Video klip di atas milik Felix Clement salah satu peserta Britain's Got Talent. SettiaBlog tertarik dengan gaya yang di lakukannya, itu nampak sederhana tapi ndak semudah kelihatannya, bahkan di beberapa gerakan itu memang benar - benar sulit, harus memiliki keseimbangan. Gerakannya juga serasi dengan lagunya, "balance" milik Lucy Spraggan. Balance is Beautiful begitulah ungkapan yang sering dikatakan kebanyakan orang. Hidup seimbang dengan menjaga bentuk keseimbangan yaitu keseimbangan internal dan eksternal. Keseimbangan internal adalah keseimbangan dalam memenuhi hak pada diri sendiri. Di dalam diri terdapat empat dimensi, yaitu dimensi fisik, emosional, mental dan spritual. Masing-masing dimensi perlu dipenuhi haknya agar diri menjadi seimbang. Hak dari dimensi fisik adalah kesehatan tubuh. Hak dari dimensi emosional adalah perasaan yang bersih. Hak dari dimensi mental adalah pikiran yang jernih. Hak dari dimensi spritual adalah kedekatan dengan Allah SWT. Semua itu perlu dipenuhi haknya jika ingin dikatakan hidup dengan seimbang.
Keseimbangan eksternal adalah keseimbangan dalam memenuhi hak orang-orang di sekitar kita. Kita mungkin sudah mengetahui bahwa setiap orang memiliki beberapa peran yang berbeda dalam hidupnya. misalnya, peran sebagai ayah bagi anak, suami bagi isteri, mahasiswa jika kuliah, dan juga menjadi warga pada lingkungan sekitar. Dalam contoh tadi berarti Anda memiliki 4 peran dalam hidup.
Orang yang hidupnya seimbang menjalani semua peran dalam hidupnya dengan baik. Artinya, ia memenuhi semua hak dari setiap peran hidupnya. Ketika kita dapat memenuhi semua hak tersebut, baik dalam keseimbangan internal maupun eksternal, maka kita telah berhasil menyeimbangkan hidup. Sebaliknya, jika satu atau lebih dari hak-hak dalam hidup kita terbengkalai, maka berarti hidup kita tidak seimbang.
Ada 4 pertanyaan yang perlu kita jawab untuk mengetahui apakah hidup kita sudah seimbang atau belum:
Apakah Anda menikmati setiap momen dalam hidup?
Apakah Anda bisa mengatasi setiap kesulitan?
Apakah Anda bisa bahagia tanpa alasan apapun?
Apakah Anda bisa mencintai diri Anda sendiri?
Jika Anda sudah bisa menjawab dengan kata “YA” maka hidup Anda sudah seimbang. Namun, jika salah satu dari pertanyaan di atas ada yang jawabannya “Tidak” berarti hidup Anda masih belum seimbang. Kemudian apa yang terjadi jika hidup kita tidak seimbang? Jawabannya adalah “jatuh”. Lalu bagaimana cara hidup yang seimbang? Berikut akan dijelaskan bagaimana cara hidup seimbang.
Hidup di masa kini. Ada orang yang hidupnya di masa lalu di mana raganya ada di masa kini tetapi jiwa atau pikirannya ada di masa lalu, orang seperti ini akan selalu terbelenggu dengan kesedihan, selalu dalam penyesalan sehingga tidak bisa menikmati kehidupan yang indah pada masa kini. Sebaliknya ada juga orang yang hidupnya ada di masa depan ibaratnya satu kaki ada di masa kini dan satu kaki lainnya ada di masa depan, orang seperti ini akan selalu hidup dalam ketegangan, kekhawatiran, kecemasan. Jadi, yang namanya bahagia itu adalah jiwa raga, pikiran ada di masa kini, ada ungkapan yang mengatakan “if you wanna be happy, be happy now” yang maksudnya adalah jika ingin bahagia, maka bahagialah sekarang tanpa memikirkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan karena kehidupan yang riil ada di masa sekarang.
Merawat tubuh. Tubuh adalah satu-satunya tempat hidup atau tempat jiwa bersemayam, dengan tubuh yang sehat kita bisa menikmati segala bentuk keindahan hidup baik makanan dan lain sebagainya. Cara merawat tubuh sudah pasti dengan makan makanan yang sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga.
