Dec 5, 2025

Belajar Memahami Jati Diri

 


Pada bahasan kali ini SettiaBlog akan mengulang 2 video klip yang udah pernah di gunakan ilustrasi di bahasan yang lalu - lalu. Yang pertama ada "Piece by Piece" milik Kelly Clarkson yang di bawakan di American Idol 2016. Tema lagunya sebenarnya cukup sedih, tentang seorang anak yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Ketika dewasa, setelah melalui banyak masalah dia berusaha menemukan jati dirinya kembali. But piece by piece, I received me up (sepotong demi sepotong, aku memulihkan diriku sendiri)

Menjadi diri kita adalah hal yang fundamental. Namun banyak dari kita memilih untuk melihat dari sisi “luar” aja, tanpa benar-benar pernah memahami atau bahkan mempertanyakannya.
Siapakah Anda?
Coba bayangkan sebuah skenario. Saat Anda hendak memperkenalkan diri di sebuah lingkungan kerja baru, secara naluriah dan tanpa banyak berpikir Anda akan memberikan nama, usia, latar belakang, pekerjaan dan hobi Anda, mungkin bagi Anda ini udah cukup untuk mendefinisikan “diri Anda”. Dalam skenario lain yang lebih santai, saat memperkenalkan diri dalam lingkup grup sosial baru misalnya, Anda mungkin akan memberikan beberapa hal yang lebih personal, seperti menyebutkan minat khusus yang sedang Anda dalami, series anime yang sedang kamu tonton belakangan ini, tokoh idola atau superhero favorit Anda, atau bahkan mengungkap tipe MBTI-Anda, Anda akan menjawabnya dengan nada yang lebih bersemangat.

Namun, ini semua bukanlah diri Anda yang sebenarnya. Ini hanyalah aspek atau bagian dari diri Anda. Diri Anda yang sebenarnya adalah seluruh bagian dari diri Anda, diri Anda secara utuh. Bukan salah satu atau sebagian aja. Lalu, siapa diri Anda yang sebenarnya? Pikirkan sejenak, saat Anda sendirian, merefleksi kembali pertanyaan ini, apakah Anda benar-benar tahu jawabannya? Mungkin Anda tahu. Mungkin juga ndak. Atau mungkin Anda “pikir” Anda tahu, padahal Anda sama sekali ndak tahu. Apakah diri kita yang sebenarnya selaras dengan jati diri kita?

Menurut KBBI, jati diri adalah: “ciri-ciri, gambaran, atau keadaan khusus seseorang atau suatu benda; identitas.” Secara singkat, jati diri berhubungan dengan identitas. Identitas yang dimaksud adalah bagian dari “inner-self” kita: bagian dalam dari diri kita yang ndak kasat mata; perasaan, intuisi, nilai, keyakinan, kepribadian, pikiran, emosi, fantasi, spiritualitas, keinginan, dan tujuan.

Banyak orang melakukan perjalanan “pencarian jati diri” tanpa benar-benar memahami diri mereka. Hasilnya, sebagian dapat “menemukan” jati diri mereka (dengan rentang waktu yang berbeda-beda), namun sebagian lain merasa ndak kunjung sampai pada tujuannya, bahkan hingga akhir hayatnya. Mereka hidup tanpa benar-benar memahami siapa diri mereka sebenarnya. Layaknya sebuah “ikan ndak bernyawa” yang hanya mengikuti arus lautan, mengapung kemanapun dibawanya. Apakah jati diri dapat hilang dan pergi? Sebagian dari kita merasa dapat menemukan jati diri beberapa kali dalam hidup, kita berpikir bahwa jati diri kita saat masih berusia 17 tahun dan 35 tahun akan berbeda. Pasti Anda juga pernah mendengar istilah orang yang ‘kehilangan jati diri’. Lalu, apakah masih bisa dikatakan sejati apabila ia dapat berubah-ubah, hilang dan pergi? Agar ndak terjebak dalam pemikiran ini, sekali lagi kita perlu mengubah pola pikir kita: jati diri bukan dicari, tapi dipahami. Apabila jati diri “dicari”, maka di momen saat kita merasa menemukannya, kita bisa dengan mudah merasa “telah sampai pada tujuan”, padahal proses pemahaman jati diri akan terus berlaku seumur hidup kita. Jati diri perlu dipahami, dan pemahaman ini adalah bagian dari kehidupan itu sendiri.

Poinnya adalah: ndak perlu mencari jati diri ke luar sana, melainkan lihat dan pahamilah ke dalam diri Anda sendiri.
“Can you remember who you were, before the world told you who you should be?”
Mengapa penting untuk memahami diri kita sebenarnya? Setiap orang itu unik (kecuali Anda bisa mengkloning diri Anda sendiri), maka jati diri Anda yang sebenarnya ndak dapat dikotak-kotakkan oleh label apa pun. Memahami diri kita menjadi penting untuk dapat benar-benar “menjalani hidup”, bukan hanya “memainkan peran” dalam hidup ini. Ironisnya, sebagian besar dari kita berpikir sudah mengenal diri kita dengan baik, namun studi psikologi terbaru menyatakan sebaliknya. Psikolog Tasha Eurich dalam buku “Insight” menyatakan sebuah statement keras: “Almost nobody is self-aware.” Banyak dari kita sebenarnya “berdelusi” tentang konsep yang kita buat atas diri kita sendiri. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar hidup kita digunakan untuk mengikuti apa yang menarik bagi kita, apa yang berhubungan dengan diri kita, yang mana sesungguhnya ini hanyalah alasan untuk bisa menjadi “bagian dari sesuatu”. Sebagai makhluk sosial, kita cenderung mengikuti arus mainstream karena kita ingin menjadi bagian dari hal yang lebih besar. Apakah artinya kita harus menjadi individualis yang egosentris? Tentu bukan. Ndak salah mencari inspirasi dan aspirasi dari orang atau tokoh yang kita kagumi, justru baik sebagai tolak ukur kita dalam mengejar mimpi atau mencapai tujuan dalam hidup. We all need someone to look up to. Tapi, pada titik tertentu kita harus membuat keputusan untuk diri sendiri berdasarkan kemampuan kita, memahami diri tanpa berada di bawah bayangan sosok atau orang lain, supaya kita bisa lebih bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri, dan dapat mencari solusi ketika rintangan hidup — yang seringkali tanpa aba-aba — dilempar secara kasar ke muka kita. Semua ini dapat dilakukan dengan mulai memahami diri kita sendiri secara sadar dan bertanggung jawab. Bukan secara mentah-mentah menerima pemberian “cap identitas” dari orang lain. Embrace who you are, not what the world says you should be, and the rest will follow.
“The privilege of a lifetime is to become who you really are.”
Memahami jati diri adalah proses seumur hidup.

Ketika SettiaBlog masih SD, SettiaBlog ndak benar-benar tahu siapa diri SettiaBlog, apa yang SettiaBlog perjuangkan, nilai apa yang SettiaBlog pegang, apa tujuan hidup SettiaBlog dan lain sebagainya. Saat dewasa, SettiaBlog mulai bisa memahami hal tersebut sedikit demi sedikit. Pemahaman jati diri secara kongruen ini berpengaruh terhadap hidup SettiaBlog, bagaimana SettiaBlog bertindak dan berinteraksi dengan orang lain. Tentu ada kalanya SettiaBlog terjatuh, salah, kalah dan gagal. Namun hal terbaik dari semua itu adalah, SettiaBlog ndak perlu menyalahkan keadaan (apalagi orang lain), karena SettiaBlog telah lebih jujur terhadap diri sendiri. Kegagalan SettiaBlog adalah karena pemahaman diri SettiaBlog yang belum sempurna. SettiaBlog hanya perlu terus belajar lagi dan lagi.

Memahami diri kita artinya memahami perasaan, intuisi, nilai, keyakinan, kepribadian, pikiran, emosi, fantasi, spiritualitas, keinginan, dan tujuan kita. Ndak apa-apa jika kita ndak dapat memahaminya secara utuh saat ini. Keseluruhan proses pemahaman jati diri adalah perjalanan panjang yang perlu dilatih. Latihan ini dapat dimulai dengan mempertanyakan “inner-self" kita, melakukan introspeksi secara konstan, menjadi lebih sadar (aware) terhadap pikiran dan perasaan kita, serta menyelaraskannya dengan action kita. Sekali lagi, ini adalah proses belajar seumur hidup. Maka selama kita masih bernafas di dunia ini, tentu ndak pernah terlambat untuk memulainya.
“Knowing yourself is the beginning of all wisdom.”
Saat kita dapat memahami diri sendiri dan memutuskan untuk menampilkan diri otentik kita yang ndak sempurna ini pada dunia, kita menerima bagian diri kita yang sesungguhnya, sehingga dari situlah kita dapat terus menerus belajar dan berkembang untuk menjadi manusia yang lebih berguna. Kebenaran diri lah yang akan menulis “cerita asli” hidup kita, alih-alih didikte atau dituliskan oleh orang lain. Pada masanya, cerita ini ndak hanya akan tertinggal sebagai memori yang akan sirna dan terlupakan saat kita telah tiada, melainkan sebagai bukti nyata bahwa kita, sebagai diri kita yang sebenar-benarnya, dapat memberi pengaruh kepada dunia.
Because everything we do — no matter how small — will leave an impact on the world. At some point, to someone, it matters.
Maka, pertanyaan selanjutnya adalah, beranikah Anda menjadi diri Anda yang sebenarnya?

Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Untuk backgroundnya itu SettiaBlog ambil dari robekan - robekan kertas yang SettiaBlog susun jadi satu.

<

Video klip kedua ada "Something Wild" milik Lindsey Stirling featuring Andrew McMahon in the Wilderness . Anda bisa perhatikan cerita video klipnya, kenangan masa lalu saat masih anak - anak mempengaruhi kepribadian kita saat dewasa. Masa kanak-kanak merupakan masa formatif dalam kehidupan setiap orang. Di masa inilah kita mengembangkan rasa percaya diri yang kuat dan sangat dipengaruhi oleh dinamika keluarga, latar belakang budaya, dan lingkungan. Sebagai anak-anak, kita menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitar kita dan mempelajari nilai-nilai penting seperti kepercayaan dan rasa hormat. Pengalaman-pengalaman ini membentuk cara kita berinteraksi dengan orang lain di masa dewasa. Kita juga memperoleh keterampilan berharga yang memengaruhi proses pengambilan keputusan kita di kemudian hari. Masa kanak-kanak juga berperan penting dalam membentuk kecerdasan emosional kita. Kemampuan kita untuk mengidentifikasi dan memahami emosi berkembang sebagai hasil interaksi dengan anggota keluarga dan teman sebaya selama masa kanak-kanak. Cara kita berpikir tentang diri sendiri dan memandang orang lain sangat ditentukan oleh interaksi awal ini; interaksi tersebut bahkan dapat memengaruhi cara kita menghadapi situasi sulit atau mengambil risiko ketika menghadapi tantangan yang ndak familiar. Dengan memahami bagaimana masa kanak-kanak membentuk identitas dewasa kita, kita dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk masa depan dengan menyadari pentingnya membina hubungan positif sejak usia dini.

