Video klip di atas itu ada hamparan pantai di Laut Selatan, tepatnya Pantai Parang Kusumo yang merupakan titik terendah dari garis imajiner tata kota Yogyakarta. Bentuk tata kota yang vertikal dari selatan ke utara melambangkan hubungan manusia kepada Sang Pencipta. Laut Selatan yang merupakan titik terendah dan Gunung Merapi yang lebih tinggi melambangkan sikap manusia yang semakin dekat dengan Sang Pencipta seiring berjalannya waktu. Filosofi bahwa laut selatan merupakan alam ruh, Panggung Krapyak menggambarkan tentang kelahiran manusia, Keraton ibarat kehidupan kanak-kanak. Setelah mulai tumbuh dewasa manusia mulai mengenal dunia, dan Malioboro yang berada diantara Keraton dan Tugu Jogja diibaratkan sebagai godaan-godaan duniawi. Seiring berjalannya usia, manusia akan mulai mencari jalan lurus dan Tugu Jogja sebagai simbol anak manusia kembali kepada-Nya. Sedangkan Gunung Merapi merupakan alam arwah (kayangan) setelah manusia berpulang.
Yang nyata (Realitas) , yang imajiner, dan yang simbolik sendiri merupakan konsep penting dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, psikoanalisis, dan semiotika.
Dalam filsafat, “Yang Nyata (Realitas) ” mengacu pada realitas objektif dan eksternal yang ada secara independen (atau melampaui) persepsi atau interpretasi manusia. Ini mencakup sifat dasar segala sesuatu, di luar pengalaman atau pemahaman subjektif kita. Yang Nyata dapat dilihat sebagai kebenaran mendasar atau esensi keberadaan. Dalam psikoanalisis, ini mewakili dunia luar sebagaimana adanya, ndak bergantung pada keinginan atau fantasi kita. Yang Nyata sering dikaitkan dengan alam bawah sadar dan dapat dialami melalui peristiwa traumatis atau emosi yang meluap-luap yang menantang pemahaman kita tentang realitas.
"Imajiner" adalah istilah yang digunakan dalam psikoanalisis, khususnya oleh Jacques Lacan, untuk menggambarkan alam gambaran, fantasi, dan pengalaman subjektif. Ini berkaitan dengan konstruksi imajinasi individu dan kolektif kita, yang dibentuk oleh keinginan, ketakutan, dan proses bawah sadar kita. Imajiner memainkan peran penting dalam pemahaman kita tentang diri dan dunia di sekitar kita. Ini melibatkan konstruksi identitas kita melalui identifikasi dengan orang lain dan pembentukan representasi mental imajiner. Imajiner terkait erat dengan perkembangan anak usia dini dan berperan dalam pembentukan ego kita.
“Simbolik” adalah konsep lain yang diperkenalkan oleh Lacan, mewakili ranah bahasa, budaya, dan norma atau sistem sosial. Hal ini mencakup makna, kode, dan norma bersama yang menyusun pengalaman kita, membentuk pemahaman kita tentang dunia (dan tempat kita di dalamnya), dan memungkinkan komunikasi. Tatanan Simbolik mempengaruhi persepsi kita, memberikan kerangka untuk memahami diri kita sendiri dan orang lain. Hal ini juga menyediakan kerangka kerja yang melaluinya kita menafsirkan dan mengkomunikasikan pengalaman kita, sehingga memungkinkan pembentukan identitas sosial.
Untuk bahasan kali ini SettiaBlog khususkan membahas tentang "Asas realita". Asas realita adalah landasan filosofis yang mengajarkan pentingnya menghadapi kehidupan dengan keterbukaan terhadap fakta dan kebenaran. Konsep ini menekankan bahwa pemahaman yang jujur terhadap realitas, baik yang menyenangkan maupun sulit, membentuk dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan dan pertumbuhan pribadi.
