Kita semua tahu bahwa yang menenggelamkan kapal Titanic adalah bagian bawah dari gunung es, bukan bagian atasnya yang hanya kelihatan kecil di atas permukaan laut. Bagian bawah gunung es inilah yang penting.
Manusia dapat kita gambarkan sebagai gunung es, di mana bagian atas dari gunung es sebesar 20% dari kapasitasnya ini adalah, perilaku, tindakan, dan keputusan. Ketiga hal inilah yang dapat kita lihat dan amati. Sedangkan 80% yang ada di bawah sadar, berupa Belief, Value, Identity dan Skills. lni adalah bagian yang tidak terlihat yang menentukan bagaimana kita berperilaku, bertindak dan membuat keputusan. Bagian 80% inilah yang menentukan hasil yang kita dapatkan.
Pertanyaannya adalah, apakah Anda senang dengan hasil yang Anda dapatkan selama ini? Jika ya, bagus sekali, selamat buat Anda. Jika tidak, apa yang harus kita lakukan untuk merubah hasilnya?
Seperti yang dikatakan oleh penulis dari "The Secret of Millionaire Mind" T. Harv Eker, jika kita tidak senang dengan buah yang kita dapatkan, kita tidak dapat merubah buahnya. Yang harus kita perbaiki adalah apa yang diserap oleh akarnya, dengan kata lain, apa yang kita masukkan ke dalam pikiran kita, tepatnya pikiran bawah sadar kita. Akar pohon ibarat 80% dari gunung es, yang tidak kelihatan atau yang bersembunyi di bawah permukaan laut. Dengan merubah apa yang tidak kelihatan ini, maka kita akan merubah hasil yang kita dapatkan. Hasil yang kita dapatkan berasal dari program pikiran yang ada dalam pikiran bawah sadar kita.
Belief adalah apa yang kita yakini. Value adalah apa yang kita anggap penting. Identity/identitas adalah siapa kita sendiri, maksudnya kita memandang diri kita sebagai apa. Skill adalah apa yang kita kuasai untuk mendukung identitas kita. Nah, apabila hasil yang Anda dapatkan tidak sesuai dengan keinginan Anda, maka yang perlu diubah adalah keempat hal ini. Apakah ini bisa diubah? Jelas bisa. Apakah ini mudah dilakukan? Ya dan tidak, Ya jika Anda sudah tau caranya, tidak jika tidak tau caranya.
Sebelumnya, bagaimana hubungan keempat bagian ini dalam menentukan hasil yang kita dapat? Identitas Anda menentukan bagaimana cara Anda melihat diri Anda, mari kita ambil contoh konteks seorang karyawan, jika Anda adalah seorang karyawan biasa, Anda akan memandang diri Anda sebagai seorang karyawan yang biasa-biasa saja, maka Anda akan bekerja, masuk kantor dari jam 9 sampai jam 5, dan menyenangi bos Anda. Jika identitas Anda adalah seorang karyawan yang teladan, Anda tentu akan melakukan pekerjaan dengan perasaan yang berbeda, Anda mungkin menikmati saat-saat Anda dalam bekerja, identitas menentukan bagaimana menjalani sebuah program.
Dengan identitas Anda sebagai seorang karyawan biasa misalnya, maka Anda akan melakukan hal-hal yang Anda anggap benar sebagai seorang karyawan yang biasa, Anda akan bekerja dengan santai, tidak ingin menyelesaikan tugas dengan cepat, malas-malasan. Untuk apa bekerja keras, toh nanti hasil yang Anda dapatkan juga akan sama saja. Ini adalah salah satu contoh dari belief dari karyawan yang biasa-biasa saja. Sedangkan seorang karyawan yang baik memiliki keyakinan bahwa, "jika saya bekerja dengan baik, bekerja dengan keras, untuk membantu perusahaan tempat saya bekerja menjadi semakin baik, maka saya akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik." Maka Anda akan melakukan yang terbaik dari dirinya. Anda memiliki keyakinan bahwa dengan bekerja keraslah maka Anda bisa mendapatkan kehidupan yang diinginkan.
Sedangkan value, atau apa yang Anda anggap penting dalam hal karyawan yang baik adalah masuk kerja mulai dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore dan menyelesaikan tugas Anda di kantor. Ini adalah hal yang Anda anggap penting. Jika Anda tidak menganggap ini penting, maka Anda tidak akan melakukannya. Jika Anda tidak melakukannya maka ini bertentangan dengan belief Anda, yang mana menegaskan Anda bahwa dengan bekerja keraslah Anda bisa memiliki kehidupan yang Anda inginkan. Begitu pula dengan sebaliknya. Kemudian, Anda akan menguasai atau tidak menguasai keahlian tertentu, untuk mendukung apa yang Anda yakini dan yang Anda anggap penting. Semuanya selaras dengan belief dan value Anda.
Jika hasil yang Anda dapatkan tidak sesuai dengan apa yang Anda harapkan, mungkin saja identitas Anda tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh tempat Anda bekerja (karena kita membicarakan konteks sebagai karyawan), atau bisa jadi belief Anda menghambat Anda, atau value Anda tidak sama dengan value yang dituntut pekerjaan. Dan mungkin Anda tidak memiliki keahlian yang tepat dalam melakukan pekerjaan, atau Anda perlu meningkatkan keahlian Anda.
Keempat bagian inilah yang mempengaruhi bagaimana Anda berperilaku, bertindak dan membuat keputusan. Bagaimana merubah belief? Untuk merubah belief, kita perlu mengerti bagaimana belief terbentuk, dengan mengetahui cara sebuah belief terbentuk atau terinstall, maka kita dapat meng-uninstall belief tersebut. Bagaimana melakukannya? Kita akan membahasnya di artikel yang berbeda.
Sama juga dengan Value, Value sendiri adalah belief yang sudah mengkristal. Belief-belief yang sudah begitu mendarah daging dalam program pikiran kita, sehingga tidak terbantahkan.
Dengan menerima, mengerti apa yang terjadi dalam pikiran kita, otomatis kita mengetahui siapa kita, memang tidak mudah untuk mendefinisikan dalam tingkat yang lebih tinggi. Namun kita dapat mencobanya dengan hal-hal kecil.
Tanpa kesadaran, kita tidak akan bisa berubah. Dengan menyadari hal-hal kecil yang terjadi dalam diri kita, maka kita melatih pikiran kita untuk menjadi sadar dengan setiap perubahan atau apa pun yang terjadi dalam diri kita. Dengan ini, maka kita dapat merubah apa yang ingin kita ubah.
No comments:
Post a Comment