Kita semua memiliki kenangan masa kecil yang membentuk identitas kita saat dewasa. Namun, bagaimana tepatnya masa kecil membentuk identitas kita saat dewasa? Untuk memahami hal ini, mari kita lihat peran interaksi sosial, perkembangan otak, dan pengalaman masa kecil dalam membentuk identitas kita. Interaksi sosial memainkan peran besar dalam membentuk identitas kita: mulai dari percakapan dengan anggota keluarga hingga hubungan yang kita jalin dengan teman-teman. Interaksi ini membantu kita mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri dan orang lain, yang dapat berlanjut hingga dewasa. Selain itu, interaksi ini membantu kita membentuk nilai-nilai yang penting bagi kita, seperti rasa hormat terhadap orang lain, loyalitas, dan kepercayaan. Perkembangan otak merupakan faktor kunci lain dalam membentuk identitas dewasa kita. Selama masa kanak-kanak, otak terus tumbuh dan berkembang – baik secara fisik maupun mental. Proses ini membantu kita mempelajari keterampilan baru, membangun kecerdasan emosional, dan mengembangkan kemampuan kognitif yang akan kita bawa seumur hidup. Selain itu, otak kita menyimpan memori masa kecil yang dapat memengaruhi cara kita berpikir dan bertindak sebagai orang dewasa.

Pengalaman yang kita alami selama masa kanak-kanak juga memengaruhi diri kita saat dewasa. Pengalaman ini bisa mencakup apa aja, mulai dari mempelajari bahasa baru, mengikuti kegiatan olahraga, hingga mengenal budaya yang berbeda. Semua pengalaman ini membantu kita menjadi individu yang lebih utuh dan dibekali dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di masa depan. Jelaslah bahwa masa kanak-kanak memainkan peran penting dalam membentuk jati diri kita saat dewasa – bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, bagaimana otak kita bekerja, dan pengalaman-pengalaman yang membentuk kita, semuanya merupakan fondasi penting bagi jati diri kita saat dewasa.

Dalam hal identitas masa dewasa, salah satu aspek yang paling berpengaruh adalah masa kanak-kanak. Hal ini masuk akal, karena cara kita dibesarkan dan diperlakukan di masa kecil memiliki dampak yang sangat besar terhadap perilaku dan pandangan kita di kemudian hari. Namun, apa sebenarnya yang berperan dalam membentuk identitas kita selama masa kanak-kanak? Peran orang tua dan keluarga merupakan faktor utama. Orang tua dan anggota keluarga membentuk identitas anak-anak mereka dengan memberikan rasa aman, memperkenalkan mereka pada nilai-nilai dan keyakinan, serta mengajarkan mereka tentang dunia di sekitar mereka. Dengan menetapkan aturan, harapan, dan standar perilaku, orang tua membantu anak-anak mereka mengembangkan disiplin diri dan tanggung jawab. Mereka juga memberikan kasih sayang, dukungan, bimbingan, dan dorongan yang memberikan anak-anak mereka fondasi yang kuat untuk membangun masa pertumbuhan mereka. Dinamika keluarga juga berperan penting dalam pembentukan identitas anak. Anak-anak belajar memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik melalui pengamatan hubungan antara orang tua atau wali mereka dan anggota keluarga lainnya. Interaksi antar saudara kandung juga dapat memberikan wawasan kepada anak-anak tentang berbagai jenis hubungan yang ada di luar lingkungan rumah. Dengan memahami dinamika ini, anak-anak dapat memperoleh wawasan berharga tentang bagaimana keluarga beroperasi, yang juga membantu membentuk identitas mereka saat dewasa. Jelas bahwa orang tua dan keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk pengalaman masa kecil kita – yang pada gilirannya membentuk jati diri kita sebagai orang dewasa. Oleh karena itu, penting bagi anak-anak untuk memiliki lingkungan yang positif di mana mereka dapat mengembangkan kebiasaan sehat di masa dewasa sekaligus membangun hubungan yang bermakna dengan orang-orang di sekitar mereka.

Pengalaman-pengalaman awal kita membentuk identitas dewasa kita dengan lebih banyak cara daripada yang kita duga. Sejak kita lahir, lingkungan, hubungan, dan perilaku kita semua berperan dalam membentuk pribadi kita. Dampak dari pengalaman-pengalaman awal ini sangatlah signifikan. Kita ndak selalu menyadarinya, tetapi tahun-tahun pembentukan diri kita menentukan bagaimana kita memandang diri sendiri, dunia di sekitar kita, dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Beberapa tahun pertama tersebut menjadi fondasi bagi keputusan dan pola perilaku di kemudian hari. Misalnya, jika seorang anak terpapar kritik atau pelecehan yang keras, ia mungkin tumbuh dengan kesulitan untuk percaya diri dan kemampuan dirinya. Di sisi lain, jika seorang anak dibesarkan dengan kasih sayang dan dukungan selama masa perkembangannya, kemungkinan besar ia akan memiliki kepercayaan diri yang lebih besar saat dewasa. Jelas bahwa pengalaman-pengalaman awal ini memiliki dampak yang berkelanjutan pada kehidupan kita. Kita harus memperhatikan bagaimana anak-anak dibesarkan agar mereka dapat menjalani kehidupan dewasa yang sehat dan sukses. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memberikan struktur sekaligus menunjukkan kehangatan dan pengertian agar anak-anak merasa cukup aman untuk menjelajahi dunia di sekitar mereka tanpa takut gagal atau dihakimi. Dengan melakukan hal ini selama masa kanak-kanak, akan membantu memastikan bahwa anak-anak dapat berkembang menjadi orang dewasa yang percaya diri dan mampu mencapai tujuan mereka.

Sejak usia muda, kita dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar kita. Sosialisasi merupakan faktor utama dalam pembentukan identitas kita saat dewasa. Sosialisasi adalah proses kompleks yang melibatkan pembelajaran nilai-nilai, norma, dan keyakinan keluarga, kelompok sebaya, dan budaya untuk membentuk identitas kita sendiri. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup, dengan setiap tahap memiliki dampak yang berbeda. Selama masa kanak-kanak, orang tua dan anggota keluarga lainnya mengajarkan kita tentang keyakinan dan harapan mereka terhadap kita. Seiring bertambahnya usia, teman sebaya menjadi lebih penting dalam perkembangan kita, karena kita belajar berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Memasuki masa remaja, masyarakat mulai memberikan pengaruh yang lebih besar seiring kita menyadari norma-norma budaya di sekitar kita. Proses sosialisasi ini membantu membentuk pemahaman kita tentang siapa diri kita dan peran apa yang seharusnya kita mainkan dalam hidup. Kita belajar perilaku mana yang dianggap dapat diterima atau ndak dapat diterima dalam budaya atau komunitas kita, bagaimana menjaga hubungan dengan orang lain, dan bagaimana menavigasi situasi sosial dengan sukses. Pengalaman-pengalaman ini merupakan fondasi penting untuk membentuk kepercayaan diri, empati, dan ketahanan; semua faktor penting dalam membentuk identitas dewasa yang mampu menghadapi tantangan hidup. Sebagai orang dewasa, penting untuk menyadari dampak sosialisasi terhadap identitas kita dan belajar bagaimana memanfaatkannya secara positif di masa depan. Memahami bagaimana pengalaman awal ini telah membentuk keyakinan kita dapat membantu kita membuat perubahan yang berarti di area-area yang diperlukan – sehingga kita dapat hidup secara autentik sesuai dengan jati diri kita yang sebenarnya, alih-alih mengikuti tekanan atau ekspektasi eksternal dari orang lain.

Dec 1, 2025

Teknik Brainstorming Dalam Menemukan Ide Kreatif

 


Video klip di atas ada "what was I made for" yang udah di cover. Ndak terasa kan ya, kita udah mau masuk ke bulan terakhir di tahun 2025. Waktunya untuk merenung, apa aja yang udah di lakukan di tahun 2025 ini. Dan mulai memikirkan ide - ide, gagasan atau pemecahan masalah yang di alami, agar di tahun berikutnya bisa berjalan lebih baik dan lebih baik lagi. Apalagi yang menjalankan sebuah bisnis, kadang kita akan mengalami sebuah permasalahan, baik permasalahan sepele ataupun masalah yang cukup serius. Untuk mengatasi permasalahan dalam bisnis, Anda dapat melakukan brainstorming untuk menemukan solusi potensial. Walaupun begitu, ndak selalu sesi brainstorming dapat berjalan secara efektif. Jika sesi brainstorming ndak dilakukan dengan cara yang tepat, maka perusahaan Anda bukannya menemukan ide kreatif yang beragam, namun malah menghalangi kekreativitasan yang muncul dan mengarahkan tim Anda menjadi satu gagasan yang seragam. Untuk menghindari hal tersebut, ada baiknya jika Anda menerapkan tip's cara melakukan brainstorming yang baik di bawah ini.

Sebelumnya kita harus tahu brainstorming itu apa? Brainstorming adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menemukan solusi terhadap permasalahan yang sedang terjadi dengan cara mengumpulkan ide-ide secara spontan. Dengan melakukan ini, tim Anda dapat memaksimalkan kekreativitasan kelompok dalam menghasilkan ide dan membantu untuk menentukan ide mana yang paling memungkinkan untuk berhasil diterapkan. Brainstorming sendiri merupakan sebuah istilah yang pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun 1941. Alex Osborn sendiri merupakan seorang advertising executive. Osborn percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi seseorang yang kreatif. Dengan begitu, Osborn merancang 4 aturan untuk merancang kekreativitasan, diantaranya:
Mendorong munculnya ide-ide liar
Dengan semakin banyaknya ide, maka hal ini semakin baik
Bangunlah ide satu sama lain
Ndak boleh adanya kritikan terhadap ide yang diberikan.

Untuk dapat menerapkan teknik brainstorming dengan efektif, Anda dapat menerapkan cara-cara berikut ini:

1. Tentukan satu orang yang menjadi pemimpin diskusi

Hal ini dilakukan agar forum diskusi dapat berjalan dengan lancar dan kondusif. Sebuah kelompok diskusi di lingkungan kerja biasanya akan dipimpin oleh seorang moderator. Namun, kadang Product Manajer sering dijadikan sebagai pemimpin diskusi. Jika terjadi perselisihan atau gesekan antar partisipan, maka pemimpin diskusikan yang menjadi penengah. Pemimpin diskusi juga berperan untuk dapat menarik benang merah dari setiap ide yang diberikan oleh partisipan dan ia juga yang memberikan kesimpulan dari hasil diskusi yang dilakukan

2. Pahami tujuan brainstorming

Brainstorming yang dilakukan di dalam forum diskusi biasanya memiliki beberapa tujuan, diantaranya mengidentifikasi permasalahan yang ingin dipecahkan, mencari ide untuk pengembangan produk, menghasilkan ide yang brilian, menganalisis masalah, mengumpulkan ide, dan lain-lainnya. Oleh karena itu, sebelum melakukan brainstorming, seorang moderator harus menyampaikan apa arah dan tujuan dilaksanakan brainstorming tersebut. Setiap partisipan harus memahami apa tujuan dari brainstorming sehingga kelompok diskusi akan memiliki arah dan persepsi yang sama terhadap proses yang sedang dijalankan

3. Ndak perlu melibatkan banyak orang

Memang benar adanya, semakin banyak ide yang dihasilkan memang menjadi semakin baik. Namun, jika terlalu banyak orang terlibat dalam forum diskusi, maka hal ini dapat menimbulkan bentrokan atau perselisihan pendapat. Sebaiknya forum diskusi hanya terdiri dari 5-8 orang aja. Jumlah ini dirasa sudah cukup efisien untuk dapat mengumpulkan ide