Asas realita menekankan pentingnya memahami fakta dan data secara objektif tanpa distorsi atau penyaringan yang ndak perlu.
Menerima realitas berarti menghindari kecenderungan untuk mengubah atau menegosiasikan fakta-fakta yang ndak sesuai dengan pandangan atau keinginan pribadi.
Pentingnya Asas Realita:
▩ Pengambilan keputusan yang bijak: Dengan menghadapi realita, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih bijak karena dasar keputusannya didasarkan pada pemahaman yang akurat terhadap situasi.
▩ Pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan: Asas realita membantu individu untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi, karena mereka belajar dari pengalaman dan ndak menghindari konfrontasi dengan kenyataan.
▩ Membangun hubungan yang sehat: Hubungan yang sehat memerlukan keterbukaan dan keterimaan terhadap kenyataan. Asas realita membantu membangun dasar yang kuat untuk interaksi sosial yang positif.
Tantangan dalam Menghadapi Realita:
▤ Penolakan Terhadap Kebenaran yang Sulit: Manusia mungkin cenderung menolak atau menghindari kenyataan yang sulit atau ndak menyenangkan untuk dihadapi.
▤ Pemahaman subjektif: Pemahaman subjektif tentang realitas dapat mengaburkan persepsi objektif, menciptakan celah antara pandangan seseorang dan realitas yang sebenarnya.
Strategi untuk Mengintegrasikan Asas Realita:
▧ Praktik Kesadaran: Kesadaran diri merupakan kunci untuk mengintegrasikan assas realita. Praktik kesadaran membantu individu untuk melihat realitas dengan lebih jelas.
▧ Belajar dari Pengalaman: Melihat setiap pengalaman sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang membantu membentuk sikap yang terbuka terhadap realitas.
▧ Keterbukaan terhadap Masukan: Menerima masukan dari orang lain dan menyadari bahwa perspektif orang lain juga dapat memberikan wawasan yang berharga.
Asas Realita dalam Konteks Profesional:
◈ Manajemen Risiko yang Bijak: Dalam dunia bisnis, asas realita membantu dalam manajemen risiko yang bijak dan pengambilan keputusan strategis.
◈ Inovasi yang Berlandaskan Realitas: Inovasi yang berhasil memerlukan pemahaman yang jujur terhadap keadaan pasar dan kebutuhan pelanggan.
Udah ya, maaf in SettiaBlog. O ya, untuk background ini ketika di scroll akan ada sedikit perubahan warna dan SettiaBlog buat kemiringan 315°, biar kayak gerak ombak.
Yang nyata (Realitas) , yang imajiner, dan yang simbolik sendiri merupakan konsep penting dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, psikoanalisis, dan semiotika.
Dalam filsafat, “Yang Nyata (Realitas) ” mengacu pada realitas objektif dan eksternal yang ada secara independen (atau melampaui) persepsi atau interpretasi manusia. Ini mencakup sifat dasar segala sesuatu, di luar pengalaman atau pemahaman subjektif kita. Yang Nyata dapat dilihat sebagai kebenaran mendasar atau esensi keberadaan. Dalam psikoanalisis, ini mewakili dunia luar sebagaimana adanya, ndak bergantung pada keinginan atau fantasi kita. Yang Nyata sering dikaitkan dengan alam bawah sadar dan dapat dialami melalui peristiwa traumatis atau emosi yang meluap-luap yang menantang pemahaman kita tentang realitas.
"Imajiner" adalah istilah yang digunakan dalam psikoanalisis, khususnya oleh Jacques Lacan, untuk menggambarkan alam gambaran, fantasi, dan pengalaman subjektif. Ini berkaitan dengan konstruksi imajinasi individu dan kolektif kita, yang dibentuk oleh keinginan, ketakutan, dan proses bawah sadar kita. Imajiner memainkan peran penting dalam pemahaman kita tentang diri dan dunia di sekitar kita. Ini melibatkan konstruksi identitas kita melalui identifikasi dengan orang lain dan pembentukan representasi mental imajiner. Imajiner terkait erat dengan perkembangan anak usia dini dan berperan dalam pembentukan ego kita.
“Simbolik” adalah konsep lain yang diperkenalkan oleh Lacan, mewakili ranah bahasa, budaya, dan norma atau sistem sosial. Hal ini mencakup makna, kode, dan norma bersama yang menyusun pengalaman kita, membentuk pemahaman kita tentang dunia (dan tempat kita di dalamnya), dan memungkinkan komunikasi. Tatanan Simbolik mempengaruhi persepsi kita, memberikan kerangka untuk memahami diri kita sendiri dan orang lain. Hal ini juga menyediakan kerangka kerja yang melaluinya kita menafsirkan dan mengkomunikasikan pengalaman kita, sehingga memungkinkan pembentukan identitas sosial.
Untuk bahasan kali ini SettiaBlog khususkan membahas tentang "Asas realita". Asas realita adalah landasan filosofis yang mengajarkan pentingnya menghadapi kehidupan dengan keterbukaan terhadap fakta dan kebenaran. Konsep ini menekankan bahwa pemahaman yang jujur terhadap realitas, baik yang menyenangkan maupun sulit, membentuk dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan dan pertumbuhan pribadi.
Asas realita menekankan pentingnya memahami fakta dan data secara objektif tanpa distorsi atau penyaringan yang ndak perlu.
Menerima realitas berarti menghindari kecenderungan untuk mengubah atau menegosiasikan fakta-fakta yang ndak sesuai dengan pandangan atau keinginan pribadi.
Pentingnya Asas Realita:
▩ Pengambilan keputusan yang bijak: Dengan menghadapi realita, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih bijak karena dasar keputusannya didasarkan pada pemahaman yang akurat terhadap situasi.
▩ Pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan: Asas realita membantu individu untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi, karena mereka belajar dari pengalaman dan ndak menghindari konfrontasi dengan kenyataan.
▩ Membangun hubungan yang sehat: Hubungan yang sehat memerlukan keterbukaan dan keterimaan terhadap kenyataan. Asas realita membantu membangun dasar yang kuat untuk interaksi sosial yang positif.
Tantangan dalam Menghadapi Realita:
▤ Penolakan Terhadap Kebenaran yang Sulit: Manusia mungkin cenderung menolak atau menghindari kenyataan yang sulit atau ndak menyenangkan untuk dihadapi.
▤ Pemahaman subjektif: Pemahaman subjektif tentang realitas dapat mengaburkan persepsi objektif, menciptakan celah antara pandangan seseorang dan realitas yang sebenarnya.
Strategi untuk Mengintegrasikan Asas Realita:
▧ Praktik Kesadaran: Kesadaran diri merupakan kunci untuk mengintegrasikan assas realita. Praktik kesadaran membantu individu untuk melihat realitas dengan lebih jelas.
▧ Belajar dari Pengalaman: Melihat setiap pengalaman sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang membantu membentuk sikap yang terbuka terhadap realitas.
▧ Keterbukaan terhadap Masukan: Menerima masukan dari orang lain dan menyadari bahwa perspektif orang lain juga dapat memberikan wawasan yang berharga.
Asas Realita dalam Konteks Profesional:
◈ Manajemen Risiko yang Bijak: Dalam dunia bisnis, asas realita membantu dalam manajemen risiko yang bijak dan pengambilan keputusan strategis.
◈ Inovasi yang Berlandaskan Realitas: Inovasi yang berhasil memerlukan pemahaman yang jujur terhadap keadaan pasar dan kebutuhan pelanggan.
Udah ya, maaf in SettiaBlog. O ya, untuk background ini ketika di scroll akan ada sedikit perubahan warna dan SettiaBlog buat kemiringan 315°, biar kayak gerak ombak.
No comments:
Post a Comment