Abaikan hal-hal yang tidak penting. Sesungguhnya ada banyak hal yang tidak penting dalam hidup kita. Untuk mengetahui hal tersebut tidak penting indikatornya adalah jika sesuatu hal tersebut terasa sangat menyibukkan tetapi tidak membuat kita menjadi lebih berkembang.
Melakukan segala sesuatu pada dua dimensi. Segala sesuatu yang mangandung satu dimensi dapat dipastikan tidak balance seperti contoh jika kita menyayangi anak tanpa mendisiplinkan maka hal tersebut tidak seimbang. Jika kita menyayangi anak maka juga harus dibarengi dengan mendisiplinkan, jika kita berani memuji seseorang maka juga harus berani memberi masukan jika terjadi kesalahan.
Menjalani kehidupan spiritual. Kita sering kali lupa bahwa spiritual adalah hal yang sangat penting. Cara menjalani kehidupan spiritual adalah dengan beribadah, introspeksi diri, dan meditasi.
Keseimbangan eksternal adalah keseimbangan dalam memenuhi hak orang-orang di sekitar kita. Kita mungkin sudah mengetahui bahwa setiap orang memiliki beberapa peran yang berbeda dalam hidupnya. misalnya, peran sebagai ayah bagi anak, suami bagi isteri, mahasiswa jika kuliah, dan juga menjadi warga pada lingkungan sekitar. Dalam contoh tadi berarti Anda memiliki 4 peran dalam hidup.
Orang yang hidupnya seimbang menjalani semua peran dalam hidupnya dengan baik. Artinya, ia memenuhi semua hak dari setiap peran hidupnya. Ketika kita dapat memenuhi semua hak tersebut, baik dalam keseimbangan internal maupun eksternal, maka kita telah berhasil menyeimbangkan hidup. Sebaliknya, jika satu atau lebih dari hak-hak dalam hidup kita terbengkalai, maka berarti hidup kita tidak seimbang.
Ada 4 pertanyaan yang perlu kita jawab untuk mengetahui apakah hidup kita sudah seimbang atau belum:
Apakah Anda menikmati setiap momen dalam hidup?
Apakah Anda bisa mengatasi setiap kesulitan?
Apakah Anda bisa bahagia tanpa alasan apapun?
Apakah Anda bisa mencintai diri Anda sendiri?
Jika Anda sudah bisa menjawab dengan kata “YA” maka hidup Anda sudah seimbang. Namun, jika salah satu dari pertanyaan di atas ada yang jawabannya “Tidak” berarti hidup Anda masih belum seimbang. Kemudian apa yang terjadi jika hidup kita tidak seimbang? Jawabannya adalah “jatuh”. Lalu bagaimana cara hidup yang seimbang? Berikut akan dijelaskan bagaimana cara hidup seimbang.
Hidup di masa kini. Ada orang yang hidupnya di masa lalu di mana raganya ada di masa kini tetapi jiwa atau pikirannya ada di masa lalu, orang seperti ini akan selalu terbelenggu dengan kesedihan, selalu dalam penyesalan sehingga tidak bisa menikmati kehidupan yang indah pada masa kini. Sebaliknya ada juga orang yang hidupnya ada di masa depan ibaratnya satu kaki ada di masa kini dan satu kaki lainnya ada di masa depan, orang seperti ini akan selalu hidup dalam ketegangan, kekhawatiran, kecemasan. Jadi, yang namanya bahagia itu adalah jiwa raga, pikiran ada di masa kini, ada ungkapan yang mengatakan “if you wanna be happy, be happy now” yang maksudnya adalah jika ingin bahagia, maka bahagialah sekarang tanpa memikirkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan karena kehidupan yang riil ada di masa sekarang.
Merawat tubuh. Tubuh adalah satu-satunya tempat hidup atau tempat jiwa bersemayam, dengan tubuh yang sehat kita bisa menikmati segala bentuk keindahan hidup baik makanan dan lain sebagainya. Cara merawat tubuh sudah pasti dengan makan makanan yang sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga.
Abaikan hal-hal yang tidak penting. Sesungguhnya ada banyak hal yang tidak penting dalam hidup kita. Untuk mengetahui hal tersebut tidak penting indikatornya adalah jika sesuatu hal tersebut terasa sangat menyibukkan tetapi tidak membuat kita menjadi lebih berkembang.