4. Menggunakan konsep Crazy 8

Konsep Crazy 8 adalah sebuah metode dalam brainstorming ide dengan cara menuliskan gagasan yang kita miliki pada sebuah kertas. Metode ini sangat cocok bagi Anda yang sedang mencari cara brainstorming untuk kebutuhan desain atau ide mockup aplikasi. Crazy 8 ini dilakukan dengan cara membuat delapan sketsa ide produk yang berbeda dalam kurun waktu 8 menit. Biasanya metode ini sering diterapkan oleh tim Design atau tim Product di dalam sebuah perusahaan

5. Sediakan waktu untuk memikirkan ide saat melakukan sesi brainstorming

Sebelum melakukan brainstorming, biasanya hal ini ndak langsung dilakukan. Biasanya moderator akan menjelaskan tentang goals yang ingin dicapai, visi misi, hingga product vision jika berkaitan dengan pengembangan produk. Lalu, moderator akan memberikan waktu selama 10-15 menit kepada para partisipan untuk memikirkan ide untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Hal ini dilakukan agar para partisipan memberikan ide-ide yang jauh lebih orisinil tanpa mengikuti partisipan yang lain

6. Pilihlah waktu yang tepat untuk brainstorming

Dengan Anda memilih waktu yang tepat, maka hal ini dapat meningkatkan keefektivitasan brainstorming yang sedang dilakukan. Sebaiknya Anda melakukannya di pagi hari. Hal ini dikarenakan otak dan pikiran partisipan masih fresh dan cemerlang. Hindari untuk memilih waktu di Jumat sore. Karena biasanya para partisipan sudah terdistraksi ke waktu akhir pekan. Anda juga dapat memperhatikan waktu pelaksanaan forum tersebut. Alangkah baiknya jika forum diskusi tersebut dilaksanakan selama 1 jam aja. Karena jika terlalu lama, maka hal ini dapat membuat jenuh dan kehabisan energi para partisipan yang hadir

7. Menggunakan metode analisis SWOT

Strategi ini biasanya digunakan untuk analisis bisnis atau pelaksanaan suatu proyek. Beberapa manfaat yang akan Anda peroleh jika Anda menerapkan metode ini adalah dapat membantu Anda untuk menggali ide-ide bisnis yang strategis, praktis, dan efektif, serta sangat berpengaruh untuk menstimulasi sebuah ide kolaboratif yang menunjang keberlangsungan bisnis yang dijalankan

8. Menggunakan konsep “Impact and Effort Analysis” untuk memetakan ide

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa dari banyaknya ide yang ada, ndak ada satu pun ide yang terlewatkan dan semuanya telah tercatat dengan baik. Dari banyaknya ide yang terkumpulkan, moderator dapat mengklasifikasikannya ke dalam empat kuadran berdasarkan tingkat Impact dan Effortnya. Ide yang akan dieksekusi terlebih dahulu adalah ide dengan kategori high impact low effort. Sedangkan untuk ide dengan kategori low impact high effort dapat disisihkan atau ditunda pengerjaannya terlebih dahulu.

9. Menciptakan kelompok diskusi yang ramah dan terbuka saat melakukan sesi brainstoriming

Dengan menciptakan kelompok diskusi seperti ini, maka setiap partisipan dapat dengan menyampaikan ide yang mereka miliki tanpa takut dihakimi. Dengan menciptakan ruang diskusi yang aman dan nyaman juga menunjukkan bahwa Anda menyambut dan mendukung semua ide yang diberikan.

10. Sediakan ruang diskusi secara individu dan kelompok

Hal ini dikarenakan ndak semua orang memiliki cara yang sama dalam menyampaikan sebuah ide. Moderator dapat menyediakan ruang diskusi secara berkelompok dengan membuat grup sebanyak 5-8 orang dan mereka harus bisa mempresentasikan semua ide yang mereka miliki. Ketika seseorang menyampaikan semua ide yang ia miliki, maka partisipan lain dapat memberikan saran dan ide yang dipresentasikan. Sedangkan untuk partisipan yang ndak dapat memberikan sarannya dihadapkan orang banyak, mereka dapat memanfaatkan sesi diskusi secara individu. Dimana mereka dapat menyampaikan ide yang mereka miliki melalui email atau media lainnya

10. Manfaatkan tools penunjukan brainstorming

Bagi Anda yang sering melakukan forum diskusi online, Anda dapat memanfaatkan tools, seperti Google Docs, Figma, Miro, Trello, Slack, dan lainnya. Anda juga dapat memanfaatkan platform e-meeting, seperti Microsoft Teams, Skype, CiscoWebex, Zoom, BlueJeans, dan Google Meet.

12. Memanfaatkan metode brainwriting

Metode ini sering juga dikenal dengan istilah “Craw ford Slip Writing”. Metode ini dilakukan dengan cara setiap partisipan menuliskan ide yang mereka miliki pada sebuah kartu indeks dan membagikannya ke partisipan lainnya secara acak. Partisipan yang menerima kartu tersebut diharapkan dapat memberikan saran, kritik, ataupun pendapat mengenai ide tersebut.

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai cara brainstorming yang efektif yang dapat Anda terapkan untuk menunjang bisnis yang sedang Anda jalankan.

Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Sebentar SettiaBlog, lha terus bahasan kamu itu kaitannya apa dengan rumah Joglo di video kamu? Itu ndak nyambung SettiaBlog. Masak tho...? Joglo berasal dari kata "Tajug Loro" yang berarti "dua gunung". Gunung dalam filosofi Jawa dianggap sakral dan tinggi, sehingga dua gunung pada atap Joglo melambangkan hubungan vertikal antara manusia dengan Allah SWT.


Video klip kedua ada "back to December" milik Taylor Swift. Back to December adalah lagu yang menceritakan tentang penyesalan seseorang atas kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu. Kalau mimpi Anda belum terwujud, ya, udahlah. Dan janganlah bersedih. 'Cause everything's gonna be okay.

Kreativitas adalah kekuatan yang kuat yang mendorong inovasi, pemecahan masalah, dan pertumbuhan pribadi. Baik Anda seorang seniman, penulis, pengusaha, atau hanya seseorang yang ingin menggali sisi kreatif Anda, menemukan ide-ide segar dan orisinal sangat penting. Di bawah ini ada beberapa tip's berharga untuk membantu Anda membuka potensi kreativitas dan menemukan ide-ide baru dan menarik.

Kembangkan Rasa ingin Tahu: Salah satu elemen fundamental dalam menemukan ide-ide kreatif adalah mengembangkan rasa ingin tahu. Terimalah pola pikir keingintahuan dan eksplorasi, selalu bertanya dan mencari pengalaman baru. Rasa ingin tahu membangkitkan imajinasi Anda dan mendorong Anda untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, memicu ide-ide unik dalam prosesnya.

Terima Pengaruh yang Beragam: Paparkan diri Anda pada berbagai pengaruh untuk memperluas palet kreatif Anda. Jelajahi berbagai bentuk seni, baca buku dari berbagai genre, dengarkan musik yang beragam, dan terlibat dalam percakapan dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Semakin beragam pengaruh Anda, semakin besar peluang untuk menciptakan hubungan antara konsep-konsep yang tampaknya ndak berhubungan, yang dapat menghasilkan ide-ide inovatif.

Buat Pemicu Ide: Kembangkan kebiasaan membuat pemicu ide untuk merangsang pemikiran kreatif Anda. Pemicu ide bisa berupa apa pun yang menginspirasi Anda, seperti gambar, kutipan, artikel, atau bahkan kata-kata acak. Simpan jurnal atau folder digital di mana Anda mengumpulkan pemicu-pemicu ini, dan kunjungi mereka ketika Anda membutuhkan dorongan kreatif. Mereka dapat bertindak sebagai pemicu untuk memicu ide-ide baru dan menghidupkan imajinasi Anda.

Praktikkan Pemetaan Pikiran: Pemetaan pikiran adalah teknik yang efektif untuk memvisualisasikan dan mengorganisir pemikiran Anda. Mulailah dengan ide atau konsep sentral dan cabangkan dengan menghubungkan ide-ide terkait atau asosiasi. Peta pikiran membantu Anda menjelajahi sudut pandang yang berbeda, mengungkapkan hubungan tersembunyi, dan menghasilkan berbagai ide. Gunakan warna, gambar, dan kata kunci untuk membuat peta pikiran Anda menjadi menarik secara visual.

Keluar dari Zona Nyaman Anda: Melepaskan rutinitas dan zona nyaman dapat memicu kreativitas. Terlibatlah dalam kegiatan atau pengalaman yang menantang dan membuka pandangan baru. Bepergian ke tempat-tempat yang ndak biasa, coba hobi baru, ikuti lokakarya atau seminar di luar bidang Anda, atau berkolaborasi dengan orang-orang dari disiplin ilmu yang berbeda. Keluar dari zona nyaman Anda mendorong pemikiran segar dan membantu Anda menemukan ide-ide unik.

Terima Kegagalan dan Iterasi: Kreativitas adalah proses yang melibatkan percobaan dan kesalahan. Terimalah kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Jangan takut untuk bereksperimen dan mengulangi ide-ide Anda. Terkadang, kegagalan yang paling ndak terduga dapat menghasilkan terobosan. Dengan menerima proses iteratif, Anda dapat menyempurnakan dan mengembangkan ide-ide Anda, akhirnya menemukan inti kreatif yang Anda cari.

Menemukan ide-ide kreatif adalah perjalanan yang membutuhkan pikiran terbuka, rasa ingin tahu, dan kemauan untuk menjelajahi hal-hal yang belum diketahui. Dengan mengikuti tip's ini dan menumbuhkan pola pikir kreatif, Anda dapat membuka potensi kreatif Anda dan menghadirkan ide-ide unik dan inovatif. Ingatlah, kreativitas ndak mengenal batas, dan dengan ketekunan dan dedikasi, Anda dapat terus membina dan mengembangkan kemampuan kreatif Anda sepanjang hidup Anda.

Nov 24, 2025

Bikin Hari Kerja Lebih Fun dan Produktif

 


Video klip di atas ada wanita yang memandangi bunga Anggrek Bulan dari balik jendela. Tentu menyenangkan kan ya, ketika pagi - pagi membuka jendela ada bunga yang nampak cantik dan indah. Apalagi saat di tempat kerja juga mendapati suasana yang menyenangkan. Penting banget lho untuk Anda memiliki hari kerja yang menyenangkan dan produktif. Kenapa penting ya? Karena kenyamanan kita di tempat kerja sangat mempengaruhi performa dan kebahagiaan kita sehari-hari dalam menjalani rutinitas di tempat kerja. Dan di bawah ini ada sedikit tip's praktis supaya Anda bisa menikmati hari kerja Anda dan tetap produktif sepanjang waktu.

Mempersiapkan Diri Sebelum Kerja

Memulai hari dengan rutinitas pagi yang menyegarkan. Mulai mencoba dari hal yang simple seperti olahraga ringan bisa dilakukan dengan jogging atau yoga, lalu bisa juga meditasi untuk menenangkan pikiran, atau sarapan sehat yang memberi energi. Ini bisa memberikan mood positif sejak awal hari. Membuat to-do list dan menentukan prioritas di hari itu juga ndak kalah penting, karena Anda bisa tahu apa yang harus Anda selesaikan di hari tersebut dan bisa fokus pada tugas-tugas penting tanpa harus merasa kewalahan hectic.

Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman

Anda sebaiknya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dengan cara memastikan meja kerja yang rapi dan lingkungan yang bersih serta teratur, sehingga bisa meningkatkan konsentrasi dan membuat mood kerja menjadi lebih baik saat bekerja. Kenyamanan meja atau ruang kerja bisa dengan meletakkan tanaman hias, foto keluarga, atau karya seni yang Anda suka. Dekorasi kecil ini bisa membuat Anda merasa lebih betah di tempat kerja.

Berinteraksi dengan Rekan Kerja

Temen-temen jangan lupa ya untuk menggunakan bahasa yang positif saat berkomunikasi dengan rekan kerja. Karena, hal ini bisa menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis dan menyenangkan. Anda juga bisa beri dukungan, apresiasi serta semangat kepada rekan kerja, hal ini dapat membantu Anda dalam menjalin hubungan yang lebih baik dan membuat lingkungan kerja menjadi lebih positif. Pentingnya juga untuk mengikuti berbagai komunitas dan kegiatan sosial di tempat kerja, seperti makan siang bersama atau ikut aktivitas tim seperti outing agar bisa saling mempererat hubungan antar satu sama lain dan membuat kerja menjadi lebih menyenangkan.

Mengelola Stres

Perlunya menggunakan teknik relaksasi seperti tarik nafas dalam atau stretching untuk mengurangi stres. Beberapa menit stretching bisa membuat tubuh Anda menjadi lebih rileks. Jika Anda merasa kewalahan, berdiskusilah dengan rekan atau mentor Anda untuk mendapatkan perspektif dan saran dari orang lain agar Anda bisa terbantu dalam menyelesaikan masalah dengan cara lebih efektif. Olahraga teratur tentunya bisa membantu menghilangkan stres. Jadi, silahkan luangkan waktu untuk berolahraga, baik di gym, berjalan-jalan, atau aktivitas fisik lainnya.

Memiliki Mindset Positif

Mengembangkan mindset positif penting untuk mempersiapkan diri secara mental dalam bekerja. Pandangan negatif terhadap pekerjaan atau meragukan kemampuan diri bisa membuat sulit untuk merasa optimis. Oleh karena itu, fokuslah pada sikap positif, tetapkan tujuan karier, dan pikirkan bagaimana setiap tugas yang Anda lakukan bisa mendekatkan Anda pada pencapaian pribadi maupun profesional.

Sarapan

Makanan adalah sumber energi bagi tubuh, sehingga sarapan pagi menjadi salah satu cara terbaik untuk meningkatkan energi. Para ahli juga sepakat bahwa melewatkan sarapan bisa membuat seseorang lebih cenderung makan berlebihan di kemudian hari sehingga menyarankan untuk makan dalam dua jam setelah bangun tidur, dengan menu yang mencakup protein dan karbohidrat sehat seperti buah atau biji-bijian utuh, bukan makanan manis seperti donat, karena makanan seperti telur lebih dapat memberikan energi tahan lama.

Nah, itulah beberapa tip's untuk membuat hari kerja Anda lebih menyenangkan dan produktif. Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Untuk backgroundnya SettiaBlog juga gunakan bunga Anggrek Bulan ( Phalaenopsis amabilis) yang ungu. Cerita dikit ya, dulu SettiaBlog waktu SMA kalau ndak salah, terobsesi mengembangbiakkan Anggrek Bulan dengan metode 'kultur jaringan'. Bisa c sebenarnya waktu itu, cuma waktu membesarkannya sampai besar dan berbunga itu butuh waktu lama. Namanya juga 'obsesi', di awal keinginannya menggebu - gebu, tambah lama tambah berkurang semangatnya. Beda dengan hobi, karena benar - benar menyukai kegiatan yang di lakukan dan di lakukannya dari lubuk hatinya, tambah lama tambah menyukainya, biasanya c gitu.


Pernah ada yang denger istilah FOMO? Fear of Missing Out atau lebih sering disingkat menjadi FOMO adalah perasaan takut tertinggal dan umumnya ketakutan ini mengacu pada tren yang tengah booming. Hal ini akan membuat siapa aja yang mengalaminya merasa ndak tenang, cemas, dan gelisah jika ndak mengikuti sesuatu yang mereka lihat. FOMO berhubungan erat dengan perasaan selalu ingin terlibat terkait kegiatan atau hal-hal yang menyenangkan. Kondisi ini jika dibiarkan bisa mempengaruhi kondisi finansial, psikologis, kesehatan, dan hubungan sosial seseorang. Kondisi FOMO bisa dialami oleh siapa pun baik usia muda maupun usia tua. Tetapi, kebanyakan anak-anak muda. FOMO bisa disebabkan karena perasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, kurang bersyukur atas apa yang dimiliki, dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Tentunya perasaan ini akan sangat mengganggu dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, bagaimana ya caranya untuk bisa mengatasi perasaan FOMO ini?

Membatasi konsumsi gadget dan sosial media

Semakin sering kita bermain sosial media, semakin bisa kemungkinannya kita keracunan atas apa yang kita lihat. Sebab, akan selalu ada kecenderungan dalam diri kita yang mana ndak pernah merasa puas akan apa yang kita miliki.

Berusaha untuk mencintai dan menghargai diri sendiri

Mencintai apa yang telah Allah ﷻ berikan pada kita tanpa harus membandingkan dengan orang lain. Dengan percaya bahwa setiap orang memiliki kelebihan, kekurangan, dan kebahagiaannya masing-masing. Bahagialah dengan cara Anda sendiri!

Buatlah tujuan hidup yang ingin Anda capai

Dengan membuat sebuah goals atau target yang ingin Anda capai di masa yang akan datang. Anda akan lebih fokus dan berusaha untuk mewujudkan tujuan itu, sehingga Anda akan berpikir dua kali untuk membuangkan waktu pada hal yang bersifat sementara dan dapat mengganggu tujuan utama Anda.

Menggali Potensi diri dan Menemukan Hobi Anda

Dengan berfokus pada hobi dan terus belajar untuk menaikkan value yang ada pada diri sendiri akan membawa pengaruh yang baik terhadap diri kita.

Bersyukur dan selalu berpikir positif

Setiap orang memiliki jalan hidup dan rezekinya masing-masing, oleh karenanya kita ndak mungkin bisa sama persis dengan mereka atau apa yang kita lihat di sosial media. Dengan begitu, pikiran Anda juga akan lebih berpikir ke arah positif.

O ya, video klip kedua ini ada "Million to One" milik Camila Cabello, soundtrack film Cinderella. Liriknya mengungkapkan keyakinan pada diri sendiri dan kemampuan untuk mengatasi berbagai rintangan, bahkan ketika peluangnya sangat kecil, demi mewujudkan impian seseorang.
Kebaikan hati, ketekunan, dan kecantikan sejati datang dari dalam.

Nov 20, 2025

Penyebab Seseorang Sulit Mengakui Kesalahannya Sendiri

 


Video klip di atas ada "hard to say I'm sorry" milik Chicago versi gitar. Untuk ilustrasinya sendiri, kebetulan ada robekan kertas sedikit kosong, terus SettiaBlog buat sketsa pakai pensil B. Habis itu SettiaBlog suruh AI yang ngasih warna, ya jadinya kayak gitulah. Enaknya bahas apa ya? O ya, sebenarnya SettiaBlog harus bener - bener minta maaf pada semua yang baca blognya Settia. SettiaBlog harus tegaskan lagi, SettiaBlog ini hanya blogger biasa, bukan orang yang pinter. Bahasan di blog SettiaBlog jangan di masukkan hati, sekedar di pakai hiburan aja. SettiaBlog ini ngomong apa adanya lho ya. SettiaBlog sediri harus mengakui kekurangan SettiaBlog sendiri. Seperti yang kita tahu  mengakui kekurangan, apalagi kesalahan mungkin bagi sebagian orang itu bagai menelan pil pahit. Berat dan terasa menyakitkan untuk dilakukan. Justru ini yang akhirnya bikin hubungan terasa berat sebelah. Salah satu pihak harus terus menjadi pribadi yang dewasa, mau mengalah, dan mengerti pasangan tanpa ada timbal balik serupa. Di bawah ini bisa dijadikan bahan introspeksi, ini lima hal yang bikin orang sulit mengakui kesalahannya sendiri. Khususnya ini untuk mengingatkan SettiaBlog.

1.Masih dikendalikan ego

Penyebab utama orang sulit mengakui kesalahannya ialah masih mengikuti egonya. Ia memandang kesalahan seperti sesuatu yang fatal, seolah mengaku kesalahan sama dengan mengaku kalah. Ia selalu ingin dipandang baik oleh orang, dihormati, dan dihargai. Padahal, terus-terusan mengikuti ego yang membengkak malah bisa merusak diri sendiri. Anda akan melakukan apa pun demi membentuk citra diri yang positif, bahkan bila itu harus mengorbankan orang lain.

2. Takut akan hukuman

Dengan kata lain, orang tersebut ndak siap menanggung konsekuensi dari perbuatannya. Ia belum cukup dewasa untuk menyadari bahwa dalam setiap tindakan harus dipertanggung jawabkan. Ketidaksiapan akan hal itu bisa menuntun pada banyak sikap kekanak-kanakan, seperti menyalahkan orang lain, atau selalu ndak berani mengakui kesalahan sendiri. Alhasil, Anda pun jadi sulit belajar dari pengalaman. Gimana mau belajar kalau mengakui kesalahan aja masih enggan?

3.Ndak siap dihakimi orang

Penghakiman adalah salah satu dinding yang membuat orang ragu-ragu dalam bersikap dan mengambil tindakan. Terlebih, bila orang tersebut belum memiliki gambar diri yang utuh. Ia akan selalu mendefinisikan diri berdasarkan pendapat dan penilaian orang. Karena itu, ia akan selalu berusaha untuk tampil sempurna tanpa celah. Ketika ketahuan melakukan kesalahan, ia akan berbelit-belit untuk menghindarinya. Tujuannya ndak lain tak bukan adalah tetap menjaga citra baiknya di depan orang. Apakah masih ada yang begini juga? Ndak ada SettiaBlog, yang baca ini pemikirannya udah pada dewasa. Kalau SettiaBlog sendiri gimana? Ya, kadang - kadang masih kayak gitu...he...he...

4.Bebal hati ndak ingin ditegur

Ada juga orang yang sebenarnya tahu itu salah, tapi masih melakukannya secara sengaja. Ketika ditegur, malah marah dan membela diri. Simply  karena ia memang ndak ingin berubah. Anda bisa menasihatinya sampai berbusa, tapi bila ia ndak punya kesadaran diri, maka ia pun akan terus melakukan perbuatan itu tanpa henti. Teguran Anda bagai angin lalu dalam telinganya. Kalau yang ini c SettiaBlog banget.

5.Menganggap kesalahan adalah kegagalan besar

Pandangan yang salah mengenai kesalahan atau kegagalan bikin orang jadi takut menghadapinya. Seperti, bila ia menganggap kesalahan bagai kegagalan besar yang ndak bisa diampuni. Alhasil, ketika ia berbuat salah, ia pun akan berusaha untuk menghindar. Padahal, ini sama sekali ndak benar. Kesalahan justru ada sebagai bahan untuk kita belajar dan memperbaiki diri lebih baik.

Udah ya, jadi malu sendiri SettiaBlog, lha masak buat bahasan kok menyindir diri sendiri. Kalau untuk backgroundnya ini SettiaBlog buat dengan conic gradient, menggabungkan warna putih, cyan, silver, pink, transparent dan SettiaBlog buat 3 lapis dengan sudut yang berbeda - beda.
Ndak ada manusia yang sempurna. Berani untuk menunjukkan dan mengakui ketidaksempurnaan diri sendiri akan membuat kita menarik di mata orang lain lho....he...he...


Video klip di atas ada cewek lagi santai memandangi aliran sungai. SettiaBlog biasanya juga gitu, kalau pas mau ngerjain aktivitas yang butuh konsentrasi tinggi, biasanya duduk di jembatan kecil di belakang dengerin gemercik air mengalir. Ya paling 15 menit udah bisa rileks. Terkadang sambil bawa pancing he...he..., kayak tadi siang malah dapet ikan keting, kalau di sini bilangnya ikan garitel. Kebetulan malemnya hujan, ikan dari Bengawan Solo banyak yang naik untuk bertelur. Setiap orang kan memiliki cara sendiri untuk membuat dirinya tenang maupun nyaman dalam menghadapi beragam masalah dalam hidupnya. Banyak orang bahkan memilih untuk pergi ke pantai ataupun wisata air terjun demi sekadar melepas penat dan dianggap bisa membuat tenang. Mendengar suara air itu bisa membuat seseorang lebih tenang dan nyaman lho. Para psikolog bahkan menggunakannya sebagai terapi agar tidur lebih nyenyak dan berkualitas.

Begitu juga cara seseorang agar berani mengakui kesalahan. SettiaBlog membuat bahasan ini sebenarnya juga untuk mengingatkan diri sendiri, menurut SettiaBlog c cara - cara di bawah ini bisa di coba :

1. Introspeksi Kesalahan Diri Sendiri

Secara umum, mengakui kesalahan adalah arti dari istilah sikap lapang dada yang hanya dapat dimulai saat seseorang sudah melakukan introspeksi atas hal yang sudah terjadi. Intropeksi ini tentu atas kesalahan yang kita berbuat dan bukannya orang lain. Berarti, sikap mengakui kesalahan diri hanya dapat terjadi saat Anda mulai mengevaluasi hal yang berhubungan dengan diri Anda sehingga ndak selalu menyalahkan orang lain. Cobalah introspeksi diri, kenapa masalah tersebut bisa terjadi, sebab kita ndak akan sadar apa kesalahan yang kita lakukan jika kita selalu meminta orang lain untuk memahami diri kita. Oleh sebab itulah, cara mengakui kesalahan dengan melakukan intropeksi dulu terhadap diri sendiri hanya bisa dilakukan saat seseorang sudah terbiasa untuk ndak menyalahkan orang lain. Memang bukan hal yang mudah, tetapi jika bisa melakukannya, maka kita sudah selangkah lebih maju. Jadi, mengatasi masalah akan menjadi lebih mudah dan orang lain juga akan lebih respect dengan kita.

2. Belajar Memahami Orang Lain

Kebiasaan selanjutnya yang membuat kita semakin berani untuk memahami pentingnya mengakui kesalahan adalah dengan belajar memahami perasaan orang lain terlebih dahulu. Namun uniknya saat belajar memahami orang lain, Anda perlu untuk belajar memposisikan diri sendiri sebagai orang tersebut. Apakah kita ingin jika diperlakukan seperti itu? Apa yang akan kita lakukan jika kita diperlakukan seperti itu? Mungkin kita akan melakukan hal yang sama seperti yang orang tersebut lakukan kepada kita, semua orang punya caranya masing-masing dalam menangani masalah, maka dari itu jangan merasa rendah jika kita mengakui kesalahan. Hal ini sesuai dengan Investor’s Business Daily yang menyatakan jika saat hendak mengakui kesalahan bersiaplah untuk menghadapi reaksi kecewa, cemas, maupun marah dari orang di sekitar Anda. Anda harus menyadari jika mereka berhak merasa demikian dengan coba memahami sudut pandangnya. Namun ndak perlu khawatir, Anda dapat menanggapi hal tersebut dengan fokus untuk mengalihkannya ke solusi yang dimiliki. Yakinkan orang lain bahwa Anda telah belajar dari kesalahan dengan menunjukkan dengan tepat bagaimana hal itu terjadi. Mengidentifikasi masalah yang terjadi karena adanya kesalahan tersebut dan kembali meningkatkan kredibilitas dengan bertanggung jawab untuk memperbaiki apa yang rusak. Sebab, terkadang kita memang merasa ingin dipahami oleh orang lain, Namun jika kita juga melakukan kesalahan, maka mulailah mengakui terlebih dahulu agar apa yang kita rasakan dan ingin kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh orang lain.

3. Hindari Gengsi

Ndak ada yang bagus dari gengsi, karena gengsi hanya akan memperpanjang masalah dan meregangkan hubungan kita dengan orang lain. Lebih baik mengakui kesalahan dibandingkan harus merasa gengsi dengan menyembunyikannya dan malah akan semakin menambah kekecewaan terhadap orang lain saat semua hal yang terjadi sudah sangat terlambat untuk diperbaiki. Gengsi ndak akan membawa kita kemana-mana, malah hanya akan membuat kita seolah ndak berusaha menyelesaikan masalah. Parahnya lagi jika Anda merasa rendah untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf, justru menunggu orang lain untuk melakukannya terlebih dahulu kepada kita. Bahkan, gengsi juga membuat kita menjadi ingin tampil sempurna dan merasa lebih tinggi dari orang lain. Hal ini merupakan hal yang harus dihindari sebisa mungkin karena akan membuat diri Anda menjadi semakin ndak hormat kepada orang yang kedudukannya lebih rendah. Oleh karena itu, buanglah perasaan gengsi karena kita semua manusia yang kedudukannya sama di mata Allah SWT.

4. Kurangi Ego

Salah satu contoh mengakui kekurangan diri sendiri adalah dengan mengurangi ego sebagai seorang pribadi yang berlapang dada. Ego dapat terbentuk dari perasaan yang mementingkan diri sendiri dibanding orang lain dan dapat terbentuk dari kepribadian, prinsip, jabatan, dan kemampuan yang kita miliki. Selain itu, ego yang berlebihan juga membuat kita merasa bahwa kita yang lebih benar dan membuat kita ndak mau mengakui kesalahan. Sebenarnya ego ndak selalu bersifat negatif, namun untuk mengakui kesalahan, kita harus menurunkan ego. Tujuannya tentu supaya kita dapat mengalah dan mampu bertanggung jawab. Bahkan, salah satu studi dari Psychology Today menyebutkan jika seseorang ndak mau mengakui kesalahannya berarti orang tersebut telah menghalangi dirinya sendiri untuk tumbuh sebagai pribadi yang lebih baik.

5. Jangan Menunggu

Jika kita memang ingin menjadi orang yang mau mengakui kesalahan yang kita perbuat, jangan pernah menunggu orang lain untuk meminta maaf kepada kita. Menunggu bukanlah hal yang menyenangkan untuk dilakukan, karena kita berharap kepada orang lain yang jalan pikirannya berbeda dengan kita. Sebab apa yang kita mungkin pikirkan belum tentu sama dengan orang lain. Maka dari itu ndak ada gunanya jika menunggu orang lain yang memulai untuk mengakui kesalahannya. Apalagi, kita ndak tahu apakah orang tersebut berniat untuk menyelesaikan masalah atau ndak. Maka dari itu, belajarlah untuk ndak menunggu dan mulailah mengakui kesalahan kita secara terbuka.

Kalau begitu, mari kita bertanya pada diri sendiri. Hari ini, sekarang ini, kesalahan apa lagi c yang mau kita akui? Kekurangan apa aja yang mau kita akui? Dan kelebihan orang-orang di sekitar kita mana aja yang harus kita akui di depan mereka? Saatnya jujur dan berani berubah ya. Dimulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Memang, semua kebiasaan tersebut seringkali harus dilatih terlebih dahulu supaya bisa diterapkan dengan mudah saat Anda mengalami kondisi tersebut terlebih bagi seorang pemimpin.

Nov 17, 2025

Ndak Ridha dengan Takdir Allah ﷻ

 


Video klip di atas ada "save your tears", yang di cover Amber. Ya ini kayaknya dominasi di Jazz, tapi enak kok. Dan itu SettiaBlog kasih ilustrasi wanita yang tersenyum, ndak tahu itu senyum getir atau senyum bahagia. Sebagai seorang manusia, mengalami suatu ujian hidup adalah sesuatu yang normal dialami. Ndak jarang kita menginginkan sesuatu, tetapi pada akhirnya keinginan itu ndak terwujud. Ketika hal tersebut terjadi, beberapa dari kita mungkin akan bersedih hingga menangis. Kesedihan dialami ketika individu kehilangan sesuatu atau seseorang yang berharga. Selain itu, kesedihan juga dapat dirasakan ketika manusia mengalami kegagalan dalam mencapai tujuannya. Ketika mengalaminya, manusia bisa menangis dan menarik diri.

Sedih adalah emosi yang wajar bagi setiap manusia. Namun, sebagai seorang muslim, kita telah mengetahui bahwa terdapat firman Allah ﷻ yang mengatakan untuk jangan bersedih dan perlu menerima takdir yang telah ditetapkan oleh Allah ﷻ. Apakah itu artinya kita ndak boleh merasakan kesedihan? Apakah ketika kita bersedih, berarti kita ndak menerima atau ndak ridha dengan takdir Allah ﷻ?

Kesedihan dalam Islam Dalam Islam, memang terdapat beberapa Firman Allah ﷻ yang mengatakan untuk jangan bersedih. Namun, itu bukan berarti kita ndak boleh merasakan kesedihan. Faktanya, kesedihan hingga menangis adalah bagian dari hidup manusia dan datangnya dari Allah ﷻ. Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an:
وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ
“Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis” (QS. An-Najm: 43)
Selain itu, terdapat juga beberapa kisah Nabi yang menggambarkan keimanan yang kuat dalam hati mereka, namun mereka tetap merasakan kesedihan kala menghadapi takdir yang menyulitkan. Contohnya adalah kisah Nabi Muhammad (ﷺ) dan Nabi Yaqub a.s. ketika kehilangan putranya, bahkan Nabi Yaqub a.s. menangis hingga matanya menjadi putih.
وَتَوَلَّىٰ عَنْهُمْ وَقَالَ يَٰٓأَسَفَىٰ عَلَىٰ يُوسُفَ وَٱبْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ ٱلْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ
“Dan dia (Ya'qub) berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena sedih. Dia diam menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya)” (Q.S. Yusuf: 84)

Lalu, apakah artinya Nabi Muhammad (ﷺ) dan Nabi Yaqub a.s. adalah orang yang ndak beriman dan ndak menerima takdir Allah ﷻ ketika mereka bersedih? Kisah tersebut bisa mengingatkan kita bahwa sekuat apapun iman kita, perasaan sedih adalah perasaan yang wajar untuk kita rasakan. Meskipun demikian, dalam Islam, kita memiliki batasan sejauh mana kita dapat bersedih. Kita ndak boleh sampai meratapi, mengatakan hal yang ndak diridhai Allah ﷻ, dan ndak pula menyalahkan takdirNya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis:
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ، عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ وُلِدَ لِيَ اللَّيْلَةَ غُلاَمٌ فَسَمَّيْتُهُ بِاسْمِ أَبِي إِبْرَاهِيمَ ‏"‏ ‏.‏ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ قَالَ أَنَسٌ لَقَدْ رَأَيْتُهُ يَكِيدُ بِنَفْسِهِ بَيْنَ يَدَىْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَدَمَعَتْ عَيْنَا رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ ‏"‏ تَدْمَعُ الْعَيْنُ وَيَحْزَنُ الْقَلْبُ وَلاَ نَقُولُ إِلاَّ مَا يَرْضَى رَبُّنَا إِنَّا بِكَ يَا إِبْرَاهِيمُ لَمَحْزُونُونَ ‏"‏ ‏.‏
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: Rasulullah (ﷺ) bersabda: Seorang anak lahir bagiku pada malam hari dan aku menamainya Ibrahim dengan namanya. Dia kemudian menceritakan sisa tradisinya. Anas berkata: Saya melihatnya di saat kematian di hadapan Rasulullah (ﷺ). Air mata mulai jatuh dari mata Rasulullah (ﷺ). Beliau bersabda: Mata menangis dan hati bersedih, namun kami hanya mengatakan apa yang diridhai Tuhan kami, dan kami bersedih karenamu, Ibrahim. (H.R. Abu Dawud) (Sunnah, n.d.a)

Kemudian, bersedih juga bukan berarti ndak ridha akan takdir Allah ﷻ. Kita bisa bersedih bersamaan dengan menerima takdirNya. Bukan berarti ketika kita berhenti bersedih, itu artinya kita baru ridha akan takdir Allah ﷻ. Begitu juga sebaliknya, bukan berarti ketika kita bersedih artinya kita ndak ridha akan takdir Allah ﷻ. Ridha sendiri adalah ketika manusia bisa menerima dan puas akan takdir Allah ﷻ. Ridha bukan berarti kita bebas dari rasa sakit. Namun, ketika kita ridha, kita ndak keberatan akan takdir yang telah ditetapkan Allah ﷻ meskipun takdir itu terasa menyakitkan atau menyulitkan untuk diri kita. Dengan hadirnya ridha dalam diri kita, kita juga ndak akan menyalahkan Allah ﷻ akan takdir yang diberikan pada diri kita. Artinya, dengan ridha, kita bisa merasakan ketenangan yang melebihi perasaan sakit yang kita alami. Tenang yang hadir karena kita percaya bahwa apa yang terjadi pasti ada kebaikan di baliknya. Percaya bahwa Allah ﷻ ndak akan memberikan sesuatu yang buruk untuk diri kita .

Ajaran Islam yang mengatakan bahwa ndak boleh sedih berlebihan dan meratapi keadaan menunjukkan pentingnya regulasi kesedihan itu sendiri. Jadi, bukan berarti kita diminta untuk mensupresi emosi dengan cara menahan, menghindari, atau membuat diri mati rasa. Akan tetapi, kita perlu meregulasi setiap emosi sedih yang ada dengan cara yang tepat. Hal ini penting karena ketika kita mensupresi emosi, justru akan menyulitkan diri kita . Kemudian, ketika kita terus berpikir akan takdir tersebut dan mempertanyakan, kita juga bisa terjebak dalam siklus ruminasi yaitu memikirkan sesuatu berulang-ulang tanpa ada penyelesaian yang adaptif. Hal ini akan membuat kita semakin sulit untuk meregulasi emosi kita. Hal ini sejalan dengan bagaimana Islam mengajarkan kita untuk menerima takdir dan ndak larut dalam kesedihan. Ditambah lagi, ketika kita ndak mampu meregulasi emosi, hal ini justru akan membuat kita dapat mengalami berbagai masalah mental, seperti depresi, borderline personality disorder (BPD), dan substance-use disorders . Ndak hanya itu, ketidakmampuan dalam meregulasi emosi juga dapat berkaitan dengan penyakit kronis dan fungsi fisik dapat menjadi lebih buruk.

Lalu, bagaimana cara meregulasi kesedihan yang kita alami? Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola kesedihan:

Menerima Emosi dan Mengelola Pikiran

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menerima setiap emosi yang ada. Emosi merupakan bagian dari kehidupan yang ndak dapat dihilangkan. Setiap malam, Nabi-Nabi pun suka merasakan emosi yang bergejolak, namun mereka menerima dan membawa kesedihan yang dialami kepada Allah ﷻ. Contohnya Nabi Yaqub a.s.. Ia menangis, namun di satu sisi mengadukan kesedihannya ke Allah ﷻ .
إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ .
“Sesungguhnya hanya kepada Allah ﷻ aku mengadukan penderitaan dan kesedihanku”.
(QS. Yusuf: 86)

Namun, ndak berhenti dalam penerimaan dan berlarut dalam kesedihan yang ada aja. Kita perlu mengelola emosi yang berawal dari mengelola pikiran kita. Dalam Cognitive Behavioral Therapy (CBT), masalah emosi termasuk kesedihan hadir karena pikiran yang disfungsional. Ketika kita bersedih, kita mungkin memikirkan sesuatu berdasarkan keyakinan/belief kita seperti “Aku memang tidak pernah berhasil”, “Aku tidak bisa mengubah keadaan”, “Hidupku hancur setelah aku kehilangan”, “Mengapa hal ini terjadi padaku”, dan lain sebagainya. Kita bisa memodifikasi pikiran tersebut dengan memikirkan kebenaran dan kegunaan dari pikiran tersebut. Selain itu, kita juga bisa memikirkan pikiran atau pemaknaan alternatif yang membuat kita merasa lebih baik . Ilmuwan Islam sejak zaman dahulu juga menegaskan bahwa pikiran akan mempengaruhi emosi kita. Maka dari itu, mengelola pikiran akan membantu kita meregulasi emosi. Salah satu pedoman kita untuk berpikir adalah dengan membaca Al-Qur’an. Sebagaimana Firman Allah ﷻ yang mengatakan bahwa Al-Quran hadir untuk meringankan kesulitan hidup kita..
مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ
“Kami tidaklah menurunkan Al Quran ini kepadamu untuk membuatmu susah” (QS. Thaha: 2)

Memecahkan Masalah

Terkadang, kita ndak bisa sepenuhnya meredakan kesedihan ketika kita hanya menenangkan diri tanpa menyelesaikan masalah yang ada. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mengidentifikasi permasalahan yang membuat kita bersedih. Bagaimana cara memecahkan permasalahan tersebut?
Pertama, kita bisa mulai dengan mengenali masalah dan mengetahui bagaimana masalah tersebut memengaruhi diri kita. Selanjutnya, kita dapat memecahkan masalah dengan memikirkan beberapa potensi solusi yang ada. Terakhir, pilihlah solusi yang realistis dan dapat kita terapkan.
Selain itu, kita bisa mengingat bahwa setiap kesulitan yang sedang kita alami akan selalu ada solusi untuk mengatasinya. Lebih lanjut, sebagai seorang muslim, kita perlu meyakini bahwa Allah ﷻ ndak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Hal ini akan menguatkan kita untuk ndak mudah larut dalam kesedihan dan putus asa dalam memecahkan permasalahan yang hadir dalam hidup kita.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ
“Allah ﷻ tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya… ” Q.S Al-Baqarah: 286)

Menjadwalkan Aktivitas yang Membuat Perasaan Lebih Baik

Selanjutnya, ketika kita bersedih, terkadang kita akan menarik diri dari lingkungan. Namun, saat kita ndak mencoba melakukan sesuatu untuk membuat diri merasa lebih baik, justru hal tersebut akan membuat kita semakin kesulitan. Selain itu, ketika kita ndak melakukan sebuah aktivitas, bisa saja kita menggunakan waktu kita untuk melakukan ruminasi yang akan memperburuk perasaan kita . Maka dari itu, salah satu cara untuk meregulasi kesedihan adalah dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Aktivitas yang bisa dilakukan bisa berupa hal yang kita sukai seperti berolahraga dan melakukan hobi, maupun hal-hal yang membuat kita merasa memiliki kompetensi seperti bekerja dan menciptakan sebuah karya.

Mencari Support System

Terkadang ndak semua masalah dapat kita atasi sendiri. Sering kali kita ndak dapat berpikir jernih ketika emosi sedang ndak stabil. Akibatnya, kita ndak mampu mengendalikan pikiran dan meregulasi emosi dengan baik. Oleh karena itu, ndak ada salahnya kita meminta dukungan sosial dari orang lain, seperti keluarga atau teman yang dapat dipercaya. Terlebih lagi sebagai umat islam, kita juga bisa meyakini bahwa Allah ﷻ akan selalu ada dan ndak akan meninggalkan kita sendiri. Artinya, Allah ﷻ bisa menjadi support system utama dalam hidup kita.
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ
“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah ﷻ beserta kita” (QS. At-Taubah: 40).

Dengan ini, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dengan senantiasa menjalankan ibadah seperti sholat, berdoa, dan berzikir yang dapat menjadi sarana untuk mengisi kekosongan hati, menenangkan hati dan pikiran, serta memperkuat ketakwaan kepada Allah ﷻ SWT, yang pada akhirnya akan membantu kita meregulasi emosi dengan lebih baik. Selain itu, zikir dan sholat juga ditemukan sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan mengurangi kecemasan .
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah ﷻ beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah: 153).

Memaknai Kesedihan dengan Nilai Islam

Terakhir, sebagai seorang muslim, kita bisa senantiasa mengingat nilai-nilai Islam dalam diri kita. Ketika sedang bersedih, mengingat ajaran-ajaran Islam mungkin dapat membantu diri kita. Salah satu contohnya adalah dengan mengingat bahwa di setiap kesedihan, selalu ada dosa yang digugurkan oleh Allah ﷻ.
وعن أبي سعيد وأبي هريرة رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏ "‏ما يصيب المسلم من نصب ولا وصب ولا هم ولا حزن ولا أذى ولا غم، حتى الشوكة يشاكها إلا كفر الله بها من خطاياه‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏ ‏.‏ '‏و‏ ‏الوصب‏ ‏':‏ المرض .‏
Diriwayatkan oleh Abu Sa’id & Abu Hurairah: Rasulullah (ﷺ) bersabda: Tidaklah seorang mukmin tertimpa ketidaknyamanan, penyakit, kecemasan, kesedihan, atau kegelisahan mental, bahkan jika tertusuk duri sekalipun, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya karena kesabarannya (H.R. Bukhari & Muslim). Selain itu, kita juga dapat senantiasa berdoa kepada Allah ﷻ untuk meminta perlindungan dari segala jenis kesedihan yang kita rasakan.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah ﷻ, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, lemah dan malas, kikir dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”

Bersedih adalah bagian dari fitrah kita sebagai manusia. Ketika kita bersedih, bukan berarti kita ndak ridha akan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah ﷻ. Kita bisa bersedih dan tetap menerima takdir Allah ﷻ. Hal yang ndak tepat adalah ketika kita larut dan meratapi kesedihan terlalu lama. Maka dari itu, kita perlu belajar meregulasi kesedihan yang ada dengan berbagai cara adaptif yang bisa kita lakukan.

Udah ya, maafin SettiaBlog ya. Kalau font nya ini SettiaBlog gunakan Balsamic Sans punya'e Google.


