Malam ini SettiaBlog shalat istikharah agar di pertemukan jodohnya.
One I want, near you always
Nothing can separate Us
Only you make me feel calm
Seperti potongan lagu "aku tenang" di atas. Seperti itulah harapan SettiaBlog. Jodoh dan rezeki katanya sudah di takdirkan. Ya, SettiaBlog percaya. Tapi SettiaBlog juga percaya, Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Melakukan perubahan nasib ke arah yang lebih adalah impian sebagian orang. Hari esok harus lebih baik dari hari ini. Dan hari ini mestinya lebih baik dari hari kemarin.
Continual improvement adalah mantra yang kudu terus dirapalkan jika Anda ingin hidup Anda besok, lusa atau tahun depan lebih baik dari saat ini. Hanya saja, sejumlah orang gagal mengubah hidupnya jadi lebih baik. Sebagian orang acap stuck dan tenggelam dalam stagnasi nasib yang muram dan penuh penyesalan. Lalu apa yang harusnya menjadi bekal agar kita bisa tetap konsisten dan tetap gigih berjuang dalam proses mengubah nasib ke arah yang lebih gemilang?
Apa yang mesti kudu dipeluk dengan erat agar kita bisa punya daya resiliensi yang hebat untuk mengatasi beragam rintangan dan kendala yang menghadang? Apa yang mesti dibungkus agar kita tak mudah malas, mudah menyerah, dan mudah berhenti ditengah jalan saat berjuang wujudkan impian?
Puluhan studi tentang Human Behavior sudah melakukan eksplorasi untuk menjawab beragam pertanyaan diatas. Dan diantara puluhan studi itu, ada satu temuan yang menarik. Yakni ada sebuah kata ajaib yang powerful, yang akan bisa membantu Anda agar terus konsisten dan mau gigih berjuang.
Kata ajaib yang powerful itu adalah ini : ALWAYS BE GRATEFUL. (Teruslah dan rajinlah bersyukur). YA benar kata ajaib itu sangat simpel namun powerful impaknya dalam menjaga ketangguhan mental jiwa kita. Berbagai studi menunjukkan orang yang rajin melakukan ritual bersyukur ternyata jiwanya akan menjadi lebih tangguh dan menjadi lebih resilien (ulet) dalam menghadapi beragam tantangan hidup.
Studi lain menunjukkan bahwa rutin bersyukur dan memberikan apresiasi positif pada kehidupan akan membuat kita menjadi lebih kreatif dalam menemukan solusi. Sikap mental orang yang rajin bersyukur akan lebih fokus pada SOLUSI, dan bukan melulu komplain yang tidak akan menyelesaikan problem. Jika digambarkan maka siklusnya akan menjadi seperti ini :
Rutin bersyukur dan apresiatif >> Membangun jiwa yang tangguh dan resilien >> Orang ini akan lebih gigih berjuang untuk mengubah nasib ke arah yang lebih baik >> Karena lebih gigih, maka orang ini akan berhasil >> Hidup orang ini akan menjadi lebih mencerahkan.
Bagaimana caranya membangun rutinitas bersyukur? Caranya simpel namun mungkin karena simple justru sering dilupakan orang. Caranya biasa di sebut sebagai “Gratitude Daily Reflection”. Melalui ritual tersebut, tiap hari Anda diminta untuk duduk merenung sejenak selama 3 menit, untuk memikirkan “hal-hal kecil yang layak Anda syukuri” di sepanjang hari itu. (Anda bisa melakukan ritual ini selepas sholat Isya atau sholat Maghrib misalnya. Terserah Anda kapan waktunya.)
Selama 3 menit itu, fokus Anda adalah bersyukur dan mengucap terima kasih atas HAL-HAL KECIL yang ANDA LAYAK SYUKURI DI SEPANJANG HARI ITU. Misal, berikut dua contoh 3 hal kecil yang saya syukuri saat saya melakukan ritual simpel tersebut.