Melakukan segala sesuatu pada dua dimensi. Segala sesuatu yang mangandung satu dimensi dapat dipastikan tidak balance seperti contoh jika kita menyayangi anak tanpa mendisiplinkan maka hal tersebut tidak seimbang. Jika kita menyayangi anak maka juga harus dibarengi dengan mendisiplinkan, jika kita berani memuji seseorang maka juga harus berani memberi masukan jika terjadi kesalahan.
Menjalani kehidupan spiritual. Kita sering kali lupa bahwa spiritual adalah hal yang sangat penting. Cara menjalani kehidupan spiritual adalah dengan beribadah, introspeksi diri, dan meditasi.
Bottom Note
Kalau video klip di Bottom Note ini, SettiaBlog ambil "on play" milik NAME. Kenapa SettiaBlog memilih video klip yang ini, karena gerakan yang di gunakan banyak unsur gerak etnik dari berbagai negara di Asia dan di lebur jadi satu gerakan yang padu. Ini juga ndak semudah kelihatannya, di butuhkan keseimbangan pola dan gerak. Dalam pekerjaan pun juga sama, memerlukan keseimbangan. Ketika berpikir mengenai keseimbangan kehidupan kerja (work life balance) tentunya kita akan menganalogikan seperti sedang bermain jungkat-jungkit, dimana diperlukan keseimbangan antara sisi kanan dan sisi kiri. Ketika dikaitkan dengan pekerjaan dan kehidupan maka bisa diartikan bahwa sisi kanan adalah pekerjaan dan sisi kiri adalah kehidupan, dan untuk dapat bermain dengan nyaman, maka harus fokus untuk dapat menyeimbangkan kedua sisi tersebut. Bila diaplikasikan dalam kehidupan nyata, untuk dapat menyeimbangkan kedua sisi tersebut banyak hal yang bisa dilakukan, misalnya dengan mengelola waktu dan mengurangi ketidakefisienan. Mengelola waktu dapat membuat kita menjadi lebih produktif sehingga kita harus mencoba untuk membuat jadwal kerja menjadi lebih fleksibel.
Sesungguhnya bukan hanya masalah waktu yang membuat kita tidak bisa menyeimbangkan kehidupan kerja. Ilustrasi pada saat bermain jungkat-jungkit menjelaskan bahwa masing-masing sisi dapat mengatur ritmenya agar kedua sisi bisa seimbang, dan ketika fokus pada salah satu sisi maka akan terjadi ketidakseimbangan. Berdasarkan hal tersebut apabila kita amati banyak sekali orang yang mencoba untuk mencari keseimbangan kehidupan kerja, tetapi sayangnya sulit untuk menemukannya. Saat menggali lebih dalam tentang gaya hidup yang seimbang, kebanyakan orang pada akhirnya mendeskripsikan ingin membuat sesuatu hal yang sangat besar dengan berkontribusi secara optimal melalui inovasi tanpa mengorbankan kesehatan atau kebahagiaan pribadi, dampak positifnya bila hal ini bisa dilakukan maka kesimbangan akan tercapai. Cobalah berpikir secara obyektif dan logis untuk memprioritaskan hal-hal yang penting tanpa rasa bersalah dengan tetap memperhatikan kenyamanan dalam bekerja.
Berdasarkan hal diatas keseimbangan kerja adalah tentang kepuasan, tentang siapa kita dan keputusan yang dibuat. Hal ini dapat dimulai dengan merubah pola pikir kita dimana menciptakan keseimbangan bukanlah hal yang mudah karena terkait gaya hidup. Ketidakpahaman dalam menjaga kesimbangan kerja akan menjadi hambatan dalam menciptakannya, fokuslah kepada apa yang menjadi prioritas dan kendalikan jalur karir serta sederhanakan hidup. Semua ini membutuhkan keberanian, kekuatan mental, dan ketahanan. Kita akan dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah, karena pastinya kita akan bertanya pada diri sendiri “mengapa kita mengubah ini semua”. Tetapi kata-kata mengapa itulah yang akan menjadi magic words yang akan membuat kita terinspirasi untuk bertindak menciptakan keseimbangan kerja. Jadi dapat disimpulkan sebenarnya pola pikir adalah segalanya yang akan menciptakan tindakan kita akan berhasil dan sukses menuju kebahagian.