Video klip kedua ada "senyumanmu" milik Letto. Ada kalanya manusia terbangun di pagi hari dengan semangat yang menyala-nyala, penuh harapan untuk menghadapi dunia. Namun, ndak jarang pula, ia merasa beban yang ndak kasatmata menggantung di pundaknya, mendesak jiwa, membatasi napas, dan menyelubungi pandangan dengan kekhawatiran. Beban itu bernama ”STRES”.Ia bukan sekadar istilah dalam psikologi modern, melainkan fenomena universal yang telah lama menjadi bagian dari kisah manusia sejak awal keberadaannya. Stres hadir dalam beragam wajah: dari tekanan pekerjaan, konflik keluarga, hingga tantangan dalam menjaga keimanan di tengah godaan duniawi. Ia seperti gelombang pasang yang datang tiba-tiba, menggoyahkan perahu kehidupan yang kita kayuh setiap hari. Dalam hidup yang semakin kompleks ini, stres menjadi topik yang ndak terhindarkan, sebuah isu yang menyentuh hampir setiap aspek keberadaan manusia. Namun, adakah ia sekadar pengganggu? Ataukah ia memiliki makna yang lebih mendalam bagi mereka yang mau merenung?

Islam, dengan kebijaksanaan Ilahinya, memandang stres bukan sebagai musuh yang harus dihancurkan, melainkan sebagai ujian dan anugerah tersembunyi. Firman Allah ﷻ dalam Al-Qur’an menegaskan:
وَلَا نَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ
" Dan sungguh akan Kami uji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)
Ayat ini memberi pesan mendalam bahwa stres, ketakutan, dan kekurangan adalah bagian dari skenario Ilahi. Ia hadir bukan untuk melemahkan, tetapi untuk menguatkan. Melalui ujian ini, Allah ﷻ menanamkan benih kesabaran, keyakinan, dan ketergantungan penuh kepada-Nya. Namun, dalam kenyataan sehari-hari, ndak semua orang mampu memahami atau menghadapi stres dengan bijak. Banyak yang terperosok dalam kesedihan, bahkan keputusasaan. Sebagian mencoba melarikan diri melalui hiburan sesaat, sementara yang lain terjebak dalam lingkaran kecemasan yang ndak berujung. Di sinilah pentingnya menggali kembali ajaran Islam yang sarat dengan solusi spiritual, emosional, dan praktis. Rasulullah ﷺ yang kehidupannya penuh tantangan, adalah teladan terbaik dalam menghadapi stres. Dalam banyak kesempatan, beliau mengingatkan pentingnya doa, zikir, dan tawakal. Salah satu doanya yang penuh makna adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
" Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kesusahan, kelemahan dan kemalasan, kekikiran dan pengecut, beban utang, dan tekanan manusia." (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa ini adalah bukti bahwa stres adalah realitas yang diakui, bahkan oleh Rasulullah ﷺ , tetapi ia bukan sesuatu yang harus dibiarkan menguasai jiwa.

Sebaliknya, ia adalah kesempatan untuk berserah diri kepada Allah ﷻ , memperkuat hubungan dengan-Nya, dan memurnikan hati dari kecintaan dunia yang berlebihan.

Dan di bawah ini akan mencoba menyelami hakikat stres dalam bingkai ajaran Islam. Dengan pendekatan yang komprehensif dan akan mengurai penyebab stres, dampaknya, serta solusi yang ditawarkan Islam, baik dari sisi spiritual, psikologis, maupun sosial. Setiap pembahasan di dalamnya akan berusaha menghubungkan teori dengan realitas, agar menjadi relevan bagi pembaca dari berbagai latar belakang. Melalui perjalanan ini, kita akan menemukan bahwa stres bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, ia adalah pintu menuju kesadaran, pembelajaran, dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Semoga bahasan ini menjadi peta yang menuntun kita semua pada ketenangan hati, kejernihan pikiran, dan harmoni dalam menjalani kehidupan. Mari melangkah bersama, menyelami hikmah di balik setiap ujian, dan menemukan kedamaian yang sejati dalam kasih sayang-Nya.

Stres merupakan salah satu kondisi psikologis yang ndak bisa dihindari dalam kehidupan manusia. Islam, sebagai agama yang sempurna, memberikan panduan tentang bagaimana memahami dan menangani stres dengan pendekatan spiritual, psikologis, dan sosial. Berikut uraian mendalam tentang stres dalam perspektif Islam:

Dalam Islam, stres dapat dipahami sebagai ujian atau cobaan yang Allah ﷻ berikan kepada manusia untuk menguji keimanan dan kesabaran mereka. Stres muncul ketika seseorang menghadapi tekanan atau perubahan yang signifikan dalam hidupnya, baik dalam aspek fisik, emosional, maupun spiritual. Allah ﷻ berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
"Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)
Cobaan ini dapat menjadi sarana peningkatan keimanan jika disikapi dengan sabar dan tawakkal kepada Allah ﷻ.

Ciri-ciri stres dalam Islam ndak hanya mencakup gejala fisik atau psikologis, tetapi juga indikasi kelemahan spiritual:
a. Ciri Psikologis
Rasa cemas dan gelisah: Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يَغْلِبَنَّكُمُ الْفَرَحُ بِالشَّيْءِ وَلَا الْحُزْنُ عَلَى الشَّيْءِ
"Janganlah terlalu berlebihan dalam bergembira atau bersedih terhadap sesuatu." (HR. Ahmad)
b. Ciri Fisik
Tubuh menjadi lemah, mudah lelah, atau sering sakit. Dalam hadits disebutkan:
إِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا
"Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atas dirimu." (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Ciri Spiritual
Jauh dari Allah ﷻ : Stres sering muncul ketika manusia lupa bahwa segala sesuatu berada di bawah kendali Allah ﷻ. Lalai dalam ibadah: Ibadah menjadi ndak khusyuk atau terabaikan.

Islam mengidentifikasi beberapa penyebab stres yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Allah ﷻ, diri sendiri, dan orang lain:
a. Kurangnya Keimanan
Kurangnya keyakinan bahwa Allah ﷻ memiliki rencana terbaik sering menjadi penyebab utama stres. Allah ﷻ berfirman:
وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ
ۥ ۚ "Dan barang siapa beriman kepada Allah ﷻ, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya." (QS. At-Taghabun: 11)
b. Tuntutan Duniawi yang Berlebihan
Kesibukan mengejar duniawi tanpa memperhatikan akhirat dapat menyebabkan tekanan. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَن كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ ٱللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ
"Barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan kefakiran selalu ada di depan matanya." (HR. Tirmidzi)
c. Masalah Sosial atau Ekonomi
Kemiskinan, hutang, dan konflik keluarga sering menjadi pemicu stres. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa untuk mengatasi hal ini: ٱللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ ٱلْهَمِّ وَٱلْحُزْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ ٱلْعَجْزِ وَٱلْكَسَلِ
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kekhawatiran, dari kelemahan dan kemalasan." (HR. Abu Dawud)

Stres yang ndak terkelola dapat berdampak pada:
* Kesehatan fisik dan mental: Rasulullah ﷺ memperingatkan pentingnya menjaga kesehatan.
* Hubungan dengan Allah ﷻ : Stres dapat menyebabkan seseorang merasa jauh dari rahmat Allah ﷻ.
* Hubungan sosial : Stres dapat memicu konflik dan merusak hubungan.

Solusi Pencegahan dan Penyelesaian Stres dalam Islam
a. Meningkatkan Keimanan dan Ketawakkalan
Meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah ketetapan Allah ﷻ. Rasulullah ﷺ bersabda:
وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ
"Ketahuilah, apa yang ditetapkan untukmu tidak akan meleset, dan apa yang tidak ditetapkan untukmu tidak akan menimpamu." (HR. Tirmidzi)
b. Menjaga Keseimbangan dalam Hidup
Islam menganjurkan keseimbangan antara dunia dan akhirat. Allah ﷻ berfirman:
وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَا
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia." (QS. Al-Qashash: 77)
c. Melakukan Ibadah dan Dzikir
Ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan dzikir dapat menenangkan hati. Allah ﷻ berfirman:
أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)
d. Mencari Solusi dan Bantuan
* Berkonsultasi dengan ulama, keluarga, atau sahabat yang terpercaya.
* Memanfaatkan ilmu pengetahuan seperti psikologi untuk memahami stres.
* Meningkatkan taqarrub ( pendekatan) dengan Pencipta dan memohon petunjuk dan inayah-Nya agar diberi arah yang jelas dan solutif dari masalah yang dihadapi.
* Berolahraga dan melakukan rilaksasi agar otot yang tegang dan suasana hati lebih fleksibel.

Dengan memahami bahwa stres adalah bagian dari ujian hidup, seorang Muslim diajarkan untuk menyikapinya dengan sabar, tawakkal, dan usaha yang optimal. Hanya dengan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ, hati dan pikiran dapat benar-benar menemukan ketenangan.

Hidup adalah kanvas yang luas, tempat berbagai warna emosi dan pengalaman tergores oleh kuas waktu. Di antara sapuan warna yang cerah, ada pula guratan gelap yang melambangkan duka, kegelisahan, dan tekanan. Stres adalah salah satu warna itu, yang terkadang hadir bukan untuk mengotori kanvas, melainkan untuk memberi kedalaman dan makna pada lukisan kehidupan. Dalam perspektif Islam, stres bukanlah noda yang harus dihapus, melainkan bagian ndak terpisahkan dari desain Ilahi yang penuh hikmah. Seperti hujan yang jatuh di tanah gersang, stres membawa pesan tersembunyi untuk menyuburkan jiwa yang mungkin mulai lupa akan Sang Pencipta. Ia hadir mengingatkan manusia akan kelemahannya, bahwa di balik segala perencanaan dan ambisi, ada kuasa yang lebih besar yang mengatur segalanya. Di sinilah letak keindahan ajaran Islam: menjadikan stres bukan sebagai musuh yang harus dilawan, tetapi sebagai guru yang mengajarkan arti tawakal, sabar, dan ikhlas. Islam mengajarkan bahwa di balik setiap ujian, ada hikmah yang menunggu untuk ditemukan. Firman Allah ﷻ dalam Al-Qur'an menyatakan:
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا، إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
" Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Ayat ini bukan sekadar janji, tetapi pengingat bahwa hidup adalah keseimbangan antara kesulitan dan kemudahan, antara tangis dan tawa, antara gelap dan terang.

Nov 13, 2025

Pahami 3 Pilar Kebahagiaan Berikut Ini

 


Video klip di atas ada "cobalah mengerti". SettiaBlog kalau gambar sketsa, ingat waktu SMP. Lha masak, menggambar kok di kasih nilai 3, perasaan waktu itu gambar sketsa SettiaBlog juga ndak jelek - jelek amat. Nah, sekarang gini aja, waktu itu kan di kasih nilai 3, sekarang SettiaBlog akan ngasih 3 pilar kebahagiaan. Mungkin sebagian dari kita ada yang merasa sangat sulit menemukan kebahagiaan. Ndak jarang pula ada yang tiap kali melihat orang bahagia seolah-olah diri sendiri jauh dari kondisi itu.