Hari Ahad
• Saya bersyukur bisa sarapan nasi uduk yang enak
• Saya bersyukur bisa menulis artikel blog untuk tayang hari Senin
• Saya bersyukur bisa olahraga renang di sore hari
Hari Sabtu
• Saya bersyukur bisa menulis makalah untuk buku
• Saya bersyukur bisa baca buku bagus
• Saya bersyukur bisa baca kitab suci sebanyak 6 halaman
Coba sekarang sejenak renungkan, apa saja hal-hal sederhana yang layak Anda syukuri pada hari ini? Ada begitu banyak hal sederhana yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari yang layak kita apresiasi dengan penuh rasa syukur. Tentu saja dalam ritual itu, Anda bisa juga selalu merayakan syukur pada hal-hal yang besar dan sangat penting dalam hidup.
Misal dalam ritual 3 menit itu, Anda mengucap rasa syukur akan hal-hal yang fundamental : misal bersyukur punya istri yang baik, punya anak-anak yang bisa sekolah dengan baik, bisa punya rumah, bersyukur bisa melihat matahari, menghirup udara segar, menikmati pohon, dan bersyukur masih punya air untuk minum dan mandi. Lakukan ritual itu dengan rutin. Ucapkan rasa terima kasih kepada Sang Pencipta dengan penuh kesungguhan. Dalam ritual 3 menit ini, kita pelan-pelan mengucapkan kalimat syukur terhadap hal-hal kecil yang layak Anda syukuri tiap harinya, dan juga akan sejumlah hal besar dalam hidup kita.
Dengan kata lain, dalam ritual ini, kita secara sungguh-sungguh mengucap terima kasih dan bersyukur – sambil membayangkan hal-hal kecil nyata yang memang layak kita syukuri tiap harinya. Hal-hal kecil yang sering kita alami tiap harinya. Hal-hal kecil yang layak disyukuri namun sering terlupakan. Mulai hari ini, Anda alokasikan waktu 3 menit saja untuk merenung, membayangkan, memikirkan, dan mengucapkan rasa syukur dalam hati atas hal kecil dan hal fundamental dalam keseluruhan hidup Anda sehari-hari. Lakukan ritual sederhana namun powerful itu tiap hari, misal selepas Anda melakukan sholat Isya.
Pada sisi lain, ritual melakukan proses apresiasi ini juga layak dilakukan secara kelompok bersama rekan kerja Anda di kantor. Maksudnya, tiap seminggu sekali, misal tiap Jumat, saat Anda melakukan weekly meeting untuk evaluasi pekerjaan mingguan, luangkan waktu 5 menit untuk mengapresiasi hal-hal yang bagus dan layak disyukuri oleh team selama seminggu terakhir. Jadi kalau Anda meeting di kantor, isinya tidak hanya bahas problem melulu. Sebaiknya saat weekly meeting, Anda juga mengalokasikan waktu untuk merayakan, mengapresiasi dan mensyukuri hal-hal positif yang telah diraih oleh team kerja Anda selama seminggu ini.
Sejumlah perusahaan di luar negeri yang telah melakukan ritual apresiasi seperti diatas ternyata terbukti mempu meningkatkan moral dan spirit kerja para karyawannya, sehingga mereka menjadi lebih produktif dalam menyelesaikan tugas. Jadi ritual APRECIATIVE LIVING ini tidak hanya bagus jika dilakukan secara personal untuk diri Anda sendiri. Ritual ini ternyata juga efektif untuk meningkatkan kinerja team di kantor Anda.
Appreciative Attitude adalah sikap untuk lebih fokus mengapresiasi apa yang sudah berjalan dengan baik dan positif. Jadi fokusnya bukan nyinyir atau melulu komplain. Sikap semacam ini hanya mengudang energi negatif, dan akhirnya justru menurunkan semangat juang dalam diri kita untuk mengubah nasib ke arah yang lebih baik.
Appreciative mindset adalah pola pikir untuk terus menghaturkan rasa syukur pada hal-hal kecil positif yang terjadi dalam kehidupan kita. Pola sikap semacam ini akan mampu menumbuhkan keyakinan dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment