Video klip "try me" di atas milik Dytto. Dytto..., itu beneran vokal kamu? Ya, Dytto ini merintis karier sebagai seorang dancer. Nama aslinya Courtney Nicole Kelly, dia kelahiran 27 April 1998 di Miami, Florida. Dytto ini tergolong sukses di usia muda dalam karier. Try me bisa di maknai melakukan pekerjaan yang ndak di sukai, kira - kira apa jadinya. Dytto bisa sukses di usia muda karena menyukai bidang yang di geluti, yaitu seorang dancer, tentu dengan usaha yang keras. Kalau seandainya Dytto mencoba hal baru sebagai penyanyi mungkin juga akan lebih mudah, seperti yang Anda lihat dalam video klip di atas. Vokalnya unik dan enak, di video klip ini SettiaBlog paling suka style kamu Dytto. Di bawah ini SettiaBlog ada sedikit ilustrasi.
Seperti yang kita alami, saat memasuki dunia kerja, beban dan tuntutan pekerjaan adalah santapan sehari-hari. Bagaimana tidak, faktanya, menyelesaikan sebuah pekerjaan tidak selalu mudah. Ada saatnya Anda harus mengejar target, memenuhi tenggat waktu, bahkan mengatasi konflik. Semua itu menuntut Anda untuk mampu bekerja di bawah tekanan. Di satu sisi, bekerja di bawah tekanan dapat memotivasi Anda untuk memaksimalkan kualitas kerja dan memenuhi target yang diharapkan. Namun jika berlebihan, maka bekerja di bawah tekanan dapat memicu stress dan justru mengakibatkan hasil pekerjaan yang kurang memuaskan. Agar Anda dapat menghadapi situasi kerja di bawah tekanan, ada lho beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
Berusahalah untuk Tetap Tenang
Menjaga diri untuk tetap tenang ketika berada dalam tekanan memang bukanlah hal yang mudah. Namun jika Anda mampu melakukannya, maka Anda akan dinilai sebagai seorang pekerja yang profesional. Bersikap tenang juga akan membantu Anda berpikir lebih jernih, sehingga Anda dapat menyelesaikan pekerjaan ataupun permasalahan yang Anda hadapi dengan lebih baik dan bijaksana. Oleh karena itu, latih dan biasakan diri Anda untuk bersikap tenang dalam berbagai situasi.
Cobalah kerjakan tugas Anda dengan perlahan. Beri jeda otak Anda untuk beristirahat sejenak, misalnya dengan berjalan-jalan di sekitar kantor ataupun menikmati secangkir kopi favorit Anda. Pahami juga tujuan dari tugas yang diberikan kepada Anda. Dengan memahami tujuan dari sebuah tugas, Anda akan lebih mengerti jika atasan Anda mungkin bersikap sedikit menekan atau mungkin meminta Anda menyelesaikan tugas tersebut dengan deadline yang ketat. Mempelajari teknik mindfulness juga dapat membantu Anda mengelola emosi, lho. Dengan melakukan teknik meditasi ini selama 10 menit per hari saja sudah cukup membantu untuk meningkatkan ketenangan, fleksibilitas, bahkan kreativitas dan kemampuan beradaptasi.
Fokuslah untuk Menyelesaikan Tugas Anda
Banyaknya tekanan yang dihadapi dalam pekerjaan, tak jarang membuat seorang pekerja mengeluh. Bukannya berfokus pada solusi, ia malah berfokus pada perasaannya sendiri. Walhasil, pekerjaan tak kunjung selesai dan tekanan justru semakin besar. Oleh karena itu, fokuslah pada penyelesaian pekerjaan Anda. Daripada terlalu banyak mengeluh, lebih baik Anda memetakan langkah-langkah apa saja yang dapat Anda lakukan agar pekerjaan tersebut lekas selesai. Semakin cepat pekerjaan selesai, semakin cepat pula Anda terlepas dari tekanan yang Anda hadapi.
Ubah Cara Anda Memaknai Sebuah Tekanan
Apa yang sebenarnya membuat Anda merasa tertekan dalam pekerjaan, bisa jadi adalah persepsi Anda tentang tekanan itu sendiri. Jika Anda menganggap beban dan tuntutan kerja sebagai sesuatu yang mengerikan, maka persepsi tersebut akan memberi Anda rasa takut yang dapat menghambat produktivitas Anda. Cobalah pandang tekanan sebagai sebuah tantangan baru untuk berkembang. Sebagai pribadi yang selalu berani lebih baik, Anda memerlukan tantangan tersebut untuk mengasah kemampuan Anda. Bayangkan, jika Anda berhasil melewati satu tantangan, itu berarti kualitas diri Anda telah naik satu level dibandingkan diri Anda sebelumnya. Nah, agar Anda bisa melewati tantangan tersebut dengan baik, pastikan Anda menghadapinya dengan perasaan yang positif dan persiapan yang cukup.
Bicarakan dengan Atasan Anda
Jika semua upaya telah coba Anda lakukan namun tetap masih merasa tertekan, ada baiknya Anda sampaikan hal tersebut pada atasan Anda. Carilah waktu yang tepat untuk membicarakannya, misalnya ketika atasan Anda tampak tidak sedang sibuk. Sampaikan dengan tenang dan gunakanlah tutur kata yang baik, hindari menggunakan kosakata yang bersifat keluhan. Fokuslah pada hal-hal teknis tentang bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada Anda, bukan pada perasaan Anda. Jika Anda mampu menjelaskan situasi secara logis, bisa jadi atasan Anda akan mempertimbangkan solusi. Misalnya dengan memberi deadline yang lebih longgar atau membagi beban kerja dengan karyawan lainnya agar tugas tersebut dapat selesai lebih cepat.
Menghadapi tekanan dalam bekerja sebenarnya adalah hal biasa, kok. Pandanglah setiap tugas yang Anda terima secara positif, maka Anda akan lebih tenang menghadapi berbagai tekanan.
Suatu ketika pada waktu praktek biologi di sekolah menengah, seorang guru biologi menyuruh siswanya untuk melakukan eksperimen dengan katak. Guru biologi tersebut menginstruksikan agar siswa masukkan katak ke dalam wadah yang diisi dengan air dan ditaruh di atas kompor. Terlihat katak tersebut berusaha untuk melompat-lompat. Segera guru tersebut memberikan instruksi lanjutan untuk meningkatkan suhu air secara perlahan-lahan. Ketika suhu air mulai naik, katak merasa nyaman dan mulai menyesuaikan suhu tubuhnya.Terus dan terus, katak itu terus menyesuaikan suhu tubuhnya selaras dengan meningkatnya suhu air. Sampailah tepat ketika air mencapai titik didih, katak itu terlihat tidak dapat menyesuaikan lagi.
Pada titik didih ini, katak itu mulai meronta-ronta untuk melompat keluar. Katak itu mencoba melompat keluar, tetapi katak itu terlihat kelelahan dan tidak dapat melakukannya. Hal ini dikarenakan katak itu kehilangan semua kekuatannya akibat energinya telah habis digunakan untuk menyesuaikan suhu tubuhnya sesuai dengan meningkatnya suhu air. Akhirnya secara perlahan katak itupun mati. Pada akhir ekperimen tersebut, kemudian guru biologi bertanya kepada semua siswa di dalam kelas. Apa yang membunuh katak itu? Pikirkan tentang hal ini!
Secara serentak para siswa menjawab bahwa katak mati karena air mendidih. Sambil tersenyum guru biologi itu membenarkan bahwa air mendidih adalah penyebab katak itu mati. Namun kemudian guru biologi itu mengatakan, bahwa selain karena air mendidih yang mematikan katak. Ada sebuah kebenaran lain yang membunuh katak itu, yakni adalah ketidakmampuan dirinya untuk memutuskan kapan harus melompat keluar dari kondisi zona nyaman. Selanjutnya guru biologi itu menambahkan bahwa setiap kita semua perlu menyesuaikan diri dengan orang dan situasi. Akan tetapi kita harus mampu memastikan kapan kita perlu menyesuaikan diri dan kapan kita perlu melanjutkan atau tidak. Ada saat-saat ketika kita perlu menghadapi situasi dan mengambil tindakan yang tepat. Jangan menunggu nasib berubah dengan sendirinya tetapi berusahalah mencari peluang agar nasib Anda berubah.
Melompatlah Anda ketika Anda masih memiliki kekuatan. Jangan pernah takut untuk mencoba “Lebih Baik Gagal Karena Mencoba Daripada Mati Karena Menunggu”
Pada titik didih ini, katak itu mulai meronta-ronta untuk melompat keluar. Katak itu mencoba melompat keluar, tetapi katak itu terlihat kelelahan dan tidak dapat melakukannya. Hal ini dikarenakan katak itu kehilangan semua kekuatannya akibat energinya telah habis digunakan untuk menyesuaikan suhu tubuhnya sesuai dengan meningkatnya suhu air. Akhirnya secara perlahan katak itupun mati. Pada akhir ekperimen tersebut, kemudian guru biologi bertanya kepada semua siswa di dalam kelas. Apa yang membunuh katak itu? Pikirkan tentang hal ini!
Secara serentak para siswa menjawab bahwa katak mati karena air mendidih. Sambil tersenyum guru biologi itu membenarkan bahwa air mendidih adalah penyebab katak itu mati. Namun kemudian guru biologi itu mengatakan, bahwa selain karena air mendidih yang mematikan katak. Ada sebuah kebenaran lain yang membunuh katak itu, yakni adalah ketidakmampuan dirinya untuk memutuskan kapan harus melompat keluar dari kondisi zona nyaman. Selanjutnya guru biologi itu menambahkan bahwa setiap kita semua perlu menyesuaikan diri dengan orang dan situasi. Akan tetapi kita harus mampu memastikan kapan kita perlu menyesuaikan diri dan kapan kita perlu melanjutkan atau tidak. Ada saat-saat ketika kita perlu menghadapi situasi dan mengambil tindakan yang tepat. Jangan menunggu nasib berubah dengan sendirinya tetapi berusahalah mencari peluang agar nasib Anda berubah.
Melompatlah Anda ketika Anda masih memiliki kekuatan. Jangan pernah takut untuk mencoba “Lebih Baik Gagal Karena Mencoba Daripada Mati Karena Menunggu”
Seperti yang kita alami, saat memasuki dunia kerja, beban dan tuntutan pekerjaan adalah santapan sehari-hari. Bagaimana tidak, faktanya, menyelesaikan sebuah pekerjaan tidak selalu mudah. Ada saatnya Anda harus mengejar target, memenuhi tenggat waktu, bahkan mengatasi konflik. Semua itu menuntut Anda untuk mampu bekerja di bawah tekanan. Di satu sisi, bekerja di bawah tekanan dapat memotivasi Anda untuk memaksimalkan kualitas kerja dan memenuhi target yang diharapkan. Namun jika berlebihan, maka bekerja di bawah tekanan dapat memicu stress dan justru mengakibatkan hasil pekerjaan yang kurang memuaskan. Agar Anda dapat menghadapi situasi kerja di bawah tekanan, ada lho beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
Berusahalah untuk Tetap Tenang
Menjaga diri untuk tetap tenang ketika berada dalam tekanan memang bukanlah hal yang mudah. Namun jika Anda mampu melakukannya, maka Anda akan dinilai sebagai seorang pekerja yang profesional. Bersikap tenang juga akan membantu Anda berpikir lebih jernih, sehingga Anda dapat menyelesaikan pekerjaan ataupun permasalahan yang Anda hadapi dengan lebih baik dan bijaksana. Oleh karena itu, latih dan biasakan diri Anda untuk bersikap tenang dalam berbagai situasi.
Cobalah kerjakan tugas Anda dengan perlahan. Beri jeda otak Anda untuk beristirahat sejenak, misalnya dengan berjalan-jalan di sekitar kantor ataupun menikmati secangkir kopi favorit Anda. Pahami juga tujuan dari tugas yang diberikan kepada Anda. Dengan memahami tujuan dari sebuah tugas, Anda akan lebih mengerti jika atasan Anda mungkin bersikap sedikit menekan atau mungkin meminta Anda menyelesaikan tugas tersebut dengan deadline yang ketat. Mempelajari teknik mindfulness juga dapat membantu Anda mengelola emosi, lho. Dengan melakukan teknik meditasi ini selama 10 menit per hari saja sudah cukup membantu untuk meningkatkan ketenangan, fleksibilitas, bahkan kreativitas dan kemampuan beradaptasi.
Fokuslah untuk Menyelesaikan Tugas Anda
Banyaknya tekanan yang dihadapi dalam pekerjaan, tak jarang membuat seorang pekerja mengeluh. Bukannya berfokus pada solusi, ia malah berfokus pada perasaannya sendiri. Walhasil, pekerjaan tak kunjung selesai dan tekanan justru semakin besar. Oleh karena itu, fokuslah pada penyelesaian pekerjaan Anda. Daripada terlalu banyak mengeluh, lebih baik Anda memetakan langkah-langkah apa saja yang dapat Anda lakukan agar pekerjaan tersebut lekas selesai. Semakin cepat pekerjaan selesai, semakin cepat pula Anda terlepas dari tekanan yang Anda hadapi.
Ubah Cara Anda Memaknai Sebuah Tekanan
Apa yang sebenarnya membuat Anda merasa tertekan dalam pekerjaan, bisa jadi adalah persepsi Anda tentang tekanan itu sendiri. Jika Anda menganggap beban dan tuntutan kerja sebagai sesuatu yang mengerikan, maka persepsi tersebut akan memberi Anda rasa takut yang dapat menghambat produktivitas Anda. Cobalah pandang tekanan sebagai sebuah tantangan baru untuk berkembang. Sebagai pribadi yang selalu berani lebih baik, Anda memerlukan tantangan tersebut untuk mengasah kemampuan Anda. Bayangkan, jika Anda berhasil melewati satu tantangan, itu berarti kualitas diri Anda telah naik satu level dibandingkan diri Anda sebelumnya. Nah, agar Anda bisa melewati tantangan tersebut dengan baik, pastikan Anda menghadapinya dengan perasaan yang positif dan persiapan yang cukup.
Bicarakan dengan Atasan Anda
Jika semua upaya telah coba Anda lakukan namun tetap masih merasa tertekan, ada baiknya Anda sampaikan hal tersebut pada atasan Anda. Carilah waktu yang tepat untuk membicarakannya, misalnya ketika atasan Anda tampak tidak sedang sibuk. Sampaikan dengan tenang dan gunakanlah tutur kata yang baik, hindari menggunakan kosakata yang bersifat keluhan. Fokuslah pada hal-hal teknis tentang bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada Anda, bukan pada perasaan Anda. Jika Anda mampu menjelaskan situasi secara logis, bisa jadi atasan Anda akan mempertimbangkan solusi. Misalnya dengan memberi deadline yang lebih longgar atau membagi beban kerja dengan karyawan lainnya agar tugas tersebut dapat selesai lebih cepat.
Menghadapi tekanan dalam bekerja sebenarnya adalah hal biasa, kok. Pandanglah setiap tugas yang Anda terima secara positif, maka Anda akan lebih tenang menghadapi berbagai tekanan.
Bottom Note
Kau tahu, Nduuk, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justeru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.
"God will never give you anything you can’t handle, so don’t stress.”
(Tuhan tidak akan pernah memberimu apa pun yang tidak dapat kamu tangani, jadi jangan stres.)
“You need to be able to manage stress because hard times will come, and a positive outlook is what gets you through.”
(Kamu harus mampu mengelola stres karena masa-masa sulit akan datang, dan pandangan positiflah yang membuatmu melewatinya.)
“Holding on to the past will hold you down in life. Learn from it but move on.”
(Berpegang pada masa lalu akan memberi tekanan dalam hidup. Belajar darinya tapi lanjutkan. hidup)
"Doing something that is productive is a great way to alleviate emotional stress. Get your mind doing something that is productive.”
(Melakukan sesuatu yang produktif adalah cara yang baik untuk meredakan stres emosional. Buat pikiranmu melakukan sesuatu yang produktif.)
“Your mindset matters. It affects everything – from the business and investment decisions you make, to the way you raise your children, to your stress levels and overall well-being.”
(Pola pikirmu penting. Itu memengaruhi segalanya – mulai dari keputusan bisnis dan investasi yang kamua buat, cara kamu membesarkan anak, hingga tingkat stres dan kesejahteraanmu secara keseluruhan.)
No comments:
Post a Comment