"Kadang bahagia itu adalah segala-galanya dan katanya itu bukan melulu tentang materi atau uang saja tapi tentang hal yang lain,"

"Kalau kita cari arti bahagia dalam kamus KBBI itu sebuah perasaan yang betul-betul ndak menyusahkan pada satu situasi. Artinya, pada saat itu kita ndak merasa susah. Tapi emang bisa ya hidup kita tanpa situasi dan perasaan yang menyusahkan? Kayaknya ndak mungkin kan,"

Bahwa dalam hidup itu akan selalu ada bagian yang membuat diri kita merasa susah dan sulit.
"Justru point nya bahwa kalau kita pernah ngerasain yang namanya ndak bahagia. Misalkan contoh saat Anda nginap pertama kali di hotel bintang 3 itu rasanya wah senang banget kamarnya bagus, kasurnya empuk. Naik kelas hotel bintang 4, habis itu disuruh nginap dibintang 3 udah ndak mau lagi, karena merasa kamarnya sempit dan kecil, nanti nyobain bintang 5 aduh jadi yang bintang 4 kayak ndak ada apa-apanya,"

The more we have, the more we want, jika itu bicara tentang bahagia yang sekedar materi atau situasi tertentu. Lalu apa c kebahagiaan itu? Bahwa teori bahagia terbagi menjadi 3 pilar, apa aja itu?

1. Self-Belongings

Ini adalah sebuah situasi di mana seseorang benar-benar merasa memiliki dirinya, memilki value yang membuat orang lain menghargai dia apa adanya dan sebaliknya.
“Jadi disini ndak ada lagi thu merasa ndak kaya lalu ndak bahagia, ndak cantik lalu ndak bahagia. Jadi kebahagiaannya itu atas diri dia apa adanya,"
Ini merupakan the real happiness atau kebahagiaan yang sesungguhnya.
"Kalau hidup Anda sudah merasa belonging terhadap apa yang betul-betul menjadi the value dan nilai Anda. Jadi inilah salah satu pilar kita menuju bahagia yang sesungguhnya meaning of life, hidup yang lebih bermakna, makna dalam hidup yang betul-betul membahagiakan,"

2. Yang dikejar bukan kebahagiaanya melainkan tujuan hidupnya

Ada baiknya seseorang ndak sekedar mencapai kebahagiaan aja tetapi tujuan hidup.
"Sebab tujuan hidup itu penting, kita ndak akan pernah merasa bahagia kalau kita ndak mencapai sesuatu,"
Kemungkinan seseorang jauh dari rasa bahagia sebab kurang menangkap "bigger picture" dari kebahagiaan tersebut.
"Contohnya Anda pengen gaji 3 juta, waktu itu rasanya 3 juta udah banyak banget. Terus tiba-tiba suatu ketika Anda merasa bahwa gaji 3 juta ndak cukup, naik mau gaji 7 juta, setelah gaji sesuai ternyata rasanya masih kurang juga. Jadi artinya bukan tentang value nya tapi tentang bigger picture dari value itu apa,"
"Anda pengen gaji Anda nanti akan cukup untuk Anda bikin rumah ini dan itu. Jadi ada sesuatu yang memang betul-betul ada makna dibalik uang itu,"
Setiap hal dengan tujuan yang lebih jelas itu akan membuat kita lebih terasa bermakna.
"So you have to find your perpouse atau why u stand for? Kenapa c kita ada di dunia ini, ada goals apa yang kita greet atas diri kita,"

3. Ketika bahagia berhasil masuk dalam diri dan bahagia atas siapa diri kalian

Salah satu arti kebahagiaan juga yakni di saat kita benar-benar memahami dan mencintai diri sendiri. Analisa mengatakan bahwa dengan kita bisa mencintai diri kita sendiri, tanpa ragu maupun cemas dan juga tanpa butuh validasi atau pengakuan dari orang lain.
"Jadi itu akhirnya yang membuat kita betul-betul merasa bahagia yang penuh dengan makna. So, semuanya ... finding your to happiness, only happiness bukan hanya soal bahagia tapi tentang bagaimana bahagia yang lebih bermakna,"

Udah ya, maafin SettiaBlog ya. Ndak usah di masukkan hati lho ya omongan SettiaBlog.




Untuk video klip kedua SettiaBlog kasih "ku tak bisa". Dan di bawah ini SettiaBlog akan mengingatkan kembali tentang ikigai. Hidup ndak semudah suara motivator. Kesuksesan dan kebahagiaan hanya bisa dicapai dengan usaha dan kerja keras, termasuk, mengikuti jalan atau falsafah hidup orang-orang yang telah mendahului kita. Jalan yang telah teruji membawa pengikutnya menuju kedamaian dan kepuasan batin. Di Jepang, falsafah hidup itu akrab disebut ‘Ikigai’. Kata ikigai berasal dari konsep hidup Jepang, Bila diterjemahkan secara harfiah kira-kira memiliki arti ‘alasan untuk hidup’ atau ‘alasan untuk bangun di pagi hari’. Konsep ini mencerminkan tujuan atau kebahagiaan dalam hidup seseorang yang memberi makna dan kepuasan. Konsep ini terbukti telah membawa masyarakat Jepang, yang menjadikan ikigai sebagai landasan, berhasil menjalani hidup dengan bahagia, sehat, dan berumur panjang. Menurut orang Jepang, semua manusia memiliki ikigai, seperti yang juga disebut oleh filsuf Perancis sebagai raison d'etre (alasan sebuah keberadaan). Beberapa orang mungkin telah berhasil menemukan ikigai mereka, sementara yang lainnya masih mencari, meskipun sebenarnya membawanya di dalam diri mereka. Dalam pencarian ikigai, menurut Hector dan Francesc, penulis buku Ikigai , mengungkapkan bahwa kita dapat menemukan ikigai dalam diri dengan menjaga agar pikiran tetap aktif, menemukan tujuan hidup, melakukan yang terbaik, menemukan hal-hal yang membuat kita bahagia, meditasi untuk melatih emosi lebih sehat, dan menggunakan flow. Ikigai kita berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, satu hal yang sama adalah bahwa kita semua mencari makna. Umumnya, ada empat elemen utama yang saling terkait dan bisa kita temukan dalam diri untuk menemukan makna hidup, yaitu passion, mission, profession, dan vocation.

Passion adalah jawaban dari pertanyaan apa yang kita cintai. Ini merujuk pada hal-hal yang membuat kita merasa senang dan bersemangat saat melakukannya. Passion bisa berupa hobi, kegiatan, atau minat yang benar-benar kita nikmati. Misalnya, seorang yang sangat menyukai aktivitas melukis mungkin menemukan kepuasan dalam mencoba berbagai warna baru dan berinovasi dalam menggambar suatu bentuk. Ia merasa senang menghabiskan waktu di kanvas, dan kegiatan menggambar ini membuatnya merasa bahagia.

Mission merujuk pada peran atau kontribusi yang bisa kita berikan kepada masyarakat atau dunia. Ini berkaitan dengan kebutuhan orang lain yang bisa kita penuhi. Mission menjawab pertanyan apa yang dibutuhkan dunia. Misalnya, jika seseorang merasa bahwa menyelenggarakan kelas menggambar gratis kepada anak-anak terlantar akan memberi dampak positif, maka mengambil langkah menjadi pengajar dapat memenuhi poin mission.

Profession berarti keahlian atau pekerjaan yang bisa menjadi sumber pendapatan. Mungkin ndak semua orang punya minat pada profesi tertentu, tetapi jika memiliki kemampuan yang dihargai secara finansial, ini dapat menjadi dasar untuk membangun ikigai. Misalnya, jika seseorang memiliki keterampilan melukis yang sangat baik dan pengalaman di bidang desain, ia bisa membuka galeri atau bekerja sebagai ilustrator di sebuah perusahaan. Dari sini, ia bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Vocation mengarah pada keahlian atau bakat yang bisa dibagikan pada orang lain. Elemen ini merujuk pada hal-hal yang menjadi keahlian atau bakat alami. Sesuatu yang bisa dilakukan dengan baik dan bisa terus dikembangkan. Jika seseorang memiliki bakat dalam melukis, ini adalah vocation-nya. Keahliannya dalam merangkai warna dan bentuk dapat terus ditingkatkan, dan mungkin bisa dikembangkan lebih jauh dengan belajar di seni rupa.

Contoh kombinasi ikigai dalam kehidupan nyata adalah: Misalnya, seorang bernama Lena yang mencintai aktivitas melukis (passion), merasa bahwa anak-anak membutuhkan lebih banyak pengetahuan menggambar (mission), ia bekerja sebagai ilustrator untuk penghasilan (profession), dan memiliki bakat untuk terus dikembangkan dalam membuat bentuk dan mengkombinasikan warna dengan cantik (vocation). Jika semua elemen ini bertemu, maka melukis dan berbagi pengetahuan tentang seni rupa itu, bisa menjadi ikigai-nya, yang memberikan hidupnya tujuan dan makna yang mendalam. Hector dan Francesc dalam bukunya berjudul Ikigai menukilkan beberapa aturan ikigai yang disaring dari kebijaksanaan warga Ogimi yang mejadikan ikigai dalam laku hidup:

Terus Aktif, Jangan Pensiun

Sangat penting untuk terus melakukan hal-hal yang bernilai, membuat kemajuan, membawa keindahan atau manfaat kepada orang lain tanpa batasan umur. Kita tentu pernah melihat seorang kakek atau nenek masih terlihat sehat karena sepanjang hidup, mereka ndak pernah membiarkan tubuhnya berhenti bergerak dan berpikir meski kegiatan profesionalnya telah berakhir.

Perlahan Saja

Selalu tergesa berbanding terbalik dengan kualitas hidup. Seperti kata pepatah lama ‘Berjalanlah perlahan dan anda akan pergi jauh.’ Ketika kita mampu melakukan sesuatu hal dengan penuh perhatian dan konsistensi, hidup dan waktu akan terasa memiliki makna baru.

Jangan Penuhi Perut Anda

Prinsip soal menyantap makanan agar sehat dan panjang umur adalah ‘Yang kurang itulah yang lebih’. Alih-alih mengisi perut dengan penuh, kita sebaiknya makan sedikit kurang dari tuntutan rasa lapar. Lalu ditambah dengan asupan makanan yang kaya akan sayur dan biji-bijian. Itu akan membawa kita pada tubuh yang lebih sehat.

Kelilingi Diri Dengan Teman Baik

Teman adalah obat terbaik karena kita bisa mengobrol, berbagai cerita yang mencerahkan, mendapat nasihat, bersenang-senang, dan berbagi impian. Memiliki teman-teman yang baik akan membuat kita lebih menikmati hidup.

Terhubung dengan Alam

Alam dipercayai sebagai detoks alami untuk mengatasi beragam energi negatif. Kembali ke alam dengan melakukan aktivitas sederhana seperti berjalan kaki, menyentuh pohon, dan menatap ruang hijau, secara ndak langsung akan memberikan energi yang positif pada pikiran dan tubuh.

Hiduplah pada Saat Ini

Berhenti menyesali masa lalu dan terlalu khawatir pada masa depan. Hari ini adalah segalanya. Memanfaatkan waktu dengan baik dan penuh rasa syukur adalah sumber untuk mendapatkan ketenangan hidup.

Buettner dalam tulisan bertajuk "Rahasia Umur Panjang", menjelaskan bahwa orang Okinawa, Jepang, yang berada di usia lanjut lebih sedikit menderita serangan jantung, lebih rendah terkena kanker payudara atau pun prostat, ketimbang lansia di negara lain. Hal itu terjadi lantaran penduduk di Okinawa selalu menjalani hidup dengan landasan ikigai.