaksanaan rencananya selama ini. Penyempurnaan berkelanjutan dan manajemen proaktif merupakan falsafah yang bisa diterapkan dengan baik bagi pembentukan tim yang dinamis. Jika muncul masalah kinerja, mereka bisa segera memecahkan sebelumnya berkembang permasalahan serius.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama. Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
• Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
• Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
• Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.'
• Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
• Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
• Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
• Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
• Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
• Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A dan si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
• Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.
• Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
• Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
• Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
Ciri-ciri teamwork yang efektif, diantaranya:
1. Tujuan yang sama.
Jika semua anggota tim mendayung ke arah yang sama, pasti kapal yang didayung akan lebih cepat sampai ke tempat tujuan, dari pada jika ada anggota tim yang mendayung ke arah yang berbeda, berlawanan, ataupun tidak mendayung sama sekali karena bingung ke arah mana harus mendayung. Jadi, pastikan bahwa tim memiliki tujuan dan semua anggota tim Anda tahu benar tujuan yang hendak dicapai bersama, sehingga mereka yakin ke arah mana harus mendayung.
2. Antusiasme yang tinggi.
Pendayung akan mendayung lebih cepat jika mereka memiliki antusiasme yang tinggi. Antusiasme tinggi bisa dibangkitkan jika kondisi kerja juga menyenangkan: anggota tim tidak merasa takut menyatakan pendapat, mereka juga diberi kesempatan untuk menunjukkan keahlian mereka dengan menjadi diri sendiri, sehingga kontribusi yang mereka berikan juga bisa optimal.
3. Peran dan tanggung jawab yang jelas.
Jika semua ingin menjadi pemimpin, maka tidak akan ada yang mendayung. Sebaliknya, jika semua ingin menjadi pendayung, maka akan terjadi kekacauan karena tidak ada yang memberi komando untuk kesamaan waktu dan arah mendayung. Intinya, setiap anggota tim harus mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing yang jelas. Tujuannya adalah agar mereka tahu kontribusi apa yang bisa mereka berikan untuk menunjang tercapainya tujuan bersama yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Komunikasi yang efektif.
Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar- anggota tim. Strateginya: Jangan berasumsi. Artinya, jika Anda tidak yakin semua anggota tim tahu apa yang harus menjadi prioritas utama untuk diselesaikan, jangan berasumsi, tanyakan langsung kepada mereka dan berikan informasi yang mereka perlukan.
5. Resolusi Konflik.
Dalam mencapai tujuan mungkin saja ada konflik yang harus dihadapi. Tetapi konflik ini tidak harus menjadi sumber kehancuran tim. Sebaliknya, konflik ini yang dapat dikelola dengan baik bisa dijadikan senjata ampuh untuk melihat satu masalah dari berbagai aspek yang berbeda sehingga bisa diperoleh cara baru, inovasi baru, ataupun perubahan yang memang diperlukan untuk melaju lebih cepat ke arah tujuan.
6. Shared power.
Jika ada anggota tim yang terlalu dominan, sehingga segala sesuatu dilakukan sendiri, atau sebaliknya, jika ada anggota tim yang terlalu banyak menganggur, maka pasti ada ketidakberesan dalam tim yang lambat laun akan membuat tim menjadi tidak efektif. Jadi, tiap anggota tim perlu diberikan kesempatan untuk menjadi ”pemimpin”, menunjukkan ”kekuasaannya” di bidang yang menjadi keahlian dan tanggung jawab mereka masing-masing. Sehingga mereka merasa ikut bertanggung jawab untuk kesuksesan tercapainya tujuan bersama.
7. Keahlian
Tim yang terdiri dari anggota-anggota dengan berbagai keahlian yang saling menunjang akan lebih mudah bekerja sama mencapai tujuan. Berbagai keahlian yang berbeda tersebut dapat saling menunjang sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan.
8. Evaluasi.
Bagaimana sebuah tim bisa mengetahui sudah sedekat apa mereka dari tujuan, jika mereka tidak menyediakan waktu sejenak untuk melakukan evaluasi? Evaluasi yang dilakukan secara periodik selama proses pencapaian tujuan masih berlangsung bisa membantu mendeteksi lebih dini penyimpangan yang terjadi, sehingga bisa segera diperbaiki.
No comments:
Post a Comment